Home / Urban / We need your love Morgan / 2.Pasti bereaksi bila diserang duluan.

Share

2.Pasti bereaksi bila diserang duluan.

Author: Mella Quen
last update Last Updated: 2021-09-17 17:14:19

Morgan melakukan pekerjaannya, kali ini dia harus lembur agar ada tambahan selain dari gajinya. Manager hotel merasa kasihan akan keadaan Morgan saat ini. Manager hotel menyuruh Morgan agar mengantarkan pesanan makan malam untuk kamar 303. Penghuni kamar itu adalah pelangganan tetap hotel tempatnya bekerja. Penghuni kamar tersebut tidak tanggung-tanggung memberikan uang tip kepada cleaning service yang mengantarkan makan malamnya.

"Morgan. Kamu saja yang mengantar pesanan ini kekamar PIV 303! Aku yakin pelanggan hotel kita itu akan memberikan uang tip yang besar untuk mu. Aku harap itu bisa menambah biaya pengobatan Michele." Perintah Edy Manager hotel disitu.

"Terimakasih pak. Anda sudah sering membantu saya bahkan selalu meminjamkan saya uang," ucap Morgan berterimakasih dan terharu atas kebaikan Managernya itu.

"Itu tidak banyak, saya harap kamu tidak perlu mengembalikan uang yang kamu pinjam. Anggap saja saya memberikan uang jajan bulanan untuk Michele," sahut Edy lagi. 

Morgan menggengam tangan Managernya dan terus mengucapkan terimakasih. Lalu Morgan dengan senang hati membawa hidangan makan malam itu kepada tamu kamar 303. 

Morgan merapihkan seragam kemeja putihnya lalu dia semprotkan parfum kebanggaan nya pada tubuhnya. Dia harus tampil rapih dan bersih dihadapan tamu PIV itu.

Morgan menekan bel kamarnya dan mengatakan keberadaannya pada speaker yang tersedia pada setiap pintu.

"Cleaning service!" sapa Morgan dan suara dari dalam kamar menyuruhnya untuk masuk.

Morgan membuka pintu kamar itu dan mendapati seorang wanita kira-kira sepuluh tahun lebih tua darinya sedang duduk diatas ranjang dengan menggunakan handuk kimono. Sepertinya tamu hotel itu baru saja selesai mandi. Kakinya dia silangkan, sehingga bagian pahanya tersingkap sedikit keatas. Meski usianya lebih tua dari Morgan, tetapi wanita ini terlihat cantik dan terawat seperti gadis berumur dua puluh tahunan. Dadanya tumpah dan mekar terlihat sintal, serta kulitnya nampak mulus dan bersih. 

"Letakkan saja disitu!" Perintahnya sambil menyalakan matchis dan membakar rokok yang sudah tersemat dibibirnya. Wanita itu menyesap dalam rokoknya lalu menghembuskan dengan bibirnya yang merah. Dia terus mengamati bentuk tubuh Morgan yang cukup atletis, hal itu membuat Morgan sedikit gugup karena diamati begitu dalam.

"Botol anggurnya sudah saya buka nyonya. Apakah perlu saya tuangkan?" Tanya Morgan sopan.

Wanita itu berdiri dari duduknya dan mendekati Morgan serta tiba-tiba jemari tangannya langsung menggerayangi bokong Morgan, sambil menempelkan bibirnya yang hampir menyentuh telinganya dan berbisik.

"Siapa nama mu sayang?" Ucap wanita itu dengan sedikit mendesah.

"Mor-Morgan nyonya," ucap Morgan setengah gugup dan berjaga.

"Maukah kamu menemani saya minum malam ini?" Ucap nya lagi. kali ini tangannya melesat pada dada Morgan yang bidang. Morgan teringat akan pesan manager hotel bahwa pelanggan mereka yang satu ini tidak pelit memberikan uang tip yang besar. Pikir Morgan apa susahnya hanya menemani minum dan makan malam, Lagi pula dirinya juga belum makan malam. Pikirnya lagi.

"Baik nyonya saya akan menemani anda dan melayani anda malam ini," ucap Morgan polos. Lalu Morgan mulai menuangkan anggur kedalam gelas dan memberikannya ketangan wanita itu. 

Morgan meneguk angur itu dan wanita itu hanya menatap Morgan ketika meneguk anggurnya. Mata wanita itu nyalang dan menelan salivanya. 

Morgan menghabiskan anggur yang ada digelas miliknya. Pikirnya dia harus cepat-cepat menyudahi anggur dalam gelasnya agar uang tip itu cepat ketangannya setelah itu pekerjanya selesai.

Wanita itu meraba dada bidang Morgan, dan menyusupkan jemarinya melalui celah kemeja yang tidak terkancing pada kemeja yang dipakai Morgan. Hal itu membuatnya sedikit terkejut, hampir saja Morgan terpancing karena sentuhan-sentuhan yang wanita itu lakukan.

"Nama saya Monik. Biasa orang memaggil saya dengan tante Monik," tukasnya memperkenalkan diri pada Morgan, dan tanganya tetap menggerayangi dada Morgan.

"Oh. Na-nama nyonya tante Monik. It-itu nam-nama yang cantik," ucap Morgan gugup karena gelisah. Hatinya mulai was-was setelah Morgan mulai paham, apa maksud pelanggannya dengan mengatakan menemaninya malam ini.

Tante Monik semakin kelewat batas. Tangannya mulai turun kebawah dan meraba bagian tubuh Morgan yang paling sensitive membuat Morgan sontak dan terkejut.

"Maaf, jangan tante!" ucap Morgan lirih. Bagaimanpun Morgan adalah lelaki normal yang punya sisi sensitive dan pasti akan bereaksi jika ada yang menyerangnya duluan.

"Hmmm...milik mu oke juga. Aku gemes ingin memainkannya," tukas tante Monik sambil mengedipkan matanya kepada Morgan. Morgan terus menarik nafas panjang dan menahan nafsu dirinya. Dia sudah hampir tidak kuat lagi. Bagaimanapun dia harus segera keluar dari kamar itu.

"Maaf nyonya saya permisi dulu. Masih banyak tugas yang harus saya kerjakan." Morgan dengan tegas berpamitan dan tetap bersikap sopan. Dia harus keluar dari kamar itu, jika tidak hasratnya akan meledak dikamar itu bersama dengan wanita itu. Apalagi sudah lama kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi setelah Katherin meninggal dunia dan dia pun sibuk mengurus Michele. 

Morgan selalu punya cara menghilangkan rasa ingin bersetebuhnya. Yaitu dengan berolah raga ke Gym yang iurannya tidak terlalu mahal, serta berada dekat dari tempatnya tinggal. Saat dia berolahraga hasrat ingin bersetubuhnya itu akan langsung hilang karena teralihkan.

Ketika Morgan hendak pergi, Monik menarik tangannya. Morgan terkejut dan melirik kearah Monik.

"Kau tidak mau mengambil uang tip mu?" Tanya tante Monik sambil menunjuk kearah belahan dadanya, ada terselip gulungan uang kertas yang cukup tebal disana.

"Ambil Morgan. Itu uang tip buat kamu karena kamu sudah menemani tante Minum," ucap tante Monik dan lagi-lagi mengedipkan matanya serta, menjilat manja bibirnya sendiri. Seolah masih menggoda Morgan.

Dengan sedikit hati-hati Morgan mencoba mengambil uang tersebut dan berhasil lalu dia cepat-cepat keluar dari kamar itu. Benar saja uang tip yang Morgan terima dari tante Monik sangat besar.  Managernya berkata benar tentang keroyalan tante Monik tamu PIV yang satu ini.

***

Suatu hari disaat libur Morgan mencoba membawa Michele jalan-jalan ke sebuah supermarket. Umur Michele sudah menginjak umur empat tahun dan dia adalah gadis kecil yang cerdas dan cantik. Sesampainya di supermarket Michele meminta ayahnya membelikannya buah apel kesukaannya. "Papa belikan Michele buah apel. Michele juga mau pie apel!" rengek Michele sambil menunjuk pada tumpukan apel.

"Oke! Papa belikan tapi Michele jangan menangis lagi." Bujuk Morgan kepada anaknya itu dan Michele menganguk.

Saat Morgan memilih buah apel tiba-tiba tangannya disentuh oleh seorang wanita dan terpaksa Morgan menoleh kearah wanita itu. 

"Tan-tante Monik!" sapa Morgan yang langsung mengenal wajah Monik.

"Hai sayang. Saya senang kamu lansung mengingat tante. Apa khabar, kamu datang sendiri?" tanya tante Monik.

"Tidak tante saya membawa putri kecil saya." Jawab Morgan sambil menunjuk kearah Michele.

Monik menoleh kearah Michele, "Wow!papannya tampan dan putrinya cantik. Pasti mamanya juga cantik yah?" sahutnya lagi.

"Istri saya sudah tiada saat melahirkan Michele," ucap Morgan dengan raut sedih.

"Ough...maaf kan tante sayang tante tidak tau. Tante turut perihatin yah!" Sahut Monik. 

"Tidak apa-apa tante," ucap Morgan tegar. 

"Sebagai permintaan maaf tante. Semua belanjaan kamu dikeranjang akan tante bayar. Kalau ada yang mau kamu tambah atau membeli susu untuk Michele akan tante bayar." Ucap Monik senang.

Morgan terkejut menurutnya tante Monik berhati baik, "Terimakasih tante," ucap Morgan dan mereka bergegas menuju ke kasir.

Setelah mereka selesai membayar ke kasir tante Monik mengajak Morgan untuk menemaninya makan siang. Saat tiba direstauran tiba-tiba Michele menangis dan memegang dadanya, "Papa dada Michele sakit!" Morgan langsung memeriksa kondisi putrinya.

"Wajah kamu pucat sekali nak dan kamu keringat dingin. Kita ke rumah sakit sekarang yah. Michele yang kuat yah nak!" Morgan panik sebab ini serangan jantung Michele yang pertama kali. Morgan langsung menggendong Michele sementara tante Monik melihat Morgan yang begitu panik segera menawarkan mobilnya untuk membawa Michele. Tante Monik langsung menyerahkan kunci mobilnya pada Morgan.

"Ini kunci mobil tante. Kamu bisa menyetir kan? Kalau menunggu taksi nanti kelamaan!" Sahut tante Monik yang juga ikutan cemas.

Morgan tidak mau membuang waktu dia segera merebahkan Michele di bangku belakang ditemani tante Monik. Morgan menyetir dan mulai melaju sangat cepat menuju rumah sakit.

Tidak memakan waktu lama Morgan tiba dirumah sakit dan langsung membawa Michele ke ruang IGD untuk diperiksa. 

Para suster langsung memasang selang oksigen pada Michele karena sesak. Melihat itu Morgan semakin cemas akan kondisi putri kecilnya itu.

***

To be Countinue. 

Related chapters

  • We need your love Morgan   3.Seperti mendapatkan serangan Fajar.

    Tante Monik menyodorkan tumbler Cofee cream yang baru saja dibelinya dari coffee shop rumah sakit. "Minumlah dulu agar kamu lebih tenang sayang." Monik menyerahkan tumbler berisi coffee hangat kepada Morgan. "Terimakasih tante," ucap Morgan sopan. "Kamu tidak usah sungkan. Jadi sudah berapa lama Michele menderita penyakit kronis ini," tanya tante Monik penasaran. "Semenjak dia lahir. Saya tidak pernah absen untuk pengobatannya. Karena itulah saya bekerja keras mengumpulkan biaya untuk pengobatannya. Selama ini kondisinya selalu stabil." Jelas Morgan. Terpancar kesedihan dimatanya. Monik menjamah bahu Morgan, "Kamu bersabar yah, tante liat Michele itu anak yang kuat." Monik mencoba membesarkan hati Morgan. "Seharusnya saya tidak membawanya keluar untuk berjalan-jalan. Pasti ini tak akan terjadi pada Michele," sesal Morgan menyalahkan dirinya. "Sssutt... Kamu jangan menyalahkan dirikamu sayang!" jemari telunjuk Mo

    Last Updated : 2021-09-17
  • We need your love Morgan   4. Dikejar cewek gila.

    "Jangan! tante," ucap Morgan sambil menahan jemari tante Monik yang hampir menyusup memasuki celana jeans yang dipakai Morgan.Monik menyingkirkan tangan Morgan yang menahan jemari tangan Monik, "Aku sedang mengajari mu sayang untuk bisa bekerja disini!" Ucap Monik yang sudah tidak sabar sejak tadi menunggu Morgan agar agresif.Morgan segera menjauh dan menghempas pelan tubuh tante Monik yang sudah dipangkunya."Apa maksud tante? Apa pekerjaan yang tante maksud aku tidak mengerti?!" sahut Morgan bingung sambil mengancing kembali kemeja yang sudah dibuka perlahan oleh tante Monik."Sayang, hanya pekerjaan seperti inilah kamu bisa mendapatkan uang dengan cepat. Hanya dengan memberikan kepuasan kepada kami para wanita yang butuh kehangatan dari lelaki tampan dan perkasa seperti kamu!" ucap tante Monik sambil mengecup daun telinga Morgan. Membuat Morgan hampir teransang lagi."Aku tidak bisa tante. Ini pekerjaan kotor!" Se

    Last Updated : 2021-09-17
  • We need your love Morgan   5. Bikini cadangan Karlos.

    Morgan menyisir rambut Michele. Wajah putrinya itu sedikit pucat."Papa kemarin kemana? Michele tidak melihat papa. yang ada hanya bibi Febe," tanya Michele sambil melilit-lilit pita berwarna pink miliknya."Papa sedang mencari pekerjaan tambahan nak," Ucap Morgan sambil menelan ludahnya karena dia bingung harus memberi menjawaban apa kepada Michele.Morgan mengikatkan pita pink itu pada rambut Michele yang panjang hitam dan lurus. Morgan sangat piawai memakaikan Michele pita, sepertinya dia sudah terbiasa mendandani rambut putrinya itu."Putri papa sudah rapih, cantik dengan pita berwarna pink," tukas Morgan dan menyodorkan cermin kecil kehadapan Michele dan Michele tersenyum manis melihat dirinya yang cantik di cermin.Morgan mengenggam jemari tangan Michele dan mengecup kening putrinya."Michele tidak takut kan menjalani operasi nanti?" tanya Morgan cemas. Karena anak seumur Michele harus merasakan namanya meja ope

    Last Updated : 2021-09-17
  • We need your love Morgan   6.Bukan uang haram

    Satu persatu pekerja PSK diperkenalkan kepada Morgan."Ada satu lagi anak PSK club ini, dan sekarang ini dia sedang berlibur bersama pelanggan yang menyewanya dengan full. Kemungkinan besok dia pulang, namanya Jaxi. Kamu harus banyak bertanya kepada Jaxi. Dia Psk paling digemari disini. Mungkin nanti kamu bisa menggantikan kepopulerannya," ucap Monik sambil tersenyum penuh arti. Morgan seperti mengenal nama yang barusan disebutkan tante Monik. Dia merasa nama itu sangat tidak asing ditelingannya. Nama itu seperti nama kakak seniornya, waktu Morgan masih kuliah dulu. Tetapi Morgan tidak berani menduga jika belum melihat wajah Jaxi langsung. Apakah itu Jaxi yang dia kenal, atau hanya memiliki nama yang sama. Tante Monik mengajak Morgan untuk melihat kamar istrihatnya. PSK tidak diharuskan tinggal disana tetapi kamar yang disediakan club juga sering digunakan untuk mereka bekerja selain dihotel. Tergantung kemauan pelanggan, mereka ingin bercinta di

    Last Updated : 2021-10-20
  • We need your love Morgan   7. Tamu yang hyper.

    Ini hari pertama Morgan mulai melayani tamunya. Monik mengirim pesan kepada Morgan kalau nanti jam satu siang dia harus melayani tamu yang bernama tante Friska. Dalam aturan Club para PSK tidak boleh banyak berbicara kepada pelanggan. Tugas mereka hanya melayani saja dan tidak boleh menceritakan masalah hidupnya atau seluk beluk kehidupannya. Semua penuh rahasia, hubungan yang terjadi hanyalah hubungan penjual dan pembeli. Hubungan antara psk dan pelanggannya.Morgan berangkat tepat waktu. Dia juga sudah mengundurkan diri dari hotel tempatnya bekerja. Sesampai di club, Morgan langsung bersiap-siap didalam kamarnya. Pelayan yang mengurus kamar para psk sudah menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan mulai dari minyak Jaitun, alat kontrasepsi, tissu dan peralatan mandi sudah disiapkan untuk para pelanggan. Bahkan Club menyediakan koki khusus untuk memasak makanan pesanan para tamu yang lapar sehabis bercinta.Masih sisa sepuluh menit dari kedatangan tante Friska,

    Last Updated : 2021-10-20
  • We need your love Morgan   8.Minta Mama Baru

    "Happy birthday to...you..."Prokk...Prokk...Prokk...Suara tepukan tangan berkumandang setelah menyanyikan lagu ulang tahun untuk Michele. Morgan mencium dan memeluk Michele. Begitu pun bibi Febe turut mengucapkan selamat kepada Michele dan berdoa untuk kesehatannya."Selamat ulang tahun ya sayang. Bibi hanya bisa membuat kan kamu shyal berwarna pink ini sebagai hadiah," bibi Febe langsung melilitkan shyal tersebut ke leher Michele. Agar Michele tetap merasa hangat di musim penghujan ini."Michele harus mengucapkan apa kepada bibi?" Ujar Morgan mengajarkan putrinya."Terimakasih bibi, Michele senang sekali sama warnanya" ucap Michele sambil tersenyum manis.Michele mengambil kado yang ada didalam kotak kue ulang tahunnya."Ini apa pah?" tanya Michele penasaran."Itu tadi diberikan tante pelayan toko kue,tempat papa membeli kue ulang tahun kamu. Tante itu juga mengucapkan ulang tahun untuk Michel

    Last Updated : 2021-10-24
  • We need your love Morgan   9. Pecah perawan Dosennya sendiri

    Morgan telah standby dikamar. Tante Tita mulai memasuki kamar yang dipandu oleh petugas Club.'Memang dasar! Para wanita-wanita pemburu kenikmatan. Bahkan disaat mati lampu saja mereka tidak mau membuang waktu' Sungut Morgan dalam hatinya."Hallo, selamat datang tante Tita!" sapa Morgan dalam remangnya lampu kamar."Nama kamu Morgan? Seperti nama salah satu mahasiswa saya dulu. Suara kamu juga hampir sama dengannya?" Sahut Tante Tita. Sesat Morgan menelan salivanya karena takut. Sepertinya tante Tita mulai mencurigainya.Morgan tertawa namun hatinya masih was-was, "Tante mau melucu yah, kita kan baru kenal hari ini. Ok, sebelum kita mulai nama samaran saya adalah Morgan dan itu bukan nama sebenarnya," Jawab Morgan yang mencoba berkelit untuk menghindari jati dirinya dihadapan Tita, pelanggannya."Sudahlah, lagipula mana mungkin anak orang kaya raya itu berada di tempat seperti ini. Ayo sayang, come to mama!" untungnya ta

    Last Updated : 2021-10-28
  • We need your love Morgan   10. Bertemu Laura

    Pagi ini Morgan datang ke Club hanya untuk meminta ijin kepada tante Monik. Siang ini Michele akan menjalani operasinya, dirumah sakit tempat michele dirawat selama ini.Tante Monik memberikan cuti kepada Morgan selama empat hari. Tante Monik juga memberikan sedikit uang kepada Morgan untuk kebutuhan Michele selama Morgan tidak bekerja.Morgan kembali kerumah sakit dan berpapasan dengan seorang wanita muda yang sedang duduk di kursi roda. Wanita itu hendak memetik setangkai bunga yang berada tepat dihadapannya, diarea pekarangan taman rumah sakit. Namun wanita itu tidak bisa menggapainya karena kakinya tidak dapat digerakkan. Morgan mencoba memetiknya dan memberikan kepada wanita itu."Ini nona, hati-hati dengan durinya yang tajam!" sapa Morgan dan menyerahkan bunga itu ketangan wanita itu."Terimakasih tuan, anda baik sekali." jawab Wanita itu. "Nama saya Morgan, saya sering melihat anda

    Last Updated : 2021-11-01

Latest chapter

  • We need your love Morgan   Ingin bertemu

    Morgan merasa seperti meniduri monster. Dirinya tidak habis pikir kalau saat ini dia sedang tersiksa tetapi sebaliknya pelanggannya merasa puas dan gairahnya semakin membara.Setelah puas melucuti tubuh Morgan dengan cambuk kulit serta mencumbui sekujur tubuh Morgan, Mawar dan Morgan berganti kharakter. Kali ini Morgan yang harus menyiksa tante Mawar dan Mawar adalah korban.Cetar...ceter...Suara cabukan sudah mulai terdengar dan bekas guratan cambukan mulai terlihat pada tubuh Mawar dan tanpak terlihat jelas karena kulit tubuh mawar yang berwarna sedikit kuning langsat. Pelanggannya itu tidak merasa sakit, dia semakin melenguh dan meminta Morgan untuk memperkuat cambukannya.'Gila! Wanita ini sakit?! Dia sama sekali tidak merasakan sakit sedikitpun. Dia menikmatinya dan semakin bergairah. Batin ku tidak kuat melakukan penyiksaan seperti ini kepada perempuan!' Maki Morgan dalam hatinya. Morgan harus memuaskan tante Mawar aga

  • We need your love Morgan   14.Hanya dimanfaatkan.

    Morgan harus kembali bekerja. Wajah Morgan terlihat sangat lesu. Semalam dia tidak dapat tidur hanya bisa memejamkan mata dua jam saja. Semua dikarenakan mimpi buruk yang melanda alam bawah sadarnya.Morgan menatap wajahnya di cermin, ada lingkaran hitam dimatanya. 'Mimpi apa itu tadi malam. Mengingatnya saja aku sudah merinding. Aku dipukuli seorang wanita yang bertubuh tinggi dan dia seakan senang dan puas melakukan hukuman itu terhadapku. Wanita itu bagaikan malaikat pencabut nyawa!' Seru Morgan dalam hatinya. Tetapi pikirnya, Morgan harus melupakan mimpi itu. Itu hanya mimpi dan hanya bunga tidur saja. Hari ini dia harus fokus kepada pekerjaannya.Karena obat-obatan Michele mulai habis sehingga Morgan harus membeli obat itu untuk putrinya dan obat-obatan tersebut harganya tidaklah murah.Morgan mengkancing lengan kemeja panjangnya, pagi ini dia memakai kemeja berwarna biru laut dengan list kotak-kotak halus yang dia pa

  • We need your love Morgan   13. Hatiku sakit karena tidak bisa menjangkau hati mu

    Setelah mengatarkan Laura, Morgan segera kembali menuju ruangan Michele. Morgan takut putrinya itu mencari-cari dan menanyakan dirinya. Tetapi Morgan berubah pikiran, dia ingin menenangkan pikirannya sejenak. Morgan lalu pergi ke cafe yang masih berada disekitar area rumah sakit. Morgan mengambil ponselnya dan menghubungi pengasuh Michele yaitu bibi Febe, untuk memberitahukan keberadaannya kini agar Febe dan Michele tidak terlalu menghawatirkan dirinya.Setelah tiba di cafe Morgan segera mengambil posisi duduk di pinggiran cafe, agar dirinya tidak terlalu terganggu dengan suasana lalu-lalang orang yang ingin membeli kopi.Morgan melambaikan tangan memanggil pegawai cafe mengantarkan menu daftar menu cafe tersebut ke mejanya. Jemari telunjuk Morgan menyusuri dan mencari nama Kopi yang ingin dia pesan, "Mbak, saya pesan kopi espreso long machiato satu cangkir saja!" ucap Morgan, pegawai itu menatap Morgan dengan heran.Morgan merasa sedikit risih denga

  • We need your love Morgan   12. Tertangkap Basah

    Sisa cuti Morgan masih tinggal satu hari dan kali ini Morgan ingin memanfaatkan waktunya untuk mengajak Michele keluar kamar, untuk menghirup udara segar diluar kamar.Morgan lalu menanyakan kepada dokter yang menangani operasi Michele, apakah Morgan dapat membawa Michele melihat taman pagi ini dibantu dengan kursi roda? Dokter lalu mengijinkan Morgan. Tetapi dengan satu syarat pasien boleh keluar kamar hanya sebentar dan pasien jangan sampai merasa lelah karena itu dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, sebab alat yang dipasangkan pada jantung Michele masih belum bekerja secara stabil. Begitulah keterangan dokter yang menangani operasi putrinya itu."Michele ingin melihat bunga-bunga ditaman, tidak?" Tanya Morgan kepada putrinya.Bibir Michele tersenyum lebar, "Michele mau, pa!" Jawabnya riang.Morgan lalu mengambil kursi roda dan menggendong putrinya untuk duduk dikursi roda. Bibi Febe memakaikan sweeter dan melilitkan

  • We need your love Morgan   11. Satu taxi dengan gadis pujaan.

    Morgan kali ini mendapatkan pelanggan yang cukup ramah dan royal. Setelah pekerjaannya selesai, Morgan segera bergegas ke rumah sakit. Tetapi dia menyempatkan dirinya mampir ke toko langganannya, untuk membeli hadiah kecil yang akan dia berikan kepada Michele putrinya.Biasanya Morgan akan membelikan pie apel kesukaan Michele, namun kali ini Morgan hanya membelikan sebuah mainan sederhana untuk Michele. Karena Michele saat ini dalam masa penyembuhan pasca habis operasi jantung yang dilakukan kemarin lusa. Jadi untuk saat ini Michele tidak diperbolehkan memakan - makananan dari luar rumah sakit.Morgan meminta pegawai toko itu agar membungkus mainan yang Morgan beli dengan kertas kado, serta diikat dengan pita berwarna pink kesukaan Michele.Setelah selesai membelikan hadiah untuk putrinya, Morgan kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit. Morgan lalu menghentikan taksi yang melintas. Baru saja Morgan hendak membuka pintu taksi itu, t

  • We need your love Morgan   10. Bertemu Laura

    Pagi ini Morgan datang ke Club hanya untuk meminta ijin kepada tante Monik. Siang ini Michele akan menjalani operasinya, dirumah sakit tempat michele dirawat selama ini.Tante Monik memberikan cuti kepada Morgan selama empat hari. Tante Monik juga memberikan sedikit uang kepada Morgan untuk kebutuhan Michele selama Morgan tidak bekerja.Morgan kembali kerumah sakit dan berpapasan dengan seorang wanita muda yang sedang duduk di kursi roda. Wanita itu hendak memetik setangkai bunga yang berada tepat dihadapannya, diarea pekarangan taman rumah sakit. Namun wanita itu tidak bisa menggapainya karena kakinya tidak dapat digerakkan. Morgan mencoba memetiknya dan memberikan kepada wanita itu."Ini nona, hati-hati dengan durinya yang tajam!" sapa Morgan dan menyerahkan bunga itu ketangan wanita itu."Terimakasih tuan, anda baik sekali." jawab Wanita itu. "Nama saya Morgan, saya sering melihat anda

  • We need your love Morgan   9. Pecah perawan Dosennya sendiri

    Morgan telah standby dikamar. Tante Tita mulai memasuki kamar yang dipandu oleh petugas Club.'Memang dasar! Para wanita-wanita pemburu kenikmatan. Bahkan disaat mati lampu saja mereka tidak mau membuang waktu' Sungut Morgan dalam hatinya."Hallo, selamat datang tante Tita!" sapa Morgan dalam remangnya lampu kamar."Nama kamu Morgan? Seperti nama salah satu mahasiswa saya dulu. Suara kamu juga hampir sama dengannya?" Sahut Tante Tita. Sesat Morgan menelan salivanya karena takut. Sepertinya tante Tita mulai mencurigainya.Morgan tertawa namun hatinya masih was-was, "Tante mau melucu yah, kita kan baru kenal hari ini. Ok, sebelum kita mulai nama samaran saya adalah Morgan dan itu bukan nama sebenarnya," Jawab Morgan yang mencoba berkelit untuk menghindari jati dirinya dihadapan Tita, pelanggannya."Sudahlah, lagipula mana mungkin anak orang kaya raya itu berada di tempat seperti ini. Ayo sayang, come to mama!" untungnya ta

  • We need your love Morgan   8.Minta Mama Baru

    "Happy birthday to...you..."Prokk...Prokk...Prokk...Suara tepukan tangan berkumandang setelah menyanyikan lagu ulang tahun untuk Michele. Morgan mencium dan memeluk Michele. Begitu pun bibi Febe turut mengucapkan selamat kepada Michele dan berdoa untuk kesehatannya."Selamat ulang tahun ya sayang. Bibi hanya bisa membuat kan kamu shyal berwarna pink ini sebagai hadiah," bibi Febe langsung melilitkan shyal tersebut ke leher Michele. Agar Michele tetap merasa hangat di musim penghujan ini."Michele harus mengucapkan apa kepada bibi?" Ujar Morgan mengajarkan putrinya."Terimakasih bibi, Michele senang sekali sama warnanya" ucap Michele sambil tersenyum manis.Michele mengambil kado yang ada didalam kotak kue ulang tahunnya."Ini apa pah?" tanya Michele penasaran."Itu tadi diberikan tante pelayan toko kue,tempat papa membeli kue ulang tahun kamu. Tante itu juga mengucapkan ulang tahun untuk Michel

  • We need your love Morgan   7. Tamu yang hyper.

    Ini hari pertama Morgan mulai melayani tamunya. Monik mengirim pesan kepada Morgan kalau nanti jam satu siang dia harus melayani tamu yang bernama tante Friska. Dalam aturan Club para PSK tidak boleh banyak berbicara kepada pelanggan. Tugas mereka hanya melayani saja dan tidak boleh menceritakan masalah hidupnya atau seluk beluk kehidupannya. Semua penuh rahasia, hubungan yang terjadi hanyalah hubungan penjual dan pembeli. Hubungan antara psk dan pelanggannya.Morgan berangkat tepat waktu. Dia juga sudah mengundurkan diri dari hotel tempatnya bekerja. Sesampai di club, Morgan langsung bersiap-siap didalam kamarnya. Pelayan yang mengurus kamar para psk sudah menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan mulai dari minyak Jaitun, alat kontrasepsi, tissu dan peralatan mandi sudah disiapkan untuk para pelanggan. Bahkan Club menyediakan koki khusus untuk memasak makanan pesanan para tamu yang lapar sehabis bercinta.Masih sisa sepuluh menit dari kedatangan tante Friska,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status