Share

Pulang Penuh Tanya

"Kecuali Brian," imbuh Aster.

Dia meremas buntelan. Merasa begitu bodoh telah tergesa - gesa bertanya. Kalau Bahar ganti bertanya mengapa padanya, maka Aster harus menyiapkan alasan.

"Aku tidak tahu. Tidak pernah membuat daftar orang - orang yang disinggung David," jawab Bahar kemudian.

"Apa mas David sebegitu kasar? Dia..., dia selalu lembut padaku. Malahan, dia begitu manja," bantah Aster.

Aster menyentuh lokasi kantong serut. Masih ada di sana. Entah mengapa dia merasa benda itu sangat penting untuk David.

"Sebab dia menyukaimu. David menginginkanmu, kan. Tentu saja dia bisa menunjukkan sifat aslinya padamu."

"Sifat asli?"

Bahar menghela nafas. "Sudah kamu sebutkan tadi. Memang aslinya begitu sebelum kena pengaruh Brian. Namun, mengapa kamu bertanya begitu? Apa ada y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status