Share

WFHLove - CH 7

Author: SZ. Soed
last update Last Updated: 2021-01-12 19:08:29

Hari itu Nada Indonesia Corp berulangtahun. Kalea menjadi salah satu tamu kehormatan yang diundang dalam acara besar itu. Tapi kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Nada Indonesia Corp akan merayakan dua kali ulang tahunnya. Yang pertama adalah makan malam bersama dengan keluarga Evans alias pemilik Nada Indonesia Corp. Kalea beruntung karena hanya beberapa penyanyi dan grup band yang diundang dalam makan malam ini. 

 Kalea baru diberitahukan jika dirinya menjadi salah satu penyanyi di bawah naungan Nada Music yang diundang dalam acara makan malam itu, minggu lalu. Kala itu, Dania menelpon secara langsung kepada Kalea dan memintanya agar hadir. Karna Dania yang mengundangnya secara langsung, ia tak berani menolaknya. Walaupun sejujurnya ia masih merasakan lelah karna ia baru saja pulang dari Malaysia siang itu.  

Dania memerintahkan Damas untuk menjemput penyanyi kesayangannya itu ke rumahnya. Bahkan Kalea sudah menolak untuk di jemput oleh pihak perusahaan. Tapi Dania tidak menerima bantahan Kalea, Dania juga tidak menyebutkan siapa yang akan menjemputnya. Kalea terkejut ketika yang datang menjemputnya adalah Damas, CEO Nada Corp. Bahkan ketika Damas tiba di rumah Kalea untuk menjemputnya, dirinya masih belum siap.  

Ini adalah salah satu rencana Dania untuk mendekatkan Kalea dengan adik kesayangannya itu. Walaupun Damas ragu dengan rencana Dania ini akan berhasil. Tapi, Dania meyakinkan adiknya untuk tetap maju selama Kalea masih belum menikah dengan Marco.

“Lea, ternyata Nada Indonesia Corp mengirimkan Damas untuk menjemputmu!” kata ka Vina memberitahu Kalea ketika gadis itu sedang berdandan di kamarnya.

“HAH? MAS DAMAS KESINI?” tanyanya dengan penuh keterkejutan sambil menoleh ke asistennya yang tengah berdiri di sampingnya.

“Heeh! Dia sekarang ada di bawah, lagi nungguin lo.” Jawabnya agak sedikit cemas.

“Astaga! Terus gw harus gimana dong, Ka?” Lea menutup mulutnya yang sedikit terbuka karna terkejut.

“Ehmm … sudah tenang saja. Sis, apa Lea masih lama?” tanya Vina kepada Siska, MUA yang sengaja dipanggilnya untuk acara-acara resmi yang selalu menangani Kalea.

“Sebentar lagi, Mba.” Jawab Siska tersenyum.

“Ok, siapkan baju gw ya, Ka!” pinta Lea dengan lembut walau, dirinya sekarang sedang gugup.

Vina segera menganggukan kepalanya dan berjalan menuju gaun berwarna dusty pink yang sengaja ia pesan dari perancang ternama Indonesia. Gaun panjang dengan kerah off shoulder dan bermodel mermaid. Membuat lekuk tubuh gadis itu semakin terlihat dan sangat cantik. Gaun itu benar-benar pas dikenakan Kalea walaupun gaun itu dipesan tanpa melalui proses fitting sebelumnya.

Setelah siap dengan clutch silver dan juga heels open toe berwarna silver yang dihiasi beberapa swarovski yang membalut kakinya. Vina langsung membantu Kalea untuk turun dari kamarnya yang berada di lantai dua untuk segera menemui Damas dan pergi ke acara makan malamnya.

Damas sedang menyilangkan kakinya sambil memainkan smartphonenya ketika Kalea berjalan menuju ke arahnya. Begitu mendengar suara ketukan hak sepatu terdengar, Damas langsung mencari sumber suara dan ternyata Kalea sudah berjarak beberapa langkah dari tempatnya duduk. Ia terpukau melihat kecantikan Kalea. Tak salah jika menganggumi Kalea dan berniat membuat wanita itu menjadi miliknya dan wanita satu-satunya. Tapi bukan hanya itu saja yang membuatnya jatuh cinta sekaligus menganggumi Kalea, tapi dia juga suka kepolosan dan kebaikan Kalea dan masih ada beberapa alasan yang membuatnya jatuh cinta pada sosok gadis itu.

Damas langsung memasukkan smartphonenya dan berdiri menyambut kedatangan Kalea yang semakin mendekat kearahnya. Yang ia lihat, Kalea seperti sedang kerepotan dengan gaun panjangnya. Di benaknya langsung muncul ide untuk memberikan tangannya untuk digandeng agar Kalea bisa dengan mudah melangkah. Ya, sekalian curi-curi kesempatan batinnya.

“Sudah siap?” tanya Damas dengan tersenyum ketika Kalea benar-benar berdiri di hadapan.

“Sudah Mas, maaf menunggu lama.” Kata Lea begitu berdiri berhadapan tak lupa membalas senyuman Damas yang membuat lelaki itu semakin tampan.

“Ga masalah. Yuk, kita berangkat!” kemudian menyodorkan sikunya agar digandeng Lea.

Lea tak mungkin menolaknya dengan dasar kesopanan. Kemudian gadis itu mengamit tangan Damas sambil tersenyum malu dan melangkahkan kakinya menuju mobil yang sudah terparkir di halaman rumah keluarga Pradipta.

******

Marco memarkirkan motor sport yang baru saja ia beli. Rencananya Marco akan mengajak Kalea untuk pergi berjalan-jalan dan menikmati waktu bersama. Yang ia tau, kedua orangtua Kalea sedang pergi keluar negeri melakukan pekerjaan di sana. Ia datang kesana tanpa memberitahu Kalea sebelumnya, ia ingin memberikan surprise dan mengajak Kalea menjadi wanita pertama yang menaiki motor itu bersamanya.

Begitu sampai di depan halaman rumah keluarga Pradipta. Marco terkejut ketika melihat sebuah sedan mewah berwarna putih yang terparkir di halaman rumah itu. Marco tak lantas masuk. Ia berdiri sebentar di bawah pohon besar yang berada di depan rumah mewah itu. Ia pun melihat ke sekeliling rumah keluarga Pradipta, ia masih penasaran dengan mobil sedan mewah yang ia ketahui bukan milik keluarga anggota keluarga Pradipta.

Tak lama berselang, ada seorang gadis dan laki-laki yang ia kenal bahkan sangat ia kenal keluar dari rumah besar itu. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan balutan gaun bermodel mermaid dengan lengan off sholder berwarna dusty pink yang ia kenakan saat ini. Tak lupa gadis itu memoles wajahnya dengan make up yang sedikit lebih tebal dari biasanya. Sedangkan laki-laki itu mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan kemeja berwarna putih juga mengenakan dasi kupu-kupu yang berwarna senada dengan jasnya.

Mereka berdua menaiki mobil sedan mewah itu kemudian langsung pergi meninggalkan rumah keluarga Pradipta begitu gadis cantik dan laki-laki itu masuk ke dalam mobil itu. Marco mengepalkan tangannya sehingga buku-buku tangannya terlihat memutih akibat ulahnya sendiri. Ia benar-benar tak menyangka jika Lea memberikan kejutan balik untuknya, padahal ia ingin sekali memberikan kejutan pada calon istrinya itu.  

“Kenapa kamu tidak bicara padaku, Lea? Kenapa kamu malah pergi dengan laki-laki itu!” kata Marco dengan nada kekecewaan ketika melihat mobil itu pergi meninggalkan halaman rumah keluarga Pradipta bahkan sudah menghilang di ujung jalan.

Ia kemudian bergegas pergi dan meninggalkan kediaman keluarga Pradipta dengan motor sportnya. Deru suara motor itu terdengar begitu keras. Marco memacu motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi dengan beberapa pertanyaan yang muncul di benaknya. Ia kecewa karna tidak bisa menemui Kalea dan ia juga kecewa karna harus melihat calon istrinya itu pergi dengan laki-laki lain, yang ia tau adalah CEO dari label music yang menaunginya.  

******

“Lea, terimakasih sekali kamu sudah mau memenuhi undangan yang diberikan oleh Nada Indonesia Corp.” Kata Damas memulai pembicaraan ketika mobil sedan itu melaju dengan kecepatan sedang.

“Suatu kehormatan untukku, Mas!” jawab Lea santai tak lupa memoleskan senyuman manisnya.

Beberapa saat kemudian mereka berdua terdiam. Kalea menikmati pemandangan gedung-gedung tinggi yang menjulang di kanan dan kiri mereka. Sedangkan Damas masih terfokus dengan kemudinya. Lea membuka notifikasi pesan singkat yang baru saja masuk di smartphonenya.

[Kamu dimana, Sayang? apa kamu sudah sampai Jakarta? Kenapa sampai semalam ini, kamu belum mengabariku?] – Marco.

Kalea membulatkan matanya ketika melihat pesan dari kekasihnya yang baru saja masuk. Ia benar-benar lupa jika sekarang sudah memiliki Marco yang selalu menanti kabar darinya setiap saat. Bahkan Kalea terlalu sibuk dengan persiapan acara makan malam ini setelah dirinya sampai di Jakarta siang tadi. Kalea langsung buru-buru menelpon Marco. Ia bahkan tidak perduli dengan Damas yang sedang duduk di sampingnya dan melihat gadis itu sedang gusar menanti sambungan telponnya dijawab.

“Halooo …” Kata Lea begitu mendengar suara Marco yang menyahut di sebrang sana. “Oh ya, Maaf. Aku sedang di perjalanan menuju restoran di Jakarta Selatan. Ya, Nada Indonesia Corp hari ini berulang tahun, jadi aku ada jamuan makan malam dan aku menjadi salah satu perwakilan penyanyi mereka. Oh, tidak apa-apa. Nanti aku bisa pulang sendiri, kamu tidak perlu khawatir. Baiklah, jika sudah sampai rumah aku janji akan mengabarimu. Good night, Coco.” Lea langsung memutus sambungan telponnya dengan Marco.

Melihat itu, Damas kemudian ingin sekali mencari tau. Tapi ia masih menunggu, siapa tau gadis itu sedang menyusun kalimat untuk menjelaskan kepadanya.

“Maaf kalau aku mengganggu Mas Damas yang sedang menyetir.” Kata Lea sambil menoleh ke sebelahnya.

“Kenapa aku harus terganggu?” jawab laki-laki tampan itu dengan santai.

“Karna barusan aku menelpon,” katanya tersenyum sehingga memperlihatkan deretan giginya yang putih.

“Hahahaha … Kenapa aku harus terganggu Kalea?” katanya berusaha untuk menutupi kecemburuannya.  

“Siapa tau saja. Karna yang aku tau, ada beberapa orang ketika sedang menyetir tidak mau mendengar orang lain berbicara. Bahkan mendengar musik saja tidak. Aku juga kan jarang sekali bersama dengan Mas Damas, jadi aku tidak tau kebiasaan Mas Damas ketika sedang menyetir.” Jawabnya penuh dengan kepolosan.

“Aku bukan tipe orang seperti itu, Lea. Aku bahkan sering menyetir sambil menelpon, ya walaupun aku tau jika itu berbahaya. Aku juga suka mendengarkan musik ketika menyetir, tapi tidak selalu.”

Kalea hanya tersenyum mendengar jawaban Damas.

“Lea, boleh aku tanya?” Damas tiba-tiba ingin mendengar pengakuan langsung dari gadis yang sangat ia cintai itu.

“Boleh, kenapa tidak?” jawabnya tersenyum ramah.

“Apa benar jika kamu sedang dekat dengan laki-laki berinisial M itu?” tanyanya dengan nada penuh penasaran.

               

Walaupun, Damas tentu sudah tau apa jawabannya. Ia sedang merapalkan doa ketika Lea masih belum menjawab pertanyaannya. Jantungnya bahkan mulai tidak bisa diam di tempatnya.  

“Ehmm … masalah itu,” Lea terdengar ragu untuk menjawab pertanyaan lelaki di sebelahnya.

“Jika kamu tidak ingin menjawabnya aku tidak masalah.” Ucap Damas yang berusaha untuk menguatkan hatinya.

“Oh, tidak apa-apa. Aku akan menjawabnya. Dan aku rasa sepertinya memang harus aku beritahu, karna Mas Damas kan Bossku.“ Ucapnya dengan penuh kepolosan.   

DEG!

Lagi-lagi jantung Damas seperti ingin mencelos keluar karna ucapan Kalea yang benar-benar membuatnya kecewa, karna gadis itu hanya menganggapnya sebagai atasannya saja. Damas berusaha setegar mungkin mendengarkan gadis yang di sampingnya itu melanjutkan apa yang ingin disampaikannya. Jelas saja, ia sepertinya sudah salah karna menanyakan pertanyaan yang sepertinya akan menyakitinya.

“Aku dan Marco sudah lama kenal. Dia kaka dari sahabatku. Marco bahkan berulang kali menyatakan cintanya sejak 3 tahun lalu. Tapi aku sama sekali ingin fokus dengan kuliah dan karirku. Sampai pada bulan lalu, tiba-tiba saja dia menyatakan jika ingin menjadikan aku istrinya. Aku ga percaya, karna umurku saja masih baru 20 tahun. Tapi aku bilang padanya untuk membuatku jatuh cinta padanya. Sampai akhirnya, ia benar-benar bicara pada kedua orangtuaku dan mereka merestuinya. Jadilah, kami sekarang ini sedang mempersiapkan pernikahan. Dan akhir bulan depan, rencananya kami akan menikah.” Jelas Kalea panjang lebar sambil memandang Damas.

Ada gurat kesedihan di mata Damas saat itu juga, karna gadis itu benar-benar membuatnya patah hati saat ini. Tapi Damas tidak mau menampakkan kesedihannya dan tersenyum menatap Kalea sesekali sambil terus melajukan mobilnya menuju restoran tempat acara makan malam itu berlangsung.

******

SZ. Soed

Hi, Semoga kalian suka ya dengan chapter 7 di novel ini, ya. Nantikan kisah cintanya Damas dan Kalea dalam novel WAITING FOR HER LOVE ini ^_^. Jangan lupa untuk berikan rate 5 pada cerita author ini, tambahkan pada library kalian dan juga comment pada setiap chapternya ya (Tapi mohon untuk tidak membocorkan isi cerita yang author publish di kolom comment ya Sayang-sayangkuuu ^_^). Berikan Vote untuk Damas dan Kalea juga ya Sayang-sayangku. eFBe author : @chisizachoi Love, Author 💗 💗 💗

| Like

Related chapters

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 8

    Sesampainya di resto milik keluarga Adams, Kalea dan Damas langsung masuk melewati kerumanan wartawan. Mereka menunggu tamu-tamu untuk meliput acara jamuan makan malam sebelum akhirnya lusa akan mengadakan pesta. Damas sengaja menyodorkan tangannya untuk membantu Kalea agar lebih mudah berjalan. Walaupun hatinya sedang sakit karna pernyataan Kalea diperjalanan tadi, tapi Laki-laki itu berusaha mengembangkan senyuman agar orang lain tak tahu jika dirinya sedang patah hati. Kaka pertamanya Dania, sudah menyunggingkan senyum ketika melihat Damas berhasil melewati wartawan dengan menggandeng Kalea ke hadapan mereka. Rencananya untuk mendekatkan adiknya dan gadis yang ia cintai itu berjalan dengan lancar. Kalea juga menyunggingkan senyuman di depan semua orang walaupun, sebenarnya ia tidak enak karna harus menggandeng tangan Damas yang notabene adalah bossnya. Ia juga bahagia karna bisa merasakan lengan Damas yang padat berotot itu. “Kalea!”

    Last Updated : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 9

    Marco memarkirkan mobil Range Rovernya di halaman sebuah rumah minimalis yang dikombinasi warna putih dan abu-abu. Sudah lama ia tidak menginjakkan kakinya di rumah mewah itu. Kedua orangtuanya dan saudarinya tinggal disana. Semenjak Marco mempunyai bisnisnya sendiri dan sudah memiliki cukup uang untuk membeli penthouse yang sekarang ia tempati, ia meminta izin kepada kedua orangtuanya untuk tinggal sendiri dan belajar mandiri. Ketika kedua orangtuanya mengizinkan ia langsung memilih penthouse sebagai tempat tinggalnya. Kebetulan, teman satu angkatannya ketika kuliah adalah pengembang penthouse itu. Jadi ia dengan mudah memiliki penthouse itu. Sebelum orangtuanya mengizinkan Marco pindah ke penthousenya mereka meminta agar dirinya tetap pulang ke rumahnya secara rutin agar mereka tidak merasa kehilangan anak laki-laki mereka. Dengan menyetujui syarat itu, akhirnya Marco dengan mantap menempati penthousenya.

    Last Updated : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 10

    “Halooo … Lea!” sapa laki-laki yang memang selalu mengejar Kalea. Laki-laki itu baru saja melihat Kalea keluar dari kelasnya dan segera mengejarnya juga merangkul gadis manis itu. Kalea yang mendapat perlakuan itu langsung terkejut dan mendadak berhenti berjalan. Padahal tadinya ia ingin sekali langsung pulang dan membaringkan tubuhnya di kasur kesayangannya sambil menonton film Korea. “Astaga!” katanya terkejut. “Kok kamu kaya ngeliat setan sih? Aku Mario, Kalea!” protes laki-laki yang masih betah merangkulnya. “Ihhh … lo ngapain sih ngagetin gw aja!” Kalea mengurai rangkulan Mario dan melepaskannya dengan paksa. Mario hanya bisa menerimanya karna memang ia juga tidak ingin membuat keributan dan menjadi pusat perhatian di sekitarnya. “Ok-ok relax … relax, Kalea!” ucap lelaki itu menenangkan Lea. Kalea hanya mengerucutkan bibir ranumnya dan membetulkan posisi to

    Last Updated : 2021-01-12
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 11

    Di luar wartawan memang sudah ramai dan memanggil-manggil nama Marco untuk meminta penjelasan atas berita yang mereka dapatkan. Papi benar-benar marah dengan kelakuan Mario yang bisa menimbulkan pendapat lain tentang putra pertamanya itu. Apalagi ini juga bisa berdampak pada nama baik keluarganya juga. Marvel langsung menelpon Marco untuk memberitahukan tentang apa yang terjadi di rumahnya. Marco yang baru saja sampai mengantar Kalea setelah menghabiskan waktu bersama dengan movie marathon di penthousenya langsung terkejut mendengar apa yang baru saja diberitahukan oleh papinya. “Kamu berhati-hati ya, Nak! Papi mohon untuk jaga Kalea.” Kata Marvel kepada pada Marco di akhir kalimatnya. “Iya, Pi!” jawab Marco pasrah sebelum papinya memutuskan sambungan telponnya. Marco ingin sekali membuat perhitungan pada Mario. Tapi itu akan semakin membuatnya merasa menang. Ia kemudian memberitahukan pada Kalea tentang apa yang terjadi. Kale

    Last Updated : 2021-01-14
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 12

    “Ok, aku pulang dulu Lea!” kata Damas yang baru saja menyampaikan perasaannya dan ia sudah merasa lega. Damas mencium pipi Lea sebagai simbol perpisahan. Kalea membulatkan matanya walaupun ada semburat merah di pipi mulusnya yang membuatnya terlihat semakin gemas. Sebelum Damas masuk ke dalam Rover hitamnya yang sudah terparkir sejak tadi, ia melambaikan tangannya diikuti seulas senyuman yang membuat gadis itu tersenyum balik ke arahnya. Lea kini menganggapnya sebagai teman yang bisa dibagi suka dan dukanya bersama. Ia fikir biarkan saja gadis itu menganggapnya seperti itu. Toh ia, juga tidak akan merasa rugi walaupun hatinya hancur karna sebentar lagi dirinya akan melihat Kalea bersanding dengan laki-laki lain. Bahkan laki-laki itu adalah teman duelnya saat SMA. Baru saja Damas akan masuk ke dalam mobilnya, Marco datang dan langsung menarik kerah baju yang di kenakan Damas. Kalea yang melihat kejadian itu terkejut melihatnya. Ada kilata

    Last Updated : 2021-01-26
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 13

    Aku memacu motor sportku dengan kecepatan sangat tinggi. Kebetulan, jalan malam itu juga sangat lengang. Aku berceloteh dalam hati dan benar-benar merasa cemburu dan kecewa karna Kalea lebih memilih bossnya dibanding diriku yang bisa dibilang calon suaminya sendiri. Tinggal menghitung hari aku benar-benar akan memiliki gadis impianku itu. Sejujurnya aku kecewa dengan sikap Kalea tadi. Tapi aku mau membiarkan Lea berfikir jika aku tidak suka dengan sikapnya yang terlalu menganggap semua pria itu sama saja, seperti temannya. Bahkan dia tidak menyadari jika Damas juga menyukainya. Aku sadar dan tau betul jika lelaki itu akan berusaha semampunya untuk mendapatkan yang dia inginkan. Pasti, jika aku biarkan dia. Damas akan semakin memanfaatkan keluguannya. Tidak-tidak! aku tidak mau mengulagi kesalahanku karna kehilangan gadis yang aku cintai untuk yang kesekian kalinya. Marco POV END Namun tiba-tiba motornya oleng dan …

    Last Updated : 2021-01-31
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 14

    Operasi untuk Marco telah dilaksanakan dengan baik. Tapi Marco masih belum sadar dan dia sudah dipindahkan masuk ke ruang ICU. Damas masih terus menemani Kalea dan tidak beranjak dari sisinya walaupun hanya sebentar saja. Marriane meminta kalea untuk menemaninya ke kafetaria untuk membeli minuman untuk kedua orangtua dan dirinya. “Lea!” kata Ane begitu mereka duduk disalah satu bangku untuk menunggu minuman yang mereka pesan siap. “Ya, Ane!” jawab Kalea dengan mata yang sudah sangat sembab dan bengkak. “Boleh gw tanya sama lo?” tanya Ane dengan rasa tidak enak pada sahabatnya itu. Lea mengangguk pelan menatap mata sahabatnya. “Apa Damas menjadi salah satu sebab kalian berdua bertengkar?” tebak Ane kali ini. Deg Jantung Kalea seperti ingin mencelos keluar. Ia membulatkan matanya tak percaya. Tebakan Ane memang benar adanya. Karna saking lamanya berteman, Ane jadi tau segalanya tentang Lea. Bahkan un

    Last Updated : 2021-03-01
  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 15

    Seminggu kemudian Marvel, Marlina, dan Lea dipanggil ke ruang dokter untuk membicarakan keadaan Marco yang sebenarnya. Seminggu kemarin Marco memang dikabarkan sedang koma hingga lelaki itu masuk ke dalam ruang ICU dan tubuhnya hampir dipenuhi oleh alat-alat medis. Di tangannya juga ada infus yang selalu berganti-ganti entah cairan apa yang dimasukkan ke dalam tubuhnya. Sudah hari ke sembilan setelah kejadian kecelakaan itu terjadi, Marco masih belum membuka matanya dan belum ada tanda-tanda keadaannya akan segera pulih. “Selamat siang, Dok!” kata Marvel begitu melihat dokter Cedric yang duduk di ruangannya. “Selamat siang! Mari silahkan duduk,” ucap dokter Cedric ramah. Marvel, Marlina, dan juga Kalea langsung duduk di tempat yang disediakan. Kalea mengalah untuk tetap berdiri dan berada di samping Marlina sebagai wanita yang ia anggap calon ibunya. “Begini … ehmm …” dokter Cedric

    Last Updated : 2021-03-03

Latest chapter

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 44

    Rahang dan tangan Coco sukses mengepal dan deru nafas yang tidak beraturan membuatnya menatap dua anak manusia yang sedang bergumul dengan gairah yang entah siapa yang memulainya. Lea dan Damas sukses dibuat jadi bergidik ngeri. Terutama Lea yang pasti akan menjadi tersangka atas kejadian yang baru saja tidak sengaja dipertontonkan untuk mantan calon suaminya itu. Lea yang tadinya terpejam bahkan langsung membeliakkan matanya karna mendengar suara yang begitu ia kenal itu. Damas juga jadi menghentikan kegiatannya yang sedang menikmati tubuh istrinya dan ikut melihat ke sumber suara yang membuat mereka saling terdiam dan mengumpulkan kesadarannya sesegera mungkin.“Co … Co?” Lea terkejut melihat lelaki yang dulu hampir menjadi suaminya itu kini malah melihat dirinya dengan suami sahnya hampir melakukan hubungan intim di sana. Mereka yang sedang dikuasai oleh gairahh jadi tidak begitu fokus dengan suara derap langkah. Yang terdengar di ruangan itu adalah suara cecapan yang Damas lakuka

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 43

    Dua hari kemudian, “Halo, iya Pa, tunggu sebentar ya. Saya keluar dulu.” Damas menjawab telpon seseorang ketika ia dan Lea sedang berada di ruang keluarga. Hari itu tidak ada jadwal yang mengharuskan Damas untuk berangkat ke kantor. Ia lebih memilih untuk berada di penthousenya menemani Lea. Jadilah Damas memesan makan siang untuk mereka nikmati berdua. Tak lama lelaki itu memasukkan ponselnya kembali ke dalam kantong celananya setelah menjawab telpon dari orang yang mengantarkan makanan untuk mereka. “Siapa, Sayang?” tanya Lea yang kemudian menanyakan hal itu pada suaminya yang sekarang sudah berdiri dari sofanya. “Aku ke depan dulu ya, ini driver ojek onlinenya sudah sampai. Aku pesan makanan untuk kita berdua.” Kata Damas yang kemudian menyunggingkan senyumannya. “Oke aku tunggu,” Damas kemudian keluar setelah mengelus pucuk kepala Lea dengan sayang dan sedikit mencubit gemas pipi istrinya yang sudah terlihat sedikit chubby karna terlalu banyak disuguhkan makanan lezat dari su

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 42

    3 Bulan kemudian.Damas akhirnya berhasil membujuk Lea untuk pulang ke rumahnya setelah mereka berdua menyelenggarakan acara 4 bulanan untuk anak mereka. Mereka membuat acara 4 bulanan untuk buah hati mereka tentunya dengan acara tertutup di sebuah resto yang sudah mereka booking khusus untuk acara itu. Hanya ada beberapa kerabat dan sanak saudara yang hadir dalam acara itu. Bahkan mungkin tidak lebih dari 200 orang yang datang untuk memanjatkan doa bersama untuk kesehatan dan kelancaran kelahiran buah cinta mereka.Lea sendiri memang awalnya menolak untuk membuat acara itu, mengingat kondisi Coco yang masih belum mengetahui kondisi dan situasi yang sebenarnya tentang hubungan mereka. Tapi Damas berjanji hal itu tidak akan mempengaruhi kondisi apapun mengenai mantan teman duelnya itu. Jadilah, Lea akhirnya mau ikut dalam persiapan acaranya itu. Bahkan, Lea tampak paling bersemangat untuk mempersiapkannya.Setelah mereka sampai di kamarnya, Damas mulai membuka setiap helai benang yang

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 41

    Ane langsung pulang ketika mendengarkan kabar dari Coco. Gadis itu juga begitu mengkhawatirkan sahabatnya. Walaupun Ane dan kedua orangtua Coco sudah tau apa yang menjadi penyebab Lea seperti itu. Tapi Ane tetaplah khawatir pada sahabatnya itu. Marvel dan Marlina langsung meminta Ane untuk pulang walaupun acara pernikahan salah satu kolega Marvel masih belum selesai terlaksana. Ane menurut mendengar perintah dari kedua orangtuanya untuk menemani Lea di mansion mereka. “Lea!” Ane sedikit berbisik ketika Lea sedang terlihat berbaring dan tertidur pulas di kamarnya. Ane mengelus lengan Lea dengan lembut sehingga membuat Lea tersadar. “Masih pusing?” tanya Ane ketika melihat Lea mengerjap beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya. “Ya, sedikit. Maaf aku jadi mengganggu acaramu, An.” Ucap Lea yang menyandarkan tubuhnya di headboard ranjang king size milik sahabatnya. “Sama sekali

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 40

    Kini hanya tinggal Coco dan Lea di dalam sebuah ruang tunggu. Lea diminta untuk menunggui Coco yang baru saja menyelesaikan terapinya. Gadis itu meminta pa Hardi untuk mengambilkan obat dan vitamin yang harus rutin diminum oleh Coco di apotik di dekat ruang tunggu itu. “Co, apa kamu ingin makan sesuatu?” tanya Lea yang kemudian menyodorkan menu makanan sebuah resto cepat saji pada layar ponselnya. Kebetulan setelah pulang dari Hospi Hospital, tidak ada orang di mansion keluarga Avilash. Kedua orangtua Coco dan Ane sedang pergi ke sebuah acara pernikahan kolega Marvel. Jadilah, hanya tinggal mereka berdua yang ada nanti di dalam rumah. Tentu saja, dengan pa Hardi sebagai pendamping bagi Coco saat ini. Karna mendengar rencana kedua orangtuanya, Coco juga meminta pa Hardi dan ARTnya tidak memasak untuknya. “Aku tidak ingin apapun yang ada disana,” ucap Coco sambil menggelengkan kepalanya. “Kamu harus makan. Kamu per

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 39

    “Selamat, ya! Kandungannya Lea sehat. Aku akan meresepkan vitamin untuk Lea dan bayi kalian. diminum harus rutin dan jangan cape-cape ya, Lea. Aku tau jadwal kamu pasti padat. Pa Boss, ringankanlah tugas Istrimu jangan suruh dia bekerja dulu. Kalau bisa,” kata Dokter Syafima sambil memberikan senyuman pada Lea dan Damas yang tengah duduk di depannya. Dokter Syafima yang juga sempat menjadi penyanyi di bawah naungan perusahaan Damas itu ikut merasakan kebahagiaan yang tercipta di hadapannya. Ia merasa terkejut begitu melihat Damas nyatanya membawa Lea ke hadapannya untuk memeriksakan kandungannya. Saat mereka menikah, Syafima yang akrab disapa dokter Syasya itu diundang ke acara pernikahan mereka. Tapi, sayangnya Syasya tidak bisa datang dan mengirimkan doa dan juga beberapa hadiah ke penthouse Damas dan Lea. “Aku sih ingin saja, memberikannya libur. Tapi Ka Syasya juga tau kan Istriku ini sangat tidak bisa diam. Aku takut jika nantinya akan di

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 38

    3 hari kemudian, “Selamat pagi,” sapa Lea pada seorang lelaki yang sedang berada di kursi roda. Lelaki itu sedang memandang indahnya kebun bunga milik maminya. Setiap pagi, hanya itu yang ia lakukan. Karna setelah mandi dan mengganti pakaiannya, pa Hardi selalu mengantarkan Coco ke taman bunga itu dan menyiapkan sarapannya di halaman belakang. Coco menoleh ketika Lea berada di sampingnya. “Sayang!” Coco langsung tersenyum dan sedikit menarik tangan Lea. Jelas saja, Lea sedikit banyaknya terkejut dengan apa yang Coco lakukan padanya. “Kenapa?” tanya Lea yang langsung mengerti jika lelaki itu memintanya untuk mendekat ke arahnya. “Darimana saja kamu? aku begitu merindukanmu,” ucapnya sambil mengelus pipi Lea dengan sangat sayang dan penuh kehati-hatian. “Maaf, karna beberapa hari ini aku tidak ada kabar. Aku harus rekaman dan melakukan sedikit jadwalk

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 37

    Dalam perjalanan kembali ke kamarnya, ternyata Lea menelpon Ane. Getaran yang di kantung denim yang sedang ia kenakan terasa membuatnya berhenti sejenak dan merogoh kantung belakangnya. “Ada apa Ane? Apa terjadi sesuatu dengan Coco?” tanya Lea dengan suara paniknya. “Tidak, tidak! Coco baik-baik saja. Dia hanya begitu merindukanmu, Lea. Ia terus menanyakanmu. Menanyayakan keberadaanmu dan sedang bersama siapa kamu. Sepertinya perasaan Coco begitu kuat padamu, Lea.” Ucap Ane yang sedikit menyesali kebohongan yang sudah ia katakan pada kakanya tadi. “Aku juga merindukan Coco, An. Tapi aku tidak bisa kesana sekarang dan mendampinginya.” Ucap Lea dengan nada sedikit tidak enak. “Iya, aku tau Lea. Aku mengerti. Aku minta maaf karna seharusnya tadi aku tidak menciptakan kebohongan ini.”Sesal Ane yang juga merasa tidak enak pada sahabatnya itu. “Tapi aku akan usahakan untuk menemui Coco.” Janji Lea pada sahabatnya itu. “Ya, kami akan menunggu

  • WAITING FOR HER LOVE (BAHASA INDONESIA)   WFHLove - CH 36

    Selama perjalanan pulang ke penthouse, tak ada sedikitpun pembicaraan antara Damas dan Lea. Hanya ada beberapa kali bunyi panggilan masuk ke ponsel Damas yang tentunya langsung lelaki itu jawab. Damas bahkan seperti sedang mengabaikan Lea walaupun, Lea memegang tangan kiri Damas untuk ia bawa ke pangkuannya. Lelaki itu seperti terlihat sedang kesal dan tak ingin diganggu. Lea, mencoba memberanikan diri untuk menyandarkan kepalanya ke bahu lelaki di sampingnya yang masih juga sibuk berbicara dengan sekertarisnya melalui sambungan telponnya. Damas tidak memandang ini hari apa, tapi yang pasti lelaki itu akan menerima segala bentuk panggilan dari kantornya jika itu sudah menyangkut pekerjaannya. Di menit pertama Lea menyandarkan kepalanya ke bahu lelaki itu ketika sedang menyetir sambil terus berbicara melalui sambungan telponnya, tidak menimbulkan reaksi apapun. Damas terus tidak memperdulikan Lea. Dan itu membuatnya sedikit kecewa karna biasanya Damas

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status