Beranda / Urban / We need your love Morgan / 3.Seperti mendapatkan serangan Fajar.

Share

3.Seperti mendapatkan serangan Fajar.

Penulis: Mella Quen
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tante Monik menyodorkan tumbler Cofee cream yang baru saja dibelinya dari coffee shop rumah sakit. "Minumlah dulu agar kamu lebih tenang sayang." Monik menyerahkan tumbler berisi coffee hangat kepada Morgan.

"Terimakasih tante," ucap Morgan sopan. 

"Kamu tidak usah sungkan. Jadi sudah berapa lama Michele menderita penyakit kronis ini," tanya tante Monik penasaran.

"Semenjak dia lahir. Saya tidak pernah absen untuk pengobatannya. Karena itulah saya bekerja keras mengumpulkan biaya untuk pengobatannya. Selama ini kondisinya selalu stabil." Jelas Morgan. Terpancar kesedihan dimatanya. 

Monik menjamah bahu Morgan, "Kamu bersabar yah, tante liat Michele itu anak yang kuat." Monik mencoba membesarkan hati Morgan. 

"Seharusnya saya tidak membawanya keluar untuk berjalan-jalan. Pasti ini tak akan terjadi pada Michele," sesal Morgan menyalahkan dirinya. 

"Sssutt... Kamu jangan menyalahkan dirikamu sayang!" jemari telunjuk Monik menahan bibir Morgan untuk tidak menyalahkan dirinya. 

"Sekarang bagaimana saya mencari uang sebanyak itu dalam jangka waktu satu bulan. hanya untuk operasi sementara Michele agar katub pada jantungnya kembali lancar." Tukas Morgan yang mulai merasa frustasi mengenai biaya pengobatan Michele. 

Tante Monik memberikan satu lembar

 kartu nama. 

"Apa ini tante?" tanya Morgan. 

"Morgan! banyak jalan menuju roma, Ini kartu nama saya. Tante tidak bisa membantu kamu. Tapi tante punya solusinya terserah kamu mau atau tidak?!" jawab Monik

"Solusi seperti apa itu tante? Apakah peminjaman uang?!" tebak Morgan. 

"Bukan! Ini adalah sebuah pekerjaan. Tetapi tante sarankan kamu benar-benar memikirkannya terlebih dahulu, Jika kamu penasaran mengenai pekerjaannya apa? Kamu bisa datang ketempat tante. Alamatnya ada pada kartu itu." Monik menunjuk ke arah kartu yang ada ditangan Morgan. 

Morgan merasa tante Monik tidak sedang  mempermainkanya. Morgan melihat ada niat tante Monik yang baik, ingin membantu dirinya. Mudah-mudahan saja, harap Morgan dalam hatinya. 

Morgan lalu memasukkan kartu nama tersebut kedalam saku kemejanya. Monik yang melihat hal itu tersenyum lebar dengan niat tertentu yang tersenbunyi dan Morgan tak menyadari hal itu. 

"Oke! Morgan semoga Michele cepat sembuh. Tante pulang dulu karna hari sudah malam." Monik lalu mengapit tasnya dan berpamitan pada Morgan. 

"Terimakasih tante atas traktiran dan tumpangan mobilnya," Seru Morgan.

"It's oke, itu tak seberapa. Tante harap kamu mendapatkan jalan keluarnya. Pesan tante didunia ini semuanya palsu dan kejam. Kadang pisau bisa lebih tajam dari pada perut." Monik berusaha menyakinkan Morgan agar mempercayainya. 

Monik lalu melambaikan tangannya kepada Morgan dan melangkah keluar menuju tempat parkir. Sementara Morgan kembali ke kamar rawat Michele.

Morgan menatap Michele putri kecilnya. Yang mengenakan selang infus ditangannya dan alat-alat pendeteksi denyut jantung, serta oksigen yang membantunya bernafas. Hati Morgan sakit melihat kondisi anaknya yang terbaring. Dia terngiang terus akan perkataan dokter, kalau pada jantung Michele harus ditanamkan sebuah alat. yang akan membantunya dalam memompa jantung dan alat itu sangatlah mahal. Morgan teringat akan kartu yang tante Monik berikan. Morgan berencana Besok dia akan pergi ke alamat itu dan Morgan harus menerima pekerjaan tersebut. 

Morgan tidak berpikir lama dia langsung menelepon bibi Febe agar beliau besok pagi-pagi datang ke rumah sakit untuk menjaga Michele. Sementara Morgan menemui tante Monik. Morgan terpaksa harus ijin cuti satu hari dari hotel tempatnya bekerja. 

***

Morgan berpakaian rapih layaknya orang yang melamar pekerjaan. Ditangannya map berwarna biru yang berisi semua dokumen curiculum vitae, surat lamaran kerja serta ijasah milik Morgan. Morgan mengenakan kemeja putih pemberian Katherin, pertama kali dia kenakan ketika hari ulang tahunya dan ketika dirinya menjalani hari pertama bekerja di hotel sebagai clening service. Kemeja itu membawa keberunungan bagi Morgan dan Katherin sangat suka melihat Morgan memakai kemeja itu. 

Morgan tampak lebih tampan dan Seksi serta postur tubuhnya lebih terbentuk mengenakan kemeja putih itu. Morgan menggunakan taxi sebagai angkutanya agar lebih cepat sampai. Morgan tidak mau saat melamar pekerjaan saja sudah berani datang terlambat. Baginya Itu nilai minus bagi pelamar kerja. 

"Blok 6 nomor 31B. Mungkin pagar hitam ini kali pak?" Tukas supir taxi itu. Nampaknya Morgan bingung akan alamat yang ditujunya. 

"Masa sih pak rumah mewah? bukan ruko atau gedung. Saya kan mau melamar kerja," Sahut Morgan yang kekeuh kalau tempat yang ditujunya itu berupa kantor.

"Ini benar mas. Saya sudah sering mengantar pulang para pekerja pemuda yang ganteng-ganteng seperti mas ke alamat ini. Gak mungkin saya salah," ucap Supir taxi itu yang kekeuh pada pendiriaanya juga. 

"Ya sudah saya turun disini, sekalian saya mau memeriksa kebenarannya. Nih ongkosnya pak?!" Morgan pun membuka pintu taxi itu dan segera keluar. 

Morgan mendekati gerbang rumah itu yang berdiri kokoh dan tinggi. Nampak sekali pekaramgan halaman rumah itu sangat luas dan asri

Tiba-tiba satpam rumah itu langsung menghampiri. 

"Cari siapa mas?" tanya nya kepada Morgan. 

"Saya mencari tante Monik. Katanya disini terima lowongan kerja?"tanya Morgan. 

Mendengar apa yang dikatakan Morgan barusan, Satpam tersebut bingung.

"Kalau cari bos ada, tetapi kalau mencari pekerjaan disini gak ada lowongan kerja?!" Jawab satpam itu. 

"Tante Monik kemarin menyuruh saya untuk datang kesini pak?!" Sahut Morgan lagi. 

"Oh, kalau itu saya paham. Kamu baru dipesan tante Monik yah? Memang sih tante Monik selalu senang dengan barang baru." jawab satpam itu dan Morgan mengerutkan alisnya. Dia masih belum mengerti maksud dari pembicaraan satpam itu. Morgan pun dipersilahkan masuk. Satpam itu lalu mengantar Morgan sampai ke lobi. Ketika dilobi, Morgan merasa ruangan tersebut terlihat seperti ruangan fitnes dan Gym yang luas dan lengkap dengan berbagai alat Gym. Ada beberapa pemuda dengan postur badan yang hampir sama seperti Morgan sedang melakukan Treadmill dan seorang lagi sedang melakukan angkat barbel untuk memperbesar otot tangannya. 

Morgan melihat itu semua langsung tersenyum, dia sempat berpikir kalau tempat yang dia tuju saat ini adalah tempat khusus untuk Gym dan Fitnes. Pastilah dia dipekerjakan disini sebagai pelatih fitnes atau sekedar sebagai asisten yang membantu instruktur Fitnes. Morgan sudah membayangkan jika bekerja ditempat ini dia akan hidup sehat. Tubuh nya tambah terbentuk lagi dan waktu untuk menjaga Michele akan lebih banyak. 

Terdengar suara hentakan hag sepatu dari tangga disamping yang tepiannya besi berwarna keemasan. Semakin menambah kemewahannya serta pegangan tangga tersebut berukir indah. Terlihat dari atas tante Monik sedang menuruni anak tangga itu dan menghampiri Morgan. 

"Hai sayang, kamu datang juga" seperti biasa tante Monik selalu menyapa Morgan dengan sapaan sayang. 

"Iya tante. Setelah saya pikir-pikir saya butuh pekwrjaan tambahan untuk biaya pengobatan Michele," jawab Morgan dengan tatapan penuh harap. 

"Biar kita leluasa membicarakannya, ayo ke ruang kerja saya. Kamu ikuti saya!" Tante Monik lalu mengarahkan Morgan ke ruang kerjanya. 

Mereka masuk dan tante Monik langsung mengunci ruangan itu. Membuat Morgan berpikir heran. Morgan mengamati ruang kerjanya. Terdapat sofa bed yang besar dan empuk serta ada kulkas ukuran sedang serta mini bar dengan berbagai merk minuman keras. Tidak ketinggalan kamar mandi yang luas lengkap dengan bathup dan showernya. Sangat terlihat jelas karena pintu kamar mandinya berupa kaca tembus pandang. Morgan sudah biasa melihat kemewahan seperti itu dirumah orang tuanya, yang lengkap dengan fasilitas mewahnya. 

Tante monik mengambil dan membuka satu botol Mansion serta menuangkannya kedalam gelas yang berisi beberapa butir es batu. Monik memberikan gelas yang berisi minuman itu satu untuk Morgan dan satu gelas lagi untuk dirinya sendiri. 

Monik langsung duduk di sebelah Morgan dan berjarak sangat rapat. Sehingga tercium aroma parfum milik Monik di penciuman Morgan. Wanginya yang sangat tajam namun Ber aroma sedikit lembut. Lalu tiba-tiba Tante  Monik langsung mendaratkan bibirnya pada bibir Morgan, membuat morgan terkejut seperti mendapatkan serangan Fajar. 

Morgan pun terpancing dan membalas ciuman tante Monik yang gahar.

***

Bab terkait

  • We need your love Morgan   4. Dikejar cewek gila.

    "Jangan! tante," ucap Morgan sambil menahan jemari tante Monik yang hampir menyusup memasuki celana jeans yang dipakai Morgan.Monik menyingkirkan tangan Morgan yang menahan jemari tangan Monik, "Aku sedang mengajari mu sayang untuk bisa bekerja disini!" Ucap Monik yang sudah tidak sabar sejak tadi menunggu Morgan agar agresif.Morgan segera menjauh dan menghempas pelan tubuh tante Monik yang sudah dipangkunya."Apa maksud tante? Apa pekerjaan yang tante maksud aku tidak mengerti?!" sahut Morgan bingung sambil mengancing kembali kemeja yang sudah dibuka perlahan oleh tante Monik."Sayang, hanya pekerjaan seperti inilah kamu bisa mendapatkan uang dengan cepat. Hanya dengan memberikan kepuasan kepada kami para wanita yang butuh kehangatan dari lelaki tampan dan perkasa seperti kamu!" ucap tante Monik sambil mengecup daun telinga Morgan. Membuat Morgan hampir teransang lagi."Aku tidak bisa tante. Ini pekerjaan kotor!" Se

  • We need your love Morgan   5. Bikini cadangan Karlos.

    Morgan menyisir rambut Michele. Wajah putrinya itu sedikit pucat."Papa kemarin kemana? Michele tidak melihat papa. yang ada hanya bibi Febe," tanya Michele sambil melilit-lilit pita berwarna pink miliknya."Papa sedang mencari pekerjaan tambahan nak," Ucap Morgan sambil menelan ludahnya karena dia bingung harus memberi menjawaban apa kepada Michele.Morgan mengikatkan pita pink itu pada rambut Michele yang panjang hitam dan lurus. Morgan sangat piawai memakaikan Michele pita, sepertinya dia sudah terbiasa mendandani rambut putrinya itu."Putri papa sudah rapih, cantik dengan pita berwarna pink," tukas Morgan dan menyodorkan cermin kecil kehadapan Michele dan Michele tersenyum manis melihat dirinya yang cantik di cermin.Morgan mengenggam jemari tangan Michele dan mengecup kening putrinya."Michele tidak takut kan menjalani operasi nanti?" tanya Morgan cemas. Karena anak seumur Michele harus merasakan namanya meja ope

  • We need your love Morgan   6.Bukan uang haram

    Satu persatu pekerja PSK diperkenalkan kepada Morgan."Ada satu lagi anak PSK club ini, dan sekarang ini dia sedang berlibur bersama pelanggan yang menyewanya dengan full. Kemungkinan besok dia pulang, namanya Jaxi. Kamu harus banyak bertanya kepada Jaxi. Dia Psk paling digemari disini. Mungkin nanti kamu bisa menggantikan kepopulerannya," ucap Monik sambil tersenyum penuh arti. Morgan seperti mengenal nama yang barusan disebutkan tante Monik. Dia merasa nama itu sangat tidak asing ditelingannya. Nama itu seperti nama kakak seniornya, waktu Morgan masih kuliah dulu. Tetapi Morgan tidak berani menduga jika belum melihat wajah Jaxi langsung. Apakah itu Jaxi yang dia kenal, atau hanya memiliki nama yang sama. Tante Monik mengajak Morgan untuk melihat kamar istrihatnya. PSK tidak diharuskan tinggal disana tetapi kamar yang disediakan club juga sering digunakan untuk mereka bekerja selain dihotel. Tergantung kemauan pelanggan, mereka ingin bercinta di

  • We need your love Morgan   7. Tamu yang hyper.

    Ini hari pertama Morgan mulai melayani tamunya. Monik mengirim pesan kepada Morgan kalau nanti jam satu siang dia harus melayani tamu yang bernama tante Friska. Dalam aturan Club para PSK tidak boleh banyak berbicara kepada pelanggan. Tugas mereka hanya melayani saja dan tidak boleh menceritakan masalah hidupnya atau seluk beluk kehidupannya. Semua penuh rahasia, hubungan yang terjadi hanyalah hubungan penjual dan pembeli. Hubungan antara psk dan pelanggannya.Morgan berangkat tepat waktu. Dia juga sudah mengundurkan diri dari hotel tempatnya bekerja. Sesampai di club, Morgan langsung bersiap-siap didalam kamarnya. Pelayan yang mengurus kamar para psk sudah menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan mulai dari minyak Jaitun, alat kontrasepsi, tissu dan peralatan mandi sudah disiapkan untuk para pelanggan. Bahkan Club menyediakan koki khusus untuk memasak makanan pesanan para tamu yang lapar sehabis bercinta.Masih sisa sepuluh menit dari kedatangan tante Friska,

  • We need your love Morgan   8.Minta Mama Baru

    "Happy birthday to...you..."Prokk...Prokk...Prokk...Suara tepukan tangan berkumandang setelah menyanyikan lagu ulang tahun untuk Michele. Morgan mencium dan memeluk Michele. Begitu pun bibi Febe turut mengucapkan selamat kepada Michele dan berdoa untuk kesehatannya."Selamat ulang tahun ya sayang. Bibi hanya bisa membuat kan kamu shyal berwarna pink ini sebagai hadiah," bibi Febe langsung melilitkan shyal tersebut ke leher Michele. Agar Michele tetap merasa hangat di musim penghujan ini."Michele harus mengucapkan apa kepada bibi?" Ujar Morgan mengajarkan putrinya."Terimakasih bibi, Michele senang sekali sama warnanya" ucap Michele sambil tersenyum manis.Michele mengambil kado yang ada didalam kotak kue ulang tahunnya."Ini apa pah?" tanya Michele penasaran."Itu tadi diberikan tante pelayan toko kue,tempat papa membeli kue ulang tahun kamu. Tante itu juga mengucapkan ulang tahun untuk Michel

  • We need your love Morgan   9. Pecah perawan Dosennya sendiri

    Morgan telah standby dikamar. Tante Tita mulai memasuki kamar yang dipandu oleh petugas Club.'Memang dasar! Para wanita-wanita pemburu kenikmatan. Bahkan disaat mati lampu saja mereka tidak mau membuang waktu' Sungut Morgan dalam hatinya."Hallo, selamat datang tante Tita!" sapa Morgan dalam remangnya lampu kamar."Nama kamu Morgan? Seperti nama salah satu mahasiswa saya dulu. Suara kamu juga hampir sama dengannya?" Sahut Tante Tita. Sesat Morgan menelan salivanya karena takut. Sepertinya tante Tita mulai mencurigainya.Morgan tertawa namun hatinya masih was-was, "Tante mau melucu yah, kita kan baru kenal hari ini. Ok, sebelum kita mulai nama samaran saya adalah Morgan dan itu bukan nama sebenarnya," Jawab Morgan yang mencoba berkelit untuk menghindari jati dirinya dihadapan Tita, pelanggannya."Sudahlah, lagipula mana mungkin anak orang kaya raya itu berada di tempat seperti ini. Ayo sayang, come to mama!" untungnya ta

  • We need your love Morgan   10. Bertemu Laura

    Pagi ini Morgan datang ke Club hanya untuk meminta ijin kepada tante Monik. Siang ini Michele akan menjalani operasinya, dirumah sakit tempat michele dirawat selama ini.Tante Monik memberikan cuti kepada Morgan selama empat hari. Tante Monik juga memberikan sedikit uang kepada Morgan untuk kebutuhan Michele selama Morgan tidak bekerja.Morgan kembali kerumah sakit dan berpapasan dengan seorang wanita muda yang sedang duduk di kursi roda. Wanita itu hendak memetik setangkai bunga yang berada tepat dihadapannya, diarea pekarangan taman rumah sakit. Namun wanita itu tidak bisa menggapainya karena kakinya tidak dapat digerakkan. Morgan mencoba memetiknya dan memberikan kepada wanita itu."Ini nona, hati-hati dengan durinya yang tajam!" sapa Morgan dan menyerahkan bunga itu ketangan wanita itu."Terimakasih tuan, anda baik sekali." jawab Wanita itu. "Nama saya Morgan, saya sering melihat anda

  • We need your love Morgan   11. Satu taxi dengan gadis pujaan.

    Morgan kali ini mendapatkan pelanggan yang cukup ramah dan royal. Setelah pekerjaannya selesai, Morgan segera bergegas ke rumah sakit. Tetapi dia menyempatkan dirinya mampir ke toko langganannya, untuk membeli hadiah kecil yang akan dia berikan kepada Michele putrinya.Biasanya Morgan akan membelikan pie apel kesukaan Michele, namun kali ini Morgan hanya membelikan sebuah mainan sederhana untuk Michele. Karena Michele saat ini dalam masa penyembuhan pasca habis operasi jantung yang dilakukan kemarin lusa. Jadi untuk saat ini Michele tidak diperbolehkan memakan - makananan dari luar rumah sakit.Morgan meminta pegawai toko itu agar membungkus mainan yang Morgan beli dengan kertas kado, serta diikat dengan pita berwarna pink kesukaan Michele.Setelah selesai membelikan hadiah untuk putrinya, Morgan kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit. Morgan lalu menghentikan taksi yang melintas. Baru saja Morgan hendak membuka pintu taksi itu, t

Bab terbaru

  • We need your love Morgan   Ingin bertemu

    Morgan merasa seperti meniduri monster. Dirinya tidak habis pikir kalau saat ini dia sedang tersiksa tetapi sebaliknya pelanggannya merasa puas dan gairahnya semakin membara.Setelah puas melucuti tubuh Morgan dengan cambuk kulit serta mencumbui sekujur tubuh Morgan, Mawar dan Morgan berganti kharakter. Kali ini Morgan yang harus menyiksa tante Mawar dan Mawar adalah korban.Cetar...ceter...Suara cabukan sudah mulai terdengar dan bekas guratan cambukan mulai terlihat pada tubuh Mawar dan tanpak terlihat jelas karena kulit tubuh mawar yang berwarna sedikit kuning langsat. Pelanggannya itu tidak merasa sakit, dia semakin melenguh dan meminta Morgan untuk memperkuat cambukannya.'Gila! Wanita ini sakit?! Dia sama sekali tidak merasakan sakit sedikitpun. Dia menikmatinya dan semakin bergairah. Batin ku tidak kuat melakukan penyiksaan seperti ini kepada perempuan!' Maki Morgan dalam hatinya. Morgan harus memuaskan tante Mawar aga

  • We need your love Morgan   14.Hanya dimanfaatkan.

    Morgan harus kembali bekerja. Wajah Morgan terlihat sangat lesu. Semalam dia tidak dapat tidur hanya bisa memejamkan mata dua jam saja. Semua dikarenakan mimpi buruk yang melanda alam bawah sadarnya.Morgan menatap wajahnya di cermin, ada lingkaran hitam dimatanya. 'Mimpi apa itu tadi malam. Mengingatnya saja aku sudah merinding. Aku dipukuli seorang wanita yang bertubuh tinggi dan dia seakan senang dan puas melakukan hukuman itu terhadapku. Wanita itu bagaikan malaikat pencabut nyawa!' Seru Morgan dalam hatinya. Tetapi pikirnya, Morgan harus melupakan mimpi itu. Itu hanya mimpi dan hanya bunga tidur saja. Hari ini dia harus fokus kepada pekerjaannya.Karena obat-obatan Michele mulai habis sehingga Morgan harus membeli obat itu untuk putrinya dan obat-obatan tersebut harganya tidaklah murah.Morgan mengkancing lengan kemeja panjangnya, pagi ini dia memakai kemeja berwarna biru laut dengan list kotak-kotak halus yang dia pa

  • We need your love Morgan   13. Hatiku sakit karena tidak bisa menjangkau hati mu

    Setelah mengatarkan Laura, Morgan segera kembali menuju ruangan Michele. Morgan takut putrinya itu mencari-cari dan menanyakan dirinya. Tetapi Morgan berubah pikiran, dia ingin menenangkan pikirannya sejenak. Morgan lalu pergi ke cafe yang masih berada disekitar area rumah sakit. Morgan mengambil ponselnya dan menghubungi pengasuh Michele yaitu bibi Febe, untuk memberitahukan keberadaannya kini agar Febe dan Michele tidak terlalu menghawatirkan dirinya.Setelah tiba di cafe Morgan segera mengambil posisi duduk di pinggiran cafe, agar dirinya tidak terlalu terganggu dengan suasana lalu-lalang orang yang ingin membeli kopi.Morgan melambaikan tangan memanggil pegawai cafe mengantarkan menu daftar menu cafe tersebut ke mejanya. Jemari telunjuk Morgan menyusuri dan mencari nama Kopi yang ingin dia pesan, "Mbak, saya pesan kopi espreso long machiato satu cangkir saja!" ucap Morgan, pegawai itu menatap Morgan dengan heran.Morgan merasa sedikit risih denga

  • We need your love Morgan   12. Tertangkap Basah

    Sisa cuti Morgan masih tinggal satu hari dan kali ini Morgan ingin memanfaatkan waktunya untuk mengajak Michele keluar kamar, untuk menghirup udara segar diluar kamar.Morgan lalu menanyakan kepada dokter yang menangani operasi Michele, apakah Morgan dapat membawa Michele melihat taman pagi ini dibantu dengan kursi roda? Dokter lalu mengijinkan Morgan. Tetapi dengan satu syarat pasien boleh keluar kamar hanya sebentar dan pasien jangan sampai merasa lelah karena itu dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, sebab alat yang dipasangkan pada jantung Michele masih belum bekerja secara stabil. Begitulah keterangan dokter yang menangani operasi putrinya itu."Michele ingin melihat bunga-bunga ditaman, tidak?" Tanya Morgan kepada putrinya.Bibir Michele tersenyum lebar, "Michele mau, pa!" Jawabnya riang.Morgan lalu mengambil kursi roda dan menggendong putrinya untuk duduk dikursi roda. Bibi Febe memakaikan sweeter dan melilitkan

  • We need your love Morgan   11. Satu taxi dengan gadis pujaan.

    Morgan kali ini mendapatkan pelanggan yang cukup ramah dan royal. Setelah pekerjaannya selesai, Morgan segera bergegas ke rumah sakit. Tetapi dia menyempatkan dirinya mampir ke toko langganannya, untuk membeli hadiah kecil yang akan dia berikan kepada Michele putrinya.Biasanya Morgan akan membelikan pie apel kesukaan Michele, namun kali ini Morgan hanya membelikan sebuah mainan sederhana untuk Michele. Karena Michele saat ini dalam masa penyembuhan pasca habis operasi jantung yang dilakukan kemarin lusa. Jadi untuk saat ini Michele tidak diperbolehkan memakan - makananan dari luar rumah sakit.Morgan meminta pegawai toko itu agar membungkus mainan yang Morgan beli dengan kertas kado, serta diikat dengan pita berwarna pink kesukaan Michele.Setelah selesai membelikan hadiah untuk putrinya, Morgan kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit. Morgan lalu menghentikan taksi yang melintas. Baru saja Morgan hendak membuka pintu taksi itu, t

  • We need your love Morgan   10. Bertemu Laura

    Pagi ini Morgan datang ke Club hanya untuk meminta ijin kepada tante Monik. Siang ini Michele akan menjalani operasinya, dirumah sakit tempat michele dirawat selama ini.Tante Monik memberikan cuti kepada Morgan selama empat hari. Tante Monik juga memberikan sedikit uang kepada Morgan untuk kebutuhan Michele selama Morgan tidak bekerja.Morgan kembali kerumah sakit dan berpapasan dengan seorang wanita muda yang sedang duduk di kursi roda. Wanita itu hendak memetik setangkai bunga yang berada tepat dihadapannya, diarea pekarangan taman rumah sakit. Namun wanita itu tidak bisa menggapainya karena kakinya tidak dapat digerakkan. Morgan mencoba memetiknya dan memberikan kepada wanita itu."Ini nona, hati-hati dengan durinya yang tajam!" sapa Morgan dan menyerahkan bunga itu ketangan wanita itu."Terimakasih tuan, anda baik sekali." jawab Wanita itu. "Nama saya Morgan, saya sering melihat anda

  • We need your love Morgan   9. Pecah perawan Dosennya sendiri

    Morgan telah standby dikamar. Tante Tita mulai memasuki kamar yang dipandu oleh petugas Club.'Memang dasar! Para wanita-wanita pemburu kenikmatan. Bahkan disaat mati lampu saja mereka tidak mau membuang waktu' Sungut Morgan dalam hatinya."Hallo, selamat datang tante Tita!" sapa Morgan dalam remangnya lampu kamar."Nama kamu Morgan? Seperti nama salah satu mahasiswa saya dulu. Suara kamu juga hampir sama dengannya?" Sahut Tante Tita. Sesat Morgan menelan salivanya karena takut. Sepertinya tante Tita mulai mencurigainya.Morgan tertawa namun hatinya masih was-was, "Tante mau melucu yah, kita kan baru kenal hari ini. Ok, sebelum kita mulai nama samaran saya adalah Morgan dan itu bukan nama sebenarnya," Jawab Morgan yang mencoba berkelit untuk menghindari jati dirinya dihadapan Tita, pelanggannya."Sudahlah, lagipula mana mungkin anak orang kaya raya itu berada di tempat seperti ini. Ayo sayang, come to mama!" untungnya ta

  • We need your love Morgan   8.Minta Mama Baru

    "Happy birthday to...you..."Prokk...Prokk...Prokk...Suara tepukan tangan berkumandang setelah menyanyikan lagu ulang tahun untuk Michele. Morgan mencium dan memeluk Michele. Begitu pun bibi Febe turut mengucapkan selamat kepada Michele dan berdoa untuk kesehatannya."Selamat ulang tahun ya sayang. Bibi hanya bisa membuat kan kamu shyal berwarna pink ini sebagai hadiah," bibi Febe langsung melilitkan shyal tersebut ke leher Michele. Agar Michele tetap merasa hangat di musim penghujan ini."Michele harus mengucapkan apa kepada bibi?" Ujar Morgan mengajarkan putrinya."Terimakasih bibi, Michele senang sekali sama warnanya" ucap Michele sambil tersenyum manis.Michele mengambil kado yang ada didalam kotak kue ulang tahunnya."Ini apa pah?" tanya Michele penasaran."Itu tadi diberikan tante pelayan toko kue,tempat papa membeli kue ulang tahun kamu. Tante itu juga mengucapkan ulang tahun untuk Michel

  • We need your love Morgan   7. Tamu yang hyper.

    Ini hari pertama Morgan mulai melayani tamunya. Monik mengirim pesan kepada Morgan kalau nanti jam satu siang dia harus melayani tamu yang bernama tante Friska. Dalam aturan Club para PSK tidak boleh banyak berbicara kepada pelanggan. Tugas mereka hanya melayani saja dan tidak boleh menceritakan masalah hidupnya atau seluk beluk kehidupannya. Semua penuh rahasia, hubungan yang terjadi hanyalah hubungan penjual dan pembeli. Hubungan antara psk dan pelanggannya.Morgan berangkat tepat waktu. Dia juga sudah mengundurkan diri dari hotel tempatnya bekerja. Sesampai di club, Morgan langsung bersiap-siap didalam kamarnya. Pelayan yang mengurus kamar para psk sudah menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan mulai dari minyak Jaitun, alat kontrasepsi, tissu dan peralatan mandi sudah disiapkan untuk para pelanggan. Bahkan Club menyediakan koki khusus untuk memasak makanan pesanan para tamu yang lapar sehabis bercinta.Masih sisa sepuluh menit dari kedatangan tante Friska,

DMCA.com Protection Status