Share

117. Pulang ke Rumah Bawa Tanda Cupang

Aku pulang ke rumah dengan perasaan lega. Aku sudah memutuskan hal yang begitu nekat, tapi aku rasa ini ada dari sebuah masa depan yang cerah dan penuh cinta bersama Felisa.

"Dari mana, Ian?" aku terkejut saat melihat mas Baim sedang duduk di ruang televisi.

"Ada urusan sedikit, Mas," jawabku singkat.

"Mas cuma saran, menikah itu bukan perkara main-main. Jadi kamu harus hati-hati ya." Aku mengangguk sambil tersenyum. Entah apa maksud ucapan mas Baim? Apakah kakakku tahu kalau aku sudah menalak Alma. Aku bergegas naik ke lantai dua. Lampu kamar sudah padam dan Alma sudah tidur. Aku segera masuk kamar mandi untuk bersih-bersih. Semua aku lakukan pelan-pelan agar tidak membuat Alma terbangun. Wanita itu pasti bertanya ini itu jika tahu aku sudah pulang.

Tak sabar rasanya menunggu hari sabtu. Hari pernikahanku dengan Felisa. Aku sudah membuat keputusan bahwa mama ataupun semua orang di dalam rumahku tidak boleh ada yang tahu dulu jika aku menikah.

Esok paginya, aku bangun dengan tubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nunnn
terimakasih upnya thorr.... ditunggu up selanjutnya.
goodnovel comment avatar
Nunnn
setuju sihh... ak sampe gemesss... sebenarnya motivasi alma apa sih? apa karena mertuanya baik banget? kayak gak punya harga diri gitu
goodnovel comment avatar
Nunnn
heran deh sama Brian, apa gra gra keturunan dewi jd gitu.. ak pikir Brian gak jahat tp pikirannya terbalik.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status