Share

BAB 63. Iri.

POV Asih.

“Ada apa, Bu?” tanyaku.

“Itu pihak ketering sama orgen tunggal datang minta uang, Sih.” Mataku langsung terbuka sempurna. Kalau begini ceritanya bisa berkurang itu uang 50 juta rupiah.

“Masa, sih, Mbak. Adik iparku bilang sudah dibayar semua,” kataku tak percaya aku lihat nota yang dibawa pihak ketering.

“Memang Bu, sudah dibayar semua, tapi kan, kemarin Ibu sendiri yang minta tambah semua makanan jadi dua kali lipat dari kesepakatan pertama. Orgen juga minta yang bagus yang komplit pakai gendang segala macam,” jawab pihak keteringan.

Benar juga si, aku sendiri yang meminta itu karena aku harus menunjukkan sesuatu yang wah pada semua orang. Aku mau pernikahan adikku ini jadi termewah sepanjang sejarah di kampung ini.

Aku memijat pelipis kening, tiba-tiba aku meras sangat pusing.

“Kamu bilang gitu, Sih?” tanya ibu. Aku mengangguk saja. Ibu terlihat sangat marah, tapi dia jaim.

“Ya, sudah Mbak, kurangnya berapa biar kami lunasi. Kami tidak mau punya utang hajatan. Malu sama o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status