Share

Melamun

Pundak Aster ditusuk ujung tumpul pensil. Sampai mengaduh pelan Aster. Dia menoleh, mendapati Fuad si pelaku senyam senyum.

"Kenapa sih?" sungut Aster.

"Kamu itu yang kenapa, Mbak. Hari hari manyun terus," balas Fuad.

Dia menarik kursi, duduk di hadapan meja Aster. Tangannya disandarkan ke meja. Tidak peduli menekan tumpukan berkas.

"Proyek proyek deal, kenapa malah jelek gitu mukanya. Invoice seret ya?"

"Enggak. Amit amit. Klien klien kita lancar jaya. Belum tenggat waktu untuk bayar saja."

"Terus, kenapa jelek gitu?"

Aster menyentuh muka. Dia mengusap usap seakan memetakan titik jelek yang disebutkan Fuad. Namun tiada dia temukan.

Baginya dia baik baik saja. Tidak sedang jelek secara psikis mau pun fisik. Menurutnya Fuad yang berlebihan.

"Ckck! Cerita deh. Ada apa lagi? Cowok nggak modal berutan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status