Share

BAB 75. Penolakan.

“Kenapa jadi melow-melowan gini, si, yuk, buruan pada mandi gantian nanti kalau si Nur pulang main serobot lagi. Bapak bisa pusing lagi,” ujar bapak. Kemudian beliau memapah Mas Danu untuk berdiri.

Sebenarnya Mas Danu jalannya sudah lumayan lancar hanya belum bisa jalan jauh, masih suka ngilu kalau sudah menempuh jarak yang lumayan jauh.

Kami berangkat ke rumah Mbak Ning setelah Maghrib menggunakan mobil Mbak Nur. Masya Allah acaranya memang meriah. Dekorasi pelaminan pengantin sunat saja sebagus itu.

Mbak Ning dan suaminya menyambut kami dengan suka cita. Hanya saja mereka tidak mau bersalaman dengan Mas Danu. Untung ada bapak dan Ibu juga Mas Agung yang menguatkan aku dan Mas Danu. Kalau tidak ada mending aku pulang saja.

Mbak Ning menimang-nimang Kia, kami disuguhi makanan. Malam ini ada pengajian setelah nanti salat Isya. Aku ikut turut bahagia melihat kebagian saudari-saudariku.

Setelah salat Isya kami memberikan amplop pada Mbak Ning.

Mbak Ning menerima amplop dari ibu, Mbak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status