Share

Dirantai

Perih mengiris kulit. Bau anyir menusuk indera. Seketika kedua matanya terbuka.

Dia terbaring di tempat tidur. Aster menarik tangannya. Namun suara besi menyentak.

Kedua tangannya dirantai ke pilar tempat tidur. Begitu pula kakinya.

Kepalanya berdesing saat dia bergerak. Bau anyir makin menusuk.

Rasa lengket di dahinya. Dia menduga dahinya telah terluka.

"Jangan banyak gerak," hardik Brian.

Aster memandang benci pada pria itu. Dia bernafas terengah - engah menahan amarah.

"Kamu nggak akan dapat apa - apa," sengal Aster.

"Oh, ya? Itu kan menurut kamu, Aster. Lebih baik kamu diam saja," timpal Brian.

Dia duduk di sebelah Aster. Tangannya terjulur ke arah wajah wanita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status