Share

Part 22 Surat untuk Akbar 1

Akbar sampai rumah jam sebelas malam. Tadi ada kecelakaan di jalan tol yang menghambat perjalanannya. Suasana rumah sudah sepi. Hanya suara jangkrik dari pekarangan yang terdengar bersahutan.

Pria itu berdiri di teras samping, mengeluarkan ponsel dan menelepon Tini supaya membukakan pintu untuknya.

Gadis pengasuh Moana menunduk dan terlihat sedih ketika pintu sudah dibuka. Akbar tampak heran. Biasanya Tini akan tersenyum ramah dan mengucapkan selamat malam untuknya.

Akbar langsung melangkah menaiki tangga, tak sabar untuk segera bertemu Melati. Rasa bersalahnya memenuhi dada dan tidak bisa di tahannya lagi. Mungkin dia belum berani jujur, tapi ingin sekali memeluk istri yang telah di khianatinya.

Sementara Tini tergesa kembali masuk ke kamar majikan kecilnya. Tak bisa membayangkan apa yang bakalan terjadi malam itu.

Kamar dengan lampu temaram itu kosong. Akbar bingung. Dia menyingkap gorden balkon, tapi masih terkunci rapat. Kamar mandi kosong dan ranjang king size itu seprainya masi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
syukurinnnnnnn mampus kmu akbar, nama nya suka sesaat itu wajar tpi hrs bisa ngontrol diri jaga hati jgn smpi mendua krna ada ikrar pernikahan yg sdh sah, wanita didunia ini gk ada yg mau dimadu kalo mau pun krna keterpaksaan
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
puas banget bab ini... pengen bubRista ngerasain dijahatin sama mantu baru yg udah nipu anaknya itu
goodnovel comment avatar
istriyangdisyng
selama membaca bab ini, air mataku terus mengalir...sedih bgt mengingat perasaan melati
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status