Share

Lebih Baik

Bahar mempertahankan tatapan penuh penghakiman. Begitu Aster yang bersikukuh. Mereka bagai beradu mata.

Suasana canggung itu tampaknya turut dirasakan kedua anak Bahar. Mereka beringsut tak nyaman di tempatnya duduk. Farhan lah yang pertama berujar.

"Pak, kalian berdua kenapa?" tegur Farhan cemas.

Aster berdeham. Dia menyentuh kantong serut di balik bajunya. Masih aman tidak diketahui.

"Siapa yang menurut Anda lebih murah hati, Brian atau David?" tanya Aster memeriksa.

Pria yang tampaknya hampir separuh baya itu diam. Selayaknya tengah mempertimbangkan. Pandangannya tajam memperhatikan Aster secara saksama.

"Brian akan mencarimu sampai di sini. Sebaiknya aku mengantarmu pergi dari tempat ini segera," jawab Bahar mengagetkan Aster.

"Di-dia tahu Anda? Ta-hu tempat ini?" sahut Aster gagap.

Sayangnya anggukan Bahar bukan jawaban yang Aster inginkan. Lemas seketika badan Aster. Dia merunduk menopangkan tangan ke kursi.

"Kemana aku harus mengantarmu?" ujar Bahar tenang.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status