Kembalinya Mama Muda Kaya Raya

Kembalinya Mama Muda Kaya Raya

last updateHuling Na-update : 2023-01-04
By:  Ayu fatmaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Mga Ratings. 3 Rebyu
56Mga Kabanata
3.7Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Mendengar marga Perterpeon, semua orang pasti langsung iri! Keluarga konglomerat yang nasib setiap anak keturunannya telah dijamin. Siapa yang tak mau? Sayangnya, itu tak pernah berlaku untuk Thea Perterpeon! Sejak kecil, hidupnya bagai di neraka bersama keluarga itu. Ketika beranjak dewasa, dia bahkan ditendang dengan tidak hormat oleh mereka! Meski bahagia karena terlepas dari keluarga Peterpeon, Thea tidak pernah menyangka bahwa dia harus memiliki anak di usia muda di dalam kemiskinan. Dia pun berusaha untuk bangkit demi anaknya dan menjadi Mama Muda Kaya Raya yang membanggakan!

view more

Kabanata 1

Thea Perterpeon

Suara ketukan pintu terdengar membuat Thea harus terbangun dari tidurnya, dengan perasaan kesal gadis yang telah melewati masa remaja itu membukakan pintu dengan kasar. Sepasang matanya langsung menangkap seorang gadis yang berusia sebaya dengannya.

"Hai kakak," sapanya. "Oh hai, Dira. Mengapa kau kemari?" tanya Thea. Kedatangan Dira sungguh tak biasa baginya. Meskipun tidak bermusuhan, biasanya mereka akan bertingkah tidak mengenal satu sama lain. Kedatangan Dira pada kamar Thea bukanlah hal yang dapat diduga.

"Apakah salah jika aku mengunjungi sepupuku?" tanya Dira dengan kedua bahu terangkat. Kemudian tanpa persetujuan dari pemilik ruangan terlebih dahulu, Dira menerobos masuk ke dalam kamar Thea.

Thea hanya bisa menghembuskan napas kasar saat merasakan Dira melewatinya, usia dan perilaku gadis itu tidaklah seimbang.

Thea Berbalik, kepalanya berdenyut sakit saat melihat Dira tengah mengacak-acak isi lemari miliknya, entah apa yang sedang gadis itu cari. Saat Thea hendak melangkahkan kaki untuk menghampiri Dira, sepupunya itu berbalik ke arahnya.

Tangan Dira memegang sebuah gaun berwarna merah maroon."Kak, apa kau mau menemaniku?" tanyanya dengan senyum yang merekah. Tangan Dira masih setia memegangi gaun kepunyaan Thea.

"Ke mana?" sahut Thea, lalu melangkahkan kakinya ke arah sofa yang diikuti langsung oleh Dira.

"Kakak temanku merayakan acara ulang tahun, bisakah kau datang bersamaku ke sana?" tanyanya dengan raut wajah penuh pengharapan, Thea berdecak tak suka.

"Bukankah kau memiliki banyak teman?" Alis kanan Thea terangkat ke atas, merupakan hal yang sangat aneh bahwa wanita sosialita seperti Dira tak memiliki teman untuk diajak ke pesta.

"Demi apa, mereka semua sok sibuk ... kumohon ikut denganku kak!" rayunya. Kedua tangan Dira dikatupkan, memohon. Thea merasa jengah, jika dia tak segera mengiakan perkataan Dira, entah sampai kapan gadis itu akan terus meminta.

"Ya, baiklah!" jawab Thea, lalu mengalihkan matanya dari tatapan Dira yang terus berbinar. Senyum Dira merekah lebar, "Serius?" tanya Dira seakan tak percaya.

"Karena kau telah setuju, bisakah kau memakai gaun ini saat datang ke pesta?" tanyanya sambil menunjukan gaun milik Thea yang telah dipegangnya sedari tadi, Thea hanya melirik sekilas lalu berdehem singkat, sebagai tanda persetujuan.

"Cepatlah bersiap, kita akan berangkat saat jam menunjukkan pukul 19.00!" pinta Dira. Thea melirik jam tangannya kemudian berucap, "Bukankah masih lama, sekarang baru pukul 17:00," sanggah Thea. Terlalu dini untuk bersiap!

Sejenak, raut wajah Dira yang awalnya cerah berubah masam, "Ayolah kak, seorang gadis membutuhkan banyak waktu untuk bersiap!" serunya enteng membuat Thea hampir menganga lebar. Ini masih tersisa tiga jam lagi sebelum waktu berangkat!

"Terserah!" Thea mengalihkan pandangan, Dira yang mendengar Thea mengatakan itu lantas mendengus kesal, dengan kaki yang di hentakan Dira meninggalkan kamar Thea. Gadis dengan pinggul lebar itu tak melirik ke arah Thea sedikitpun saat meninggalkan ruangan.

Pikiran Thea melayang, tak seperti biasanya Dira bersikap seperti itu. Tetapi sudahlah, bahkan jika Dira merencanakan sesuatu yang membuatnya mati, Thea yakin tidak akan ada anggota keluarganya yang peduli.

•••

18:30

Setelah selesai dengan riasan pada wajahnya, Thea bercermin menatap lekat gaun berwarna merah yang telah terpasang dengan indah di tubuhnya. Gaun merah maroon dengan potongan dada rendah terasa sangat cocok pada bentuk tubuh Thea yang menonjol.

Gaun itu memiliki renda transparan dari leher sampai sikunya, mempertegas bagian dada. Thea berdecak tak nyaman, memakai sebuah pakaian yang menonjolkan bagian-bagian tubuhnya bukanlah sebuah hal yang disukai oleh Thea.

Sembari menatap cermin yang memantulkan dirinya, Thea Perterpeon, gadis berkulit putih dengan rambut bergelombang sepinggang itu berdecak, baru sekarang ia menyesal karena menyetujui permintaan Dira. Meminta pembatalan janjipun sudah terlalu terlambat, Dira pasti tengah menunggunya sekarang.

Saat ia berjalan menuruni tangga pandangannya menangkap Dira telah siap dress putih ketat dengan belahan paha lebar, mempertegas bentuk tubuhnya. Beberapa perhiasan seperti kalung dan gelang juga melengkapi penampilan Dira yang glamor.

Thea berjalan menghampiri Dira, tak memperdulikan tatapan tajam dari anggota keluarga lain yang berada di sekitarnya. "Lihatlah pakaiannya, seperti haus dengan belaian!" cibir Diego, cucu kesayangan keluarga Perterpeon dengan suara keras, seakan mengundang orang lain untuk mengumpati Thea.

Thea hanya terus berjalan tanpa memperdulikan cibiran yang terus diberikan oleh Diego. Ia menyapa Dira saat telah sampai pada anak tangga terakhir, "Hai Dira, apa kau sudah siap?" sapa Thea berbasa-basi, "Tentu!" seru Dira bersemangat bersemangat. Kali ini rambut gadis itu tak diikat seperti biasanya, rambut lurus sedada itu digerai tanpa riasan sedikitpun.

"Jadi, kita berangkat sekarang?" tanya Thea saat menyadari tak ada tanda ajakan untuk berangkat dari Dira. Dira terhenyak, "Ya baiklah, aku akan menyuruh pelayan memanggil sopir terlebih dahulu," ucapnya agak kikuk, lalu kakinya mulai berjalan pergi meninggalkan tempatnya dan Thea berdiri.

"Tidak perlu!" seru Thea pada Dira saat gadis itu hendak keluar. "Tapi," Thea memotong ucapan Dira, "Kita naik Supercar milikku dan aku yang akan mengemudi," ucap Thea singkat. Kemudian berjalan, mendahului Dira ke arah garasi mobil.

Pemandangan kota sangat ramai saat ini, meskipun banyak kendaraan yang berlalu-lalang untung saja tak terjadi kemacetan. Kota tempatnya tinggal bukanlah sebuah tempat yang istimewa, hanya sebuah kota metropolitan yang mengandung banyak polusi udara dan suara.

Braak!

"Eh apa itu?" tanya Dira yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Thea. segera, Thea menghentikan laju kendaraannya saat merasakan tabrakan dari arah belakang, segera ia membuka pintu bersiap memaki manusia yang telah menabraknya.

Pengemudi mobil yang telah menabrak Thea lantas keluar dari dalam mobil saat melihat Thea menghampirinya. Thea menarik nafas kasar, bersiap untuk memaki.

"Hei! kau belum lulus ujian mengemudi ya?" ucap Thea dengan nada suara yang rendah. Pengemudi pria itu tersenyum canggung. Belum sempat pengemudi itu berucap, terdengar suara seorang pria matang dari dalam mobil. "Minta dia memberikan nomor rekeningnya!" teriak pria itu.

Wajah Thea memanas. Apakah dia tak tahu bagaimana cara meminta maaf dengan benar? apa dia mengira bahwa seluruh hal bisa diselesaikan dengan uang, hei apakah Thea tampak benar-benar seperti seorang yang kekurangan uang?

Emosi Thea memuncak, tanpa sadar kata makian keluar dari bibirnya, "Setidaknya keluarlah bajingan! apa kau tidak pernah diberi pembelajaran tata krama?" sarkas Thea. Segera ia menutup mulutnya saat sadar akan apa yang ia ucapkan.

Pintu mobil terbuka kasar, menampilkan sesosok pria jangkung dengan wajah yang tampak sombong. Dahi Thea mengkerut, dia sangat membenci manusia seperti pria ini.

"Aku sudah keluar, sekarang berikan nomor rekening milikmu!" seru pria itu membuat Thea frustasi, dengan emosi yang menggebu-gebu Thea melemparkan tatapan tajam kearah pria itu.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
mokonnk96
...........
2022-11-03 22:59:44
0
user avatar
Ayu fatma
Maaf, tapi setiap bulan saya bakal ambil libur 2 hari, jadi yang seharusnya up 12 bab saya cuma bakal up 10 bab. Terimakasih buat pembaca yang setia nungguin
2022-09-07 21:14:26
0
user avatar
Ayu fatma
up setiap Senin, Rabu, Jumat jam 21.00
2022-07-20 21:03:44
1
56 Kabanata
Thea Perterpeon
Suara ketukan pintu terdengar membuat Thea harus terbangun dari tidurnya, dengan perasaan kesal gadis yang telah melewati masa remaja itu membukakan pintu dengan kasar. Sepasang matanya langsung menangkap seorang gadis yang berusia sebaya dengannya."Hai kakak," sapanya. "Oh hai, Dira. Mengapa kau kemari?" tanya Thea. Kedatangan Dira sungguh tak biasa baginya. Meskipun tidak bermusuhan, biasanya mereka akan bertingkah tidak mengenal satu sama lain. Kedatangan Dira pada kamar Thea bukanlah hal yang dapat diduga."Apakah salah jika aku mengunjungi sepupuku?" tanya Dira dengan kedua bahu terangkat. Kemudian tanpa persetujuan dari pemilik ruangan terlebih dahulu, Dira menerobos masuk ke dalam kamar Thea.Thea hanya bisa menghembuskan napas kasar saat merasakan Dira melewatinya, usia dan perilaku gadis itu tidaklah seimbang.Thea Berbalik, kepalanya berdenyut sakit saat melihat Dira tengah mengacak-acak isi lemari miliknya, entah apa yang sedang gadis itu cari. Saat Thea hendak melangkahkan
last updateHuling Na-update : 2022-06-11
Magbasa pa
Masokis
Alis pria itu terangkat ke atas, Thea menghembuskan nafas kasar berharap mendapatkan kesabaran ekstra atas dukungan alam yang penuh polusi ini."Tuan, apakah kau kira seluruh hal di dunia ini bisa dibeli oleh uang?" sindir Thea. Satu sisi bibir pria itu terangkat keatas, membentuk senyuman yang membuat Thea semakin naik pitam."Ya, semua hal bisa dibeli oleh uang. Itu adalah dasar dari kehidupan Nona," jawabnya. Thea tersenyum lembut menanggapi ucapan pria itu, berbanding terbalik dengan matanya yang mengisyaratkan permusuhan."Baiklah, mari diskusikan seberapa banyak kau mampu untuk membeli ampunan dariku," ucap Thea. Pria yang memakai kemeja hitam itu berjalan mendekat ke arah Thea, matanya bergerak memperhatikan Thea dari ujung kepala sampai kebawah kakinya yang tertutupi oleh sepatu berhak tinggi."Jangankan maaf darimu, seluruh tubuhmu juga aku mampu untuk membelinya!" gertak pria itu. Kakinya terus berjalan mendekat kearah Thea. Saat jarak keduanya hanya tersisa beberapa sentime
last updateHuling Na-update : 2022-06-12
Magbasa pa
Hubungan Yohan dan Jasmine
Seorang pria dengan kemeja berwarna hitam yang melekat di tubuhnya baru saja keluar dari sebuah mobil mewah, disusul oleh seorang pria muda di belakangnya yang bekerja sebagai sekretaris pribadinya. "Tuan muda, anda yakin akan datang ke acara seperti ini?" tanya sekretaris itu."Sure!" ucap pria berkemeja hitam menyanggupi pernyataan sekretarisnya, pria bertubuh tinggi itu memberikan jas miliknya kepada penjaga pintu masuk ruang utama saat akan memasuki ruangan.Yohan mengembuskan nafas perlahan, berusaha menenangkannya emosi atas kejadian beberapa waktu lalu. Pria itu, Yohan berjalan mendekat kearah pintu aula utama. Saat dirinya memasuki ruangan, orang-orang yang tadinya mengobrol menjadi terdiam, memandang kearahnya … penasaran. Heran lantaran melihat kehadiran Yohan Radcliffe ke pesta yang jauh dari kata istimewa ini.Jasmine, sang pemilik acara terlihat senang dengan kehadiran dari pria itu, matanya berbinar bahagia begitu melihat sosok jangkung yang kerap bersama dirinya berja
last updateHuling Na-update : 2022-06-13
Magbasa pa
Obat
"Yohan!" panggil Jasmine dari kejauhan. Yohan yang mendengar namanya dipanggil lantas memutar kepalanya ke arah sumber suara. Jasmine, gadis yang sedari tadi membuntuti dirinya datang dengan segelas minuman ditangannya. Yohan memijat kepalanya pelan, bagaimana bisa dia melupakan minuman pesanannya."Yohan, aku membawa cocktail yang kamu pesan!" ujar Jasmine saat berada beberapa langkah di depan Yohan. Yohan memasang ekspresi wajah aneh, sedangkan sekretarisnya—Devan— menahan tawa saat melihat raut wajah orang yang dilayaninya."Hm, taruh!" seru Yohan matanya menatap meja di depannya. Jasmine yang mengerti maksud dari arah tatapan Yohan lantas menuruti seruan Yohan, menaruh minumannya di atas meja. Lalu, tanpa persetujuan dari Yohan terlebih dahulu Jasmine mendudukan pantatnya pada Sebuah kursi tepat di sebelah kiri Yohan.Jasmine diam tak berbicara satu patah katapun saat Yohan dan Devan memandangnya aneh. Ia tidak memperdulikan tatapan mereka berdua, gadis itu malah memandangi setiap
last updateHuling Na-update : 2022-06-29
Magbasa pa
Sekedar Hubungan Biologis
Pagi harinya, Thea bangun dengan keadaan tidak memakai sehelai benang pun, bagian bawahnya terasa sakit, banyak bekas ciuman pada tubuhnya. Thea turun dari ranjang, kemudian berjalan perlahan ke arah toilet disebelah kanan ruangan. Air mata terus bercucuran dari matanya, hal yang mampu ia lakukan saat ini hanyalah memandangi dirinya yang penuh akan ciuman di depan cermin. Ia merasa jijik pada dirinya sendiri.Perlahan Thea mengoleskan foundation pada bagian tubuhnya yang memiliki bekas kemerahan dari pria yang tidak dikenalnya. Thea memegangi perutnya, sekali lagi air mata menetes di pipinya.Thea takut, sangat takut … ini adalah masa suburnya.Saat Thea keluar kamar mandi, dirinya mendapati pria yang telah menidurinya tertidur nyaman tergelung dalam selimut. Mata Thea memicing, menatap benci pada pria yang telah melakukan hal yang tidak senonoh kepadanya, ingin sekali dia membunuh pria yang tengah lelap dalam tidurnya itu.Thea ingat, pria itu adalah orang yang sama yang bertengkar d
last updateHuling Na-update : 2022-06-29
Magbasa pa
Pasangan menjijikan
Cahaya matahari menembus gorden, seorang pria mengerjapkan mata perlahan, Yohan baru saja terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Sebenernya sudah lama saat dia terakhir kali bisa tertidur dengan nyenyak. Mata Yohan membulat sempurna saat mengingat kejadian semalam, buru-buru dia berbalik, matanya semakin melebar kala melihat tempat tidur yang kosong. Segera ia menyingkapkan selimut. Bercak darah terlihat membuat umpatan kasar keluar dari bibirnya, "Sial Aku memerawani anak orang!" geramnya lalu tangannya meraih ponsel yang terletak di meja.[Telepon tersambung]"Halo … selamat pagi Tuan, apa ada yang Anda butuhkan," ucap seseorang di seberang, asistennya. Suara pria itu terdengar parau, Yohan yakin pria itu baru terbangun dari tidurnya."Cari tahu, semalam aku tidur dengan siapa!" perintah Yohan, lalu mematikan sambungan telepon tanpa mendengar ucapan dari asistennya terlebih dahulu. Umpatan kasar terus keluar dari bibirnya, segera ia berjalan kearah kamar mandi membersihkan tubuhnya
last updateHuling Na-update : 2022-06-30
Magbasa pa
Rumah baru
"Katakan namamu!" perintah Yohan saat telah duduk di hadapan pria yang bersama Jasmine semalam. "Thomas," ucap pria yang hanya mengenakan jubah mandi dengan suara yang sangat lirih, hampir tak terdengar oleh orang lain di ruangan itu.Yohan menatap seluruh pria yang duduk di depannya intens, tinggi badan yang hampir setara dengannya dengan punggung lebar seperti telah menjalani latihan fisik selama bertahun-tahun serta fitur wajah yang indah dengan warna kulit kecoklatan pantas membuat Jasmine tertarik."Apakah kalian mabuk saat melakukannya semalam?" Yohan memandang sinis sepasang manusia di hadapannya. Jasmine bahkan tak mampu mengangkat wajahnya, dengan jujur dia menggeleng, "A-aku tidak mabuk, tapi d-dia aku tak yakin," ucapnya dengan tergagap, ibu jari tangan kirinya menunjuk ke arah Thomas.Jasmine sangat mengetahui tabiat Yohan saat sedang marah, ia selalu mendengar itu dari pelayan dari keluarga Radcliffe, jadi meski seluruh tubuhnya gemetaran karena takut Jasmine lebih memili
last updateHuling Na-update : 2022-06-30
Magbasa pa
Aku Menyukaimu
Beberapa kali ketukan pintu terdengar, membuat tidur Thea terganggu, dengan paksa gadis itu untuk membuka matanya. Matanya menangkap ke arah jam yang ada di dinding. Ternyata sudah cukup siang saat ini. Waktu menunjukkan pukul 10.00Pintu terbuka menampilkan seorang wanita yang memakai seragam pelayan, "Ya ada apa?" tanya Thea saat melihat wanita dihadapannya, "Layanan kamar Nona, apa Anda butuh sesuatu?" tanya pelayan itu.Thea menggeleng dan membiarkan pelayan masuk untuk membereskan kamarnya, perlahan kaki gadis itu melangkah menuju kamar mandi, meninggalkan pelayan yang memiliki tugas untuk membereskan ruangannya.Thea baru saja mengirim email pengunduran diri dari kantor kakeknya beberapa saat lalu, dia ingin memulai kehidupan baru setelah pergi dari rumah busuk tempat dirinya tumbuh. Rencana hari ini Thea ingin mencari pekerjaan baru yang tidak mencolok sama sekali, seperti pekerja part time di sebuah cafe, mungkin.Yah pikirkan saja hal itu nanti.•••Cuaca yang cukup terik tid
last updateHuling Na-update : 2022-06-30
Magbasa pa
Terimakasih Pria Aneh
"Karena aku menyukaimu," Tentu saja ucapan itu tidak benar-benar keluar dari bibir Thomas, hal itu tertelan jauh ke dalam hatinya. Ia bahkan tak memiliki niat untuk mengakui perasaannya setelah beberapa tahun lalu ditolak dengan mentah oleh Thea.Thomas, merupakan pria yang posesif kepada Thea. Tak membiarkan sama sekali seorang lelaki untuk mendekati gadis itu. Seorang lelaki brengsek, hanya itu yang mampu menggambarkan Thomas. Setelah ditolak dengan mentah oleh Thea, pria itu bergaul dengan banyak gadis, menebar benihnya kepada setiap wanita yang ia temui.Thea memijit kepalanya saat tak terdengar jawaban dari Thomas setelah beberapa waktu berlalu. "Kau tak akan mengatakannya?" tanya Thea. Thomas berdalih, "Kamu kan sahabatku," ucapnya.•••Setelah mengobrol agak lama dengan sahabat masa kecilnya, kini Thea tengah berjalan kaki menuju halte terdekat. Rintik hujan mulai turun membasahi bumi pada sore hari ini, tak sedikit pula pejalan kaki yang ikut meneduh dengan Thea di halte bus.
last updateHuling Na-update : 2022-06-30
Magbasa pa
Di Kapal yang Sama?
Panas begitu terasa menyengat dipermukaan kulit, beberapa anak berlarian di taman kota. Seorang gadis tengah duduk di kursi taman dengan beberapa belanjaan yang berada di sampingnya. "Thomas kau sangat lama!" sungut Thea kala melihat seorang berstatus sahabatnya keluar dari dalam mobil berwarna biru gelap."Maaf ada beberapa pekerjaan mendesak yang harusku urus," ucap pria itu sembari berjalan mendekat ke arah Thea, "Hanya ini?" tanyanya tatkala melihat jumlah barang belanjaan yang Thea taruh di sisi kiri tubuhnya."Ya, aku hanya membeli beberapa kebutuhan pokok, terlalu malas bagiku untuk berkeliling mall," jawab Thea lalu berjalan pergi meninggalkan Thomas yang menenteng belanjaannya, Thomas menggeleng pelan, "Kau pikir aku pelayanmu!" erangnya sembari memasukan beberapa belanjaan Thea ke dalam bagasi mobilnya."Ada lagi yang kau butuhkan?" tanya Thomas saat setelah ia baru duduk diatas jok mobil, ia memakai seat belt tanpa menolehkan kepalanya ke arah Thea, "Tidak ada, mari pulang.
last updateHuling Na-update : 2022-07-01
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status