Share

13. Pengakuan

Aynur tak berani menoleh pada Ihsan yang masih menahan lengannya.

Beberapa detik kemudian terdengar suara perut Aynur yang keroncongan. Aynur spontan memegang perutnya yang terasa semakin melilit. Bibirnya kini tampak pucat. Pucat karena lapar ditambah kenyataan bahwa Ihsan mendengar apa yang baru saja ia gumamkan.

Ihsan akhirnya melepas lengan Aynur lalu beranjak mengambil sesuatu dari dalam kulkas yang tidak dinyalakan.

"Ini, tadi aku membawakan lauk dari bawah, tapi nasinya dingin. Aku tak mengira kau tidur selama itu." Ihsan memberikan nasi dan lauk dalam piring yang tertutup plastik kedap udara pada Aynur.

"Eh, tapi aku tidak tahu lauk apa yang kau suka, jadi aku hanya asal mengambil. Atau ... mau kubelikan sesuatu? semoga masih ada kedai yang buka jam segini." Ihsan kembali memasukkan piring ke dalam kulkas ketika melihat respon Aynur yang hanya diam saja. Ihsan bergegas mengambil jaket yang sebelumnya ia taruh di sandaran sofa.

"Ehm, ga perlu!! gue udah memesan lewat aplika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status