Share

Keputusan Bagas

Penulis: Desti Angraeni
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-30 12:18:59

Keesokan harinya Andin dan Bagas bergegas menuju perumahan yang dipilih Andin. Tanpa basa-basi dan syarat, Bagas membelikan rumah sebagai kado atas kehamilan istri keduanya.

"Kamu mau minta apa lagi, sayang?" Mesranya ucapan Bagas jika, Andin mencintainya maka wanita ini akan melayang.

"Mau aku banyak, mas. Kamu yakin bisa kabulkan semua?" Andin bergelayutan di lengan Bagas selagi bermanja-manja di bahunya.

Bagas tersenyum tipis. "Apa sih yang suami kamu nggak bisa? Kamu minta bulan sekalipun akan aku usahakan." Gombalnya dia merayu.

Andin semakin menjadi prangko saja walau tidak mungkin Bagas membawakan bulan dan hanya anak di taman kanak-kanak yang meminta bulan.

Setelah rumah dalam genggaman tangan licik Andin, tentu harus ada isinya. "Mas ...." Andin merengek dengan mata indahnya.

Bagas mengerti maksud istrinya. "Iya ... sayang ... yuk, belanja."

Suami dan istri meluncur ke tempat furniture. Tentu Andin-si wanita matre tidak cocok dengan barang murahan, barang sultan dipilihnya. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
thor bikin Bagas menyesal seumur hidup ,karma thor untuk Andini dan kebahagiaan untuk eriska
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Akhir Eriska dan Bagas

    Semua orang yang ada di sana tercengang kecuali Eriska. Dia hanya mendesah pelan. Sudah dia duga ini akan terjadi. "Iya, mas." Tanpa protes sedikit pun dia setuju, "terimakasih atas tiga tahun ini, terimakasih udah pernah bahagiakan aku, terimakasih udah jadi suami yang baik, semua kenangan kita nggak akan aku lupakan dari awal pertemuan sampai sekarang. Biar aku ceritakan pada bayi kita nanti setelah dia besar. Dia akan tetap mengenal kamu sebagai ayahnya. Aku tidak akan menghilangkan kamu dari ingatan bayi kita."Banyak Eriska berbicara, mengungkapkan setitik rasa di hatinya. Semua orang mendengarkan. Setelah Eriska, tidak ada lagi yang mampu berbicara. Topik pembicaraan ini rasanya tidak pantas dibahas.Sunyi dalam ruangan menumpuk lebih banyak kesedihan di hati semua orang kecuali Bagas dan Eriska. Bagas menginginkan ini dan dia yang mengambil keputusan, sedangkan Eriska seperti keputusannya semalam. Ini lebih baik.Pasangan suami istri yang sekarang berubah menjadi mantan, saling

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Setelah Bercerai

    Dua bulan berlalu sejak perceraian, Bagas tetap mengurus surat cerai secara sah di pengadilan tanpa peduli pada perut Eriska. Semenjak ketuk palu, Eriska tinggal bersama orangtuanya walau rumah dan semua isinya diberikan padanya. Dia juga tidak pernah keluar rumah ibunya untuk menghindari fitnah tetangga. Menjadi janda bukanlah hal menyenangkan walau dia sudah terbebas dari penderitaan yang diciptakan Bagas.Namun karena sekarang perutnya sedang terisi maka, apa jadinya jika Eriska keluar rumah lalu tiba-tiba beberapa bulan kemudian melahirkan? Pastinya gossip miring akan menyebar dan membuat nama keluarga tercemar.Sekarang Eriska tanpa suami, tapi dia akan tetap merawat calon bayinya sampai akhirnya melihat dunia yang kejam ini. Bayinya akan terlahir tanpa melihat ayahnya. Sudah jelas Bagas tidak akan mau menyapa bayi yang tidak pernah mendapat pengakuannya.Selama dua bulan ini bayinya masih tumbuh dan berkembang normal meski hidup dalam tekanan. "Apa ada keluhan?" tanya dokter kan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Foto USG

    Setibanya di rumah, Alex langsung menyodorkan menu pesanan Eriska. Sontak adiknya itu sumringah. "Makasih, om ...," ucapnya mewakilkan bayi dalam perut."Sama-sama keponakan." Tawa renyah Alex sangat menunjukan bahagia. Dia juga menyodorkan menu pemberian Adam, lalu disantap oleh semua anggota keluarga termasuk Eriska. "Ini menu gratis, loh," bongkarnya."Heuh?" Eriska mengerutkan dahi, "mas Adam yang kasih?""Iya, aneh kan dia tiba-tiba dermawan," santai Alex, dia menyuap lahap karena menunya memang enak."Nggak aneh kok ... Mas Adam emang baik banget, aku kalo pulang kerja suka dikasih bekal menu." Kekeh Eriska, "ternyata kebiasaan Mas Adam masih sama." Wanita ini menatap menu favoritenya. Apa sengaja buat aku? Ini semua menu favorit aku."Perhatian banget," selidik Alex. Dia sudah curiga jika Adam menyukai adiknya jika, tidak untuk apa malam hari mengantar Eriska ke rumah ditambah kala itu Eriska masih istri Bagas."Bukan cuma ke aku kok, ke karyawan lain juga. Mas Adam juga sering

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02
  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Usia Kandungan Eriska Semakin Bertambah

    Pagi ini Bagas semakin memberi perhatiannya untuk Andin, foto usg bayi orang lain kemarin sangat dipercayai olehnya. "Sayang, kamu mau beli perhiasan kan? Yuk, aku antar." Dipeluknya dengan mesra tubuh Andin dari belakang."Bukannya Mas Bagas mau kerja." Gestur tubuh manja juga ditunjukan Andin agar mangsanya semakin terpikat."Hari ini aku akan pulang lebih awal, kamu tunggu aku ya? Jangan pergi berdua aja." Dikecupnya leher Andin.Wanita itu menggendik geli. "Berdua?""Iya ... ibu muda ini masa nggak ngerti sih.""Oh, iya mas!" Andin baru mengerti jika yang dimaksud Bagas, dia dan bayi palsunya.Pagi ini tidak ada sarapan karena Bagas melarangnya, dia berkata, "Jaga aja anak kita, nggak usah repot-repot buatin sarapan. Nanti kamu capek." Sejak semalam kalimat itu dikatakan kepada Andin.***Siang harinya mereka sampai di toko perhiasan, Andin merasa menjadi ratu. Dia minta ini dan itu, Bagas kira satu kalung, satu gelang dan satu cincin. Namun, ternyata banyak sekali Andin memilih,

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Adam Melamar

    Tiga hari berlalu setelah percakapan Adam dan alex. "Niat saya kesini, ingin melamar Eriska," ucap Adam.Semua orang di ruang tamu tercengang dibuatnya, apalagi Eriska. "Mas Adam lagi sadar kan?" Ragu Eriska menanyakan hal itu karena tidak sopan. Namun, dia takut menyesal di kemudian hari jika tidak bertanya."Aku sangat sadar, aku udah berpikir ribuan kali, memikirkan cara agar aku berani mengatakan niatku dan sekarang aku berhasil." Seulas senyum diciptakan, "maukah kamu menjadi istriku?" tanya Adam langsung ke intinya saja walau persentasi penolakan mungkin cukup besar.Ayahnya Eriska bersuara mewakilkan kebingungan putrinya. "Saya menerima niat baik kamu menikahi Eriska sebagaimana keadaannya yang kamu tau, tapi nak bukankah ini terlalu cepat untukmu mengambil keputusan? Saya yakin kamu belum membicarakannya dengan Eriska." Pria ini tidak ingin kecolongan lagi karena kelalaiannya menilai calon untuk sang anak hingga akhirnya Eriska harus merasakan perih.Adam kembali mengulas seny

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Eriska Menerima Lamaran Adam

    Bagas dan Andin masih makan di restoran Adam, sebenarnya mendapat pengunjung seperti mereka seolah mengotori ruangan, tapi ya sudahlah manusia tempat salah. Pikir Adam.Adam sedang cemas memikirkan jawaban Eriska. Lonceng kecil di pintu masuk berbunyi. "Adam!" panggil lantang Alex dengan wajah ceria. Tadi dia mengatakan pada Eriska akan menemui Adam setelah bekerja, tapi dia rasa lebih baik sekarang.Panggilan Alex bukan hanya membuat Adam menoleh, tapi juga Bagas dan Andin. "Kak Alex ...." Di mata Andin, sekarang mantan pacarnya terlihat lebih menarik."Andin, ngapain kamu liatin si Alex!" tegur Bagas dengan emosinya."Nggak mas ... nggak usah curiga-an gitu deh." Andin kembali menyuap setelah sempat terjeda.Sementara, Alex berjalan gagah dan elegant menghampiri tempat Adam berpijak. Dia sama sekali tidak menyadari kehadiran dua makhluk beracun.Adam segera menyambut hangat kedatangan Alex. "Gue harap lo bawa kabar.""Hahaha, lo harap gitu ya?" Alex sengaja mengulur waktu untuk memb

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Tanggal Pernikahan

    Ancaman Andin itu tidak nyata, mana mungkin seorang lintah darat pergi dengan tangan kosong. Selama perusahaan Bagas belum menjadi miliknya maka, dia tidak akan mundur.Bagas mengerjap, setengah tersentak. "Sayang, jangan bikin aku tambah nggak nyaman dong! Aku lagi pusing mikirin cara buat gagalkan pernikahan mereka, kamu malah sembarangan ngomong gugat cerai. Istri nggak boleh ngomong gitu, semua keputusan ada di aku!" tegas Bagas dengan emosi sehingga suaranya cukup berintonasi tinggi seolah membentak."Kamu sih, nggak ada kerjaan banget. Biarin aja mereka nikah, harusnya nggak ada ruginya buat kamu!" Suara Andin juga meninggi.Mobil menepi untuk menghindari hal tidak di-inginkan. "Andin, kamu harus sopan sama aku. Aku ini suami kamu!" bentak Bagas akhirnya.Andin bergeming, menundukan wajah seolah menangis. Bahkan air mata bombainya merembes. "Kamu jahat mas ... aku dianggap apa sama kamu ... kamu sama Eriska udah pisah, harusnya udah bukan urusan kamu lagi ...." Diusapnya perut p

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Perbuatan Nekad Bagas pada Eriska

    Hari ini Andin pergi berfoya-foya bersama banyak temannya, semua harta Bagas sudah dikusai. "Hahahaha!" Tawa lepas selalu hadir dari mulut Andin, "gue udah menang.""Kok bisa sih, suami lo kasih semuanya?" Temannya meneguk segelas minuman berwarna merah. Andin dan teman-temannya memesan banyak minumam beralkohol setelah banyak belanja, sekarang mereka sedang berada di sebuah klab malam. Satu jam lagi arloji menunjukan waktu pulang Bagas.Tadi pagi Bagas berkata, "Kayanya hari ini aku harus lembur, mungkin pulang ke rumah sekitar pukul delapan malam."Perusahaannya sedang meroket, Andin sangat beruntung mendapat gedung penghasil uang yang dikelola Bagas. Wanita ini meneguk minuman berwarna merah yang berada dalam gelas berkaki. Isinya hanya sedikit, tapi mampu menambah kadar kepuasan hingga berkali lipat. Dia menjawab tanya temannya dengan gaya setengah mabuk, "Hahahaha, ini Andin, Andin punya banyak cara, Andin pintar.""Waw." Tepuk tangan diberikan sebelum temannya tidak sadarkan dir

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07

Bab terbaru

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Pernikahan Eriska dan Adam {Ending}

    "Maaf, Kak ...." Eriska segera merasakan amarah Alex."Dik, berhenti memikirkan Bagas dan jangan samakan Bagas dengan Adam, mereka sangat berbeda!" tegas Alex yang selaras dengan tatapannya. "Aku cuma ingat aja kok, Kak. Karena tidak semudah itu membuang semuanya, apalagia ada Aulya yang mirip banget sama mas Bagas." "Kemiripan Aulya bukan berarti membuat kamu harus dibayang-bayangi Bagas. Ingat Dik, Adam sangat peduli sama kamu, bukan Bagas!" Lagi, ketegasan ditunjukan Alex hingga Eriska mengangguk sendu dan seakan tertekan, tetapi pria ini memang sengaja melakukannya supaya adiknya membuka lebaran baru yang jauh lebih baik.Satu bulan berlalu, hari ini tepat pernikahan Adam dan Eriska yang diadakan secara kecil-kecilan, hanya dihadiri kedua belah pihak keluarga saja, tetapi tanpa diduga jika keluarga Bagas hadir membawa Bagas. "Eriska, kamu akan meninggalkan aku dan semua kenangan kita?" Keadaan mental pria ini sudah stabil dan sangat sehat. Maka, semua hal yang pernah terjadi dal

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Satu Bulan Lagi

    Dua bulan kembali berlalu, keadaan Bagas mendekati pulih. Dokter memberikan rincian laporan tentang perkembangannya, ditunjukan pada pihak keluarga. Sebenarnya pria itu sudah bisa dibawa pulang, hanya saja kedua orangtuanya inginkan putranya tetap mendapatkan pengawasan sampai benar-benar pulih. Kabar ini segera sampai pada Eriska dan keluarganya. "Alhamdulillah ...," syukur wanita ini begitupun kedua orangtuanya hanya Alex yang tidak mengucapkannya. Saat kakak dan adik berdua di atas balkon, Alex mengutarakan pemikirannya, "Dik, cepat tanyakan pada Adam kapan dia akan menikahi kamu.""Kak ..., masa aku yang tanyakan!" protes kecil Eriska."Kakak udah coba tanya beberapa kali, tapi Adam selalu bilang belum dapat tanggal baik. Kapan dong, dia dapat tanggal baiknya!" Tatapan serius Alex yang sebenarnya masih memercayai Adam hanya saja kini dirinya sudah sangat panik akibat mendengar kondisi Bagas, "coba sesekali kamu yang nanya.""Malu, Kak. Aku ini janda anak satu, nggak mungkin aku t

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Orangtuanya Adam Tidak Yakin pada Pernikahan Putranya dan Eriska

    Eriska terpaku sendu seiring menatap buah hatinya bersama Bagas. "Gimana keadaan mas Bagas?" Dirinya segera mengalihkan topik karena keadaan Bagas hari ini seolah menjawab alasan ketidak mampuan mantan suaminya memberikan nama pada malaikat kecil. "Masih sangat parah!" Alex melanjutkan kebohongannya.Eriska mendesah pelan, "Kalau gitu ..., aku namakan Aulya saja. Gimana Kak, apa bagus?" Senyuman ceria disisipkan. Namun, wajah Alex tidak menunjukan keceriaan yang sama sedikit pun. "Kenapa harus Aulya, Dik?" Bukan perkara nama yang membuatnya heran, melainkan pemikiran Bagas dan Eriska begitu kompak padahal mereka tidak pernah berkomunikasi sama sekali. "Mau saja, aku pikir nama Aulya itu bagus. Cuma ..., aku nggak tahu nama panjangnya apa. Coba Kakak pikirkan." Alex hanya tersenyum getir. "Akan Kakak pikirkan nanti. Kakak harus mencari nama paling baik," tulusnya, "tapi Dik, yakin mau Aulya, tidak mau ganti yang lain?" "Aulya saja Kak, buat nama depannya. Selebihnya biar Kakak ata

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Apakah Harus Tetap Mencintai Eriska?

    Adam merenungkan pesan dari orangtuanya, pria ini hanya duduk di tepian ranjang di dalam kamarnya. "Eriska memang memiliki sesuatu yang nggak akan membiarkannya lost contak dengan Bagas, ada anak di antara mereka. Jadi mungkin aku yang terlalu berharap banyak untuk bisa mendapatkan Eriska." Embusan udara dibuang Adam, kemudian meluruskan punggungnya seiring memandangi langit-langit saat kedua tangannya dilipat, menyangga kepala. "Aku masih mencintai Eriska bagaimanapun dunia menilai hubungan kami. Tapi kalau bisa, nggak perlu sama anaknya juga. Aku sangat membenci wajah anaknya yang seperti Bagas." Semakin lama, keduanya kelopak mata Adam semakin turun hingga membawanya ke alam bawah sadar. Dari sejak hari ini hingga tiga hari kemudian Adam tidak menampakan batang hidungnya pada keluarga Eriska, dirinya beralasan jika restoran sangat sesak oleh pengunjung maka tidak membiarkannya absen. Jadi, dirinya hanya menjenguk si bayi setelah tiba di rumah. Eriska menyusui bayinya sangat tela

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Hari Kelahiran

    Bagas berjalan linglung mencari keberadaan orang-orang terdekatnya karena jangankan di luar, di dalam rumah saja dirinya sering tersesat. Derap langkahnya membuat Adhinatha dan Fatimah menoleh. "Mau kemana?" tanya pria ini tanpa meninggalkan tempat duduknya karena arah Bagas tepat pada mereka. "Bagas mengingat Andin. Di mana dia sekarang?" Tanpa aba-aba pertanyaan ini diutarakan hingga Adhinatha dan Fatimah terhenyak. Fatimah menyahut berpura-pura tidak tahu demi kebaikan Bagas karena kenangan tentang Andin adalah satu-satunya yang tidak diinginkannya diingat Bagas. "Siapa Andin? Kami tidak tahu." "Mana mungkin mama sama papa nggak tahu. Bagas ingat kalau Andin sangat cantik, tapi sangat matre. Sepertinya dia pernah berada di sisi Bagas?" Adhinatha merasa waktunya selalu sia-sia saat menghadapi Bagas yang memerlukan perawatan mental, maka dirinya tidak mengatakan apapun selain kalimat penutup, "Kami tidak mengenal Andin. Kamu juga. Mungkin itu cuma imajinasi kamu. Tidurlah, besok

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Menemui Bagas

    Hari ini Eriska memutuskan menemui Bagas tanpa memerdulikan apapun, dirinya hanya ingin membuat mantan suaminya bangkit dari keterpurukannya walau mungkin akan sangat sulit. "Bayi kamu udah menyembul di perut aku." Eriska menatap Bagas sebagaimana seorang istri. "Syukurlah, bayi kita sehat." Bagas tampak sumringah hingga tidak terlihat sama sekali jika sebenarnya dirinya adalah manusia linglung. "Iya Mas, bayinya sangat sehat." Senyuman kecil Eriska. Pertemuan ini tanpa sentuhan sama sekali karena keduanya bukan mahram. Maka, Fatimah juga mendampingi Eriska supaya menantunya ini tetap aman dari Bagas-putranya. "Aku mau menyentuh bayi kita, aku mau merasakan pergerakannya!" Telapak tangan Bagas sudah mulai menjulur ke arah perut Eriska yang sudah mulai terlihat walau masih samar. Saat itu, segera wanita ini menatap Fatimah. "Tidak apa nak, toh teralang pakaian." Izin Fatimah-ibunya Bagas selalu mengawal Eriska dari awal kedatangannya. Maka, dengan leluasa Bagas meletakan telapak ta

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Karma Yang Harus Dijalani Bagas

    "Aku sedih liat keadaan Mas Bagas," aku Eriska pada Alex kala keduanya sudah kembali ke rumah."Nggak usah sedih, apa Bagas bersedih saat melihat kamu terpuruk!" Tidak ada sedikit pun belas kasihan Alex untuk mantan iparnya. "Kak, sudah jangan dibahas lagi. Semua itu sudah berlalu. Sekarang kita cuma perlu menutup segala hal yang pernah menyakiti." Alex membuang udara tipis. Kesabaran serta sifat pemaaf Eriska memang patut diacungi jempol, tetapi juga tampak keterlaluan. "Iya sudah, kamu istirahat saja." Alex menemui Adam di restorannya yang selalu ramai bahkan semakin pesat saja. "Pengusaha hebat nih. Ada waktu buat ngobrol?" kelakarnya. "Kapanpun!" Adam menyambut kedatangan Alex dengan hangat. "Gimana kisah cinta lo sama Raisa?" Alex memegangi pelipisnya sesaat seiring tertawa kecil. "Gue kesini bukan mau bahas Raisa." "Gue pengen tahu aja." Tawa singkat Adam seiring menyuguhkan dua gelas kopi, "Eriska lagi apa, kok nggak diajak?" "Mana mau Eriska kesini, lo kaya nggak tahu aj

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Season 2

    Bagas membuka kelopak matanya, mengucek kedua matanya, dirinya mendapati diri berada di ruangan serba putih. "Saya sarankan bawa Tuan Bagas ke psikiater." Kalimat dokter pada ayahnya Bagas-Adhinatha. "Apakah kondisi anak saya seburuk itu?" Pria ini tampak sangat panik dan gemetaran. "Intinya, coba bawa saja ke ahlinya." Obrolan dokter dan pria ini berakhir. Adhinatha menghampiri putranya, memandangi pilu. Sudah satu minggu Bagas terlihat linglung, tatapan matanya kosong. "Pa, kenapa Bagas di sini?" Tubuhnya kekar seperti sediakala hanya saja bagian dalamnya seolah hancur, isi otak Bagas seolah diaduk hingga tidak tentu arah. "Kamu tertidur saat hari pernikahan Eriska dan Adam, kamu tidak datang ke pernikahan mereka karena kamu tidak bangun selama dua malam dari sebelum hari pernikahan hingga kami membawamu ke rumah sakit. Kamu sadar, hanya saja kamu tidak ingat apapun," sendu begitu kental di wajah Adhinatha. "Apa maksud papa, bukankah Eriska istrinya Bagas, bagaimana bisa Erisk

  • Wanita yang Dinodai Suamiku   Akhir Tidak Terduga

    Di kamar rias, Bagas melihat Eriska yang sudah duduk dengan cantik. Kebaya khas pengantin sudah memeluk tubuhnya, usia kandungannya belum terlihat jadi, bentuk tubuhnya masih sangat bagus. Namun, anehnya Adam masih memakai kemeja dan celana jeans, bahkan jika dibandingkan dengan Bagas penampilan Adam kalah telak. "Kalian pasangan pengantin, tapi kenapa lo belum siap-siap?" tanya Bagas pada Adam. Adam tersenyum tipis, dia berjalan menghampiri Bagas. "Kenapa harus siap-siap? Emangnya gue mau nikah?" Bagas mengerutkan kedua alisnya. "Maksud lo? Hari ini kan ...." Adam menyela, "Hari ini pernikahan kalian." Senyum tulus berhasil diukir Adam setelah berlatih semalaman. Dia sudah merelakan Eriska kembali pada Bagas karena dia pikir bayi dalam perut Eriska lebih menginginkan ayah bioogisnya dari pada ayah asuh. "Hei, lo nggak usah ngerjain gue, gue ... gue berusaha ikhlas-nggak, ralat. Gue ikhlas," kata Bagas dibuat kuat."Hahahaha!" Adam tertawa lepas, "nggak ada waktu lagi, cepet siap

DMCA.com Protection Status