Share

Bab 19. Arti Genggaman Tangan

Sean masih mempertahankan posisinya, membiarkan Salwa memeluknya dengan tangan dan kaki berada di atas tubuhnya. Dia mendesis di saat perempuan itu semakin berulah padahal matanya sedang terpejam rapat.

Salwa dengan tanpa dosa menyelusupkan wajahnya di ceruk leher Sean, memeluk rapat tubuh kekar itu layaknya guling yang menghangatkan.

Sialan kau Salwa!

Detik jam terus berputar, menyintas waktu yang terasa begitu lama dari biasanya. Sean masih terbaring kaku dengan Salwa tak mengubah posisinya. Dia mengeram, merasa tidak sabar lagi dengan ulah perempuan itu. Bagaimana bisa dia yang harus mengalah? Di sini dia adalah tuannya, bukan Salwa.

Sejenak lelaki itu berpikir, apakah ia harus membangunkan Salwa dan menagih janji perempuan itu. Bukankah dia sudah berbaik hati dengan membiarkan perempuan itu untuk tertidur selama tiga puluh menit. Harusnya waktu tiga puluh menit sudah lebih dari cukup untuk melepaskan penat yang sejak seharian Salwa pikul.

Sean menghela napas panjang, lalu mengembu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status