Share

Part 107 Seandainya Saja 2

Saga dan Melati buru-buru mandi. Pasti papa dan Akbar sudah menunggu untuk sarapan. Melati mengenakan bergo warna pastel tanpa mengeringkan rambutnya lebih dulu.

"Sayang, hati-hati kalau jalan," tegur Saga sambil meraih lengan Melati yang tergesa-gesa menuruni tangga.

"Mereka pasti udah nungguin kita, Mas."

"Tidak apa-apa. Belum ada jam tujuh sekarang ini." Saga melihat jam tangannya.

"Kemarin kan aku pesan makanan dari restoran Bulek untuk jam tujuh pagi. Takutnya kurir yang nganterin udah menunggu kita di luar."

Wanita itu menghampiri Mbak Harti yang selalu bangun lebih pagi dari karyawan yang lain.

"Dibuatin minum sekarang, Mbak?" tanya Mbak Harti.

"Ya, Mbak. Tiga kopi ya, jangan terlalu manis."

Saga membuka pintu kafe bagian samping. Benar saja, seorang pemuda tanggung, pegawai dari Rumah Makan Wijaya Kusuma tengah duduk di kursi sambil membawa rantang susun berisi lauk pesanan Melati. Mereka lantas membawanya ke rumah belakang.

"Maaf, Pa, Mas Akbar, nunggu lama ya tadi?" Melati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
jafi bener ini Nicky reservasi tempat buat melamar Melati, mana udah bawa keluarganya lagi
goodnovel comment avatar
Yeyeh Masriah
udah Akbar jodohin sama Tini aja mbak...
goodnovel comment avatar
rulliejkt22
sama.tini aja ,kan baik tuh sm moana ?! gimn ?!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status