Share

Pembalasan Yang Manis

Di sebelah wanita berhati malaikat, Angel duduk sambil termenung. Sorot matanya jauh dan kosong menatap jalanan melalui kaca mobil di sebelahnya. Rasa resah kian menguasai hatinya. Bagaimana hidupnya setelah ini? Apa yang harus dilakukannya tanpa uang di tangan?

Sampai detik ini Angel masih menyesali kebodohannya. Entah mengapa dia sampai seceroboh itu, di negeri orang pula.

“Sudahlah, jangan dipikirkan.” Akina—sang wanita penolong itu menepuk lembut paha Angel.

Angel tersenyum kikuk. Bagaimana mungin dia tidak memikirkannya. Ini adalah masalah besar pertama dalam hidupnya yang membuatnya kelimpungan. Memangnya siapa yang tidak akan hilang akal kalau tidak memegang uang sepeser pun?

“Di sini semuanya bersaudara, jadi jangan sungkan kalau ada apa-apa.” Akina menambahkan kalimatnya. Angel memang sudah bercerita bahwa dia orang Indonesia juga.

Kata-kata Akina menyejukkan hati Angel. Ternyata ada orang sebaik wanita itu terhadap orang asing. Padahal mereka tidak saling kenal sebelumnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status