Share

Bab 20. Pembalasan Setimpal

Sebuah pusat perbelanjaan menjadi tujuan Sean kali ini. Sejak keluar dari mobil, lelaki itu tak sekali pun melepaskan genggamannya dari tangan Salwa. Entah mengapa jiwa posesifnya kian menjadi-jadi meski tanpa ia sadari. Berjalan bergandengan, tetapi raut wajahnya tetap dingin dengan sorot mata yang menatap lurus ke depan.

Apakah pasangan itu tampak romantis?

Tentu saja tidak. Salwa merasa seperti sedang diseret-seret oleh Sean. Langkah lebar dan cepat lelaki itu sama sekali tak selaras dengan langkah kecil Salwa sehingga perempuan itu tampak kesulitan mengimbangi langkah lebar Sean yang sedari tadi menggandeng tangannya.

"Tuan, bisakah Tuan memelankan jalannya? Apakah kita sedang dikejar-kejar penagih hutang?" Salwa bertanya dengan napas memburu dan sedikit ngos-ngosan, mencoba menyadarkan Sean bahwa dirinya kewalahan mengimbangi langkah lelaki itu yang seperti sedang dikejar hantu.

"Kau terlalu lamban." Helaan napas terdengar dari bibir lelaki itu, menatap kesal ke arah Salwa. "Ayo,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status