Share

Bab 68. Datang

Sean membuka pintu kamar perawatan Salwa dan mendapati perempuan itu berbaring sembari menatap langit-langit kamar yang didominasi warna putih. Kelopak matanya sesekali berkedip dengan raut pucat yang terlihat jelas di bagian mata serta bibir.

Sean melangkah mendekat, mencoba bertanya langsung kepada Salwa. Mengapa dia tiba-tiba menolak disentuh? Apakah benar jika bau tubuhnya tidak menarik lagi? Atau jangan-jangan dia sudah tidak tampan lagi?

Sean menggeleng kuat-kuat. Dia masih percaya diri jika dirinya masihlah sangat tampan. Semua wanita sudah mengakui dan terpesona akan ketampanannya tanpa terkecuali.

"Salwa?" panggilnya perlahan, menjaga jarak agar tidak terlalu dekat. Takut jika memang Salwa mual karena bau tubuhnya.

Mata bulat itu meliriknya sebentar, lalu kembali menatap langit-langit ruangan. Sejenak Sean merasa kesal, karena Salwa lebih menyukai plafon rumah sakit daripada dirinya.

"Hei, ada apa?" Dia bergerak maju, masih penasaran dengan sikap Salwa yang tiba-tiba berubah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status