Share

BAB 66. Ternyata Mbah dukun itu?

POV Asih.

Yes! Aku akan pakai ini untuk melunasi hutangku pada juragan ikan. Aku obrak abrik lagi isi kamar Danu. Aku juga menemukan sejumlah uang, ya, meski tidak banyak, tapi lumayan untuk bayar kreditan bajuku yang sudah nunggak dua bulan.

“Kita harus hati-hati, Dik. Jangan sampai meninggal jejak walau sehelai rambut kita,” ucap Mas Roni mewanti-wanti.

“Iya, Mas, siap!"

“Bagi Mas juga uangnya untuk beli rokok sama bensin full tank.”

“Iya, Mas. Ih, cerewet. Ayok! Buruan!”

Kami ke luar dari rumah Danu persis pencuri kelas kakap yang sudah terlatih.

Kami membakar rumah Danu dengan menyiramkan sedikit bensin di dinding dapur yang terbuat dari bambu. Kompor untuk masak Ita letakkan tidak jauh dari situ dengan begitu gas akan meledak dan habis rumahnya.

Kami pulang ke rumah dengan riang gembira. Meski kaki Mas Roni Makin membengkak dan seperti terbakar, kata Mbah dukun dimandikan kembang tujuh rupa ditambah darah ayam cemani nanti akan sembuh.

“Mas, kapan kita antar sertifikat tanah ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status