Share

Zuco's Obsession (Indonesia)
Zuco's Obsession (Indonesia)
Penulis: Dijeonie

1. First sight

Penulis: Dijeonie
last update Terakhir Diperbarui: 2020-11-02 07:27:17

Gelapnya malam tak berhasil membuat seorang pria yang tengah berdiri di tepi jembatan itu takut. Dengan pakaian hangat berwarna hitam yang di padukan celana tidur berwarna abu-abu, pria itu terlihat menatap ke arah bawah jembatan dengan tatapan kosong. Lingkar mata di sekitar matanya menandakan dengan sangat jelas bahwa pria itu sudah terlalu lama terjaga.

Dia Zuco, Zulleon Corner. Putra tunggal dari pebisnis ternama yang baru satu bulan lalu kehilangan sang Ibunda.

"Thank you for every pain that you gave to me, Life!" Gumamnya menggeram tertahan.

Pria itu mengangkat kaki kanannya ke atas pembatas. Namun tiba-tiba saja seseorang menariknya dengan kencang sebelum kaki kirinya ikut naik ke atas pembatas jembatan.

BRUGH!

"Aduh..." Suara ringisan terdengar nyaring di saat tubuh Zuco menindih tubuh seorang gadis yang berlari hanya untuk menarik tubuh Zuco turun dari atas jembatan.

Dengan cepat Zuco berdiri, kemudian ia menarik gadis itu dan menatapnya dengan tajam.

"Lo! Lo, arrrghh! Gak seharusnya lo narik gue!" Sentaknya.

Gadis itu memabalas tatapan Zuco dengan tak kalah tajam. "Resmi, lo resmi gila."

Zuco mengencangkan cengkeramannya pada kedua bahu gadis tersebut, hingga membuat gadis itu meringis menahan perih.

"Lo. Gak. Ta--"

"APA? UMUR LO BERAPA? PENCAPAIAN HIDUP LO UDAH SAMPE MANA, HEUH? BISA-BISANYA LO MAU LONCAT!" Bentak gadis itu yang dengan keras menepis lengan Zuco dari kedua bahunya.

"Udah syukur gue nyelametin lo," tambahnya.

Zuco hanya diam menatap gadis di hadapannya. "Lo bukan nyelamatin gue, tapi sebaliknya. Lo udah bawa luka gue balik!" Geramnya.

Zuco membalikan tubuhnya dan hendak melanjutkan niatnya untuk mengakhiri hidup.

Tapi untung saja, gadis itu menghadang tubuhnya dan,

PLAK!

"Bego! Bodoh! Miskin ilmu! Miskin agama!" Jerit gadis tersebut dengan mata yang entah sejak kapan berkaca-kaca.

Zuco memandang gadis itu dengan tatapan datarnya.

Dada gadis itu terlihat naik turun seiring emosinya yang mulai meluap-luap.

"Bodoh!" Gadis itu mendorong tubuh Zuco menjauh dari tepi jembatan.

"Bego!" Ia kembali mendorong tubuh Zuco yang masih diam dengan ekspresi yang sulit untuk di artikan itu ke tengah jembatan.

Gadis itu melirik kanan dan kirinya. Kemudian memundurkan tubuhnya hingga ke tepi jembatan kembali.

"Kalau mau bunuh diri di tengah jalan aja, biar ada konvensasi! Biar orang tua lo ada biaya buat tahlil! Dasar lemah!" Ujar gadis tersebut setengah berteriak.

Zuco menundukkan pandangannya dan tidak bergeming dari tempatnya sama sekali.

Mulut gadis itu membuka tak percaya dengan apa yang Zuco lalukan. Zuco benar-benar diam di tengah jembatan.

"Aish... Pria bodoh apa yang gue temuin, ya tuhan..." Ucapnya seraya mengusap wajah cantiknya itu dengan kasar.

Dan dengan langkah lebar, ia kembali mendekati Zuco dan membawa Zuco untuk kembali ke tepi dengan terus memegangi lengan pria frustasi itu agar tidak mencoba melakukan hal bodoh lagi.

"Lo! Ah okay, maaf kalau gue udah kasar, maaf juga karena gue udah nam--"

Gadis itu terdiam ketika Zuco memeluknya dengan tiba-tiba. Tangannya pun terangkat dengan sendirinya untuk mengusap punggung seorang pria yang terlihat sangat rapuh memeluk tubuh kecilnya.

"I'm so lonely... Gue emang bodoh, bego, lemah tapi--yang gue rasain gak seremeh yang orang lain bilang..." Lirih Zuco yang membuat gadis itu semakin mengeratkan pelukannya.

Gadis itu mengusap punggung Zuco dengan lembut, membuat Zuco memejamkan matanya dan bersamaan dengan itu, air matanya terjatuh.

"Pelukan ini... Aku mengenal pelukan hangat ini... Pelukan penuh kasih sayang... Hiksss... Mah, i miss you..." Lirihnya dalam hati.

Gadis itu melepaskan Zuco yang terlihat enggan untuk mengakhiri pelukannya itu.

Kemudian ia tatap pria yang berada di hadapannya dengan intens.

"You feel so lonely? So, can we be friend?" Tawar gadis itu dengan senyuman manis yang membuat Zuco terdiam.

Gadis itu mengulurkan lengan kanannya. "Gue Ailee, nama lo siapa?"

Zuco masih terdiam dengan tatapan yang sama, tatapan yang sulit untuk di artikan.

"You are mine, now." Desis Zuco pelan, sangat pelan.

Ailee mengernyitkan dahinya. "Yang jelas dong, Gue gak denge--"

"Aku-kamu," potong Zuco seraya membalas uluran tangan gadis manis bernama Ailee itu. "Zulleon Corner,"

Gadis itu melipat tangannya di depan dada dan mengangguk-anggukan kepalanya. "Jadi, gue pang--"

"Aku-kamu." Potong Zuco mengingatkan.

Ailee mengernyit heran, namun akhirnya mengangguk pelan. "Okay, jadi aku manggil kamu apa? Zul? Leon? Corner?"

"Terserah kamu,"

"Temen-temen kamu manggil apa? Biar--"

"Aku gak punya temen."

Ailee menyesali ucapannya dengan memukul bibirnya sendiri. Pria ini benar-benar merasa kesepian, pikirnya.

Tingkah Ailee diam-diam berhasil membuat kedua sudut bibir Zuco terangkat.

"Yeay senyum! Akhirnya senyum juga..." Ucap Ailee bertepuk tangan sendiri. Hal itu membuat Zuco semakin tersenyum lebar.

"Zuco, banyak yang manggil aku itu."

"Owh, pangeran Zuco, hm? Musuhnya Avatar dong hahaha..."

Zuco terkekeh gemas, kemudian ia memeluk tubuh gadis itu kembali. Ailee terkejut, ia sedikit takut. Pasalnya ia baru mengenal Zuco, itu pun karena aksi niat bunuh dirinya. Bagaimana jika Zuco gila? Tidak waras?

Memikirkan hal itu, Ailee langsung berusaha untuk melepaskan diri dari pelukan Zuco. Namun Zuco enggan untuk menjauhkan tubuhnya.

"Zu, Zuco lepasin ak--"

"You're mine."

Tubuh Ailee membeku mendengar kalimat pendek itu.

"Mak--maksudnya?"

"You know what i mean."

Dan sejak hari itulah kehidupan seorang Ailee berubah. Kebebasan yang selama ini ia koar-koarkan seketika hilang dari dalam dirinya. Kini yang ia katakan untuk orang lain agar tidak menjadi bucin, tidak bisa ia gunakan untuk dirinya sendiri. Ucapan, perintah yang berujung ancaman dari Zuco membuat Ailee terlihat seperti bucin di mata orang lain.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
SIM
šŸ‘šŸ‘šŸ‘šŸ‘šŸ‘
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 2. Be His

    Kejadian semalam membuat Ailee pulang larut malam yang berimbas pada jam tidurnya. Tapi ia harus tetap bersekolah dan mengikuti jam pelajaran sebaik mungkin walau rasa kantuk sesekali membuatnya menguap dan kehilangan fokus.Seperti saat ini, ia terlihat menahan kelopak matanya agar terbuka sempurna dan mencatat materi secepat mungkin."Aissh sialan, ngantuk banget..." Geramnya seraya meneguk bekal air minumnya.Nayma menatap teman sebangkunya itu dengan aneh. "Lo kenapa sih? Dari tadi berisik mulu, ngedumeeeel teruuus..."Ailee menghentikan kegiatan mencatatnya dan menopang dagu. "Ngantuk..." Rengeknya."Lo tidur jam berapa? Biasanya juga jam sepuluh udah ke Amerika," tanya Nayma."Jam 3, terus bangun jam 5. Pengen nangis woy, ngantuk banget sumpah!" Jawab Ailee yang membuat Nayma menatapnya tak percaya."Kok bisa?"Ailee menyand

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-02
  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 3. Selfish

    Ailee menatap Zuco dalam diam. Jujur saja, ia merasa takut berada satu mobil dengan pria itu. Bagaimanapun, Zuco masih orang asing baginya. Ia tidak tahu hal apa saja yang bisa Zuco lakukan kepadanya. Belum lagi luka lebam pada tangan Zuco akibat memukul dinding tadi, kejadian itu saja masih membuat Ailee kaget dan tak percaya dengan tindakan Zuco yang menurutnya sedikit gila."Kamu kenapa?" Pertanyaan itu membuat Ailee tersadar dan mengalihkan tatapannya dari Zuco.Ailee menggelengkan kepalanya. "Gak pa-pa. Emh, di depan belok kanan..."Zuco merespon dengan sebuah senyuman yang malah membuat Ailee ngeri melihatnya. Senyuman tipis di wajah dingin masih terlalu jarang untuk Ailee temui."Zuco, kamu sekolah di Phiresa high school?"Zuco melirik Ailee sekilas dan kemudian mengangguk sebagai jawaban. "Iya, sekolahnya ada campur tangan Kakek aku, sekolahnya juga bagus kan?"

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-02
  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 4. Ditemani Makan Malam

    Banyak sekali hal yang membuat Ailee lebih banyak diam selama menemani adiknya makan malam.Kepalanya mulai di penuhi satu nama, yaitu Zuco. Ia bahkan kehilangan nafsu makan malamnya hanya karena pria itu. Pria yang bari saja menelponnya dan bercerita mengenai kejadian apa saja yang dirinya alami di sekolah, sedangkan Ailee hanya menjawab seperlunya saja.Fyuuuh....Kiran, adik kecilnya langsung menatap Ailee dengan kening berkerut."Kak, ada apa?" Tanyanya dan Ailee tidak menyadari hal itu. Ia hanya diam menatap ponselnya.Karena tak kunjung mendapatkan respon, Kiran pun mengangkat bahu acuh dan melanjutkan makan malamnya.Sampai akhirnya Kiran selesai dengan makan malamnya dengan ditemani Kakaknya yang melamun di sepanjang dirinya makan.Bahkan saat ini pun, saat mereka membereskan piring, Ailee masih diam dan sibuk dengan pikirannya. Hal itu membuat Kiran kesal, ia lebih

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-02
  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 5. Guru Les?

    Zuco terlihat berdiri di depan gerbang sekolah sang kekasih, ia mengusap wajahnya dengan gusar. Sudah setengah jam lamanya ia menunggu kedatangan Ailee, namun gadis itu tak kunjung melintas di hadapannya.Bahkan ponselnya pun tidak bisa di hubungi, lebih tepatnya tidak di angkat.Sampai akhirnya ia mendapat telpon balik dari Ailee."Hal--""Kamu di mana?""Kamu di mana?"Zuco memutar bola mata sebal saat mendapatkan pertanyaan yang sama sebagai jawaban."Zu? Zuco?"Zuco mengusap wajahnya dengan kasar. "Aku di depan gerbang sekolah kamu, udah hampir setengah jam aku nungguin kamu.""Kamu pulang aja, aku lagi ada--apasih Angga diem! Lagi ngomong sama Zuco nih!""Kamu di ma

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-02
  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 6. Gagal Ekskul

    Semoga suka:)Dengan langkah terburu-buru Ailee berjalan menyusuri lorong setiap kelas menuju sebuah ruangan serba guna untuk menemui anggota cheers lainnya. Ini adalah kumpulan pertamanya dan Ailee sangat bersemangat untuk hal itu. Pasalnya menjadi anggota cheers adalah keinginannya sejak lama, dan ia bisa lebih sering bertemu dengan para pemain basket, terlebih kapten basketnya saat mereka memiliki jadwal latihan bersama.Yaps, sejak pertama kali masuk SMA ini, Ailee sudah di buat jatuh hati oleh pesona dari seorang kapten basket yang satu tahun di atasnya, Kakak kelasnya.Dengan nafas yang masih terengah-engah, Ailee berdiri di hadapan beberapa siswi lainnya."Hai..." Sapanya seraya mengatur nafas."Emh, Lee..." Ucap salah satu siswi yang bernama Dhira, ia merupakan ketua cheers di sana.Dhira berjalan menghampiri Ailee yang masih berdiri dengan tersenyum kaku.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-02
  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 7. Bertemu Ayah Zuco

    Semoga suka...Ailee terdiam, ia menatap dengan takjub setiap sudut rumah kekasihnya yang sangat mewah itu. Ya, beberapa saat setelah berbincang di perjalanan, Zuco meminta Ailee untuk ikut ke rumahnya terlebih dahulu dan dengan sedikit paksaan, Zuco berhasil membujuk Ailee untuk berkunjung ke kediamannya."Kamu duduk dulu aja, aku cari Papah aku dulu." Ucap Zuco dengan tersenyum.Ailee mengangguk paham seraya mendudukkan tubuhnya di salah satu sofa yang sangat empuk."Selamat siang Non, mau Bibi buatkan minuman apa?"Ailee sedikit terperanjat ketika seorang wanita paruh baya dengan tiba-tiba menanyai dirinya."Ah iya ap--apa saja," jawab Ailee dengan gugup, lalu seorang pria dengan stelan rapih khas kantoran berjalan menuruni anak tangga.Pria itu tersenyum ke arahnya. Ailee pun berdiri dan menyalami pria paruh baya itu dengan sopan saat

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-02
  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 8. Bully

    Maaf baru bisa up! Semoga sukaaa!Jam sudah menunjukan pukul satu siang, setengah jam lagi pelajaran terakhir selesai dan semua siswa akan membubarkan diri dari sekolah, kecuali yang memiliki jadwal ekskul dan lainnya.Ailee terdiam memegangi ponselnya saat ia mendapatkan pesan kedua yang di kirimkan oleh Milan, Kakak kelas sekaligus orang yang disukainya."Lo kenapa?" Tanya Naima.Ailee memperlihatkan pesan yang di kirimkan oleh Milan kepada teman sebangkunya itu."Wow, gila sih! Gue gak nyangka Kak Milan bisa kirim pesan kayak gitu." Ucap Naima tak percaya."Angga udah tahu?" Ailee mengangguk sebagai jawaban."Gue udah share chat ini ke dia, dia juga kaget." Ucap Ailee dan mereka pun kembali fokus mencatat materi yang guru mereka berikan.Ailee kembali terdiam.From: 082**********

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-02
  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 9. Jealous Over Milan

    Semoga suka...Zuco membawa Ailee ke dalam kamarnya dan mulai mengobati luka yang dengan beraninya mengotori tubuh gadis kesayangannya ini. Dengan sangat hati-hati Zuco mengobati luka lebam yang berada di bawah dagu Ailee, saking pelannya sampai Ailee merasa tidak sedang diobati. Ailee terdiam menatap Zuco yang belum mengeluarkan sepatah katapun sejak mereka sampai dikediamannya. Raut wajah khawatir terlihat jelas di wajah tampannya, tangan kanan Ailee terangkat untuk mengusap wajah Zuco dengan lembut. Perlahan raut wajah tegang itu menjadi rileks.Zuco menghembuskan nafas kasar, "kasih tahu aku orang yang udah ngasih kamu bekas kuku ini." Ucapnya.Ailee meraih kapas dan obat merah yang berada di atas meja. "Aku gak pa-pa, nanti juga sembuh,"Ailee melepas jaket milik Zuco dari pinggangnya, kemudian ia usapkan kapas tersebut pada luka yang tak sengaja terkena gunting saat dirinya berusaha

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-02

Bab terbaru

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā Sequel!!

    Zuco's BorderlineDeskripsi:S E Q U E L dari Zuco's ObsessionšŸ’«_________________________________________Zuco menatap Ailee dengan tersenyum manis."Kuliah, pulang. Dan... Jauhin cowok tadi. Okay?""Zuco, aku gak--""Jangan aneh-aneh. Nurut aja."Ailee terlalu bahagia, sampai dirinya lupa bahwa pernikahan adalah awal. Dengan ekspektasi yang tinggi tentang kebahagiaan, mereka berdua harus berjuang untuk saling melengkapi dan menyatukan perbedaan serta meminimalisir perdebatan.*****Di Wattpad yah... Sudah update sejak kemarin. Malam ini update lagi yeaay!!Jangan lupa tinggalkan jejak di sana. Share ke temen-temen. Dan jangan lupa juga mampir ke cerita Didit.Judul: Ice CreamKisah si manja nan keras kepala Aruna bersama kekasihnya yang cold.Seru kok, gak perc

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 56. Long Distance Relationship (The Ending)

    Ekspresi wajah Zuco terlihat sangat jelas menunjukkan kesedihan. Bahkan bukan hanya itu, ada rasa takut serta khawatir yang sedang dirinya rasakan. Dari posisi duduk, berdiri hingga mondar mandir sudah dirinya lakukan untuk mengurangi rasa cemas.Bagaimana tidak, setengah jam lagi pesawatnya akan berangkat dan sampai saat ini Ailee belum juga menunjukkan keberadaannya."Dek, sabar dong. Duduk dulu, mungkin jalanan macet." Ucap Jhonatan.Zuco melirik jam di tangannya. "Ailee bilang dia bakalan nyusul, tapi kok gak dateng.""Belum, Zuco. Bukan gak dateng." Sebagai seorang Ayah, Jhonatan terus berusaha menenangkannya sedari tadi.Zuco menggigit bibir bawahnya. "Is she okay? Gak terjadi apa-apa kan sama Ailee?" Tanyanya pada Jhonatan."Enggak, nak.""Tapi aku telpon gak di angkat, chat juga gak dibaca Pah. Aku khawatir," ucapnya gelisah.Zuco kembali me

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 55. Proud to have you

    Zuco terlihat merebahkan diri di sofa ruang keluarga dengan TV yang hanya dinyalakan untuk menemani dirinya saja. Rumahnya terlalu besar untuk ditinggali 2 orang dan beberapa asisten rumah tangga yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.Hari ini Zuco menyelesaikan Ujian Nasional pertamanya, dengan Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran pembuka.Zuco tampak menatap langit-langit rumahnya yang tinggi dengan memeluk bantal sofa."Zuco..."Mata Zuco membulat sempurna. "Ailee..." Gumamnya seraya bangun dari posisi rebahannya.Zuco tersenyum senang ketika melihat Ailee tersenyum ke arahnya. Kemudian duduk di dekatnya."Dih nyengir," ucap Ailee.Zuco menggigit bibir bawahnya. Kemudian tertunduk."Kenapa? Gak seneng yah aku ke sini? Ganggu yah?"Zuco menggelengkan kepalanya. "I miss you..."&

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 54. Kondangan

    Malam ini, Ailee memutuskan untuk menginap, menemani Zuco. Dengan sedikit paksaan dan rayuan, akhirnya Ailee mau menemani Zuco yang sendirian. Karena Jhonatan masih berada di luar negeri untuk satu minggu ke depan.Mereka berdua terlihat sibuk sendiri, Ailee yang mengerjakan tugas di atas karpet karena mejanya lebih rendah dari sofa dan Zuco tampak bermain game di sofa belakang Ailee.Lalu, Dhara? Ailee sudah mengeceknya. Gadis itu pergi. Entah kemana. Karena rasa malu telah berkata dengan keras, mengingatkan Zuco bahwa pria itu terlahir dari rahim istri kedua. Ailee berharap, Dhara tidak akan pernah menunjukkan wajahnya lagi."Aarghh, anjing kalah." Umpat Zuco.Ailee yang duduk di dekatnya terkejut. "Eoh? Kasar banget." Kagetnya.Zuco memukul mulutnya sendiri pelan. "Sorry sorry.""Sorry mulutmu. Udahlah, jangan main game dulu, berisik tahu. Aku lagi ngerjain tugas." Ujar

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 53. Love each Other

    Jangan lupa untuk komentaršŸ˜˜ dan review yah sayaangnya Zuco sekalian. BTW, kayaknya Didit bakalan bikin sequel Zuco kalau tamat. Bodo amat Didit bakalan tetep bikin:v Gak bakalan di posting di sini yah.Find me on: Ig @ditanyxoul.*****Saat ini, Ailee dan Zuco sedang duduk berdua, menonton TV dikediaman corner dengan ditemani oleh ramyeon instan yang sebelumnya mereka beli di perjalanan. Awalnya Zuco akan menemani Ailee di dirumahnya, namun ternyata ia berubah pikiran dan memutuskan untuk mengajak Ailee ke rumahnya saja."Punya kamu pedes gak sih?" Tanya Zuco.Ailee menatapnya dan langsung memasang ekspresi tak percaya, tangannya terulur untuk mengusap rambut Zuco ke arah belakang."Keringetan banget, kalau pedes gak usah dilanjutin. Bibir kamu udah merah gitu," ucap Ailee.Zuco menyimpan cup mie di atas meja. Kemudian meraih susu kedelai miliknya.

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 52. Tanpa Izin

    Sesuai dengan apa yang Ailee inginkan, dua hari setelah kemarin, ia memutuskan untuk pulang dan menjalani perawat di rumah saja. Ailee sudah mempertimbangkan segalanya, ia tidak ingin membuat Ibunya, Zuco dan Sara juga Nayma kerepotan karena dengan baik hatinya mereka bergantian menemani Ailee. Walau Ailee telah mengatakan, bahwa suster dan Dokter ada disekitarnya.Pagi ini Ailee sudah bersiap untuk berangkat sekolah dengan bantuan tongkat. Akan sangat merepotkan jika ia menggunakan kursi roda.Apa Zuco mengetahuinya? Tentu saja, tidak. Zuco masih belum setuju jika Ailee berangkat sekolah. Tapi hari ini Ailee akan keras kepala, ia sudah terlalu banyak ketinggalan materi. Sepintar apapun dia, tetap akan kesulitan jika harus mengejar banyak pelajaran.Ibunya sudah pergi 15 menit yang lalu, bersama dengan Kiran. Kini Ailee terlihat sedang mengunci pintu, kemudian berlalu untuk mencari Angkot. Akan sangat boros jika ia menggunakan taksi

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 51. 2gather

    Ailee memejamkan mata dan merentangkan tangannya, menikmati angin semilir di sore hari. Saat ini, Ailee sedang berada di taman rumah sakit dengan di temani oleh Zuco. Di hadapan Ailee terdapat sebuah kolam ikan dengan berbagai jenis ikan di dalamnya. Di sekitarnya juga terlihat beberapa pasien yang sedang berkeliling, menikmati udara luar sebelum kembali ke dalam ruangan."Liat deh, ikan yang orange itu ngikutin mulu yang putih!" Ujar Ailee menunjuk dua ekor ikan di dalam kolam."Iya, kayak kamu yang ngikutin aku terus. Gak mau pisah."Ailee tertawa pelan. "Gak kebalik tuh?"Zuco berdiri di atas kedua lututnya seraya menggenggam tangan kanan Ailee. "Aku beneran gak bisa jauh dari kamu.""Oh ya?"Zuco mengangguk dengan cepat. "Gak percaya? Belah dada aku.""Hahaha, ketawa banget aku! Lebay banget, kalau aku belah, kamu meninggal." Ujar Ailee seraya menepuk pipi Zuco

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 50. Untuk Kesekian kali

    3 hari telah berlalu, namun ia masih harus berada di rumah sakit, setidaknya sampai keadaan kakinya membaik. Pasalnya ia masih sering merasa nyeri yang datang tiba-tiba dan itu membuat Zuco khawatir. Ia tidak ingin mengambil resiko, Ailee hanya bisa menurut ketika Zuco tiba-tiba saja marah mendengar dirinya ingin di rawat di rumah saja.Saat ini terlihat Sara, Nayma dan Angga berdiri di sekitar tempat tidur Ailee. Mereka langsung memutuskan untuk menjenguk Ailee setelah bel pulang dari masing-masing sekolah berbunyi. Dan Zuco, dia mengirim pesan pada Ailee bahwa ia akan datang nanti."Kalian kenapa sih, harusnya hati-hatilah... Sekarang jadi gini kan, Ailee yang paling parah." Ucap Sara.Nayma mengangguk setuju. "Jangan bonceng Ailee lagi ah, lo ceroboh!" Sahut Nayma."Sorry, gue bener-bener gak fokus waktu itu..." Sesal Angga.Ailee yang masih mengingat tentang perasaan Angga, merasa canggung sendi

  • Zuco's Obsession (Indonesia)Ā Ā Ā 49. His Feeling

    Zuco berlari menuju resepsionis dan menanyakan keberadaan Ailee. Setelah mendapatkan nomor ruangan, Zuco kembali berlalu dengan sangat terburu-buru. Raut wajahnya semakin pucat karena rasa khawatir yang teramat sangat. Ia juga sudah menghubungi Ibunya Ailee dan juga Jhonatan mengenai kecelakaan yang Ailee alami.Langkah Zuco melambat ketika ia melihat Angga dengan tangan yang dipangku karena patah, serta perban pada bagian kakinya.Zuco berjalan mendekati Angga, kemudian berdiri tepat di hadapannya. Terlihat sangat jelas bahwa Zuco sedang menahan emosinya, tangannya mengepal dan rahangnya mengerat."Zuco... Gue minta maaf, gue--""Keadaan Ailee gimana?" Tanya Zuco. "Gue gak bakalan mukul lo, kalau Ailee gak terluka parah." Sambungnya."Gue masih belum tahu." Jawab Angga.Zuco mendudukkan tubuhnya di samping Angga. Kakinya benar-benar terasa lemas. Niat untuk memukul Angga

DMCA.com Protection Status