Share

WFHLove - CH 2

Penulis: SZ. Soed
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-12 18:50:16

Setelah dirasa resto Marriane agak sepi dan bisa ditinggalkan, Ane mengajak Lea dan juga kakanya itu untuk menonton film romance yang baru saja melakukan premier. Pemeran utama laki-lakinya adalah aktor Indonesia yang sudah banyak mengeluarkan film-film yang diperankannya secara sempurna yaitu, Reza Rahardian. Dia adalah salah satu aktor kesukaan Lea. Lea sudah pernah bertemu dengan aktor idolanya itu bahkan sempat menyanyikan single lagu untuk salah satu film si laki-laki berwajah manis dan berkharisma itu.

Lea juga memajang foto ketika pertama kali dirinya bertemu dengan Reza Rahardian di feed I*nya. Betapa bahagianya hari itu ketika melihat idolanya ada di hadapannya. Bahkan malamnya ia tidak bisa tidur karna grogi besoknya akan bertemu dengan aktor idolanya itu.

Marco menuruti kemauan dua gadis dalam hidupnya yang sangat ia sayangi itu. Walaupun, Marco tidak terlalu suka menonton apalagi film romance. Tapi untuk kali ini ia mau karna memang Lea yang mengajaknya.

Ketika sedang menunggu film itu dimainkan, tiba-tiba tatapan mereka tertuju kepada seorang laki-laki yang baru saja memasuki ruang tunggu bioskop. Tangan seorang wanita dengan pakaian serba kekurangan bahan mengamit tangan atletis prianya itu. Tanpa kedua orang itu sadari, tatapan tiga pasang mata penuh amarah itu langsung mengintimidasi kehadiran mereka. Namun sayang, sepasang sejoli itu nampaknya masih tidak menyadari tatapan dari Marco, Marriane dan Lea.

“Gw mau ke sana!” kata Marco hampir berdiri.

“Marco stop!” tangannya ditahan oleh Lea yang berusaha mencegah laki-laki itu menghajar dan membuat keributan di sana.

Marco menurut dan duduk kembali di samping Lea.

“Udah Co, kita cabut dari sini. Gw begah banget liat mereka bermesraan gitu. Yuk, masuk barusan pintu theaternya udah dibuka tuh,” jawab Marriane yang kemudian segera berdiri dari duduknya.

Tapi bukan melangkah menuju pintu theater yang mereka harus masuki. Tapi, Marriane malah berlari ke arah Mark bersama wanitanya. Ya, laki-laki yang sedari tadi mereka lihat itu adalah Mark, laki-laki yang sudah menduakan cintanya dan menyelingkuhinya. Marriane berubah fikiran dan segera ingin melampiaskan kemarahannya pada laki-laki yang dicintainya itu.

PLAKKKK

“Ane!” kata Mark begitu menerima tamparan dari wanita yang sama sekali tidak ingin ia temui saat ini.

Mark memegangi pipinya yang baru saja ditampar oleh Marriane dan memang terasa panas dan kebas. Matanya menyalang penuh emosi. Sedangkan wanita yang berdiri dengan dress kekurangan bahan itu masih setia berdiri di sampingnya sambil membulatkan matanya menatap Marriane, wajahnya juga berubah menjadi marah.

“Apa rasanya sakit?” tanya Marriane begitu melihat Mark jalan bersama dengan kekasih gelapnya itu.

“Dasar Jalang! Apa yang kau lakukan pada Suamiku?” kata wanita itu membela Mark.

“Apa? Suami katamu? Jadi benar dia Suamimu? Hehhh! Bodoh sekali aku selama ini mempercayaimu, Mark!” sambil menangis menutup mulutnya yang sedikit terbuka karna tangisan kekecewaannya.

PLAAKKK

Kali ini Marriane yang menerima tamparan dari wanita yang mengaku istri Mark. Marriane langsung memegang pipinya yang terasa sangat panas dan hilang rasa. Marco dan Lea yang berdiri beberapa langkah dari mereka langsung membulatkan matanya, bahkan Mark sendiri terlihat shock dengan perbuatan dua wanita yang mengisi hidupnya itu. Lea ingin maju dan menarik Marriane dari sana, namun kali ini Marco menahannya dan terus mengawasi mereka.

Marriane langsung melayangkan tamparan balik kepada istri Mark. Dan wanita itu tidak terima karna mendapatkan balasan atas perbuatan yang sudah ia mulai duluan pada Marriane. Belum sampai wanita itu menampar Marriane lagi, tangannya ditahan oleh Mark. Mark menatap kesal pada istrinya itu.

“Hentikan Tania!” kata Mark sambil menahan tangan istrinya itu.

Marriane menatap Mark dengan tatapan tajam.

“Mark! Apa yang kamu lakukan? Kamu membelanya?” kata wanita itu tidak terima dengan tatapan menyalang dan seperti ingin menelan lelaki itu hidup-hidup.

“Dia wanita yang selama ini aku cintai. Aku tidak akan pernah terima jika Marriane kamu sakiti!” katanya penuh emosi dan menunjuk Marriane ketika ia mengucapkan wanita yang ia cintai.

“Tapi kamu Suamiku, Mark!” penuh dengan nada emosi.

“Memang! Tapi selama kita menikah, aku bahkan tidak pernah mencintaimu. Yang aku cintai selama ini adalah Marriane. Itulah kenapa setelah kita menikah 2 bulan lalu, aku tetap berhubungan dengannya dan tidak akan pernah memberitahunya jika kita sudah menikah. Karna, aku tidak bisa kehilangan Marriane!” jelas Mark.

Orang-orang di sekitar mereka mulai memperhatikan mereka. Bahkan mereka sudah diawasi oleh beberapa orang petugas keamanan. Mendengar pernyataan itu, Tania langsung tertegun dan mulai menitikkan air matanya. Ia kemudian pergi tanpa permisi, meninggalkan suaminya dan Marriane di sana. Mark tidak menahan wanita itu pergi. Ia menatap Marriane dengan penuh tatapan penyesalan.

“Terima kasih Ane!” kata Mark begitu istrinya itu pergi dari sana.

“Untuk apa?” tanya Marriane datar sambil terus berusaha menghentikan air matanya yang dengan menyebalkannya tidak mau berhenti.

“Karna sudah menyadarkanku, aku memang mencintaimu. Bahkan aku ingin sekali menyembunyikan statusku darimu. Tapi aku juga manusia yang punya lelah menghadapi wanita itu. Dan hanya kamu yang membuatku nyaman dan betah berlama-lama di sampingmu.” Kemudian melangkah mendekati Marriane dan memeluknya.

Laki-laki itu juga menitikkan air matanya. Air mata penyesalan lebih tepatnya. Tapi Marriane tidak begitu saja membalas pelukannya walau ia sudah mendengar langsung jika Mark mencintainya dan memilihnya. Dalam kasus ini Marriane bisa saja dicap sebagai orang ketiga. Walau sebenarnya Marriane duluan yang memiliki Mark.

******

Selesai menonton film dari aktor kesayangannya, Lea dan Marco pergi ke penthouse milik Marco. Sedangkan Mark dan Marriane sudah pergi sebelum film itu dimulai. Akhirnya Lea dan Marco hanya menonton film itu berdua saja. Marriane akhirnya memutuskan untuk pergi dengan Mark setelah mendapatkan izin dari Marco untuk membicarakan yang sebenarnya dan ia menuntut penjelasan dari Mark.

Dengan adanya kejadian itu bisa dibilang, Marco senang juga karna Marriane tidak ikut menonton. Jadi ia bisa berlama-lama dengan Lea dan menonton layaknya sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta. Lea kemudian duduk di sofa ruang tv dan menyalakan tv LED berukuran besar itu dan mencari-cari channel tv yang bisa ia nikmati malam ini.

“Ini minum!” kata Marco memberikan sebuah gelas yang sudah ia isi air putih dingin.

Saking dinginnya, gelas berbahan kaca bening itu sampai menimbulkan embun dan menetes-netes kepada benda yang berada di bawahnya.

“Dingin sekali!” kata Lea tersenyum sumringah.

“Besok kamu ke mana?” tanya Marco memulai pembicaraan setelah ia meneguk sampai habis air putih dingin yang ia ambil dari kulkasnya itu.

“Aku? ehmm … siang aku berangkat ke Pekanbaru dan malamnya aku kembali ke Jakarta. Tapi itu hanya transit. Aku langsung pergi lagi ke Singapur untuk melakukan mini konserku di sana.”

“Kapan kamu akan pulang? Aku takut sekali berjauhan denganmu Lea,” protes Marco kini mengisi sela-sela jari tangannya dengan jari Lea yang terlihat imut dan lentik itu.

“Oh, ayolah Coco. Itu hanya sebentar saja. Mana mungkin kita akan berjauhan. Bagaimana jika kamu ikut denganku ke Singapur dan melihatku konser di sana?” memasang wajah ceria dan membetulkan duduknya menghadap Marco yang duduk di sampingnya.

Ia juga masih belum melepaskan genggaman tangan Marco yang membuatnya terasa begitu nyaman.

“Baiklah! Aku akan datang Kalea!” jawabnya dengan memasang wajah senang.

Tak lama kemudian Marco mencium punggung tangan Lea dengan sangat lembut dan menatapnya dalam. Lea yang mendapatkan tatapan itu, langsung mengalihkan pandangannya sebelum pipinya merona akibat tatapan Coco.

“Lea!” panggil Marco.

Lea masih tak mau menoleh, ia masih menyembunyikan wajahnya yang merona dengan melihat saluran tv yang sedang menayangkan drama korea.

“Lea!” Marco memanggilnya sekali lagi lalu memegang dagu Lea dan mengarakan matanya kepada Marco.

Lea menurut dan berusaha mengatur detak jantungnya agar wajahnya juga tidak lebih memerah.  

“Lea, apa kamu tidak mencintaiku?” tanya Marco dengan tatapan intimadasi yang cukup kuat.

Lea berfikir sejenak mencari kata-kata yang pas agar Marco tak tersinggung.

“Aku … Akuu …” Lea masih masih belom menemukan kata-kata yang pas. Entah kenapa tatapan itu membuat otaknya buntu untuk berfikir kalimat yang pas. Berulang kali Lea menghindar dari pertanyaan-pertanyaan yang Marco lontarkan. Tapi Kali ini sepertinya ia tidak bisa berkelit lagi.

“Jawab aku Kalea Pradipta!” dengan penuh penegasan.

“Coco … a-aku …” belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya Marco membungkam bibir ranum gadis yang ia cintai itu dengan bibir sexynya.

Marco mulai menciumnya dengan sangat lembut. Lea masih juga tak membalas ciumannya. Laki-laki tampan itu kemudian mengigit kecil bibir bawah Lea dan berhasil memasuki mulut Lea. Ia membelitkan lidahnya dengan lidah Lea. Lea mulai membalas ciuman itu dan akal sehatnya mulai tidak bisa berfikir dengan waras. Ciuman itu begitu menuntut dan Lea begitu menikmati ciumannya dengan Marco.

Marco tersenyum kecil ketika Lea mulai membalas ciumannya itu. Ia menarik pinggang Lea dan menuntunnya untuk naik ke atas pangkuannya. Kaka dari sahabatnya itu juga menuntun tangannya untuk dilingkarkan di lehernya itu untuk berpegangan. Bunyi cecapan mulai terdengar di seluruh ruang tv penthousenya. Marco hanya tinggal sendirian di penthouse nan mewah dan besar itu. Jadi tidak mungkin ada yang mengganggu mereka.

“Coco!” panggil Lea begitu Marco sebentar melepaskan pagutan bibir mereka untuk mencari oksigen.

“Ya!” jawabnya dengan tersengal-sengal.

Lea masih betah duduk dipangkuan Marco yang sialannya terlihat begitu sexy karna dilihat dari jarak yang begitu dekat seperti ini.

“Apa kamu benar mencintaiku?” tanya gadis manis itu.

“Ya! Aku bahkan sangat mencintaimu, Lea!” katanya dengan sungguh-sungguh.

Menatap dalam dan intens pada iris mata Lea.  

“Apa kamu juga tidak akan meninggalkan aku seperti yang dilakukan Mark pada Ane?” tanya Lea lagi.

“Tentu saja tidak akan aku lakukan, Lea. Kenapa aku harus meninggalkanmu? Aku mencintaimu dan aku akan menikahimu sekarang juga jika kamu ingin.” Ucap lelaki itu lagi.

Lea terkekeh mendengar kalimat Marco yang menurutnya lucu. Tapi tidak dengan Marco, ia merasa heran dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Lea.

“Kenapa tertawa? Memangnya ada yang lucu?” kemudian mengernyitkan dahinya.

“Maaf … Maaf. Hanya saja wajahmu lucu ketika menyebutkan ingin menikahiku. Bahkan umurku baru memasuki kepala 2. Dan kamu ingin menikahiku? Apa kamu yakin dengan ucapanmu?” masih sedikit terkekeh sambil sesekali menutup mulutnya yang terbuka.

“Baiklah, aku harus melakukan apa agar kamu percaya jika aku tidak akan meninggalkanmu dan akan menikahimu?” tanya lelaki itu bersungguh-sungguh.

“Buktikanlah jika memang kamu serius dengan ucapanmu!” tantang Lea.

“Baiklah … As your wish Princess! I’ll do!”

“Dan satu lagi.”

“Apa?”

“Buat aku jatuh cinta padamu hingga aku akan menangis jika aku kehilanganmu!”

“Memangnya belum ada cinta untukku?” mata lelaki itu menyirit dan rasa ingin taunya begitu kentara.

“Ada, tapi masih sebesar ini.” Lea menunjukkan dengan ibu jari dan telunjuk yang disatukan.

“Hanya sebesar itu?” tanya Marco yang sepertinya tidak terima dengan jawaban Lea.

Lea mengangguk.

“Ok, aku akan lakukan apapun untuk mendapatkan hatimu!” dengan penuh penegasan.

Marco kemudian mencium Lea dengan penuh kesenangan di hatinya. Ia benar-benar tak menyangka jika Lea meminta dirinya menunjukkan keseriusannya dan membuat gadis itu jatuh cinta padanya.

******

            

SZ. Soed

Hi, Semoga kalian masih terus menantikan novel ini ya. Maaf karna jarang sekali UPDATE, author akan berusaha semaksimal mungkin untuk melanjutkannya. Jadi, tetap tunggu dan nantikan kisah cintanya Damas dan Kalea dalam novel WAITING FOR HER LOVE ini ^_^. Jangan lupa untuk berikan rate 5 pada cerita author ini, tambahkan pada library kalian dan juga comment pada setiap chapternya ya (Tapi mohon untuk tidak membocorkan isi cerita yang author publish di kolom comment ya Sayang-sayangkuuu ^_^) Love, Author 💗 💗 💗

| Sukai

Bab terkait

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 3

    "Ane, aku mohon maafkan aku! Aku bersumpah, aku tidak akan menyembunyikan apapun setelah ini. Ini semua orang tuaku yang memaksaku untuk menikahi Tania!" jelas Mark dengan nada penuh permohonan. "Aku tidak mengerti kenapa mereka sampai melakukan ini padamu?" tanya Marriane yang masih tidak habis fikir dengan orang tua Mark yang tega terhadapnya seperti ini. "Tania memang dari dulu terobsesi untuk menikahiku. Orang tuanya hanya ingin kami bersama karna melihat anaknya itu semakin tidak terarah. Mereka melihat hanya aku yang bisa menjaganya. Aku sudah bilang pada orang tuaku jika aku sudah memilikimu, tapi mereka memohon agar mau membantu mereka sampai keadaan Tania membaik," ujarnya penuh benci. "Membaik? Apa maksudnya?" mengernyitnya dahinya. "Tania mengalamistressyang luar biasa akibat ia dilecehkan oleh mantan kekasihnya. Setiap hari ia harus meminum obat anti depresan agar ia bisa beraktifitas. T

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 4

    Lea turun dari lantai 2 kamarnya dengan menenteng tas berwarna coklat muda dan memakai flat shoes berwarna senada dengan tasnya. Ia juga langsung duduk di sebelah Marco sambil melihat-lihat feed I* orang yang dikenalnya di ponselnya yang berwarna kuning dengan logo apel digigit keluaran terbaru miliknya. Kedua orang tuanya dan Marco menatap serius kepada gadis yang baru saja mendaratkan bokongnya di sofa empuk nan lembut itu. Gadis itu juga sudah memakai dress berwarna medium brown dengan bermotif bunga-bunga berwarna merah dan putih berkerah sabrina yang memperlihatkan bahunya yang mulus. Juga dengan panjang dress menutupi kaki jenjangnya namun dengan belahan panjang hingga 3cm di atas lututnya. Menimbulkan kesan feminim dan sedikit sexy. “Lea!” panggil papihnya menatap anaknya serius. “Ya!” jawabnya singkat dan melihat papihnya itu. Ia kemudian meletakkan ponselnya k

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 5

    Kalea keluar dari ruangan studio rekaman yang berada di lantai 12 gedung mewah itu. Diikuti dengan seorang wanita dan laki-laki yang menjadi asisten dan managernya. Mereka berdua memang selalu ikut kemanapun Kalea pergi. Mereka bernama mas Dani yang ditunjuk sebagai managernya dan ka Vina ditunjuk sebagai asistennya. Semenjak kemunculannya menjadi penyanyi, mas Dani ditunjuk menjadi asistennya, lalu ketika jobnya sudah semakin banyak mas Dani diangkat menjadi road managernya sedangkan untuk masalah keuangan tetap dipegang oleh mamihnya. Ka Vina sendiri baru saja bergabung 3 bulan lalu, karna Lea juga membutuhkan seorang MUA dan juga fashion stylist untuk melengkapi setiap penampilannya. Ia lelah jika harus mengerjakannya sendiri. Kebetulan ka Vina adalah seniornya di kampusnya. Sayangnya ia tidak melanjutkan kuliahnya karna keterbatasan biaya. Jadi ia memutuskan untuk meminta ka Vina bekerja dengannya. Ka Vina sendi

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 6

    Seorang kepercayaan Damas membawakan sebuah map coklat yang berisi data pribadi seseorang. Damas meminta data yang lengkap tentang laki-laki yang bersama dengan Kalea. Ia sendiri belum mengetahui jika laki-laki itu adalah tunangan Kalea sekarang ini. Dania sudah menceritakan tentang pertemuannya dengan Kalea dan seorang lelaki yang menemaninya kemarin. Tapi Dania tak bicara soal status hubungan mereka berdua pada Damas. Mungkin jika kakanya menyampaikan itu, adiknya pasti akan kembali patah hati. Damas membuka map coklat itu dan membuka juga meneliti data-data yang ada disajikan oleh asistennya. Dia benar-benar terkejut jika laki-laki itu adalah teman duelnya ketika berada di SMA dulu. Marco Avilash Putra pewaris perusahaan Avilash Group yang menjadi saingannya kini. Dulu ketika Marco dan Damas sama-sama bersekolah di SMA yang sama mereka tidak pernah akur, bahkan kali ini dia juga tidak akan pernah mengalah untuk Kalea. “Terimakasih! Kamu boleh pergi.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 7

    Hari itu Nada Indonesia Corp berulangtahun. Kalea menjadi salah satu tamu kehormatan yang diundang dalam acara besar itu. Tapi kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Nada Indonesia Corp akan merayakan dua kali ulang tahunnya. Yang pertama adalah makan malam bersama dengan keluarga Evans alias pemilik Nada Indonesia Corp. Kalea beruntung karena hanya beberapa penyanyi dan grup band yang diundang dalam makan malam ini. Kalea baru diberitahukan jika dirinya menjadi salah satu penyanyi di bawah naungan Nada Music yang diundang dalam acara makan malam itu, minggu lalu. Kala itu, Dania menelpon secara langsung kepada Kalea dan memintanya agar hadir. Karna Dania yang mengundangnya secara langsung, ia tak berani menolaknya. Walaupun sejujurnya ia masih merasakan lelah karna ia baru saja pulang dari Malaysia siang itu. Dania memerintahkan Damas untuk menjemput penyanyi kesayangannya itu ke rumahnya. Bahkan Kalea sudah me

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 8

    Sesampainya di resto milik keluarga Adams, Kalea dan Damas langsung masuk melewati kerumanan wartawan. Mereka menunggu tamu-tamu untuk meliput acara jamuan makan malam sebelum akhirnya lusa akan mengadakan pesta. Damas sengaja menyodorkan tangannya untuk membantu Kalea agar lebih mudah berjalan. Walaupun hatinya sedang sakit karna pernyataan Kalea diperjalanan tadi, tapi Laki-laki itu berusaha mengembangkan senyuman agar orang lain tak tahu jika dirinya sedang patah hati. Kaka pertamanya Dania, sudah menyunggingkan senyum ketika melihat Damas berhasil melewati wartawan dengan menggandeng Kalea ke hadapan mereka. Rencananya untuk mendekatkan adiknya dan gadis yang ia cintai itu berjalan dengan lancar. Kalea juga menyunggingkan senyuman di depan semua orang walaupun, sebenarnya ia tidak enak karna harus menggandeng tangan Damas yang notabene adalah bossnya. Ia juga bahagia karna bisa merasakan lengan Damas yang padat berotot itu. “Kalea!”

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 9

    Marco memarkirkan mobil Range Rovernya di halaman sebuah rumah minimalis yang dikombinasi warna putih dan abu-abu. Sudah lama ia tidak menginjakkan kakinya di rumah mewah itu. Kedua orangtuanya dan saudarinya tinggal disana. Semenjak Marco mempunyai bisnisnya sendiri dan sudah memiliki cukup uang untuk membeli penthouse yang sekarang ia tempati, ia meminta izin kepada kedua orangtuanya untuk tinggal sendiri dan belajar mandiri. Ketika kedua orangtuanya mengizinkan ia langsung memilih penthouse sebagai tempat tinggalnya. Kebetulan, teman satu angkatannya ketika kuliah adalah pengembang penthouse itu. Jadi ia dengan mudah memiliki penthouse itu. Sebelum orangtuanya mengizinkan Marco pindah ke penthousenya mereka meminta agar dirinya tetap pulang ke rumahnya secara rutin agar mereka tidak merasa kehilangan anak laki-laki mereka. Dengan menyetujui syarat itu, akhirnya Marco dengan mantap menempati penthousenya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 10

    “Halooo … Lea!” sapa laki-laki yang memang selalu mengejar Kalea. Laki-laki itu baru saja melihat Kalea keluar dari kelasnya dan segera mengejarnya juga merangkul gadis manis itu. Kalea yang mendapat perlakuan itu langsung terkejut dan mendadak berhenti berjalan. Padahal tadinya ia ingin sekali langsung pulang dan membaringkan tubuhnya di kasur kesayangannya sambil menonton film Korea. “Astaga!” katanya terkejut. “Kok kamu kaya ngeliat setan sih? Aku Mario, Kalea!” protes laki-laki yang masih betah merangkulnya. “Ihhh … lo ngapain sih ngagetin gw aja!” Kalea mengurai rangkulan Mario dan melepaskannya dengan paksa. Mario hanya bisa menerimanya karna memang ia juga tidak ingin membuat keributan dan menjadi pusat perhatian di sekitarnya. “Ok-ok relax … relax, Kalea!” ucap lelaki itu menenangkan Lea. Kalea hanya mengerucutkan bibir ranumnya dan membetulkan posisi to

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-12

Bab terbaru

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 44

    Rahang dan tangan Coco sukses mengepal dan deru nafas yang tidak beraturan membuatnya menatap dua anak manusia yang sedang bergumul dengan gairah yang entah siapa yang memulainya. Lea dan Damas sukses dibuat jadi bergidik ngeri. Terutama Lea yang pasti akan menjadi tersangka atas kejadian yang baru saja tidak sengaja dipertontonkan untuk mantan calon suaminya itu. Lea yang tadinya terpejam bahkan langsung membeliakkan matanya karna mendengar suara yang begitu ia kenal itu. Damas juga jadi menghentikan kegiatannya yang sedang menikmati tubuh istrinya dan ikut melihat ke sumber suara yang membuat mereka saling terdiam dan mengumpulkan kesadarannya sesegera mungkin.“Co … Co?” Lea terkejut melihat lelaki yang dulu hampir menjadi suaminya itu kini malah melihat dirinya dengan suami sahnya hampir melakukan hubungan intim di sana. Mereka yang sedang dikuasai oleh gairahh jadi tidak begitu fokus dengan suara derap langkah. Yang terdengar di ruangan itu adalah suara cecapan yang Damas lakuka

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 43

    Dua hari kemudian, “Halo, iya Pa, tunggu sebentar ya. Saya keluar dulu.” Damas menjawab telpon seseorang ketika ia dan Lea sedang berada di ruang keluarga. Hari itu tidak ada jadwal yang mengharuskan Damas untuk berangkat ke kantor. Ia lebih memilih untuk berada di penthousenya menemani Lea. Jadilah Damas memesan makan siang untuk mereka nikmati berdua. Tak lama lelaki itu memasukkan ponselnya kembali ke dalam kantong celananya setelah menjawab telpon dari orang yang mengantarkan makanan untuk mereka. “Siapa, Sayang?” tanya Lea yang kemudian menanyakan hal itu pada suaminya yang sekarang sudah berdiri dari sofanya. “Aku ke depan dulu ya, ini driver ojek onlinenya sudah sampai. Aku pesan makanan untuk kita berdua.” Kata Damas yang kemudian menyunggingkan senyumannya. “Oke aku tunggu,” Damas kemudian keluar setelah mengelus pucuk kepala Lea dengan sayang dan sedikit mencubit gemas pipi istrinya yang sudah terlihat sedikit chubby karna terlalu banyak disuguhkan makanan lezat dari su

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 42

    3 Bulan kemudian.Damas akhirnya berhasil membujuk Lea untuk pulang ke rumahnya setelah mereka berdua menyelenggarakan acara 4 bulanan untuk anak mereka. Mereka membuat acara 4 bulanan untuk buah hati mereka tentunya dengan acara tertutup di sebuah resto yang sudah mereka booking khusus untuk acara itu. Hanya ada beberapa kerabat dan sanak saudara yang hadir dalam acara itu. Bahkan mungkin tidak lebih dari 200 orang yang datang untuk memanjatkan doa bersama untuk kesehatan dan kelancaran kelahiran buah cinta mereka.Lea sendiri memang awalnya menolak untuk membuat acara itu, mengingat kondisi Coco yang masih belum mengetahui kondisi dan situasi yang sebenarnya tentang hubungan mereka. Tapi Damas berjanji hal itu tidak akan mempengaruhi kondisi apapun mengenai mantan teman duelnya itu. Jadilah, Lea akhirnya mau ikut dalam persiapan acaranya itu. Bahkan, Lea tampak paling bersemangat untuk mempersiapkannya.Setelah mereka sampai di kamarnya, Damas mulai membuka setiap helai benang yang

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 41

    Ane langsung pulang ketika mendengarkan kabar dari Coco. Gadis itu juga begitu mengkhawatirkan sahabatnya. Walaupun Ane dan kedua orangtua Coco sudah tau apa yang menjadi penyebab Lea seperti itu. Tapi Ane tetaplah khawatir pada sahabatnya itu. Marvel dan Marlina langsung meminta Ane untuk pulang walaupun acara pernikahan salah satu kolega Marvel masih belum selesai terlaksana. Ane menurut mendengar perintah dari kedua orangtuanya untuk menemani Lea di mansion mereka. “Lea!” Ane sedikit berbisik ketika Lea sedang terlihat berbaring dan tertidur pulas di kamarnya. Ane mengelus lengan Lea dengan lembut sehingga membuat Lea tersadar. “Masih pusing?” tanya Ane ketika melihat Lea mengerjap beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya. “Ya, sedikit. Maaf aku jadi mengganggu acaramu, An.” Ucap Lea yang menyandarkan tubuhnya di headboard ranjang king size milik sahabatnya. “Sama sekali

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 40

    Kini hanya tinggal Coco dan Lea di dalam sebuah ruang tunggu. Lea diminta untuk menunggui Coco yang baru saja menyelesaikan terapinya. Gadis itu meminta pa Hardi untuk mengambilkan obat dan vitamin yang harus rutin diminum oleh Coco di apotik di dekat ruang tunggu itu. “Co, apa kamu ingin makan sesuatu?” tanya Lea yang kemudian menyodorkan menu makanan sebuah resto cepat saji pada layar ponselnya. Kebetulan setelah pulang dari Hospi Hospital, tidak ada orang di mansion keluarga Avilash. Kedua orangtua Coco dan Ane sedang pergi ke sebuah acara pernikahan kolega Marvel. Jadilah, hanya tinggal mereka berdua yang ada nanti di dalam rumah. Tentu saja, dengan pa Hardi sebagai pendamping bagi Coco saat ini. Karna mendengar rencana kedua orangtuanya, Coco juga meminta pa Hardi dan ARTnya tidak memasak untuknya. “Aku tidak ingin apapun yang ada disana,” ucap Coco sambil menggelengkan kepalanya. “Kamu harus makan. Kamu per

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 39

    “Selamat, ya! Kandungannya Lea sehat. Aku akan meresepkan vitamin untuk Lea dan bayi kalian. diminum harus rutin dan jangan cape-cape ya, Lea. Aku tau jadwal kamu pasti padat. Pa Boss, ringankanlah tugas Istrimu jangan suruh dia bekerja dulu. Kalau bisa,” kata Dokter Syafima sambil memberikan senyuman pada Lea dan Damas yang tengah duduk di depannya. Dokter Syafima yang juga sempat menjadi penyanyi di bawah naungan perusahaan Damas itu ikut merasakan kebahagiaan yang tercipta di hadapannya. Ia merasa terkejut begitu melihat Damas nyatanya membawa Lea ke hadapannya untuk memeriksakan kandungannya. Saat mereka menikah, Syafima yang akrab disapa dokter Syasya itu diundang ke acara pernikahan mereka. Tapi, sayangnya Syasya tidak bisa datang dan mengirimkan doa dan juga beberapa hadiah ke penthouse Damas dan Lea. “Aku sih ingin saja, memberikannya libur. Tapi Ka Syasya juga tau kan Istriku ini sangat tidak bisa diam. Aku takut jika nantinya akan di

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 38

    3 hari kemudian, “Selamat pagi,” sapa Lea pada seorang lelaki yang sedang berada di kursi roda. Lelaki itu sedang memandang indahnya kebun bunga milik maminya. Setiap pagi, hanya itu yang ia lakukan. Karna setelah mandi dan mengganti pakaiannya, pa Hardi selalu mengantarkan Coco ke taman bunga itu dan menyiapkan sarapannya di halaman belakang. Coco menoleh ketika Lea berada di sampingnya. “Sayang!” Coco langsung tersenyum dan sedikit menarik tangan Lea. Jelas saja, Lea sedikit banyaknya terkejut dengan apa yang Coco lakukan padanya. “Kenapa?” tanya Lea yang langsung mengerti jika lelaki itu memintanya untuk mendekat ke arahnya. “Darimana saja kamu? aku begitu merindukanmu,” ucapnya sambil mengelus pipi Lea dengan sangat sayang dan penuh kehati-hatian. “Maaf, karna beberapa hari ini aku tidak ada kabar. Aku harus rekaman dan melakukan sedikit jadwalk

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 37

    Dalam perjalanan kembali ke kamarnya, ternyata Lea menelpon Ane. Getaran yang di kantung denim yang sedang ia kenakan terasa membuatnya berhenti sejenak dan merogoh kantung belakangnya. “Ada apa Ane? Apa terjadi sesuatu dengan Coco?” tanya Lea dengan suara paniknya. “Tidak, tidak! Coco baik-baik saja. Dia hanya begitu merindukanmu, Lea. Ia terus menanyakanmu. Menanyayakan keberadaanmu dan sedang bersama siapa kamu. Sepertinya perasaan Coco begitu kuat padamu, Lea.” Ucap Ane yang sedikit menyesali kebohongan yang sudah ia katakan pada kakanya tadi. “Aku juga merindukan Coco, An. Tapi aku tidak bisa kesana sekarang dan mendampinginya.” Ucap Lea dengan nada sedikit tidak enak. “Iya, aku tau Lea. Aku mengerti. Aku minta maaf karna seharusnya tadi aku tidak menciptakan kebohongan ini.”Sesal Ane yang juga merasa tidak enak pada sahabatnya itu. “Tapi aku akan usahakan untuk menemui Coco.” Janji Lea pada sahabatnya itu. “Ya, kami akan menunggu

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 36

    Selama perjalanan pulang ke penthouse, tak ada sedikitpun pembicaraan antara Damas dan Lea. Hanya ada beberapa kali bunyi panggilan masuk ke ponsel Damas yang tentunya langsung lelaki itu jawab. Damas bahkan seperti sedang mengabaikan Lea walaupun, Lea memegang tangan kiri Damas untuk ia bawa ke pangkuannya. Lelaki itu seperti terlihat sedang kesal dan tak ingin diganggu. Lea, mencoba memberanikan diri untuk menyandarkan kepalanya ke bahu lelaki di sampingnya yang masih juga sibuk berbicara dengan sekertarisnya melalui sambungan telponnya. Damas tidak memandang ini hari apa, tapi yang pasti lelaki itu akan menerima segala bentuk panggilan dari kantornya jika itu sudah menyangkut pekerjaannya. Di menit pertama Lea menyandarkan kepalanya ke bahu lelaki itu ketika sedang menyetir sambil terus berbicara melalui sambungan telponnya, tidak menimbulkan reaksi apapun. Damas terus tidak memperdulikan Lea. Dan itu membuatnya sedikit kecewa karna biasanya Damas

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status