Share

Bab 25

"Tidak merepotkan, tapi mungkin tak senyaman kamar kalian. Mbak Mey bawa koper sebesar ini kayak mau pindahan, aja." Abizar pasti bingung melihat koper besar, dan tas yang tak kalah besar yang kubawa.

"Ceritanya panjang, Bi. Nanti aku akan cerita."

Belum sempat Abizar menjawab, tiba-tiba ponselku berbunyi. Buru-buru aku merogoh tas, dan mengambil benda pintar itu dari sana. Nampak nama Rahman terpampang di layarnya. Mau apa dia?

"Angkat aja, Mbak. Nggak usah sungkan sama aku." Abizar berkata setelah melihatku mengabaikan ponsel yang terus meraung minta diangkat.

"Telfon nggak penting, Bi. Abaikan saja!" Abizar mengangguk.

"Jadi bagaimana? Jadi nginep sini, kan? Mbak Mey hutang banyak penjelasan padaku. Kamu mau nginep di sini, kan, Din?" Abizar beralih menatap Dinda yang nampak anting di sampingnya. Dinda mengangguk yakin sambil menatap Om yang lama tidak dia temui itu.

"Tuh, kan, Dinda mau nginep sini. Kalau begitu tunggu apalagi? Ayo kita ke belakang!" Abizar menarik koperku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status