Share

BAB 59. Curhatan Ibu.

POV Asih.

“Asih, Danu tadi izin sama Ibu, dia mau nikah sama orang kabupaten sebelah ....” ucap ibu. Kami sedang membuat kue untuk arisan geng sosialitaku besok.

“Bagus dong, Bu. Apa calonnya sudah di bawa pulang?” kataku menyerong ucapan ibu.

“Makanya kalau orang tua lagi ngomong jangan di serobot aja,” ucap ibu kesal.

“He-he ... maaf deh, gitu aja marah.”

“Calonnya sudah dibawa pulang kemarin, ayu kinyis-kinyis. Kayak artis sinetron. Pakaiannya bagus pakai perhiasan juga.” Degh! Aku menghentikan mengadon kue. Bagus sekali kalau calon Danu kaya bisa aku aja masuk geng sosialitaku. Aku bisa minta bayarin sekalian.

“Wah, mantap itu, Bu. Namanya siapa?” tanyaku penasaran.

“Ita, namanya Ita setahu Ibu, kemarin. Enggak bagus, malah musibah. Setelah Ibu tanya asal usulnya ternyata dia orang miskin,” jawab ibu sewot.

“Loh, kok orang miskin? Kata itu tadi pakaiannya bagus udah gitu pakai perhiasan juga!”

“Iya, memang. Tapi, dia dari keluarga miskin mungkin dia berpenampilan begitu karena ua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status