Share

Bab 28

"Tadi pagi Rahman ditemukan pingsan di kamarnya, Mey. Kondisinya kritis sekarang, aku takut waktunya tidak panjang."

Ucapan Umi Farida membuat lututku lemas seketika. Kenapa Rahman sampai pingsan? Pertanyaan itu kini memenuhi kepalaku.

Apa yang terjadi dengan pemuda itu? Apa dia nekat ingin mengakhiri hidupnya, karena frustasi orang tuanya menentang hubungan kami? Tapi pemuda sekelas Rahman tidak akan melakukan hal sebodoh itu. Rahman itu tipe orang yang mengedepankan logika. Tapi cinta mana kenal dengan logika?

"Rahman sakit apa, Umi?" tanyaku setelah berhasil menguasai diri.

"Setelah pulang dari rumahmu waktu itu, kami bertengkar hebat, Mey. Sejak itu Rahman berubah jadi pendiam, banyak melamun dan lebih suka mengurung diri di kamar. Dia seperti kehilangan semangat hidup nya, bahkan makanan yang kami antar ke kamarnya jarang disentuh, makin hari badannya makin kurus. Kami tahu, itu karena dia kecewa kami menentang hubungan kalian, tapi kami sebagai orang tua ingin memberikan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status