Share

BAB 96. Mereka kaget tak percaya.

“Ini, Ta, kami bawa oleh-oleh, kamu itu enggak aktif terus HP-nya jadi kami susah hubungi padahal kita ngobrol seru di grup,” ujar Mbak Ning.

“Aktif terus kok, Mbak.”

“Iya, memang aktif, maksudnya enggak online loh, Ta,” sahut Mbak Susi.

“Jadi, maksud kedatangan kami ke sini ngantar Mbak-mbakmu untuk minta maaf, Nak. Mereka berjanji tidak akan begitu lagi,” ucap bapak memulai pembicaraan.

“Kalau aku pribadi sudah memaafkan, Pak, Bu. Tapi, salah mereka kan, ke Mas Danu bukan sama aku,” jawabku tegas. Aku ingin mereka meminta maaf pada suamiku langsung.

“Nah, itu dia, Danu sama Kia,” ujar bapak.

“Aku kira tadi yang datang Wak Ratno, ternyata Ibu sama Bapak.” Mas Danu menyalami ibu dan bapak, tapi tidak pada kakak-kakakku.

“Danu, aku ke sini mau minta maaf,” ucap Mbak Ning.

“Aku juga, Dan,” sahut Mbak Nur dan Mbak Susi.

“Kamu harus tahu kami begitu karena kami memang tidak suka padamu dan juga tidak mau Adik kami menanggung malu karena kamu cacat,” ucap Mbak Ning lagi berasalan.

“Iya, Mb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status