Share

70. Malam Pertama(21+)

PoV Batara

"Anak-anak sudah tidur?" tanyaku pada Kikan begitu selesai melipat sajadah. Aku terlambat solat isya tadi karena meeting dengan investor luar sampai jam delapan. Aku baru tiba di rumah jam sembilan lewat lima belas menit.

"Sudah, Pak, baru saja," jawab istriku. Aku mengulum senyum.

"Kenapa masih panggil bapak sih? Panggil mas atau ayang atau beib atau apalah gitu, Bun!" Kikan mengulum senyum. Ia duduk di depan cermin sambil menyisir rambutnya.

"Biar saya!" Aku mengambil sisir itu, lalu menyisir rambut panjang Kikan yang lebat dan hitam. Saat masih satu kantor denganku enam bulan lalu, rambut istriku pendek, tetapi panjang rupanya lebih cocok dengan Kikan dan lebih cantik. Aku mencium rambutnya. Aroma samponya sangat aku sukai.

"Ada apa, Mas?" aku tersenyum lebar.

"Nah, gitu, panggil mas gak papa, jangan bapak! Saya senang kamu di sini." Aku masih terus menyisir rambutnya yang panjang tergerai.

"Memangnya saya mau ke mana?"

"Oh, iya, kamu bulan ini belum bayar kontrakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status