Share

Bab 23. Salah Tangkap

Malam itu suasana terlihat gaduh. Suara sirene mobil polisi juga pemadam kebakaran terdengar mendominasi. Pun dengan suara kenalpot kendaraan bermotor menambah kebisingan di area itu. Debu-debu berterbangan, kepulan asap dari ledakan mobil yang terbakar menambah perih mata memandang, pun dengan napas yang akan sesak karena terpaksa menghirup karbon monoksida dari bekas kebakaran itu.

Dersik angin malam yang menggoyangkan dedaunan di ranting-ranting pohon, menggugurkan beberapa di antaranya, lantas menari seirama dengan gerakan angin itu membawanya ke mana. Mereka berterbangan di atas dua tubuh yang tergeletak di sana.

Salwa tak sadarkan diri dengan tubuh memeluk Sean Arthur. Matanya sempat berkunang-kunang karena kepalanya juga telah terbentur aspal. Napasnya kian sesak setelah tanpa sengaja menghirup udara bekas asap ledakan. Dia memejamkan mata setelah merasakan sesak di dada dengan air mata berderai membasahi wajah.

***

Seorang pria berwajah oriental tampak sedang duduk di kursi ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status