Share

Lari Pagi

Kamar Aster diketuk dari luar. Suara panggilan Huda terdengar nyaring. Aster yang sudah terjaga pun bangkit.

Dia membuka pintu, melonggokkan kepala. Hampir kena ketuk tangan Huda. Langsung menarik mundur kepala.

"Ayo, 5K!" ajak Huda.

"2.5 aja, Pa," jawab Aster.

"Udah, buruan."

Aster pun masuk kembali. Dia mempersiapkan diri. Lantas keluar menyusul Huda yang melakukan pemanasan di halaman.

Ikut melakukan pemanasan sebelum mulai berlari. Seperti adatnya, berlari keluar halaman rumah menuju lapangan kampung.

"Kamu deg degan?" tanya Huda sebelum sampai lapangan.

"Enggak. Biasa saja, Pa," jawab Aster.

"Nggak sehat kamu."

Aster menaikkan alis. Tak habis pikir apa lagi ini yang ayahnya maksudkan. Apa dari Aster yang tidak sehat kalau dia tidak deg degan.

"Tuh, ada Amar," beritahu Huda.

Kepala Huda terangkat ke arah sebelah utara pojok lapangan. Di mana permainan bola sepak berada. Sang kiper pun berdiri di sana depan gawangnya.

Aster menggeleng. Dia berlari mendahul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status