Share

BAB 72. Kekhawatiran ibu.

Aku membantu ibu membuat teh di dapur sedang Mas Danu di depan ngobrol dengan bapak.

“Sudah, kamu di depan saja sana, ikut ngobrol sama Bapak. Itu loh Bapakmu sudah kangen sama kamu padahal baru beberapa Minggu yang lalu main ke rumah kamu,” ucap Ibu.

“Benarkah, Bu?”

“Iya, benar. Tiap hari yang diingat kamu. Setiap Bapak makan enak yang diingat juga kamu. Kata Bapak, Ita, sudah makan belum ya, Bu. Terus makan pakai apa, ya?” Cerita ibu membuatku terharu. Ah, bapak, anakmu sudah tua begini saja masih kamu ingat sudah makan atau belum, dan makan lauk apa.

“Ibu, enggak bilang sama Bapak, kalau aku baik-baik saja?” tanyaku.

“Sudah, tapi tetap saja bapakmu itu khawatir,” jawab ibu.

“Aku bawa tehnya ke depan ya, Bu.”

Melihatku membawa nampan teh, mata bapak berkaca-kaca pasti Mas Danu telah menceritakan segala sesuatunya pada bapak.

“Ini tehnya Bapak, ini kopinya Mas Danu.”

“Makasih ya, Nak. Oh, iya, kata Danu kalian habis kena musibah lagi?” tanya bapak penasaran.

“Iya, Pak. Alhamdulill
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status