Share

BAB 68. Saling minta maaf.

“Ita, sini duduk dulu. Ibu mau bicara penting sama kamu,” ucap Bu RT, suaranya terdengar parau. Aku yang sedang membereskan lipatan baju kering segera menghampiri beliau.

“Ada apa, Bu. Kayaknya penting banget. Aku jadi takut.”

“Sini, duduk dulu!”

Aku duduk di samping Bu RT. Beliau menatapku penuh selidik dan tatapannya sangat berbeda dari biasanya.

“Ta, apa selama Danu sakit kami masih mendapatkan nafkah batin?” Aku mengernyitkan dahi bingung sekaligus kaget kenapa tiba-tiba Bu RT bertanya seperti itu.

“Alhamdulillah, Bu. Haruskah aku jawab, itu kan, masalah pribadi kami,” jawabku hati-hati. Bu RT seperti tidak puas mendengarkan jawabanku.

“Bukan begitu Ita, kita kan, sama-sama perempuan jadi tidak terlalu mengkhawatirkan juga kalau kita bicara begini.” Aku makin tidak mengerti ucapan Bu RT.

“Memang sih, Bu. Tapi, tetap saja kita dilarang untuk berbicara begitu,” elakku.

“Kalau dilarang gimana itu para psikolog yang harus tahu tentang ini pada kliennya?” ucap Bu RT lagi nadanya agak t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status