Share

Kembalinya Mama Muda Kaya Raya
Kembalinya Mama Muda Kaya Raya
Author: Ayu fatma

Thea Perterpeon

Author: Ayu fatma
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Suara ketukan pintu terdengar membuat Thea harus terbangun dari tidurnya, dengan perasaan kesal gadis yang telah melewati masa remaja itu membukakan pintu dengan kasar. Sepasang matanya langsung menangkap seorang gadis yang berusia sebaya dengannya.

"Hai kakak," sapanya. "Oh hai, Dira. Mengapa kau kemari?" tanya Thea. Kedatangan Dira sungguh tak biasa baginya. Meskipun tidak bermusuhan, biasanya mereka akan bertingkah tidak mengenal satu sama lain. Kedatangan Dira pada kamar Thea bukanlah hal yang dapat diduga.

"Apakah salah jika aku mengunjungi sepupuku?" tanya Dira dengan kedua bahu terangkat. Kemudian tanpa persetujuan dari pemilik ruangan terlebih dahulu, Dira menerobos masuk ke dalam kamar Thea.

Thea hanya bisa menghembuskan napas kasar saat merasakan Dira melewatinya, usia dan perilaku gadis itu tidaklah seimbang.

Thea Berbalik, kepalanya berdenyut sakit saat melihat Dira tengah mengacak-acak isi lemari miliknya, entah apa yang sedang gadis itu cari. Saat Thea hendak melangkahkan kaki untuk menghampiri Dira, sepupunya itu berbalik ke arahnya.

Tangan Dira memegang sebuah gaun berwarna merah maroon."Kak, apa kau mau menemaniku?" tanyanya dengan senyum yang merekah. Tangan Dira masih setia memegangi gaun kepunyaan Thea.

"Ke mana?" sahut Thea, lalu melangkahkan kakinya ke arah sofa yang diikuti langsung oleh Dira.

"Kakak temanku merayakan acara ulang tahun, bisakah kau datang bersamaku ke sana?" tanyanya dengan raut wajah penuh pengharapan, Thea berdecak tak suka.

"Bukankah kau memiliki banyak teman?" Alis kanan Thea terangkat ke atas, merupakan hal yang sangat aneh bahwa wanita sosialita seperti Dira tak memiliki teman untuk diajak ke pesta.

"Demi apa, mereka semua sok sibuk ... kumohon ikut denganku kak!" rayunya. Kedua tangan Dira dikatupkan, memohon. Thea merasa jengah, jika dia tak segera mengiakan perkataan Dira, entah sampai kapan gadis itu akan terus meminta.

"Ya, baiklah!" jawab Thea, lalu mengalihkan matanya dari tatapan Dira yang terus berbinar. Senyum Dira merekah lebar, "Serius?" tanya Dira seakan tak percaya.

"Karena kau telah setuju, bisakah kau memakai gaun ini saat datang ke pesta?" tanyanya sambil menunjukan gaun milik Thea yang telah dipegangnya sedari tadi, Thea hanya melirik sekilas lalu berdehem singkat, sebagai tanda persetujuan.

"Cepatlah bersiap, kita akan berangkat saat jam menunjukkan pukul 19.00!" pinta Dira. Thea melirik jam tangannya kemudian berucap, "Bukankah masih lama, sekarang baru pukul 17:00," sanggah Thea. Terlalu dini untuk bersiap!

Sejenak, raut wajah Dira yang awalnya cerah berubah masam, "Ayolah kak, seorang gadis membutuhkan banyak waktu untuk bersiap!" serunya enteng membuat Thea hampir menganga lebar. Ini masih tersisa tiga jam lagi sebelum waktu berangkat!

"Terserah!" Thea mengalihkan pandangan, Dira yang mendengar Thea mengatakan itu lantas mendengus kesal, dengan kaki yang di hentakan Dira meninggalkan kamar Thea. Gadis dengan pinggul lebar itu tak melirik ke arah Thea sedikitpun saat meninggalkan ruangan.

Pikiran Thea melayang, tak seperti biasanya Dira bersikap seperti itu. Tetapi sudahlah, bahkan jika Dira merencanakan sesuatu yang membuatnya mati, Thea yakin tidak akan ada anggota keluarganya yang peduli.

•••

18:30

Setelah selesai dengan riasan pada wajahnya, Thea bercermin menatap lekat gaun berwarna merah yang telah terpasang dengan indah di tubuhnya. Gaun merah maroon dengan potongan dada rendah terasa sangat cocok pada bentuk tubuh Thea yang menonjol.

Gaun itu memiliki renda transparan dari leher sampai sikunya, mempertegas bagian dada. Thea berdecak tak nyaman, memakai sebuah pakaian yang menonjolkan bagian-bagian tubuhnya bukanlah sebuah hal yang disukai oleh Thea.

Sembari menatap cermin yang memantulkan dirinya, Thea Perterpeon, gadis berkulit putih dengan rambut bergelombang sepinggang itu berdecak, baru sekarang ia menyesal karena menyetujui permintaan Dira. Meminta pembatalan janjipun sudah terlalu terlambat, Dira pasti tengah menunggunya sekarang.

Saat ia berjalan menuruni tangga pandangannya menangkap Dira telah siap dress putih ketat dengan belahan paha lebar, mempertegas bentuk tubuhnya. Beberapa perhiasan seperti kalung dan gelang juga melengkapi penampilan Dira yang glamor.

Thea berjalan menghampiri Dira, tak memperdulikan tatapan tajam dari anggota keluarga lain yang berada di sekitarnya. "Lihatlah pakaiannya, seperti haus dengan belaian!" cibir Diego, cucu kesayangan keluarga Perterpeon dengan suara keras, seakan mengundang orang lain untuk mengumpati Thea.

Thea hanya terus berjalan tanpa memperdulikan cibiran yang terus diberikan oleh Diego. Ia menyapa Dira saat telah sampai pada anak tangga terakhir, "Hai Dira, apa kau sudah siap?" sapa Thea berbasa-basi, "Tentu!" seru Dira bersemangat bersemangat. Kali ini rambut gadis itu tak diikat seperti biasanya, rambut lurus sedada itu digerai tanpa riasan sedikitpun.

"Jadi, kita berangkat sekarang?" tanya Thea saat menyadari tak ada tanda ajakan untuk berangkat dari Dira. Dira terhenyak, "Ya baiklah, aku akan menyuruh pelayan memanggil sopir terlebih dahulu," ucapnya agak kikuk, lalu kakinya mulai berjalan pergi meninggalkan tempatnya dan Thea berdiri.

"Tidak perlu!" seru Thea pada Dira saat gadis itu hendak keluar. "Tapi," Thea memotong ucapan Dira, "Kita naik Supercar milikku dan aku yang akan mengemudi," ucap Thea singkat. Kemudian berjalan, mendahului Dira ke arah garasi mobil.

Pemandangan kota sangat ramai saat ini, meskipun banyak kendaraan yang berlalu-lalang untung saja tak terjadi kemacetan. Kota tempatnya tinggal bukanlah sebuah tempat yang istimewa, hanya sebuah kota metropolitan yang mengandung banyak polusi udara dan suara.

Braak!

"Eh apa itu?" tanya Dira yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Thea. segera, Thea menghentikan laju kendaraannya saat merasakan tabrakan dari arah belakang, segera ia membuka pintu bersiap memaki manusia yang telah menabraknya.

Pengemudi mobil yang telah menabrak Thea lantas keluar dari dalam mobil saat melihat Thea menghampirinya. Thea menarik nafas kasar, bersiap untuk memaki.

"Hei! kau belum lulus ujian mengemudi ya?" ucap Thea dengan nada suara yang rendah. Pengemudi pria itu tersenyum canggung. Belum sempat pengemudi itu berucap, terdengar suara seorang pria matang dari dalam mobil. "Minta dia memberikan nomor rekeningnya!" teriak pria itu.

Wajah Thea memanas. Apakah dia tak tahu bagaimana cara meminta maaf dengan benar? apa dia mengira bahwa seluruh hal bisa diselesaikan dengan uang, hei apakah Thea tampak benar-benar seperti seorang yang kekurangan uang?

Emosi Thea memuncak, tanpa sadar kata makian keluar dari bibirnya, "Setidaknya keluarlah bajingan! apa kau tidak pernah diberi pembelajaran tata krama?" sarkas Thea. Segera ia menutup mulutnya saat sadar akan apa yang ia ucapkan.

Pintu mobil terbuka kasar, menampilkan sesosok pria jangkung dengan wajah yang tampak sombong. Dahi Thea mengkerut, dia sangat membenci manusia seperti pria ini.

"Aku sudah keluar, sekarang berikan nomor rekening milikmu!" seru pria itu membuat Thea frustasi, dengan emosi yang menggebu-gebu Thea melemparkan tatapan tajam kearah pria itu.

Related chapters

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Masokis

    Alis pria itu terangkat ke atas, Thea menghembuskan nafas kasar berharap mendapatkan kesabaran ekstra atas dukungan alam yang penuh polusi ini."Tuan, apakah kau kira seluruh hal di dunia ini bisa dibeli oleh uang?" sindir Thea. Satu sisi bibir pria itu terangkat keatas, membentuk senyuman yang membuat Thea semakin naik pitam."Ya, semua hal bisa dibeli oleh uang. Itu adalah dasar dari kehidupan Nona," jawabnya. Thea tersenyum lembut menanggapi ucapan pria itu, berbanding terbalik dengan matanya yang mengisyaratkan permusuhan."Baiklah, mari diskusikan seberapa banyak kau mampu untuk membeli ampunan dariku," ucap Thea. Pria yang memakai kemeja hitam itu berjalan mendekat ke arah Thea, matanya bergerak memperhatikan Thea dari ujung kepala sampai kebawah kakinya yang tertutupi oleh sepatu berhak tinggi."Jangankan maaf darimu, seluruh tubuhmu juga aku mampu untuk membelinya!" gertak pria itu. Kakinya terus berjalan mendekat kearah Thea. Saat jarak keduanya hanya tersisa beberapa sentime

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Hubungan Yohan dan Jasmine

    Seorang pria dengan kemeja berwarna hitam yang melekat di tubuhnya baru saja keluar dari sebuah mobil mewah, disusul oleh seorang pria muda di belakangnya yang bekerja sebagai sekretaris pribadinya. "Tuan muda, anda yakin akan datang ke acara seperti ini?" tanya sekretaris itu."Sure!" ucap pria berkemeja hitam menyanggupi pernyataan sekretarisnya, pria bertubuh tinggi itu memberikan jas miliknya kepada penjaga pintu masuk ruang utama saat akan memasuki ruangan.Yohan mengembuskan nafas perlahan, berusaha menenangkannya emosi atas kejadian beberapa waktu lalu. Pria itu, Yohan berjalan mendekat kearah pintu aula utama. Saat dirinya memasuki ruangan, orang-orang yang tadinya mengobrol menjadi terdiam, memandang kearahnya … penasaran. Heran lantaran melihat kehadiran Yohan Radcliffe ke pesta yang jauh dari kata istimewa ini.Jasmine, sang pemilik acara terlihat senang dengan kehadiran dari pria itu, matanya berbinar bahagia begitu melihat sosok jangkung yang kerap bersama dirinya berja

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya    Obat

    "Yohan!" panggil Jasmine dari kejauhan. Yohan yang mendengar namanya dipanggil lantas memutar kepalanya ke arah sumber suara. Jasmine, gadis yang sedari tadi membuntuti dirinya datang dengan segelas minuman ditangannya. Yohan memijat kepalanya pelan, bagaimana bisa dia melupakan minuman pesanannya."Yohan, aku membawa cocktail yang kamu pesan!" ujar Jasmine saat berada beberapa langkah di depan Yohan. Yohan memasang ekspresi wajah aneh, sedangkan sekretarisnya—Devan— menahan tawa saat melihat raut wajah orang yang dilayaninya."Hm, taruh!" seru Yohan matanya menatap meja di depannya. Jasmine yang mengerti maksud dari arah tatapan Yohan lantas menuruti seruan Yohan, menaruh minumannya di atas meja. Lalu, tanpa persetujuan dari Yohan terlebih dahulu Jasmine mendudukan pantatnya pada Sebuah kursi tepat di sebelah kiri Yohan.Jasmine diam tak berbicara satu patah katapun saat Yohan dan Devan memandangnya aneh. Ia tidak memperdulikan tatapan mereka berdua, gadis itu malah memandangi setiap

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Sekedar Hubungan Biologis

    Pagi harinya, Thea bangun dengan keadaan tidak memakai sehelai benang pun, bagian bawahnya terasa sakit, banyak bekas ciuman pada tubuhnya. Thea turun dari ranjang, kemudian berjalan perlahan ke arah toilet disebelah kanan ruangan. Air mata terus bercucuran dari matanya, hal yang mampu ia lakukan saat ini hanyalah memandangi dirinya yang penuh akan ciuman di depan cermin. Ia merasa jijik pada dirinya sendiri.Perlahan Thea mengoleskan foundation pada bagian tubuhnya yang memiliki bekas kemerahan dari pria yang tidak dikenalnya. Thea memegangi perutnya, sekali lagi air mata menetes di pipinya.Thea takut, sangat takut … ini adalah masa suburnya.Saat Thea keluar kamar mandi, dirinya mendapati pria yang telah menidurinya tertidur nyaman tergelung dalam selimut. Mata Thea memicing, menatap benci pada pria yang telah melakukan hal yang tidak senonoh kepadanya, ingin sekali dia membunuh pria yang tengah lelap dalam tidurnya itu.Thea ingat, pria itu adalah orang yang sama yang bertengkar d

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Pasangan menjijikan

    Cahaya matahari menembus gorden, seorang pria mengerjapkan mata perlahan, Yohan baru saja terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Sebenernya sudah lama saat dia terakhir kali bisa tertidur dengan nyenyak. Mata Yohan membulat sempurna saat mengingat kejadian semalam, buru-buru dia berbalik, matanya semakin melebar kala melihat tempat tidur yang kosong. Segera ia menyingkapkan selimut. Bercak darah terlihat membuat umpatan kasar keluar dari bibirnya, "Sial Aku memerawani anak orang!" geramnya lalu tangannya meraih ponsel yang terletak di meja.[Telepon tersambung]"Halo … selamat pagi Tuan, apa ada yang Anda butuhkan," ucap seseorang di seberang, asistennya. Suara pria itu terdengar parau, Yohan yakin pria itu baru terbangun dari tidurnya."Cari tahu, semalam aku tidur dengan siapa!" perintah Yohan, lalu mematikan sambungan telepon tanpa mendengar ucapan dari asistennya terlebih dahulu. Umpatan kasar terus keluar dari bibirnya, segera ia berjalan kearah kamar mandi membersihkan tubuhnya

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Rumah baru

    "Katakan namamu!" perintah Yohan saat telah duduk di hadapan pria yang bersama Jasmine semalam. "Thomas," ucap pria yang hanya mengenakan jubah mandi dengan suara yang sangat lirih, hampir tak terdengar oleh orang lain di ruangan itu.Yohan menatap seluruh pria yang duduk di depannya intens, tinggi badan yang hampir setara dengannya dengan punggung lebar seperti telah menjalani latihan fisik selama bertahun-tahun serta fitur wajah yang indah dengan warna kulit kecoklatan pantas membuat Jasmine tertarik."Apakah kalian mabuk saat melakukannya semalam?" Yohan memandang sinis sepasang manusia di hadapannya. Jasmine bahkan tak mampu mengangkat wajahnya, dengan jujur dia menggeleng, "A-aku tidak mabuk, tapi d-dia aku tak yakin," ucapnya dengan tergagap, ibu jari tangan kirinya menunjuk ke arah Thomas.Jasmine sangat mengetahui tabiat Yohan saat sedang marah, ia selalu mendengar itu dari pelayan dari keluarga Radcliffe, jadi meski seluruh tubuhnya gemetaran karena takut Jasmine lebih memili

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Aku Menyukaimu

    Beberapa kali ketukan pintu terdengar, membuat tidur Thea terganggu, dengan paksa gadis itu untuk membuka matanya. Matanya menangkap ke arah jam yang ada di dinding. Ternyata sudah cukup siang saat ini. Waktu menunjukkan pukul 10.00Pintu terbuka menampilkan seorang wanita yang memakai seragam pelayan, "Ya ada apa?" tanya Thea saat melihat wanita dihadapannya, "Layanan kamar Nona, apa Anda butuh sesuatu?" tanya pelayan itu.Thea menggeleng dan membiarkan pelayan masuk untuk membereskan kamarnya, perlahan kaki gadis itu melangkah menuju kamar mandi, meninggalkan pelayan yang memiliki tugas untuk membereskan ruangannya.Thea baru saja mengirim email pengunduran diri dari kantor kakeknya beberapa saat lalu, dia ingin memulai kehidupan baru setelah pergi dari rumah busuk tempat dirinya tumbuh. Rencana hari ini Thea ingin mencari pekerjaan baru yang tidak mencolok sama sekali, seperti pekerja part time di sebuah cafe, mungkin.Yah pikirkan saja hal itu nanti.•••Cuaca yang cukup terik tid

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Terimakasih Pria Aneh

    "Karena aku menyukaimu," Tentu saja ucapan itu tidak benar-benar keluar dari bibir Thomas, hal itu tertelan jauh ke dalam hatinya. Ia bahkan tak memiliki niat untuk mengakui perasaannya setelah beberapa tahun lalu ditolak dengan mentah oleh Thea.Thomas, merupakan pria yang posesif kepada Thea. Tak membiarkan sama sekali seorang lelaki untuk mendekati gadis itu. Seorang lelaki brengsek, hanya itu yang mampu menggambarkan Thomas. Setelah ditolak dengan mentah oleh Thea, pria itu bergaul dengan banyak gadis, menebar benihnya kepada setiap wanita yang ia temui.Thea memijit kepalanya saat tak terdengar jawaban dari Thomas setelah beberapa waktu berlalu. "Kau tak akan mengatakannya?" tanya Thea. Thomas berdalih, "Kamu kan sahabatku," ucapnya.•••Setelah mengobrol agak lama dengan sahabat masa kecilnya, kini Thea tengah berjalan kaki menuju halte terdekat. Rintik hujan mulai turun membasahi bumi pada sore hari ini, tak sedikit pula pejalan kaki yang ikut meneduh dengan Thea di halte bus.

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Weak

    Jam menuju bahwa malam semakin larut, Thea telah berpindah dari balkon menuju sebuah kamar yang ditujukan oleh Yolanda. Sedangkan Yohan kini telah pergi entah kemana. Thea bersiap merebahkan tubuhnya setelah membersihkan tubuhnya tadi.Dalam gelap gadis itu masih terbangun, ia mengedipkan matanya beberapa kali ... berharap agar kantuk datang menghampiri. Tangan Thea terjulur ke atas perutnya, sekarang perutnya mulai membuncit. Gadis itu bersenandung dalam gelap, berharap hal itu dapat membuatnya mengantuk. Namun, nihil ... ia malah menginginkan Yohan berada di sisinya saat ini."Berhenti memikirkan papamu, mama mengantuk!" serunya, ia berbicara dengan bayinya sendiri. Thea terdiam, ia merasa bahwa apa yang baru saja ia lakukan adalah suatu hal yang aneh."Ayo tidur," ajaknya pada bayinya. Thea mulai menata bantal untuk membuat bagian kepalanya lebih tinggi. Gadis itu mulai memejamkan mata.Saat matanya benar-benar telah mengantuk ia merasa melihat

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Yolanda Radcliffe

    Canggung. Sebuah kata yang mampu menjelaskan kondisi Thea saat ini. Gadis itu kini tengah duduk di samping Yohan, mereka berhadapan dengan Yolanda yang menatap kedua sejoli itu dengan tatapan menelisik.Di ruangan ini hanya ada mereka bertiga, para pekerja yang biasanya selalu berada di sekitar Yolanda sudah pergi sedari tadi atas perintah dari Nyonya rumah tersebut."Sekarang bisa kamu jelaskan?" Rupanya Yolanda sudah tak sabar untuk menunggu penjelasan dari Yohan. Yohan mengangkat dagunya, ia menarik napas panjang agar memudahkannya menyelesaikan penjelasannya dalam sekali hentakan napas."Perkenalkan Mom, ini Thea. Aku akan menikah dengannya. Ada beberapa kejadian yang menimpa kami, dan aku memutuskan untuk memilih untuk menikahinya. Aku mohon Mom, tolong jangan menentang pilihanku yang ini," ujarnya dengan wajah datar seakan ini bukanlah hal yang terlalu sulit baginya. Wajah Yolanda tampak syok berat."Menikah?" tanyanya seakan memastikan. Yoh

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Kediaman Radcliffe

    Yohan, nama seorang pria aneh dengan segala misterinya. Thea bahkan sampai sekarang masih tak mengerti apa yang sebenarnya ada di dalam kepala pria itu, dia selalu melakukan segala hal dengan spontanitas ... Thea benar-benar tak bisa menebak langkah apa yang akan dipilih selanjutnya oleh pria itu, seperti saat ini."Kau ... Tinggal di sini, urus seluruh hal yang berkaitan dengan pernikahanku. Tak perlu mewah, cukup dengan pernikahan sederhana dengan mengucap janji di altar," ucap Yohan setelah memerintahkan pada Devan dan notarisnya untuk keluar dari mobil.Saat ini mereka sedang berada di parkiran, tepatnya mereka berdiri tepat di depan mobil milik Yohan."Anda meninggalkan saya, di sini?" tanya Devan memastikan. Yohan mengangguk mantap, lain dengan Devan yang berwajah senang ... notarisnya tak bisa mengendalikan raut wajahnya, mulutnya terbuka kaget tak terima."Apa? Kau tak terima?" tanya Yohan, sungguh mulutnya tak bisa dikontrol. Notarisnya menggeleng, deng

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Pilih Baju Pengantin

    Yohan menghubungi Devan, pria itu meminta flat shoes/sandal wanita untuk dibawakan ke ruangannya. Pria itu berbicara cukup lama, entah apa lagi yang dia minta pada asistennya itu. Setelah beberapa saat ia bicara Yohan baru mematikan ponselnya, pria itu kembali memijat tumit kaki Thea.Pintu diketuk beberapa kali sebelum terbuka, wanita tadi kembali dengan membawa beberapa katalog di tangannya. Awalnya wanita itu terdiam kaget karena melihat atasannya memegang kaki seorang gadis yang tak di kenalnya, tapi ia berusaha untuk profesional dengan tidak memperdulikan hal itu."Permisi, Tuan. Ini beberapa koleksi pakaian pengantin yang toko ini miliki!" ujarnya, ia memberikan buku yang berisikan koleksi foto-foto baju pengantin kepada Thea dan Yohan. Yohan mengangguk, kemudian ia memberikan isyarat untuk wanita itu keluar."Ada yang kau sukai?" tanya Yohan setelah wanita itu benar-benar hilang dari pintu. Thea menengok ke arah Yohan."Sebenarnya apa hal i

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Perjanjian Baru

    Suasana di dalam mobil kembali hening setelah notaris tadi membacakan ulang beberapa poin yang mereka janjikan kemarin, Yohan memberikan beberapa poin tambahan pada perjanjian itu, diantaranya adalah:1. Pihak A (Yohan Radcliffe) bertanggung jawab penuh untuk menafkahi pihak B (Thea) selama masa perjanjian berlangsung.2. Pihak B wajib menerima seluruh hal yang diberikan oleh pihak A selama masa perjanjian berlangsung.3. Setelah masa kontrak berakhir ke dua belah pihak akan tetap berhubungan dengan baik.Thea membaca pembaharuan perjanjian itu dengan tenang, dahinya mengernyit kala mendapati poin ke dua. Gadis itu menatap lekat wajah pria yang tengah mengemudi di sampingnya.Yohan yang sadar bahwa dirinya tengah diperhatikan itu menengok, "Apa?" tanyanya santai. Tangan pria itu bergerak menyetel musik dalam mobilnya, ia memilih menyetel lagu milik mendiang Avicii—the nights."Apa maksudmu aku harus menerima seluruh barang yang kau berikan

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Menuju Rumah Radcliffe

    Thea telah siap dengan pakaiannya beberapa saat lalu, gadis itu mengenakan gaun putih yang memiliki panjang hingga lutut. Rambutnya diikat mengenakan pita agar terkesan rapi."Kenapa, jelek ya?" tanya Thea saat melihat Yohan menelisik penampilannya."Jangan, gini aja. Cantik!" seruan Yohan membuat kecanggungan yang luar biasa di antara mereka berdua. Thea memilih untuk berpura-pura tak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yohan, gadis itu terus membereskan pakaiannya yang berada di dalam koper."Um, ayo pergi!" ajak Yohan. Thea mengerutkan dahinya bingung."Kemana?" tanya gadis itu tanpa beralih dari pekerjanya. Yohan berjalan masuk ke dalam kamar, ia mendudukkan tubuhnya pada ranjang sembari memperhatikan kegiatan yang tengah Thea lakukan."Rumah keluargaku," jawab Yohan mantap. Thea lantas menghentikan kegiatannya, ia menatap Yohan dengan wajah penuh tanda tanya."Kenapa?" Pertanyaan itu akhirnya terlontar juga dari bibir manis

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Semburan cinta

    "Mau?" tawarnya pada Devan dengan mengacungkan toples selai di tangannya. Devan menggeleng pria itu lalu membuang muka ke arah lain.Yohan berjalan santai ke arah Devan sembari membawa toples selai di tangan kanannya dan sebuah piring berisi dua lapis roti di tangan kirinya. Pria itu mengambil pisau selai di dalam lemari piring yang berada di dekat Devan kemudian mendudukan pantatnya tepat di depan laki-laki itu.Yohan mengoleskan selainya dengan gerakan santai, ia mengabaikan Devan yang tengah menatapnya dengan tajam. Pria itu melirik ke arah Devan sebentar kemudian menaikan satu alisnya ke atas. "Apa?" tanyanya tak sadar diri.Devan tersenyum kaku, "Bukankah tadi ada yang ingin kau katakan, Yohan?" tanyanya kemudian mendatarkan wajahnya, senyuman manisnya hilang begitu saja. Yohan menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Devan."Lalu? Katakan sekarang!" Devan menekankan kata terakhirnya. Dengan wajah tanpa dosanya Yohan malah melahap roti yang

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   Sarapan.

    Seorang dengan pakaian kurir tengah berdiri di depan rumahnya, di belakangnya terdapat banyak koper besar. Yohan mengingat benda-benda itu sekilas, itu adalah barang-barang milik Thea. Di samping kurir tersebut berdiri orang yang ia kenal dengan akrab, asistennya."Atas nama Yohan Radcliffe?" tanya kurir tersebut ketika pintu telah terbuka. Yohan mengangguk, kurir itu tersenyum kemudian memberikan sebuah berkas yang harus ia tanda tangani sebagai tanda terima."Bawa masuk!" perintah Yohan pada asistennya, pria itu menarik napas dalam dari hidung dan mulutnya sekaligus, ini masih pagi. "Baik Tuan!" serunya dengan senyum yang sangat ramah. Pria itu kemudian melepaskan jasnya, menggulung kemeja miliknya hingga siku kemudian mengangkat koper itu satu persatu untuk masuk ke dalam rumah milik bosnya."Taruh di mana?" tanya Devan sebelum Yohan sepenuhnya menghilang dari balik pintu."Taruh kamar!" jawab Yohan sedikit berteriak. Lagi-lagi Devan

  • Kembalinya Mama Muda Kaya Raya   "Pagi, sayang!"

    Yohan keluar tanpa mengenakan atasan, terpampang jelas perut berototnya yang seperti tumpukan bata. Pria itu hanya melirik sekilas ke arah Thea yang sedang tertidur pulas, ia berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaiannya.Pria itu berjalan mengambil kaos putih dan celana panjang untuk ia kenakan, seluruh tubuhnya sungguh terasa lelah tapi ada banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan. Pria itu memilih untuk mengambil laptop di ruang kerjanya, tempatnya berada di sebelah kamar tidur. Yohan berencana untuk menyelesaikan pekerjaannya di kamar.Pria itu duduk di sofa yang terletak di balkon, hujan masih belum reda. Pria itu berdiam diri di hadapan laptopnya sembari menatap buliran air yang turun membasahi pekarangan rumahnya. Pikirannya mulai berkelana, banyak hal yang harus ia urus. Tak hanya Thea dan anaknya, Yohan harus mengurusi perusahaan dan keluarganya juga.Sejujurnya, Yohan tak yakin keluarganya mau menerima Thea. Benar bahwa gadis itu pernah me

DMCA.com Protection Status