Home / Romansa / YOU / I Found You

Share

I Found You

last update Last Updated: 2021-04-03 09:45:52

Kepulan asap yang berlomba-lomba mengisi ruangan kelas VIP, mereka adalah para petinggi perusahaan nomor satu di kota itu, yang tak kalah menarik di antara mereka adalah seorang pria tampan yang sedang bercumbu panas dengan seorang wanita seksi, siapa lagi kalau bukan Sean Kingston, dia duduk bersandar di kepala sofa, matanya merem- melek menikmati goyangan wanita di pangkuannya.

"Aku sangat terkejut seorang Kingston sudi menginjakkan kakinya di club' hina ini." sindir seorang pria botak yang tak lain adalah Baron si pemiliki club'.

"Aku tidak akan sudi jika bukan karena Dastan." balas Sean lirih, menahan desahan yang akan keluar dari bibirnya, dia sudah hampir mencapai puncak pelepasannya.

Merasa namanya disebut, Dastan menghentikan cumbuannya dari wanita seksi yang mengangkanginya.

"Aku hanya penasaran dengan penari striptis mu." balas Dastan datar, mengeluarkan segepok uang dari dompetnya.

"Pergilah, aku sudah puas." usir Dastan, melemparkan uang di atas meja.

Wajah wanita itu berbinar sekita melihat jumlah uang yang di dapat, tanpa menunggu lama, dia berlalu dari ruangan itu, disusul dengan wanita yang sedari tadi bersama Sean, bayaran yang di dapat berkali-kali lipat dari yang Dastan berikan.

Baron tertawa.

"Dia bukan pelacur tapi penari."

"Penari telanjang jika kau lupa." balas Dastan, mengingatkan pria botak itu.

Sean menatap heran kedua pria di hadapannya.

"Aku masih polos, boleh aku tahu siapa yang kalian maksud?" ketus Sean, menimpali topik mereka, setelah selesai memasukkan kembali juniornya ke dalam sangkar.

"Ayo kita lantai bawah, sebentar lagi dia akan naik ke panggung." ajak Baron, berdiri dari tempat duduknya.

Sean dan Dastan bertukar pandang, mereka langsung berdiri mengikuti langkah pria botak di hadapannya.

Hal yang pertama sekali, saat mereka berada di lantai dasar, semua wanita bersorak bahagia, sosok pria sejuta umat kini tepat di hadapan mereka, ingin sekali rasanya tangan liar itu menjelajahi seisi tubuh kedua pria gagah itu.

Sean hanya menatap datar mata-mata penasaran akan dirinya, untuk saat ini Kingston junior masih aman di dalam sangkar, sama halnya dengan Dastan, dia sama sekali tidak peduli dengan pandangan seisi club'.

Ketiga pria itu mengambil tempat duduk tepat di hadapan panggung yang menampilkan beberapa penari erotis kebanggaan club' Baron. Sudah hampir setengah jam, Sean dan wajah sombongnya sama sekali tidak semangat dengan tarian erotis wanita-wanita itu, libidonya sama sekali tidak naik melihat tubuh telanjang itu bergerak liar.

Tiba-tiba matanya terjatuh pada seorang wanita bertopeng bergaun merah menyala, dengan belahan dada rendah, juga belahan gaun yang memanjang sampai ke paha mulusnya, kaki jenjangnya menaiki gundukan tangga dengan heels merah yang membuat penampilannya sangat menggiurkan, dia yakin gadis itu menyimpan wajah Dewi di balik topengnya.

Sean menelan air liurnya kasar, entah kenapa tubuh gadis itu mengingatkannya dengan seorang gadis yang membuatnya tidurnya terganggu selama seminggu ini.

Suara musik mengalun, gadis bergaun merah itu memulai tariannya, menari lembut dan seksi, tubuh sintalnya meliuk-liuk, bergoyang erotis, dia membaringkan tubuhnya diatas lantai, membuka kedua kakinya seperti ingin memberi akses untuk menindihnya, lalu memutar tubuhnya kebelakang menampakkan underwear yang sama sekali tidak tertutup gaun merah, perlahan dia menggerakkan tangannya membuka sepatunya dengan membuang tatapan nakal pada semua penonton sembari menjilat bibir merekahnya. Gadis itu kemudian berdiri, merosotkan gaun merahnya selambat mungkin, beberapa detik kemudian, gaun itu merosot tak berbentuk di lantai menampakan tubuhnya yang hanya ditutupi Lingerie tipis.

Tubuh moleknya terpampang jelas, lingerie tipis itu tak mampu menutupi keindahan tubuhnya. Kaum Adam terbelalak, mereka menahan nafas, saat payudara padat dan ketat gadis itu menyembul keluar, putih dan sangat mulus.

Gadis itu melarikan kedua tangannya ke belakang kepala, mengikat rambut panjangnya menampakkan leher jenjangnya, dia kembali meliuk-liukkan badannya, kali ini lebih liar, menyentuh dirinya sambil mendesah-desah, ibu jarinya mengelus bibir bawahnya sensual tanpa melepaskan pandangan nakal dari arah penonton, gerakan terakhir, gadis itu duduk di sebuah kursi yang sudah di sediakan, berjalan mengitari kursi bak model panas, bongkahan padat, putih dan bulat terlihat menggiurkan membuat kaum Adam tak lagi berpikir waras.

Gadis bertopeng itu membuka lebar kedua kakinya tepat di hadapan semua penonton, menampakkan miliknya yang masih tertutupi oleh kain tipis, melarikan tangannya menyentuh dirinya dari ujung kaki hingga berakhir di daerah sensitifnya, dia mengelus miliknya lembut dan lama dari balik kain tipis, mengecup, menjilat dan melumat jempolnya seperti mempermainkan batang pria, meraba-raba leher jenjangnya, meremas bukit kembarnya yang tak tertutup sempurna, suara desahan beradu dengan musik klasik. Pertunjukan itu benar-benar panas.

Seisi club' membisu, biji keringat jagung mulai bermunculan di sekitar dahinya, sedetik kemudian saat pertunjukkan itu selesai, mereka berhamburan mencari kamar kosong demi menuntaskan hasrat.

Sean sama sekali tidak mampu mengalihkan pandangannya sedetik pun, bahkan saat gadis itu sudah berhenti menari, dia merasakan sesuatu menggembung di bagian tengah selangkangannya.

Pikirannya berkecamuk, ingatannya melayang pada peristiwa seminggu lalu, dia sudah mengetahui bahwa nama gadis itu adalah Kesya, hasil kerja tangan kanannya tak pernah mengecewakan.

Kenapa gadis itu seperti Kesya, aku tidak mungkin salah, dia pasti Kesya. Sean membatin

Tanpa memperdulikan kedua pria di sampingnya, dia berdiri membelah kerumunan, mengejar langkah gadis itu.

"Orlando junior bangun saat melihat tubuh molek mu." tukas Adrian, saat melihat Kesya sudah berganti pakaian yang jauh lebih manusiawi.

"Kau punya tangan kan." sindir Kesya sinis, membersihkan wajahnya yang terlihat seperti wanita penggoda.

"Dia butuh sesuatu yang lembut." goda Adrian

"Jangan lupa ada banyak yang lembut di tempat ini." timpal Kesya, sama sekali tidak terpengaruh dengan pria itu.

Adrian tertawa.

"Baiklah aku harus kembali ke panggung." ujar William yang hanya dianggap angin lalu oleh Kesya.

Dia masih sibuk dengan kapas dan cairan pembersih wajah, mengingat keberaniannya beberapa saat lalu membuat hatinya seakan dicubit, dia menatap wajah cantiknya di pantulan cermin.

Aku sudah seperti jalang. Kesya membatin

Sebuah suara berat dan seksi membuat tubuhnya menegang.

"Aku sudah menduga bahwa kau adalah penari itu, kelinci." ujar Sean tiba-tiba yang sudah bersandar di sisi pintu.

deg!

Kesya menoleh cepat.

"Kau?! Apa yang kau lakukan disini?!" pekik Kesya, dia sama sekali tidak ingin bertemu dengan pria dihadapannya.

Sean menyeringai tajam.

"Aku penasaran mendengar suara seksi mu saat mendesah di bawah ku."

Kesya tersenyum sinis.

"I am not a bitch." tukas Kesya mantap.

Sean tertawa mengejek.

"Tapi wanita jalang."

Kesya tersenyum kecut, dia tidak bisa menyalahkan gagasan pria itu.

"Aku memang jalang, tapi aku tidak sudi melemparkan diri begitu saja padamu." balas Kesya mengikuti permainan pria itu.

Amarah Sean seketika memuncak mendengar nada bicara gadis sombong di hadapannya, dia melangkah cepat memangkas jarak di antara mereka.

"Aku bersumpah, kau akan dengan segenap hati membuka kakimu padaku." desis Sean, menatap lekat manik coklat gadis dihadapannya.

Bukannya takut, Kesya malah melingkarkan kedua tangannya ke leher pria itu, mendorong tengkuknya lebih dekat padanya.

"Apa.... tubuhku membuatmu tidak bisa tidur, tuan?" bisik Kesya menggoda.

Tubuh Sean meremang saat nafas hangat menerpa wajahnya.

"Apa kau ingin mencoba Kingston junior?" balas Sean, menatap bibir seksi yang pernah dinikmatinya.

Dia selalu lupa bahwa Kingston menjujung tinggi harga diri jika berdekatan dengan gadis itu, Kesya membuatnya benar-benar lupa diri, hasrat sex selalu saja memuncak meski hanya mencium wangi tubuh gadis yang baru dua kali ditemuinya, gadis itu seperti nikotin. Semakin lama semakin nikmat.

Kesya mengikuti arah pandang pria itu, dia semakin merapatkan tubuhnya, mengangkat wajah, menunjukkan kesombongannya.

Dasar bajingan berotak selangkangan. kesal Kesya membatin.

"Maaf, tapi aku tidak tertarik." balas Kesya melarikan tangannya, meremas pelan junior Kingston yang sudah membengkak sedari tadi dari luar celana.

Dia tidak akan bisa ditaklukkan meski dengan Sean Kingston sekalipun.

Sean menutup matanya, rasa sakit di selangkangannya semakin menjadi.

"Berapa yang kau inginkan, aku akan memberikan lebih dari yang kau minta."

"Uhmm,,, aku tidak ingin bercinta denganmu, itu yang ku inginkan." balas Kesya enteng, menampilkan senyum lebarnya.

Mata indah itu berkilat marah, wajahnya mengeras.

" Kau hanya pelacur, jangan terlalu sombong dengan tubuh molek mu itu, jalang."

deg!

Kesya terdiam, senyum kesombongan sirna sudah dari wajah cantiknya.

Apa aku sehina itu? Kesya membatin

Melihat gadis di hadapannya terdiam, Sean kembali menambahkan.

"Aku tahu tubuhmu sudah dipakai oleh sekian banyak lelaki, harusnya kau beruntung, aku masih dengan hormat meminta mu bercinta denganku, tanpa memperdulikan statusmu yang hanya barang sisa."

Hancur sudah harga diri gadis itu mendengar kalimat menyakitkan dari pria dihadapannya.

Manik coklatnya mulai berkaca-kaca, kata-kata itu seperti belati menghujam jantungnya berkali-kali.

PLAKK....

Pipi Sean terlempar ke samping, dia memegangi bekas tamparan keras di wajahnya.

"Beraninya kau menamparku jalang!" teriak Sean, tak lagi bisa menahan amarahnya.

"Kau menghinaku dan itu pantas untuk mulut kotormu." ujar Kesya dingin.

"Kau memang sudah hina, kau hanya jalang, kau tidak berhak atas kehormatan sama sekali." sindir Sean tajam, mengukir senyum kemenangan saat melihat wajah sendu gadis itu.

Kesya tertawa pedih.

"Aku memang jual tubuh tapi bukan kehormatan, dan asal kau tahu tuan Kingston yang terhormat, aku tidak akan rela mempertontonkan tubuhku jika aku masih punya pilihan." jelas Kesya dengan mata berapi-api, dia tidak pernah merasa serendah ini, pria dihadapannya memang tidak punya hati.

Sean membeku, hatinya tak sanggup menatap wajah marah gadis itu, sesuatu dalam dirinya mulai berontak.

Tanpa memperdulikan pria itu, Kesya mengambil tas, lalu mulai beranjak dari tempatnya.

Sebelum tangannya menyentuh gagang pintu, dia kembali melanjutkan perkataannya tanpa menoleh sama sekali.

"Kau harus tahu, ada banyak orang di dunia ini tidak seberuntung dirimu, salah satunya adalah pelacur yang kau hina tadi."

Related chapters

  • YOU   Hot Dancer

    Sorry ada adegan dewasa, yang belum cukup umur skip aja yah....Happy reading guysSepasang insan manusia yang tengah mabuk dalam surga dunia, saling berlomba-lomba mengejar kenikmatan. Gadis itu mengerang bebas membiarkan pria gagah itu memasukinya dalam. Dia sudah lama merindukan sentuhannya, pekerjaan menuntut dirinya harus berjauhan dengan Sean selama hampir sebulan. Helena brooklyn seorang model papan atas berdarah Brazil, kecantikannya tersohor di seluruh dunia. Dia sangat terobsesi dengan Sean, rela melakukan apa saja hanya untuk mendapatkan pengakuan dari seorang Kingston. Helena merasa kedudukannya lebih tinggi dari wanita-wanita yang dipakai Sean sebelumnya, seperti yang diketahui seorang Sean tidak akan memakai wanita yang sudah pernah dipakainya, dia memperlakukan semua wanita seperti kondom, sekali pakai lalu buang. Sementara Sean dan dirinya sudah 3 bulan menjalin hubungan, tentu membuatnya besar kepala, dia sangat bangga saat Sean memakai t

    Last Updated : 2021-04-03
  • YOU   Like Diamond

    Happy reading....Seorang gadis memakai seragam putih abu-abu, menangis tersedu-sedu di pinggir jalan yang tak jauh dari sebuah kafe, kaki kecilnya berlari menyamai langkah pria di depannya yang memakai seragam seperti dirinya."Sayang, dengarkan aku, ku mohon." pinta si gadis di sela-sela tangisnya, berusaha menggapai tangan pria itu."Lepaskan, kita sudah selesai." balas si pria menepis tangannya kasar, tanpa menoleh sama sekali padanya."Tapi aku hamil, dan ini anak kita!" seru si gadis dengan kencang, tanpa memperdulikan tatapan jijik dari semua mata yang melihat ke arahnya."Gugurkan saja, aku belum siap jadi ayah." si pria berujar enteng, sesaat setelah menghentikan langkahnya."Tapi bayi ini tidak berdosa, dia buah cinta kita sayang." si gadis memelas, menolak keputusan pria itu."Bayi itu hanya kesalahan, aku tidak ingin masa depanku hancur." terang si pria santai, tanpa memikirkan perasaan si

    Last Updated : 2021-04-03
  • YOU   Nightmare

    Happy ReadingSean memijat keningnya pelan, berkas yang menggunung di hadapannya membuat kepalanya teramat pusing. Dengan kesal, dia membolak-balikkan kertas di hadapannya, lalu menorehkan tanda tangan. Tiba-tiba...BRAKKKKSuara pintu terbuka keras mengalihkan perhatiannya, menampakkan wajah Dastan sahabatnya."Pintu kantor ku jauh lebih mahal dibandingkan dirimu sialan." geram Sean menatap ke arah pria yang menjadi sumber kekesalannya.Dastan memasang wajah tanpa dosa, dengan santai dia mendudukkan dirinya di sofa empuk."Kau sibuk?" tanyanya basa basi. Dastan sebenarnya hanya menggoda pria workholic itu, tanpa bertanya dia sudah bisa menyimpulkan sendiri bahwa sahabatnya sedang bertarung dengan segunung berkas."Terimakasih untuk basa-basinya." ujar Sean datar tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya."Kau memburu mangsaku." celutuk Dastan langsung.Kalimat itu sukses mendapat perhatian da

    Last Updated : 2021-04-03
  • YOU   Sweet Moment

    holla readersI am right back....happy readingSean menatap lekat wajah dihadapannya, tangan panjangnya tak letih mengusap lembut punggung wanita itu, perasaannya tergelitik melihat wajah sembabnya."Sean, jangan pergi." lirih Kesya dengan suara serak, rasa takut tak kunjung pergi darinya."Aku disini, jangan takut." Sean berujar sangat lembut, sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, hatinya berubah tak karuan.Kesya tak menimpali ucapannya, dia menggeser tubuhnya, menempelkannya di dada bidang pria itu, tangan kecilnya melingkar sempurna di pinggang lebarnya, seakan takut pria itu pergi darinya.Jantung Sean berdegup kencang mendapat perlakuan tiba-tiba dari wanita itu, badannya membeku, dia menundukkan wajahnya menatap rumput hitam panjang yang kini sudah berada di pelukannya, tangannya berubah kaku.Aku tidak pernah merasakan seperti ini sebelumnya, banyak wanita yang pernah mengisi h

    Last Updated : 2021-04-03
  • YOU   Everything About Love

    Hello readers...Happy reading....Sean tak kuasa menahan senyum sepanjang jalan menuju mansion keluarga besar Kingston, hatinya seperti bunga bermekaran di musim semi tatkala mendapat persetujuan dari gadis yang sudah mengisi harinya belakangan ini.Flashback on"Mau berkencan dengan ku?" Sean bertanya menatap dalam manik coklat Kesya."Huh?" Kesya menjawab dengan nada tidak percaya.Melihat guratan di wajah kebingungan Kesya, Sean menambahkan perkataan."Aku tidak pernah jatuh cinta Kesya, aku tidak tahu apa itu cinta. Bagiku, hubungan itu hanya sebatas ranjang, saat aku sudah turun dari atas ranjang maka selesai sudah, tak ada lagi hubungan apapun. Jantungku tidak pernah berdebar sama seperti yang ku rasakan saat di dekatmu, melihatmu menangis ada luka yang tak bisa ku jelaskan di lubuk hatiku, saat kau mengangkat dagu menantangku aku semakin menggila untuk memiliki mu. Aku tahu kau sangat me

    Last Updated : 2021-04-03
  • YOU   Unexpected

    Oh tolong dilewatkan yah, sepertinya ada sedikit icip-icip di part ini. Mohon bantuannya untuk tidak membully. WKKWKKWKKWKWKKWhappy readingKesya memekik kaget di luar pintu saat mendapati Sean berada di dalam ruangan VIP, sungguh kehadiran yang tak pernah dibayangkan olehnya. Matanya bergerak liar menjelajahi seluruh isi ruangan, tak ada seorang pun disana, tak ada boss yang mencarinya, hanya ada sosok pria tampan disana duduk seorang diri.Begitu Kesya melangkah kedalam, wajah Sean langsung mendongak mengukir senyum bahagia.Dengan tenang, Sean mengulurkan tangannya memberi isyarat pada Kesya untuk mendekat padanya."Kemarilah, Baron tidak disini jika dia yang kau cari." ujar Sean bernada memerintah dan menjawab kebingungan di wajah Kesya."Apa yang kau lakukan disini?" Kesya langsung memburu Sean dengan pertanyaan mengabaikan perintahnya."Apa lagi kalau bukan menjemput kekasihku" Sean

    Last Updated : 2021-04-03
  • YOU   Jealouse

    Thanks for reading ❤️let's meet Sean and Kesya againNgakak aku tuh pas baca novel aku yang ini, idih geli sendiri gua, malah tulisannya juga jelek. Pengen ngebully tapi sayang yang nulis saya sendiri. wkwkwkkwkwPewaris tunggal Kingston Corp kepergok berkencan dengan seorang gadis yang belum diketahui asal usulnya, hal ini tentu menjadi buah bibir terhangat di beberapa negara mengetahui bahwa seorang Sean Theodore Kingston akhirnya lepas dari penyandang gelar playboy selama bertahun-tahun.kabar itu juga menjadi bukti bahwa hubungan Sean dengan Helena telah berakhir."Wah, duniamu semakin mengerikan." Adrian meledek Kesya yang menatap kesal layar televisi di hadapannya. Saat ini mereka tengah berada di restoran Jepang, sesuai perjanjian, Kesya harus rela menjadi ATM berjalan untuk Adrian selama sebulan."Setidaknya ak

    Last Updated : 2021-04-03
  • YOU   It's Hurt

    Happy ReadingTeman-teman jika berkenan bolehkah kiranya saya minta tap love kalian, supaya novel ini dikontrak. Hihihihih... gak maksa tapi. Terimakasih"Se-sean?" Kesya membelalak tak percaya bahwa pria yang duduk di kursi kayu adalah Sean."Kenapa wajah mu memucat, hm?" dengan tatapan membunuh Sean melangkah mendekati Kesya."Apa yang kau lakukan disini?" Kesya tergagap, matanya bergerak liar menghindari tatapan Sean."Kenapa? Apa aku tidak boleh mengunjungi kekasihku?" Sean tersenyum miring bermaksud menyindir Kesya."Bu-bukan begitu, aku......."Aku melihat mu berciuman dengan pria asing." potong Sean cepat tanpa mendengar kelanjutan kalimat Kesya."Kau salah paham, namanya Adrian dan dia adalah sahabat ku, dia seorang DJ di club' tempat ku bekerja dulu." jelas Kesya yang mulai mengerti arah pembicaraan mereka. Dia merasa tertekan dengan tatapan Sean

    Last Updated : 2021-04-03

Latest chapter

  • YOU   The Wedding

    Hari ini benar-benar datang. Detik waktu yang terus bergulir tanpa terasa menghantarkan setiap saat dengan kisah yang berbeda-beda. Siapa sangka,momentyang ditunggu-tunggunya kini telah tiba. Mimpi yang sekian lama dibangun akhirnya akan tergapai dalam hitungan menit. Cerita lama mulai usang dikubur bersama kesakitan, merasa malu untuk menampakkan diri pada cerita baru yang penuh harapan. Seorang perempuan yang sangat cantik tampak mengenakan gaun berwarna putih panjang. Potongan gaun pernikahan itu sedikit merendah di bagian dad@ membentuk hurufVmenampakkan leher jenjang nan bahu seksi itu. Tubuh indahnya terbungkus mewah dan membuat matanya tampak enggan berpaling. Kesya menatap pantulan dirinya di dalam cermin besar itu. Dia sangatlah cantik bak seorang Dewi. Mata coklatnya terlihat berkaca-kaca diselimuti keharuan yang luar biasa. Lengannya yang dibungkus kain putih berjaring terlihat bergetar ketika di sentuhkan ke w

  • YOU   Go To Hell

    "Apa maksudmu!"Wajah Charles mengeras mendapat perlakuan sedemikian buruk. Langkahnya untuk segera bertemu dengan Emily tertahan begitu saja karena para pengawal langsung bergerak sigap, memagari dirinya supaya tidak bisa masuk. Charles menggertakkan giginya, kemarahannya yang tampak kelas menguar dari matanya membuat suasana disini terasa mencekam. Begitupun halnya dengan para pengawal itu, tetapi mereka lebih menaruh rasa takut pada kemarahan Sean nantinya. Lelaki itu akan murka jika perintahnya dibantah, bisa saja leher mereka akan menjadi sasaran amukannya. Karena itulah untuk menghindari semuanya, mereka lebih baik memilih perintah Sean."Ku katakan sekali lagi menyingkir dari jalanku" desis Charles mengancam."Maaf tuan. Anda tidak bisa masuk."Rupanya amarahnya itu tak lagi bisa ditahan. Di detik yang sama Charles menelusupkan tangannya di balik jas, meraih senjatanya sebelum kemudian menodongkannya tepat di dahi pengawal itu.

  • YOU   Breakfast

    "Apa yang sedang kau lakukan?"Dahi Kesya berkerut ketika melihat keberadaan Sean di dapur. Lelaki itu bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek selutut. Kesya melangkah maju ke arah Sean sambil mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Sean yang rupanya memergoki kebingungan istrinya tersenyum tipis. Perempuan itu pastilah bertanya-tanya mengapa keadaan rumah ini sepi. Namun Sean tidak ingin menyudahi kebingungan Kesya untuk waktu yang cepat, dia masih ingin menikmati wajah cantik itu dalam selang waktu yang lama."Kemana semua para pelayan? Sejak kita pindah di rumah ini, aku tidak menemukan siapapun selain kita berdua dan beberapa pengawal yang berjaga di luar." sambil menolehkan kepala ke arah Sean, Kesya berkata. Mengambil jarak sedekat mungkin, berdiri tepat di bawah dagu Sean.Ekspresi Sean lembut sementara jemarinya bergerak, menyelipkan anak-anak rambut yang menempel di dahi Kesya. Perempuan itu sungguh cantik, meski tanp

  • YOU   Dangerous

    "Selamat pagi."Bisikan lembut yang menyapu indera pendengaran berhasil menembus kesadaran Kesya. Perlahan kelopak matanya mengerjap sebelum kemudian mata coklat terang itu terbuka lebar. Hal yang pertama sekali menyapa penglihatannya adalah wajah Sean yang sangat dekat dengan wajahnya, pipi Kesya merah padam, dia hendak menundukkan kepala tetapi jemari Sean langsung dengan bergerak sigap meraih dagunya memaksa menoleh ke arahnya."Apa yang sedang kau pikirkan? pipimu merona, dan itu membuatku bertanya-tanya." ujar Sean sambil menggeser hidungnya di hidung Kesya."Aku... tidak baik-baik saja." suara Kesya serak, senyumnya terurai karena malu-malu.Sean terkekeh kecil, kemudian menarik pinggang Kesya semakin merapat padanya. Tangannya bergerak sensual mengusap permukaan kulit Kesya, sementara matanya terpaku kedalam mata coklat itu. Sean menipiskan bibirnya ketika melihat pipi Kesya yang bertambah merah padam. Perempuan itu tengah men

  • YOU   Beautiful Night

    Proses percintaan itu berlangsung begitu lama. Setelah ledakan yang luar biasa yang menguras kekuatan fisik dan mental, Kesya terbaring di sana dengan mata nyalang. Dadanya bergerak naik turun berjuang keras untuk memompa udara ke paru-parunya. Tubuh Sean masih terbaring di atasnya, dini hari menjelang lelaki itu seolah enggan melepaskan diri dari tubuhnya.Napas Sean sama terengahnya dengan napas Kesya. Dadanya pun bergerak naik turun sementara kepalanya tenggelam di sisi wajah Kesya, sesekali menggesekkan bibirnya mengirim sinyal senyar untuk kembali menggoda Kesya. Perempuan ini berhasil membuatnya kehilangan kontrol dan itu membuatnya senang. Sean mengeecupi garis leher Kesya, bibirnya mengulas senyum tipis ketika mengingat percintaan mereka tadi. Bagaimana tidak, dia harus membimbing Kesya yang tidak berpengalaman ke dalam hal-hal lain yang tentunya membawa mereka dalam kepuasan bersama."Kau baik-baik saja?"Suara Sean yang terdengar parau tiba

  • YOU   My Lovely Wife

    "Istriku."Bisikkan itu lembut mengalun bagaikan musik syahdu yang menyejukkan hati. Di bawah kegelapan temaram Kesya merasakan lekukan lehernya dikecupii. Deru napas terasa panas menggelitik, dadanya yang malang sesak menahan debaran yang memukul. Suara lenguhan lolos tak tertahan ketika merasakan sentuhan itu bertambah intim. Tubuhnya yang tak berdaya, hanya bisa pasrah ketika diraup dan dibawa ke atas ranjang.Sean mengawasi wajah Kesya yang merona karena malu. Ketika kepala Kesya menyentuh permukaan ranjang, lelaki itu langsung menyusul di atasnya, menghadiahkan ciuman terbuka dan lidah menggoda yang tidak mungkin bisa ditolak Kesya. Tanpa ampun Sean meelumat, menccicipi, dan mennyesap kelembutan bibir Kesya yang terasa manis dan meledakkan hasratnya dengan cepat."Bolehkah aku memilikimu seutuhnya malam ini?"Suara Sean yang terdengar parau tiba-tiba terdengar dekat di sisi telinganya, membuat Kesya sedikit terkesiap. Ditatapnya kedal

  • YOU   Began

    "Sudahkah ku katakan bahwa hari ini kau cantik sekali?"Sean menangkup sisi kiri dan kanan Kesya lalu menciumnya mesra.Mereka telah selesai mengucapkan sumpah pernikahan dan kali ini adalah saat untuk menyambut para tamu.Hotel itu disulap begitu indah dan mewah layaknya istana. Seluruh sudut ruangan berhias ornamen-ornamen klasik dan bunga-bunga harum mewangi yang sangat indah di pandang mata.Kesya tersipu malu bercampur haru, tak hanya hotel itu yang berhias bunga namun juga hatinya. Para tamu yang mendapat kehormatan untuk menyaksikan secara langsung pernikahan mereka juga tidak sungkan untuk menunjukkan raut kebahagiaan.Kedua kelopak mata Kesya terpejam rapat ketika melihat wajah Sean yang perlahan-lahan mendekati wajahnya. Dia sudah bersiap menerima sentuhan lembut di bibirnya.Dan benar saja, saat sesuatu yang kenyal dan lembut menempel di bibirnya, Kesya langsung tersenyum lebar. Dia mengalungkan kedua tanga

  • YOU   Mine

    Kesya menggenggam erat-erat kalung yang sudah melingkar di lehernya. Selepas kepergian Diandra, dadanya seketika membuncah bahagia. Meskipun melalui Diandra, namun secara tidak langsung restu Emily bersamanya. Dia mematut wajahnya kembali di hadapan cermin. Beruntung riasan Bobby tidak memudar seperti dugaannya. Kesya menghembuskan nafas pendek, sebentar lagi statusnya akan berubah. Ketika mendengar suara pintu terbuka, dengan cepat Kesya mengangkat kepalanya."Kau cantik sekali wanita penari." ujar Adrian melangkah maju ke arah Kesya.Senyum Kesya melebar. "Terimakasih Adrian." bisiknya sepenuh hati.Adrian tersenyum tipis bercampur kepedihan. Rasanya sakit sekali harus merelakan wanita yang kita cintai bersanding dengan lelaki lain. Tetapi demi kebahagiaannya, terkadang kita harus merelakan sesuatu yang memang tidak ditakdirkan untuk kita.Berbahagialah Kesya, semoga cintaku segera menghilang. Aku tidak ingin selamanya tersiksa dengan ci

  • YOU   Wedding Day

    Detik waktu yang terus bergulir tanpa terasa menghantarkan setiap saat dengan kisah yang berbeda-beda. Siapa sangka, hati yang ditunggu-tunggu kini telah tiba. Mimpi yang sekian lama dibangun akhirnya akan tergapai dalam hitungan menit. Cerita lama mulai usang dikubur bersama keburukan, merasa malu tuk menampakkan diri pada cerita baru yang penuh harapan.Seorang wanita dibalut dengan gaun mewah sedang duduk menatap dirinya di pantulan kaca. Dia sangatlah cantik bak seorangDewi yang turun dari kahyangan. Mata coklatnya terlihat berkaca-kaca diselimuti keharuan yang luar biasa. Tangannya yang dibungkus kain putih berjaring terlihat bergetar hendak menyentuh wajahnya."Aku sangat membenci air mata pengantin, dengan alasan apapun. Jadi tolong hentikan desakan air matamu, sebelum seluruh riasan mahal ini luntur." Bobby berujar cepat, memberi peringatan keras sebelum hal yang ditakutkannya terjadi.Kesya tersenyum lebar lalu menganggukkan kepala. Sekuat t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status