Beranda / Romansa / YOU / Jealouse

Share

Jealouse

last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-03 11:44:53

Thanks for reading ❤️

let's meet Sean and Kesya again

Ngakak aku tuh pas baca novel aku yang ini, idih geli sendiri gua, malah tulisannya juga jelek. Pengen ngebully tapi sayang yang nulis saya sendiri. wkwkwkkwkw

Pewaris tunggal Kingston Corp kepergok berkencan dengan seorang gadis yang belum diketahui asal usulnya, hal ini tentu menjadi buah bibir terhangat di beberapa negara mengetahui bahwa seorang Sean Theodore Kingston akhirnya lepas dari penyandang gelar playboy selama bertahun-tahun.

kabar itu juga menjadi bukti bahwa hubungan Sean dengan Helena telah berakhir.

"Wah, duniamu semakin mengerikan." Adrian meledek Kesya yang menatap kesal layar televisi di hadapannya. Saat ini mereka tengah berada di restoran Jepang, sesuai perjanjian, Kesya harus rela menjadi ATM berjalan untuk Adrian selama sebulan.

"Setidaknya aku tidak perlu memakai topeng untuk melindungi diri." Kesya membalas Adrian ketus, kenyamanannya mulai terusik saat mendengar nama Helena, seorang wanita cantik dan berpendidikan yang pernah mengisi hari-hari Sean.

"Kau mengenal wanita itu?" Adria bertanya ketika melihat kemurungan di wajah Kesya.

"Kau juga mengenalnya, dia seorang model papan atas sekaligus mantan kekasih Sean." jelas Kesya dengan lirih, hatinya mulai menciut menyadari bahwa dirinya jauh berada di antara wanita yang pernah berkencan dengan Sean .

"Aku tidak pernah ingin mengenal wanita lain selain wanita pemilik hati ku." Adrian berucap terus terang yang langsung membuat Kesya mendongak cepat.

"Aku tidak pernah tahu bahwa hatimu telah terjaga." ujar Kesya

"Begitulah, hanya saja aku selangkah tertinggal di belakang." Adrian membalas kecut menyadari cintanya yang tak bertuan.

"Dia sudah memiliki kekasih?" tanya Kesya membulatkan kedua matanya.

"Sudah, dia sudah menemukan kebahagiaannya." Adrian berucap menatap lekat sepasang bola mata coklat Kesya sekan ingin menyampaikan isi hatinya.

"Aku yakin di luar sana masih banyak wanita yang menginginkan mu, jangan terlalu bersedih." Kesya mengusap lembut punggung tangan Adrian mengusir segala kesedihan di wajahnya.

Dan berhasil, kini wajah murung Adrian mulai redup perlahan-lahan.

"Bagaimana dengan Sean?" Adrian mengalihkan topik pembicaraan mereka segera.

"Dia melamar ku." balas Kesya dengan singkat yang langsung membungkam mulut Adrian cepat.

"Kau menerimanya?" tanya Adrian setelah berhasil lepas dari kebungkamannya.

"Aku tidak tahu, biarkan waktu yang menjawab." Kesya berujar datar dalam sekali tarikan nafas, membuang kegelisahan di benaknya.

"Aku akan mendukung apa pun keputusan mu." balas Adrian mengukir senyum tipis.

"Kau benar-benar sahabat terbaikku." ujar Kesya dengan bangga, Adrian memang paling mengerti dirinya.

Bolehkah aku berharap lebih? Aku tidak ingin hanya sekedar sahabat. batin Adrian

"Selesaikan makan mu cepat, aku masih belum puas menghabiskan uang mu." perintah Adrian mengabaikan celetuk Kesya.

"Kita sudah punya perjanjian jika kau lupa." balas Kesya cepat menyelamatkan isi dompetnya.

"Kau lupa bahwa kita masih memiliki satu perjanjian lagi?" tanya Adrian menelisik wajah Kesya.

"Apa itu?"

"Kita akan berkencan selama sebulan." Adrian tersenyum licik melihat wajah Kesya yang menegang.

"Brengsek, dasar licik." dengus Kesya memasukkan potongan steak kedalam mulutnya dengan kasar.

Adrian hanya tertawa mendengar umpatan Kesya sebagai balasan perkataannya.

PRANG!!!!

Sheila melemparkan vas bunga di lantai untuk melampiaskan kemarahannya ketika mendengar lelaki pujaannya sudah memiliki kekasih.

"Tidak, Tidak mungkin. Sean hanya milikku, hanya milik ku! Milikku! Milikku. Aku akan membunuh jalang itu! Aku akan membunuhnya!" Sheila meracau histeris seperti orang gila, matanya memerah berkilat marah. Tangannya bergerak keatas menjambak rambutnya meluapkan semua emosi dengan menyakiti dirinya sendiri.

"Sheila! Ada apa sayang?" Maria segera berlari menuruni tangga ketika mendengar suara vas bunga dari lantai bawah.

"Se-sean, dia milik ku. Milikku, hanya milikku!" Sheila berteriak keras menggeleparkan dirinya di atas lantai, meraung-raung nama Sean yang membuat seisi rumah berhamburan melihatnya.

"Sayang, jangan begini. Sean menyukai wanita anggun dan cantik, kalau kau seperti ini dia akan meninggalkanmu." bisik Maria lembut meraih tubuh Sheila ke dalam dekapannya, mendengar kata meninggalkan Sheila langsung berhenti meraung.

"Ibu, Sheila wanita anggun dan cantik. Sean tidak akan meninggalkan ku bukan?" tanya Sheila dengan senyum yang muncul tiba-tiba di wajah pesakitan nya, semua pelayan bergidik ngeri menatap kegilaan putri majikannya.

"Apa yang kalian lihat! Pergi dari sini! Dasar pelayan tidak tahu diri!" Maria membentak kuat, yang langsung membuat kerumunan itu menghilang dari pandangan mereka dengan cepat.

"Ayo kita ke kamar sayang, kau terluka. Sean tidak menyukai bekas luka." Maria membalas perkataan Sheila sesaat setelah mengusir kerumunan itu.

"Sean tidak menyukai bekas luka? Tapi aku terluka ibu? Bagaimana kalau Sean meninggalkan ku." tangis Sheila pecah tiba-tiba di dekapan Maria setelah menyadari beberapa tubuhnya tergores serpihan vas bunga, helaian rambutnya rontok berjatuhan di bahunya.

"Jangan menangis, ayo kita buat Sheila cantik lagi." ajak Maria dengan nada bicara seperti anak kecil, senyum bahagia seketika mengganti tangis di wajah Sheila.

"Ayo bu, aku ingin cantik. Sean sangat menyukai wanita cantik." ujar Sheila segera bangkit dari posisi terlentang mengabaikan darah yang mengucur dari beberapa luka di tubuhnya, dia berjingkrak- jingkrak sambil tertawa menaiki anak tangga.

"Tenang sayang, kau pasti akan mendapatkan Sean." monolog Maria menatap punggung putrinya yang sudah menjauh.

Sementara di sisi lain, seorang gadis meringkuk di bawah selimut, sudah hampir seminggu dia menutup diri dari keramaian. Helena menangis meratapi nasib, sejak percintaan mereka beberapa saat lalu dia tak lagi memiliki nyali untuk menemui Sean. Seperti tisu, setelah dipakai lalu di buang, begitulah nasibnya.

Teriakan para wartawan di luar apartemennya sama sekali tidak di hiraukan, pagi ini hatinya kembali menangis saat mendengar lelaki yang dicintainya telah berlabuh dengan di hati wanita asing.

"Apa harus seperti ini Sean, kau membuang ku seperti sampah setelah memuaskan hasrat mu. Aku memang wanita bodoh, yang berani menaruh harap pada orang seperti mu." bisik Kesya lirih pada dirinya sendiri, dia harus menelan kenyataan pahit bahwa hubungannya harus kandas tanpa sisa.

"Playboy tobat dunia kiamat." sindir Dastan mendaratkan bokongnya di sofa milik Sean.

"Apa perusahaan mu bangkrut? Kenapa kau selalu ke sini." Sean berujar kesal melihat kedatangan Dastan yang tiba-tiba.

"Seluruh dunia membicarakan mu, berita mu kali ini jauh lebih heboh dari Helena." ujar Dastan.

"Ck, untung saja wajah Kesya tak terlihat. Aku tidak ingin dia menjadi mangsa para pencari gosip itu." Sean mendecakkan lidahnya kesal ketika seluruh media membicarakan dirinya.

"Wow, aku yakin para wanita akan menjerit tak rela." Dastan menjawab sambil mengikuti pergerakan Sean yang beranjak dari kursi kebesarannya kemudian duduk di hadapannya.

"Aku sudah bosan menjelajahi selangkangan wanita." Sean membalas dengan santai, sambil menghembuskan asap rokok di udara.

"Mulai jatuh cinta eh?" Dastan mengangkat sebelah sudut bibirnya ketika pertanyaannya tepat sasaran.

"Sepertinya begitu." balas Sean singkat lalu meneguk segelas anggur hingga tandas.

"Semoga kau tidak jadi budak cinta." Dastan memberi peringatan yang hanya di balas senyum sinis Sean.

"Aku rela jika itu Kesya." balas Sean meyakinkan.

"Jangan sampai seorang pun tahu bahwa Kesya penari striptis. Aku tidak ingin dia terluka." Dastan berujar dengan nada khawatir yang langsung membuat Sean membuang pandangan tidak suka padanya.

"Jangan berani menyimpan rasa apa pun terhadap kekasih ku. Aku tidak ingin terjadi pertumpahan darah." Sean berujar dingin dan menusuk di ujung kalimatnya terselip ancaman.

"Aku sudah melakukannya sejak awal, sayang sekali kau harus kalah cepat dari ku kali ini." Dastan membual memancing kemarahan Sean yang mulai menampakkan diri ke permukaan.

PRANG....

Sean membanting gelasnya ke lantai, amarahnya menguar mendengar perkataan lancang Dastan yang berani menantangnya.

"Fuck you Dastan Oliver! I Will kill you if you touch my Kesya." desis Sean tajam mengepal jari-jarinya hingga memutih.

Dastan mengangkat kedua tangannya ke atas kepala.

"Wow, easy man. Aku mundur jika kau mencintainya, itu janjiku."

"Bagus. Kau sudah mengerti rupanya." Sean terkekeh, amarahnya langsung meluap mendengar pengakuan pria dihadapannya.

"Ck, cemburu memang buta." gumam Dastan pelan melihat Sean tersenyum tanpa alasan seperti orang bodoh.

Tepat pukul 8 malam sebuah motor sport berhenti tepat di depan rumah sederhana. Seorang gadis turun perlahan dari atas motor.

"Terimakasih sudah menghabiskan uang ku." kesal Kesya menatap wajah Adrian, mereka menghabiskan waktu sepanjang hari dengan mengelilingi seisi kota hanya untuk memburu makanan.

"Kau masih punya hutang dua puluh sembilan hari lagi." balas Adrian setelah turun dari atas motornya.

"Hei brengsek, jangan lupa bahwa hari ini aku mentraktir mu dengan jatah sebulan." pekik Kesya tertahan, sehari saja sudah membuat isi dompetnya ludes, apalagi sebulan, bisa-bisa dia mengemis di pinggir jalan karena kehabisan uang.

"Namanya traktir tidak boleh ada patokan harga, kau ini bodoh sekali." balas Adrian mencebikkan bibirnya.

"Tapi aku sudah tidak bekerja lagi, bagaimana caranya aku membayar mu?." Kesya berujar dengan memasang wajah menyedihkan mencoba menyentil sedikit rasa kasihan Adrian.

"Minta saja dari kekasihmu, dia lebih dari kaya jika kau lupa." dengus Adrian tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Tutup mulut mu, pulang sana. Aku bosan melihat wajah mu." perintah Kesya mendorong bahu Adrian kasar.

"Iya iya, dasar rubah betina." gumam Adrian yang masih di dengar oleh Kesya.

"Apa kau bilang?!" pekik Kesya nyaring membalas umpatan Adrian.

"Suara mu menyakiti gendang telingaku." tukas Adrian jengkel.

"Siapa suruh mengatai ku!" Kesya memasang wajah garang membuat nyali Adrian menciut.

"Baiklah aku pergi." balas Adrian menyelamatkan diri segera, Kesya hanya memasang wajah datar tak berniat untuk menimpali.

"Kesya mendekat pada ku sebentar." perintah Adrian setelah menaiki motor sportnya.

Dengan wajah jengkel Kesya mendekati Adrian yang sudah duduk di atas motor.

"Ada apa?" tanyanya langsung

Cup!

"Selamat malam." Adrian langsung menancap gas setelah mendaratkan satu kecupan di pipi Kesya meninggalkan gadis itu yang masih terdiam mematung.

Kesya meraba bekas ciuman di wajahnya setelah berhasil mengusir keterkejutannya.

"Ck, si brengsek itu!" umpat Kesya menatap pria yang sudah hilang dari pandangannya, dia segera melangkah memasuki rumah.

Cklek!!!

"Sudah puas kau berselingkuh?!"  

Bab terkait

  • YOU   It's Hurt

    Happy ReadingTeman-teman jika berkenan bolehkah kiranya saya minta tap love kalian, supaya novel ini dikontrak. Hihihihih... gak maksa tapi. Terimakasih"Se-sean?" Kesya membelalak tak percaya bahwa pria yang duduk di kursi kayu adalah Sean."Kenapa wajah mu memucat, hm?" dengan tatapan membunuh Sean melangkah mendekati Kesya."Apa yang kau lakukan disini?" Kesya tergagap, matanya bergerak liar menghindari tatapan Sean."Kenapa? Apa aku tidak boleh mengunjungi kekasihku?" Sean tersenyum miring bermaksud menyindir Kesya."Bu-bukan begitu, aku......."Aku melihat mu berciuman dengan pria asing." potong Sean cepat tanpa mendengar kelanjutan kalimat Kesya."Kau salah paham, namanya Adrian dan dia adalah sahabat ku, dia seorang DJ di club' tempat ku bekerja dulu." jelas Kesya yang mulai mengerti arah pembicaraan mereka. Dia merasa tertekan dengan tatapan Sean

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • YOU   If This Is Love

    Sean membuka matanya ketika merasakan sinar matahari mengganggu tidurnya. Tangannya terangkat ke atas memegangi kepalanya yang terasa berat seperti tertimpa bongkahan batu besar, hang overnya mulai mereda. Dengan perlahan, dia menegakkan tubuhnya duduk di atas ranjang.Kepingan-kepingan memori tadi malam membuat Sean langsung membelalak. Matanya bergerak cepat menoleh ke sisi ranjang yang kosong. Dia segera melompat saat menyadari wanita yang menemani tidurnya tadi malam tidak berada di sampingnya.Rasa panik dan takut langsung mengisi benaknya."Kesya!" teriak Sean dengan suara membahana. Dia berlari dari dalam kamar menuruni tangga dengan tergesa-gesa."Kesya! Dimana kamu...."Sean tak lagi melanjutkan kalimatnya saat menyadari sosok wanita yang dicari sudah menampakkan diri."Sean, kau sudah bangun?" tanya Kesya yang baru saja datang dari arah pintu.Sean melangkah lebar menghampiri Kesya yang berdiri dengan wajah b

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-03
  • YOU   The Other Side

    Happy reading....Rahang Kesya hampir terlepas ketika mobil Sean berhenti di depan sebuah butik megah dan pastinya paling mahal se-kota itu. Kedua tangannya menepuk-nepuk pelan pipinya memastikan semua itu bukanlah mimpi."Se-sean, apa yang kita lakukan disini?" Kesya bertanya terbata-bata, rasa tidak percaya membuat lidahnya kelu.Sean terkekeh pelan melihat mulut Kesya yang menganga lebar."Tutup mulutmu, aku tidak ingin binatang buas menelusup ke dalam." ujar Sean dengan nada menggoda yang langsung mendapat tatapan tajam dari Keysa."Cih, dasar mesum." cibir Kesya mengerti maksud perkataan Sean."Ayo masuk." Sean menarik tangan Kesya cepat tanpa memperdulikan umpatan-umpatan gadis itu.Hal yang pertama sekali di lihat Kesya di dalam butik itu adalah sebuah ruangan yang didominasi warna putih, dihias berbagai jenis pakaian branded dunia yang berjejer rapi. Jangan lupakan juga, ruang tamu yang begitu luas dan kl

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • YOU   Stay With Me

    Suara denting sendok yang beradu mengiringi suasana di meja makan, terlihat sekelompok orang berbeda usia sedang menikmati makan malam. Pada akhirnya Sean dan Kesya memutuskan untuk menikmati makan malam di mansion utama Kingston. Walau Kesya harus mengeluarkan jurus ampuh dengan memasang wajah memelas, setidaknya usahanya membuahkan hasil, Sean akhirnya menuruti keinginan Kesya."Kesya?" panggil Charles mengusir kebisuan diantara mereka."Yah ayah mertua." jawab Kesya ramah sambil mendongak ke arah Charles.Charles tersenyum kecil mendengar panggilan Kesya, keberanian gadis sombong di hadapannya patut diacungi jempol. Jika orang lain di posisi Kesya, mungkin sudah lari ketakutan tanpa menoleh sedikit pun padanya. Tapi Kesya berbeda, keangkuhan membuat dirinya semakin menarik. Wanita itu bukan sembarang wanita."Kenapa kau memanggilku ayah mertua." pandangan mereka bertemu, Kesya tersenyum santai, dirinya sama sekali tidak gentar akan soro

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-27
  • YOU   Sweet Morning

    Hai.. Hai...We are coming...Upss... warning ada adegan +++++Happy reading guys 😘Kesya mengerjapkan kelopak matanya berulang kali, mencoba untuk menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang sudah menelisik menerangi kamar itu.Perlahan dia menjauhkan diri dari dekapan laki-laki yang kini memeluknya namun, tubuhnya sama sekali tidak bergerak. Kesya menyadari bahwa ada tangan besar yang menahan tubuhnya. Dia menghela nafas pasrah, lilitan di tubuhnya sangatlah kuat, sangat sulit untuk melepaskan diri dari dekapan itu. Kesya tertegun ketika melihat pahatan sempurna di hadapannya, tanpa sadar kedua sudut bibirnya terangkat. Tangannya bergerak, membiarkan jari telunjuknya menelusuri seluruh wajah pria itu mulai dari mata, hidung, pipi, hingga berakhir di bibir. Kesya mengelus lembut bibir seksi yang baru dicicipinya tadi malam."Pantas saja banyak wanita yang rela melemparkan diri begitu saja padamu, kau memang pencium h

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-28
  • YOU   Hate

    Happy readingBRAKK!!!!!!Sheila menutup pintu kamarnya kencang, pertikaian antara dirinya dengan Kesya benar-benar mengusik jiwanya. Kehadiran Kesya sungguh ancaman besar untuknya, dia tidak rela Sean jatuh ke pelukan wanita itu. Membayangkan saja darahnya sudah mendidih, Kesya memang bukan wanita sembarangan, dia jauh lebih licin dari ular. Wanita itu punya lidah lembut sekaligus tajam, setiap perkataan yang keluar dari mulut Keysa berhasil membungkamnya."Argghhhhh....brengsek! Wanita jalang sialan!" teriak Sheila seraya menyugar rambutnya dengan kasar kebelakang. Tiba-tiba dia tersentak akan sesuatu hal, sedetik kemudian Sheila menatap pantulan dirinya di cermin rias yang ada di kamarnya.Kedua mata Sheila kompak membola, tangannya bergetar hebat saat mendapati luka di sudut bibirnya."Ti-tidak, a-aku tidak boleh terluka. Se-sean menyukai wanita cantik, aku wanita cantik, a-aku tidak boleh terluka. Tidak boleh... tidak

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-28
  • YOU   Love In Silent

    We're coming...Happy reading guys 😘Kesya menatap marah pria yang tengah duduk sembari bersedekap santai di atas kursi kayu, dadanya kembang kempis karena amarah yang juga belum surut.Sudah satu jam mereka terlibat pertikaian tapi masih juga belum bertemu dengan titik terang."Sean, aku tidak mau pindah dari sini." tukas Kesya mempertahankan pendapatnya."Aku tidak meminta izin mu, ini perintah!" seru Sean memberi ultimatum."Pokoknya aku tidak mau!" seru Kesya nyaring, menghentakkan ujung heelsnya di lantai."Begitu rupanya? Baiklah, jika kau tidak pindah ke apartemen bersama ku, maka aku yang akan pindah kesini. Kita lihat, bagaimana kau menghadapi gunjingan para tetangga nanti." ujar Sean dengan santai, diujung kalimatnya terselip ancaman."Dasar brengsek! Kau selalu saja memanfaatkan keadaan." teriak Kesya frustasi.Sean mengangkat sebelah sudut bibirnya."Jangan mema

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • YOU   Dating

    Hai....hai...Ada sedikit kesalahan say, bukan di pentahouse yah tapi di apartemen..Maaf readers, aku keingat novel yang satu lagi🙏Kesya memandangi seisi apartemen mewah Sean seorang diri, pria itu sudah pergi ke kantor sesaat setelah mengantar dirinya.Kesya seperti orang linglung ketika memasuki apartemen itu. Wajar saja, pertama kali dirinya menginjakkan kaki di tempat semewah ini. Dia melangkah cepat mendudukkan tubuh lelahnya di sofa yang terletak di ruang tamu. Tiba-tiba suara ramah wanita membuatnya terkesiap."Nona Kesya?" panggil seorang wanita berpakaian pelayan."I-iya?" Kesya tak bisanya menyembunyikan rasa gugup, refleks dia langsung berdiri dari sofa. Rasa canggung terlihat jelas di wajahnya."Tidak perlu sungkan nona, anda adalah majikan saya. Tuan Sean sudah memberitahu kedatangan nona Kesya terlebih dulu." jawab pelayan itu ramah membuat lipatan kecil di kening mulus Kesya."Huh? Aku tida

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29

Bab terbaru

  • YOU   The Wedding

    Hari ini benar-benar datang. Detik waktu yang terus bergulir tanpa terasa menghantarkan setiap saat dengan kisah yang berbeda-beda. Siapa sangka,momentyang ditunggu-tunggunya kini telah tiba. Mimpi yang sekian lama dibangun akhirnya akan tergapai dalam hitungan menit. Cerita lama mulai usang dikubur bersama kesakitan, merasa malu untuk menampakkan diri pada cerita baru yang penuh harapan. Seorang perempuan yang sangat cantik tampak mengenakan gaun berwarna putih panjang. Potongan gaun pernikahan itu sedikit merendah di bagian dad@ membentuk hurufVmenampakkan leher jenjang nan bahu seksi itu. Tubuh indahnya terbungkus mewah dan membuat matanya tampak enggan berpaling. Kesya menatap pantulan dirinya di dalam cermin besar itu. Dia sangatlah cantik bak seorang Dewi. Mata coklatnya terlihat berkaca-kaca diselimuti keharuan yang luar biasa. Lengannya yang dibungkus kain putih berjaring terlihat bergetar ketika di sentuhkan ke w

  • YOU   Go To Hell

    "Apa maksudmu!"Wajah Charles mengeras mendapat perlakuan sedemikian buruk. Langkahnya untuk segera bertemu dengan Emily tertahan begitu saja karena para pengawal langsung bergerak sigap, memagari dirinya supaya tidak bisa masuk. Charles menggertakkan giginya, kemarahannya yang tampak kelas menguar dari matanya membuat suasana disini terasa mencekam. Begitupun halnya dengan para pengawal itu, tetapi mereka lebih menaruh rasa takut pada kemarahan Sean nantinya. Lelaki itu akan murka jika perintahnya dibantah, bisa saja leher mereka akan menjadi sasaran amukannya. Karena itulah untuk menghindari semuanya, mereka lebih baik memilih perintah Sean."Ku katakan sekali lagi menyingkir dari jalanku" desis Charles mengancam."Maaf tuan. Anda tidak bisa masuk."Rupanya amarahnya itu tak lagi bisa ditahan. Di detik yang sama Charles menelusupkan tangannya di balik jas, meraih senjatanya sebelum kemudian menodongkannya tepat di dahi pengawal itu.

  • YOU   Breakfast

    "Apa yang sedang kau lakukan?"Dahi Kesya berkerut ketika melihat keberadaan Sean di dapur. Lelaki itu bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek selutut. Kesya melangkah maju ke arah Sean sambil mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Sean yang rupanya memergoki kebingungan istrinya tersenyum tipis. Perempuan itu pastilah bertanya-tanya mengapa keadaan rumah ini sepi. Namun Sean tidak ingin menyudahi kebingungan Kesya untuk waktu yang cepat, dia masih ingin menikmati wajah cantik itu dalam selang waktu yang lama."Kemana semua para pelayan? Sejak kita pindah di rumah ini, aku tidak menemukan siapapun selain kita berdua dan beberapa pengawal yang berjaga di luar." sambil menolehkan kepala ke arah Sean, Kesya berkata. Mengambil jarak sedekat mungkin, berdiri tepat di bawah dagu Sean.Ekspresi Sean lembut sementara jemarinya bergerak, menyelipkan anak-anak rambut yang menempel di dahi Kesya. Perempuan itu sungguh cantik, meski tanp

  • YOU   Dangerous

    "Selamat pagi."Bisikan lembut yang menyapu indera pendengaran berhasil menembus kesadaran Kesya. Perlahan kelopak matanya mengerjap sebelum kemudian mata coklat terang itu terbuka lebar. Hal yang pertama sekali menyapa penglihatannya adalah wajah Sean yang sangat dekat dengan wajahnya, pipi Kesya merah padam, dia hendak menundukkan kepala tetapi jemari Sean langsung dengan bergerak sigap meraih dagunya memaksa menoleh ke arahnya."Apa yang sedang kau pikirkan? pipimu merona, dan itu membuatku bertanya-tanya." ujar Sean sambil menggeser hidungnya di hidung Kesya."Aku... tidak baik-baik saja." suara Kesya serak, senyumnya terurai karena malu-malu.Sean terkekeh kecil, kemudian menarik pinggang Kesya semakin merapat padanya. Tangannya bergerak sensual mengusap permukaan kulit Kesya, sementara matanya terpaku kedalam mata coklat itu. Sean menipiskan bibirnya ketika melihat pipi Kesya yang bertambah merah padam. Perempuan itu tengah men

  • YOU   Beautiful Night

    Proses percintaan itu berlangsung begitu lama. Setelah ledakan yang luar biasa yang menguras kekuatan fisik dan mental, Kesya terbaring di sana dengan mata nyalang. Dadanya bergerak naik turun berjuang keras untuk memompa udara ke paru-parunya. Tubuh Sean masih terbaring di atasnya, dini hari menjelang lelaki itu seolah enggan melepaskan diri dari tubuhnya.Napas Sean sama terengahnya dengan napas Kesya. Dadanya pun bergerak naik turun sementara kepalanya tenggelam di sisi wajah Kesya, sesekali menggesekkan bibirnya mengirim sinyal senyar untuk kembali menggoda Kesya. Perempuan ini berhasil membuatnya kehilangan kontrol dan itu membuatnya senang. Sean mengeecupi garis leher Kesya, bibirnya mengulas senyum tipis ketika mengingat percintaan mereka tadi. Bagaimana tidak, dia harus membimbing Kesya yang tidak berpengalaman ke dalam hal-hal lain yang tentunya membawa mereka dalam kepuasan bersama."Kau baik-baik saja?"Suara Sean yang terdengar parau tiba

  • YOU   My Lovely Wife

    "Istriku."Bisikkan itu lembut mengalun bagaikan musik syahdu yang menyejukkan hati. Di bawah kegelapan temaram Kesya merasakan lekukan lehernya dikecupii. Deru napas terasa panas menggelitik, dadanya yang malang sesak menahan debaran yang memukul. Suara lenguhan lolos tak tertahan ketika merasakan sentuhan itu bertambah intim. Tubuhnya yang tak berdaya, hanya bisa pasrah ketika diraup dan dibawa ke atas ranjang.Sean mengawasi wajah Kesya yang merona karena malu. Ketika kepala Kesya menyentuh permukaan ranjang, lelaki itu langsung menyusul di atasnya, menghadiahkan ciuman terbuka dan lidah menggoda yang tidak mungkin bisa ditolak Kesya. Tanpa ampun Sean meelumat, menccicipi, dan mennyesap kelembutan bibir Kesya yang terasa manis dan meledakkan hasratnya dengan cepat."Bolehkah aku memilikimu seutuhnya malam ini?"Suara Sean yang terdengar parau tiba-tiba terdengar dekat di sisi telinganya, membuat Kesya sedikit terkesiap. Ditatapnya kedal

  • YOU   Began

    "Sudahkah ku katakan bahwa hari ini kau cantik sekali?"Sean menangkup sisi kiri dan kanan Kesya lalu menciumnya mesra.Mereka telah selesai mengucapkan sumpah pernikahan dan kali ini adalah saat untuk menyambut para tamu.Hotel itu disulap begitu indah dan mewah layaknya istana. Seluruh sudut ruangan berhias ornamen-ornamen klasik dan bunga-bunga harum mewangi yang sangat indah di pandang mata.Kesya tersipu malu bercampur haru, tak hanya hotel itu yang berhias bunga namun juga hatinya. Para tamu yang mendapat kehormatan untuk menyaksikan secara langsung pernikahan mereka juga tidak sungkan untuk menunjukkan raut kebahagiaan.Kedua kelopak mata Kesya terpejam rapat ketika melihat wajah Sean yang perlahan-lahan mendekati wajahnya. Dia sudah bersiap menerima sentuhan lembut di bibirnya.Dan benar saja, saat sesuatu yang kenyal dan lembut menempel di bibirnya, Kesya langsung tersenyum lebar. Dia mengalungkan kedua tanga

  • YOU   Mine

    Kesya menggenggam erat-erat kalung yang sudah melingkar di lehernya. Selepas kepergian Diandra, dadanya seketika membuncah bahagia. Meskipun melalui Diandra, namun secara tidak langsung restu Emily bersamanya. Dia mematut wajahnya kembali di hadapan cermin. Beruntung riasan Bobby tidak memudar seperti dugaannya. Kesya menghembuskan nafas pendek, sebentar lagi statusnya akan berubah. Ketika mendengar suara pintu terbuka, dengan cepat Kesya mengangkat kepalanya."Kau cantik sekali wanita penari." ujar Adrian melangkah maju ke arah Kesya.Senyum Kesya melebar. "Terimakasih Adrian." bisiknya sepenuh hati.Adrian tersenyum tipis bercampur kepedihan. Rasanya sakit sekali harus merelakan wanita yang kita cintai bersanding dengan lelaki lain. Tetapi demi kebahagiaannya, terkadang kita harus merelakan sesuatu yang memang tidak ditakdirkan untuk kita.Berbahagialah Kesya, semoga cintaku segera menghilang. Aku tidak ingin selamanya tersiksa dengan ci

  • YOU   Wedding Day

    Detik waktu yang terus bergulir tanpa terasa menghantarkan setiap saat dengan kisah yang berbeda-beda. Siapa sangka, hati yang ditunggu-tunggu kini telah tiba. Mimpi yang sekian lama dibangun akhirnya akan tergapai dalam hitungan menit. Cerita lama mulai usang dikubur bersama keburukan, merasa malu tuk menampakkan diri pada cerita baru yang penuh harapan.Seorang wanita dibalut dengan gaun mewah sedang duduk menatap dirinya di pantulan kaca. Dia sangatlah cantik bak seorangDewi yang turun dari kahyangan. Mata coklatnya terlihat berkaca-kaca diselimuti keharuan yang luar biasa. Tangannya yang dibungkus kain putih berjaring terlihat bergetar hendak menyentuh wajahnya."Aku sangat membenci air mata pengantin, dengan alasan apapun. Jadi tolong hentikan desakan air matamu, sebelum seluruh riasan mahal ini luntur." Bobby berujar cepat, memberi peringatan keras sebelum hal yang ditakutkannya terjadi.Kesya tersenyum lebar lalu menganggukkan kepala. Sekuat t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status