Beranda / Romansa / YOU / Our First Met

Share

YOU
YOU
Penulis: dewi Triana.A7710

Our First Met

last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-03 09:36:52

Kesya menatap kosong gelas dihadapannya, moodnya sedang buruk, dia tidak berminat sama sekali berbaur dengan kerumunan manusia yang sudah menggila di lantai dansa. Suasana ramai tak juga mampu mengusir kesepian di hatinya, dia menyesali keputusannya dengan datang ke tempat terkutuk ini. Kesya menarik nafas pelan, mengedarkan pandangannya ke lantai dansa, dia mendengus kesal saat semua mata menatap lapar dirinya, seperti ingin menyetubuhinya saat ini juga. Kesya segera mengembalikan pandangannya ke tempat semula dan langsung meneguk alkohol yang di hadapannya.

Sementara di tempat yang tidak jauh darinya, seorang pria menatap tajam tubuh gadis mungil yang sedari tadi berhasil mencuri perhatiannya, wanita penghibur yang sudah mengerumuninya sama sekali tidak dipedulikan, nafsunya hilang begitu saja, dia sama sekali tidak tertarik dengan tubuh telanjang para wanita itu, matanya tak kunjung berpaling dari punggung mulus gadis yang tak jauh dari jangkauannya.

"Hentikan, aku tidak ingin bermain." pria itu berujar dingin, mengusir para wanita jalang yang sama sekali tidak berhasil membuat Kingston junior bangun.

Tanpa menunggu lama lagi, kerumunan wanita itu bubar, menjauh dari mangsa favorit mereka dengan penuh kekesalan, malam ini mereka gagal menikmati keperkasaan pria tampan itu.

Sean Teadore Kingston, pria gagah rupawan bak dewa, wajahnya blasteran American-Indonesia, dada bidang, punggung lebar dan tegap, bibir seksi sedikit kecoklatan, sepasang manik biru yang tajam, juga tubuh yang menjulang tinggi, membuat kadar ketampanannya sempurna. Tak satu wanita pun yang tahan dengan pesona pria itu, dia hanya perlu duduk santai, maka seluruh kaum hawa dari berbagai profesi mulai dari kelas bangsawan, model seksi, bahkan kelas bawah sekali pun akan merangkak kepangkuannya.

Tak hanya tampan dan mempesona, Sean juga pria kaya raya, harta kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan. Siapa yang tidak mengenal keluarga Kingston, memiliki harta kekayaan yang berserak di seluruh belahan dunia, mendengar nama Kingston saja seisi bumi akan tunduk.

Sean mengamati gerak-gerik gadis yang masih setia membelakanginya, rasa penasaran akan dirinya membuat hatinya tak tenang, bahkan ingin sekali rasanya, dia mengeluarkan bola mata para pria hidung belang yang menatap lapar punggung terbuka gadis itu, sesuatu dari dirinya seakan tidak rela jika gadis itu menjadi objek fantasi seks mereka.

Sean berdiri dari duduknya, membelah kerumunan yang masih larut bergoyang menikmati dentuman musik, dengan kaki panjangnya dia melangkah lebar mendekati gadis yang sedari tadi mengganggu pikirannya.

"Kau sendirian?" Sean bertanya tanpa basa-basi, sambil mendaratkan bokongnya di samping gadis itu.

Kesya mengerutkan keningnya bingung, matanya menoleh liar mencari asal suara yang menyapa pendengarannya.

"Kau bicara padaku?" Kesya bertanya menggerakkan telunjuknya, mengarahkan tepat di wajahnya, memastikan bahwa suara itu berasal dari pria tampan di sampingnya.

"Ya, jika itu balasan dari pertanyaan mu." Sean berujar datar, sepertinya pesona dirinya tidak berlaku di hadapan gadis itu.

"Oh, begitu." Kesya membalas singkat, dia kemudian mengisi gelas sloki yang sudah kosong di hadapannya.

Sean mengangkat alisnya tinggi, harga dirinya runtuh saat mendengar balasan yang tidak bersahabat dari gadis itu.

"Kau tidak punya jawaban atas pertanyaanku?" ucap Sean mengulang pertanyaannya.

"Pertanyaan yang mana?" Kesya bertanya memasang wajah pura-pura bodoh, sama sekali tidak tertarik dengan basa- basi pria itu.

"Kau sendirian? Itu pertanyaanku." Rasa jengkel mulai merayap di hati Sean, ini pertama kalinya seorang Kingston mengulang kalimat yang sama.

"Menurut mu?" Kesya menjawab dengan pertanyaan, dalam sekali tegukan, cairan itu membasahi kerongkongannya.

Sean semakin tertantang, gadis dihadapannya bukanlah gadis biasa, butuh permainan sedikit untuk meluluhkan gadis sombong itu.

"Menarik." gumam Sean, mengisi gelas kosong di hadapannya, dia langsung membasahinya kerongkongannya dalam sekali tegukan.

Kesya tak memperdulikan kehadiran pria di sampingnya, dia menggoyangkan kepala kecil menikmati dentuman musik DJ itu, bibir mungilnya bergerak mengikuti syair lagu. Dia kembali mengisi gelasnya yang sudah kosong, dan semua itu tidak luput dari pandangan pria di sampingnya.

Gairah Sean mulai memuncak saat melihat bibir merah merekah gadis itu, ingin sekali rasanya dia menarik gadis di sampingnya ke salah satu kamar VIP yang ada di club' itu, mencicipi setiap inci tubuh gadis itu, merasakan kelembutan bibir mungilnya, lalu membenamkan miliknya dan menyatu dengan lubang kehangatan, gadis itu akan berteriak nikmat di bawah kungkungannya.

Tapi semua itu tidak mungkin terjadi, Sean tetaplah Sean, dia tidak terbiasa untuk meminta, harga diri melarangnya memenuhi gairah yang sudah di ubun-ubun saat ini, kaum hawa yang suka rela melemparkan diri padanya tanpa harus bersusah payah.

Gadis di sampingnya benar-benar berbeda, dia sama sekali tidak jatuh pada pesonanya bahkan melirik pun tidak, sebagai pria sejuta umat, wajar jika rasa penasaran mulai bersarang di benaknya. Sebuah ide licik melintas di pikirannya, Sean membawa wajahnya tepat di telinga gadis itu.

"Want to dance with me?" bisik Sean dengan suara seksi, mencoba menggoda gadis sombong di sampingnya.

Kesya terkesiap saat udara hangat menyapu telinganya.

"No, thanks." balas Kesya singkat, menolak cepat permintaan pria di sampingnya, dia sudah tahu bahwa pria itu seorang lady killer.

Wow, seksi dan menarik. batin Sean

Sean tersenyum miring, dia kembali memajukan wajahnya berbisik di telinga gadis itu.

"How about...sex with me?" bisik Sean menyeringai tajam.

Dia yakin kali ini tawarannya pasti berhasil, bercinta dengan Sean adalah impian semua wanita, tidak ada seorang pun yang menolak kesempatan emas itu, tidak dengan gadis disampingnya sekali pun.

Kesya menoleh ke samping, dia mengangkat alisnya tinggi, hati kecilnya tertawa senang, berhasil membuat seorang Kingston terlebih dulu melempar diri pada gadis sepertinya.

Sean Teadore Kingston, tampan dan kaya raya, aku penasaran sehebat apa dia diranjang. batin Kesya bertanya

"How? Wanna play with me?" tuntut Sean, membalas tatapan manik coklat gadis itu.

Senyum licik terpatri di wajah cantik gadis itu, dengan berani dia mengangkat telunjuknya, menyusuri garis rahang tegas pria itu.

"Bagaimana dengan pemanasan dulu?" tawar Kesya, semakin tak kalah gencar menggoda pria itu.

"Terserah." balas Sean singkat, menutup mata menikmati sentuhan di wajahnya.

Dia sudah tidak kuat lagi menahan godaan gadis di hadapannya, sentuhan lembut jari mungilnya berhasil membuat nafsunya bangkit kembali. Selangkangannya terasa sesak, nafasnya memburu, degup jantungnya berdetak kencang, kepalanya mulai pening menahan nafsu birahinya yang mulai membludak.

Kesya tersenyum senang saat melihat pria itu mulai terbawa arus permainannya, dengan perlahan dia memajukan wajahnya, detik kemudian bibirnya menempel diatas bibir coklat pria itu.

Sean menyambut bibir itu dengan terburu-buru, ciumannya sangat panas, dia melumat atas bawah bibir seksi gadis itu, lidahnya yang kenyal dan hangat menyelusup masuk mengeksplor seluruh isi mulutnya, tangannya tak tinggal dia, tangan kirinya menahan tengkuk gadis itu semakin memperdalam ciuman mereka, tangan kanannya merambat kebawah menelusup masuk ke dalam pakaian ketat gadis itu tanpa melepas ciumannya. Kesya mengerang di sela-sela aktivitas panas mereka, kesadarannya kembali saat merasakan kulitnya bersentuhan langsung dengan telapak kasar yang sudah berada di balik gaunnya. Dia langsung mendorong dada bidangnya, melepas ciuman mereka, meraup udara rakus mengisi rongga dadanya yang sesak, ciuman Sean begitu memabukkan, hampir saja dia lupa diri. Hidung mancungnya masih menempel dengan hidung mancung pria itu, manik coklatnya memandangi wajah rupawan itu, nafasnya mereka saling bersahutan, terasa hangat dan menggairahkan.

Sean memang pantas dijuluki pejantan tangguh, pesonanya memang luar biasa, tak ingin larut dalam kegiatannya, Kesya menarik wajahnya menjauh.

Sean mengerang, hasratnya belum tersalurkan, dia masih ingin lebih dari sekedar ciuman panas ini.

Sean menatap tajam gadis itu.

"Apa yang kau lakukan?" geram Sean.

"Permainan selesai." Kesya berujar enteng, melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kau menghinaku." desis Sean, harga dirinya merasa terhina di hadapan gadis itu.

Gadis itu terkekeh pelan, dia kembali berbisik di telinganya.

"Selamat bermain solo, tuan......

Kingston?" ujar Kesya pelan, lambat dengan mendesah, memancing kembali gairah pria itu.

"Brengsek!" Sean berujar marah, memaki gadis yang sudah berani mempermainkannya.

Kesya tertawa penuh kemenangan, harga diri Kingston sudah jatuh tak berdaya di hadapannya.

"Semoga kita tidak bertemu lagi sayang." balas Kesya memamerkan senyum manisnya, mendaratkan kembali kecupan singkat di bibir itu, hanya kecupan singkat, tidak lebih dari situ.

Dia mengambil tasnya, lalu mulai membawa kaki jenjangnya beranjak dari tempat duduknya, malam ini cukup sampai disini, dia tidak ingin berakhir seperti jalang jika terlalu lama di tempat terkutuk itu.

Sean menatap kepergian gadis itu marah, tangannya mengepal kuat menahan emosi sekaligus hasratnya. Gadis itu sudah berani mengusik egonya, dia bersumpah, gadis itu akan merangkak dengan sukarela di ranjangnya suatu saat nanti.

"Ben!" Sean memanggil tangan kanannya yang sedari tadi berdiri di belakangnya.

"Ada apa tuan muda?" tanya Ben, saat sudah berada di hadapan Sean.

"Cari informasi sedetail mungkin tentang gadis itu, malam ini juga." perintah Sean tegas.

"Baik tuan muda." Ben membalas menyanggupi perintah tuannya. Dia segera berlalu dari hadapan Sean.

"Dia benar-benar menggairahkan, aku tidak pernah merasakan bibir senikmat itu." Sean bermonolog sendiri, menjilat bibirnya menikmati rasa manis yang masih menempel di bibirnya.

Selamat datang di dunia Kingston, kelinciku. 

Bab terkait

  • YOU   I Found You

    Kepulan asap yang berlomba-lomba mengisi ruangan kelas VIP, mereka adalah para petinggi perusahaan nomor satu di kota itu, yang tak kalah menarik di antara mereka adalah seorang pria tampan yang sedang bercumbu panas dengan seorang wanita seksi, siapa lagi kalau bukan Sean Kingston, dia duduk bersandar di kepala sofa, matanya merem- melek menikmati goyangan wanita di pangkuannya."Aku sangat terkejut seorang Kingston sudi menginjakkan kakinya di club' hina ini." sindir seorang pria botak yang tak lain adalah Baron si pemiliki club'."Aku tidak akan sudi jika bukan karena Dastan." balas Sean lirih, menahan desahan yang akan keluar dari bibirnya, dia sudah hampir mencapai puncak pelepasannya.Merasa namanya disebut, Dastan menghentikan cumbuannya dari wanita seksi yang mengangkanginya."Aku hanya penasaran dengan penari striptis mu." balas Dastan datar, mengeluarkan segepok uang dari dompetnya."Pergilah, aku sudah puas." us

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • YOU   Hot Dancer

    Sorry ada adegan dewasa, yang belum cukup umur skip aja yah....Happy reading guysSepasang insan manusia yang tengah mabuk dalam surga dunia, saling berlomba-lomba mengejar kenikmatan. Gadis itu mengerang bebas membiarkan pria gagah itu memasukinya dalam. Dia sudah lama merindukan sentuhannya, pekerjaan menuntut dirinya harus berjauhan dengan Sean selama hampir sebulan. Helena brooklyn seorang model papan atas berdarah Brazil, kecantikannya tersohor di seluruh dunia. Dia sangat terobsesi dengan Sean, rela melakukan apa saja hanya untuk mendapatkan pengakuan dari seorang Kingston. Helena merasa kedudukannya lebih tinggi dari wanita-wanita yang dipakai Sean sebelumnya, seperti yang diketahui seorang Sean tidak akan memakai wanita yang sudah pernah dipakainya, dia memperlakukan semua wanita seperti kondom, sekali pakai lalu buang. Sementara Sean dan dirinya sudah 3 bulan menjalin hubungan, tentu membuatnya besar kepala, dia sangat bangga saat Sean memakai t

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • YOU   Like Diamond

    Happy reading....Seorang gadis memakai seragam putih abu-abu, menangis tersedu-sedu di pinggir jalan yang tak jauh dari sebuah kafe, kaki kecilnya berlari menyamai langkah pria di depannya yang memakai seragam seperti dirinya."Sayang, dengarkan aku, ku mohon." pinta si gadis di sela-sela tangisnya, berusaha menggapai tangan pria itu."Lepaskan, kita sudah selesai." balas si pria menepis tangannya kasar, tanpa menoleh sama sekali padanya."Tapi aku hamil, dan ini anak kita!" seru si gadis dengan kencang, tanpa memperdulikan tatapan jijik dari semua mata yang melihat ke arahnya."Gugurkan saja, aku belum siap jadi ayah." si pria berujar enteng, sesaat setelah menghentikan langkahnya."Tapi bayi ini tidak berdosa, dia buah cinta kita sayang." si gadis memelas, menolak keputusan pria itu."Bayi itu hanya kesalahan, aku tidak ingin masa depanku hancur." terang si pria santai, tanpa memikirkan perasaan si

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • YOU   Nightmare

    Happy ReadingSean memijat keningnya pelan, berkas yang menggunung di hadapannya membuat kepalanya teramat pusing. Dengan kesal, dia membolak-balikkan kertas di hadapannya, lalu menorehkan tanda tangan. Tiba-tiba...BRAKKKKSuara pintu terbuka keras mengalihkan perhatiannya, menampakkan wajah Dastan sahabatnya."Pintu kantor ku jauh lebih mahal dibandingkan dirimu sialan." geram Sean menatap ke arah pria yang menjadi sumber kekesalannya.Dastan memasang wajah tanpa dosa, dengan santai dia mendudukkan dirinya di sofa empuk."Kau sibuk?" tanyanya basa basi. Dastan sebenarnya hanya menggoda pria workholic itu, tanpa bertanya dia sudah bisa menyimpulkan sendiri bahwa sahabatnya sedang bertarung dengan segunung berkas."Terimakasih untuk basa-basinya." ujar Sean datar tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya."Kau memburu mangsaku." celutuk Dastan langsung.Kalimat itu sukses mendapat perhatian da

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • YOU   Sweet Moment

    holla readersI am right back....happy readingSean menatap lekat wajah dihadapannya, tangan panjangnya tak letih mengusap lembut punggung wanita itu, perasaannya tergelitik melihat wajah sembabnya."Sean, jangan pergi." lirih Kesya dengan suara serak, rasa takut tak kunjung pergi darinya."Aku disini, jangan takut." Sean berujar sangat lembut, sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, hatinya berubah tak karuan.Kesya tak menimpali ucapannya, dia menggeser tubuhnya, menempelkannya di dada bidang pria itu, tangan kecilnya melingkar sempurna di pinggang lebarnya, seakan takut pria itu pergi darinya.Jantung Sean berdegup kencang mendapat perlakuan tiba-tiba dari wanita itu, badannya membeku, dia menundukkan wajahnya menatap rumput hitam panjang yang kini sudah berada di pelukannya, tangannya berubah kaku.Aku tidak pernah merasakan seperti ini sebelumnya, banyak wanita yang pernah mengisi h

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • YOU   Everything About Love

    Hello readers...Happy reading....Sean tak kuasa menahan senyum sepanjang jalan menuju mansion keluarga besar Kingston, hatinya seperti bunga bermekaran di musim semi tatkala mendapat persetujuan dari gadis yang sudah mengisi harinya belakangan ini.Flashback on"Mau berkencan dengan ku?" Sean bertanya menatap dalam manik coklat Kesya."Huh?" Kesya menjawab dengan nada tidak percaya.Melihat guratan di wajah kebingungan Kesya, Sean menambahkan perkataan."Aku tidak pernah jatuh cinta Kesya, aku tidak tahu apa itu cinta. Bagiku, hubungan itu hanya sebatas ranjang, saat aku sudah turun dari atas ranjang maka selesai sudah, tak ada lagi hubungan apapun. Jantungku tidak pernah berdebar sama seperti yang ku rasakan saat di dekatmu, melihatmu menangis ada luka yang tak bisa ku jelaskan di lubuk hatiku, saat kau mengangkat dagu menantangku aku semakin menggila untuk memiliki mu. Aku tahu kau sangat me

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • YOU   Unexpected

    Oh tolong dilewatkan yah, sepertinya ada sedikit icip-icip di part ini. Mohon bantuannya untuk tidak membully. WKKWKKWKKWKWKKWhappy readingKesya memekik kaget di luar pintu saat mendapati Sean berada di dalam ruangan VIP, sungguh kehadiran yang tak pernah dibayangkan olehnya. Matanya bergerak liar menjelajahi seluruh isi ruangan, tak ada seorang pun disana, tak ada boss yang mencarinya, hanya ada sosok pria tampan disana duduk seorang diri.Begitu Kesya melangkah kedalam, wajah Sean langsung mendongak mengukir senyum bahagia.Dengan tenang, Sean mengulurkan tangannya memberi isyarat pada Kesya untuk mendekat padanya."Kemarilah, Baron tidak disini jika dia yang kau cari." ujar Sean bernada memerintah dan menjawab kebingungan di wajah Kesya."Apa yang kau lakukan disini?" Kesya langsung memburu Sean dengan pertanyaan mengabaikan perintahnya."Apa lagi kalau bukan menjemput kekasihku" Sean

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • YOU   Jealouse

    Thanks for reading ❤️let's meet Sean and Kesya againNgakak aku tuh pas baca novel aku yang ini, idih geli sendiri gua, malah tulisannya juga jelek. Pengen ngebully tapi sayang yang nulis saya sendiri. wkwkwkkwkwPewaris tunggal Kingston Corp kepergok berkencan dengan seorang gadis yang belum diketahui asal usulnya, hal ini tentu menjadi buah bibir terhangat di beberapa negara mengetahui bahwa seorang Sean Theodore Kingston akhirnya lepas dari penyandang gelar playboy selama bertahun-tahun.kabar itu juga menjadi bukti bahwa hubungan Sean dengan Helena telah berakhir."Wah, duniamu semakin mengerikan." Adrian meledek Kesya yang menatap kesal layar televisi di hadapannya. Saat ini mereka tengah berada di restoran Jepang, sesuai perjanjian, Kesya harus rela menjadi ATM berjalan untuk Adrian selama sebulan."Setidaknya ak

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03

Bab terbaru

  • YOU   The Wedding

    Hari ini benar-benar datang. Detik waktu yang terus bergulir tanpa terasa menghantarkan setiap saat dengan kisah yang berbeda-beda. Siapa sangka,momentyang ditunggu-tunggunya kini telah tiba. Mimpi yang sekian lama dibangun akhirnya akan tergapai dalam hitungan menit. Cerita lama mulai usang dikubur bersama kesakitan, merasa malu untuk menampakkan diri pada cerita baru yang penuh harapan. Seorang perempuan yang sangat cantik tampak mengenakan gaun berwarna putih panjang. Potongan gaun pernikahan itu sedikit merendah di bagian dad@ membentuk hurufVmenampakkan leher jenjang nan bahu seksi itu. Tubuh indahnya terbungkus mewah dan membuat matanya tampak enggan berpaling. Kesya menatap pantulan dirinya di dalam cermin besar itu. Dia sangatlah cantik bak seorang Dewi. Mata coklatnya terlihat berkaca-kaca diselimuti keharuan yang luar biasa. Lengannya yang dibungkus kain putih berjaring terlihat bergetar ketika di sentuhkan ke w

  • YOU   Go To Hell

    "Apa maksudmu!"Wajah Charles mengeras mendapat perlakuan sedemikian buruk. Langkahnya untuk segera bertemu dengan Emily tertahan begitu saja karena para pengawal langsung bergerak sigap, memagari dirinya supaya tidak bisa masuk. Charles menggertakkan giginya, kemarahannya yang tampak kelas menguar dari matanya membuat suasana disini terasa mencekam. Begitupun halnya dengan para pengawal itu, tetapi mereka lebih menaruh rasa takut pada kemarahan Sean nantinya. Lelaki itu akan murka jika perintahnya dibantah, bisa saja leher mereka akan menjadi sasaran amukannya. Karena itulah untuk menghindari semuanya, mereka lebih baik memilih perintah Sean."Ku katakan sekali lagi menyingkir dari jalanku" desis Charles mengancam."Maaf tuan. Anda tidak bisa masuk."Rupanya amarahnya itu tak lagi bisa ditahan. Di detik yang sama Charles menelusupkan tangannya di balik jas, meraih senjatanya sebelum kemudian menodongkannya tepat di dahi pengawal itu.

  • YOU   Breakfast

    "Apa yang sedang kau lakukan?"Dahi Kesya berkerut ketika melihat keberadaan Sean di dapur. Lelaki itu bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek selutut. Kesya melangkah maju ke arah Sean sambil mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Sean yang rupanya memergoki kebingungan istrinya tersenyum tipis. Perempuan itu pastilah bertanya-tanya mengapa keadaan rumah ini sepi. Namun Sean tidak ingin menyudahi kebingungan Kesya untuk waktu yang cepat, dia masih ingin menikmati wajah cantik itu dalam selang waktu yang lama."Kemana semua para pelayan? Sejak kita pindah di rumah ini, aku tidak menemukan siapapun selain kita berdua dan beberapa pengawal yang berjaga di luar." sambil menolehkan kepala ke arah Sean, Kesya berkata. Mengambil jarak sedekat mungkin, berdiri tepat di bawah dagu Sean.Ekspresi Sean lembut sementara jemarinya bergerak, menyelipkan anak-anak rambut yang menempel di dahi Kesya. Perempuan itu sungguh cantik, meski tanp

  • YOU   Dangerous

    "Selamat pagi."Bisikan lembut yang menyapu indera pendengaran berhasil menembus kesadaran Kesya. Perlahan kelopak matanya mengerjap sebelum kemudian mata coklat terang itu terbuka lebar. Hal yang pertama sekali menyapa penglihatannya adalah wajah Sean yang sangat dekat dengan wajahnya, pipi Kesya merah padam, dia hendak menundukkan kepala tetapi jemari Sean langsung dengan bergerak sigap meraih dagunya memaksa menoleh ke arahnya."Apa yang sedang kau pikirkan? pipimu merona, dan itu membuatku bertanya-tanya." ujar Sean sambil menggeser hidungnya di hidung Kesya."Aku... tidak baik-baik saja." suara Kesya serak, senyumnya terurai karena malu-malu.Sean terkekeh kecil, kemudian menarik pinggang Kesya semakin merapat padanya. Tangannya bergerak sensual mengusap permukaan kulit Kesya, sementara matanya terpaku kedalam mata coklat itu. Sean menipiskan bibirnya ketika melihat pipi Kesya yang bertambah merah padam. Perempuan itu tengah men

  • YOU   Beautiful Night

    Proses percintaan itu berlangsung begitu lama. Setelah ledakan yang luar biasa yang menguras kekuatan fisik dan mental, Kesya terbaring di sana dengan mata nyalang. Dadanya bergerak naik turun berjuang keras untuk memompa udara ke paru-parunya. Tubuh Sean masih terbaring di atasnya, dini hari menjelang lelaki itu seolah enggan melepaskan diri dari tubuhnya.Napas Sean sama terengahnya dengan napas Kesya. Dadanya pun bergerak naik turun sementara kepalanya tenggelam di sisi wajah Kesya, sesekali menggesekkan bibirnya mengirim sinyal senyar untuk kembali menggoda Kesya. Perempuan ini berhasil membuatnya kehilangan kontrol dan itu membuatnya senang. Sean mengeecupi garis leher Kesya, bibirnya mengulas senyum tipis ketika mengingat percintaan mereka tadi. Bagaimana tidak, dia harus membimbing Kesya yang tidak berpengalaman ke dalam hal-hal lain yang tentunya membawa mereka dalam kepuasan bersama."Kau baik-baik saja?"Suara Sean yang terdengar parau tiba

  • YOU   My Lovely Wife

    "Istriku."Bisikkan itu lembut mengalun bagaikan musik syahdu yang menyejukkan hati. Di bawah kegelapan temaram Kesya merasakan lekukan lehernya dikecupii. Deru napas terasa panas menggelitik, dadanya yang malang sesak menahan debaran yang memukul. Suara lenguhan lolos tak tertahan ketika merasakan sentuhan itu bertambah intim. Tubuhnya yang tak berdaya, hanya bisa pasrah ketika diraup dan dibawa ke atas ranjang.Sean mengawasi wajah Kesya yang merona karena malu. Ketika kepala Kesya menyentuh permukaan ranjang, lelaki itu langsung menyusul di atasnya, menghadiahkan ciuman terbuka dan lidah menggoda yang tidak mungkin bisa ditolak Kesya. Tanpa ampun Sean meelumat, menccicipi, dan mennyesap kelembutan bibir Kesya yang terasa manis dan meledakkan hasratnya dengan cepat."Bolehkah aku memilikimu seutuhnya malam ini?"Suara Sean yang terdengar parau tiba-tiba terdengar dekat di sisi telinganya, membuat Kesya sedikit terkesiap. Ditatapnya kedal

  • YOU   Began

    "Sudahkah ku katakan bahwa hari ini kau cantik sekali?"Sean menangkup sisi kiri dan kanan Kesya lalu menciumnya mesra.Mereka telah selesai mengucapkan sumpah pernikahan dan kali ini adalah saat untuk menyambut para tamu.Hotel itu disulap begitu indah dan mewah layaknya istana. Seluruh sudut ruangan berhias ornamen-ornamen klasik dan bunga-bunga harum mewangi yang sangat indah di pandang mata.Kesya tersipu malu bercampur haru, tak hanya hotel itu yang berhias bunga namun juga hatinya. Para tamu yang mendapat kehormatan untuk menyaksikan secara langsung pernikahan mereka juga tidak sungkan untuk menunjukkan raut kebahagiaan.Kedua kelopak mata Kesya terpejam rapat ketika melihat wajah Sean yang perlahan-lahan mendekati wajahnya. Dia sudah bersiap menerima sentuhan lembut di bibirnya.Dan benar saja, saat sesuatu yang kenyal dan lembut menempel di bibirnya, Kesya langsung tersenyum lebar. Dia mengalungkan kedua tanga

  • YOU   Mine

    Kesya menggenggam erat-erat kalung yang sudah melingkar di lehernya. Selepas kepergian Diandra, dadanya seketika membuncah bahagia. Meskipun melalui Diandra, namun secara tidak langsung restu Emily bersamanya. Dia mematut wajahnya kembali di hadapan cermin. Beruntung riasan Bobby tidak memudar seperti dugaannya. Kesya menghembuskan nafas pendek, sebentar lagi statusnya akan berubah. Ketika mendengar suara pintu terbuka, dengan cepat Kesya mengangkat kepalanya."Kau cantik sekali wanita penari." ujar Adrian melangkah maju ke arah Kesya.Senyum Kesya melebar. "Terimakasih Adrian." bisiknya sepenuh hati.Adrian tersenyum tipis bercampur kepedihan. Rasanya sakit sekali harus merelakan wanita yang kita cintai bersanding dengan lelaki lain. Tetapi demi kebahagiaannya, terkadang kita harus merelakan sesuatu yang memang tidak ditakdirkan untuk kita.Berbahagialah Kesya, semoga cintaku segera menghilang. Aku tidak ingin selamanya tersiksa dengan ci

  • YOU   Wedding Day

    Detik waktu yang terus bergulir tanpa terasa menghantarkan setiap saat dengan kisah yang berbeda-beda. Siapa sangka, hati yang ditunggu-tunggu kini telah tiba. Mimpi yang sekian lama dibangun akhirnya akan tergapai dalam hitungan menit. Cerita lama mulai usang dikubur bersama keburukan, merasa malu tuk menampakkan diri pada cerita baru yang penuh harapan.Seorang wanita dibalut dengan gaun mewah sedang duduk menatap dirinya di pantulan kaca. Dia sangatlah cantik bak seorangDewi yang turun dari kahyangan. Mata coklatnya terlihat berkaca-kaca diselimuti keharuan yang luar biasa. Tangannya yang dibungkus kain putih berjaring terlihat bergetar hendak menyentuh wajahnya."Aku sangat membenci air mata pengantin, dengan alasan apapun. Jadi tolong hentikan desakan air matamu, sebelum seluruh riasan mahal ini luntur." Bobby berujar cepat, memberi peringatan keras sebelum hal yang ditakutkannya terjadi.Kesya tersenyum lebar lalu menganggukkan kepala. Sekuat t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status