Share

Bab 22. Berdua Dengan Pak CEO

Reggy meyakinkan hatinya, dia tidak boleh lambat bergerak. Jadi dia harus mengatakan sesuatu tentang hatinya pada Resita.

"Kamu tahu, Sita, karena lomba puisi yang lalu, sebenarnya aku-"

"Re, dua rumah di depan. Kita sampai." Resita memberi petunjuk terakhir dan selesai perjalanan mereka.

Reggy menghela napas. Ah, dia sedikit terlambat. Kalimatnya bukan saja tidak selesai dia ucapkan tetapi juga Resita ternyata lebih fokus dengan jalanan, karena memang mereka sudah tiba di tujuan.

"Ini rumahku. Ala kadarnya. Beda, tidak seperti rumah kamu yang besar dan keren." Resita menunjuk rumah di sebelah kiri mereka.

Memang rumah di perumahan sederhana tipe sedang, tidak sebesar rumah keluarga Hendrick. Ruang tamu tampak diterangi lampu temaram, di bagian dalam terlihat gelap.

"Mungil dan manis. Terkesan adem." Reggy ikut memperhatikan.

"Makasih udah ngantar aku. Maaf, aku merepotkan kamu. Sampai besok, ya?" Resita melepas sabuk pengaman dan bersiap turun dari mobil.

"Aku harus bertemu orang tu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status