Share

BAB 89. Siapa yang antar barang?

“Tunggu Mbak!” Aku memanggil Mbak Lili yang sudah hampir sampai pintu dapur ibu. Mbak Lili berhenti dan aku gegas menghampirinya.

“Ada apa lagi? Apa kurang duitnya ... nih, aku tambahin.” Mbak Lili melemparkan koin padaku.

Kuambil koin itu dan juga uang 50 ribu rupiah yang tadi dari Mbak Lili. Kulempar tepat mengenai hidung mancung Mbak Lili.

“Ambil uang itu, aku tidak butuh. Tanganku masih bisa mengais rezeki lebih dari itu.”

“Aaa ... sakit, Ta!” teriaknya.

“Ini belum seberapa dibandingkan perlakuan Mbak Lili padaku.” Kutinggalkan Mbak Lili yang memaki-makiku.

Sore hari saat aku pulang dari warung Wak Haji, ada mobil pick-up terparkir di depan rumah ibu. Mobil itu membawa dipan, lemari, dan juga meja rias.

Aku pikir Mbak Lili atau Mbak Asih yang membeli itu, tapi ternyata bukan.

Ada Mbak Desi di sana, ah apa mungkin Mbak Desi mau tinggal di rumah ibu? Nekat sekali dia. Di rumah ibu sudah ada Mbak asih dan suaminya Padahal dia punya rumah sendiri.

Mbak Asih juga aneh, punya rumah send
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status