Beranda / Romansa / Tunangan Kontrak Presdir Tampan / Bab 26 - Tiba-tiba Romantis

Share

Bab 26 - Tiba-tiba Romantis

Penulis: Ainjae
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-13 21:30:44

“Ada apa?” tanya Lydia karena Damian terus menatapnya usai mengangkat panggilan dari ayah pria itu.

Ya, Lydia hanya mendengar sebatas Damian menyebut ‘Papa’ kepada orang yang meneleponnya, tapi tidak mendengar isi percakapannya.

“Kita ketahuan saat di hotel.”

“Apa? Ketahuan oleh siapa?” panik Lydia.

“Alex. Dan sekarang, Papa saya juga mengetahuinya. Dia menyuruh saya untuk segera membawamu ke hadapan keluarga besar.”

Kepanikan Lydia hilang setengah karena sempat mengira ketahuan oleh Marcell. Tapi kepanikannya itu tak hilang sepenuhnya karena dia harus bertemu keluarga besar Damian.

“Kalau kau bisa, malam ini juga kita temui keluarga saya,” ujar Damian.

“Tapi …” Lydia terlihat ragu, dia belum siap. “Saya nggak menyangka akan secepat ini.”

“Saya juga. Tapi kalau menyangkal dan menunda membawamu ke hadapan keluarga saya di saat sudah ketahuan, itu akan memperburuk reputasi saya di hadapan keluarga besar. Saya sudah lama didesak untuk segera menikah.”

Lydia mengangguk paham.

“Di keluarga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 27 - Menemui Keluarga Damian

    Lydia terdiam kaku bak patung usai dikecup oleh Damian. Apa pria ini hendak membuat jantungnya copot?!Memang sih, katanya hanya akting, tapi mengapa dia seberdebar ini seolah merasa Damian benar-benar sedang jatuh cinta padanya?“Kenapa kamu diam aja dan nggak jawab pertanyaanku?”“Hah?”Lydia membuyarkan lamunan, dia berdehem lalu mendorong dada Damian.“Kamu menjauh dulu sebentar, aku susah berpikir kalau kamu dekat-dekat,” ungkap Lydia.“Oke,” angguk Damian meskipun merasa bingung, memangnya apa kaitannya Lydia menjadi susah berpikir kalau dia berada di dekat wanita itu?Well … Damian memang tidak peka.“Soal tindakanmu tadi, uhm … aku rasa itu benar, memang yang dilakukan sepasang kekasih. Tapi, sepertinya kamu nggak perlu sampai menciumku.”Raut bingung di wajah Damian semakin tercetak. “Kenapa? Bukankah wajar kalau mencium pacar?”“Iya sih, tapi …”‘Tapi ‘kan kita bukan pasangan sungguhan!’ batin Lydia.“Ya sudahlah, terserah kamu. Tapi jangan berlebihan,” ucap Lydia akhirnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 28 - Ditantang Istri Alex

    “Wajar kau merasa nggak asing. Bukankah kau dan Alex pernah melihatku dan kekasihku di hotel?”Lydia dan Melanie menoleh bersamaan, menatap sosok Damian yang sudah kembali. Detik itu juga Lydia merasa lega.Melanie mengangguk. “Benar juga.”“Kalian belum pernah bertemu di tempat lain selain di hotel waktu itu, dan di sini. Aku yakin karena aku selalu bersama kekasihku,” ujar Damian.Melanie tertawa, tapi terdengar dipaksakan. “Haha, kau benar, Damian. Aku pasti salah orang.”“Kalau begitu, bisa kau menyingkir dari sana? Itu tempat dudukku.”“Astaga, Damian. Oke, aku akan pindah ke kursi lain,” kata Melanie.Damian melirik tajam istri sang kakak lalu kembali duduk di kursinya.“Aku pikir akan ketahuan!” bisik Lydia.“Tenang saja, itu nggak akan terjadi.”Lydia menggerutu di dalam hati. Bagaimana bisa Damian terlihat sesantai itu?“Kamu mau minum dan makan apa, Sayang? Aku ambilkan,” ucap Damian dengan suara keras agar yang lain mendengarnya, dia kembali berakting menjadi pacar yang rom

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 29 - Kecurigaan Marcell, Bau Parfum Pria

    Lydia terdiam kaku di tempat. Kenapa Damian berkata begitu padanya? Tujuannya apa?Namun, perkataan Damian tak ayal membuat Lydia merasa senang. Sejujurnya, karena diselingkuhi oleh Marcell sejak awal pernikahan membuatnya sempat tak percaya diri. Memangnya dia seburuk apa sampai Marcell mencari wanita lain?Dulu, dia selalu berpikir begitu, bahkan hingga sekarang. Dia mencari-cari kesalahan dan keburukannya, alasan Marcell berpaling darinya. Dia pikir, dia yang kurang, tapi setelah mendengar pujian Damian tadi, sepertinya tidak ada yang salah dengan dirinya.Ya, pasti Marcell yang salah ‘kan? Buktinya, Damian sampai mengatai Marcell bodoh karena menyelingkuhinya. Bahkan, Damian sampai memujinya dengan tulus. Sedangkan Marcell, tak pernah memuji tulus keterampilannya bermain piano.Tanpa sadar, senyum cantik terulas di wajah Lydia.Damian menunduk, dia turut tersenyum saat menatap Lydia.“Kemarilah, calon istri Damian.”Lydia terkesiap. Dia menatap Damian sejenak, lalu menatap kakek p

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 30 - Kepergok ART

    “I-itu …”Lydia menyadari arti dari tatapan Marcell. Pria itu sedang curiga padanya. Ayo berpikir, dia harus memberikan alasan apa?“Jawab, Lydia. Kenapa diam aja?” desak Marcell.Marcell sungguh curiga. Lydia menjadi aneh sejak bekerja di perusahaan, padahal dulu tak begini. Lydia yang dulu begitu tenang dan penurut, tapi sekarang berbeda, seperti ada sesuatu yang Lydia sembunyikan darinya.Dan sekarang, Lydia juga tampak gugup serta menghindari tatapannya. Ini seperti bukan Lydia.“Itu … mungkin bau parfum yang pasaran. Tadi memang saat kumpul-kumpul, ada banyak cowok, mereka pakai parfum yang cukup menyengat, kami duduk berdekatan dan saling menempel. Aku nggak nyangka kalau baunya sampai menempel di pakaianku.”Lydia mendongak, menatap mata Marcell usai menjawab tanpa gagap, kebohongannya pun terdengar natural. Buktinya, Marcell tak lagi bertanya.“Lain kali, nggak perlu duduk berdekatan dengan cowok lain.”Lydia ingin tertawa, kesal. Apa Marcell tidak berkaca pada diri sendiri? P

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 31 - Menjadi Bahan Gosip Karyawan

    “Jadi bagaimana? Apa perlu kita lanjutkan?” tanya Damian sambil beranjak duduk di kasur dengan tampang santai.Berbeda dengan Lydia yang masih terlihat kikuk akibat kejadian barusan.“Terpaksanya dilanjut lain waktu. Marcell sedang dalam perjalanan pulang, kita bisa ketahuan.”Damian mengangguk paham. Dia pun kembali mengenakan pakaiannya.“Soal ART saya tadi, anda nggak perlu khawatir. Saya sudah membungkamnya, dia nggak akan membocorkan ke Marcell tentang apa yang tadi dilihatnya.”“Hm.”Sayang sekali, hari ini batal melukis. Padahal Lydia sudah tidak sabar untuk melanjutkannya, dia juga penasaran dengan hasil akhirnya.Usai Damian berpakaian lengkap, Lydia mengantar pria itu hingga ke mobil Damian.“Maaf, padahal anda sudah meluangkan waktu, tapi batal,” ucap Lydia sebelum Damian benar-benar pergi.“Nggak masalah, kita bisa mencari waktu lain.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 32 - Business Trip, Disangka Menggoda

    “Ada banyak gosip tentangmu. Yang mana yang benar?” tanya wanita berlipstik merah itu.“Apa saya harus menjawab?” Lydia bertanya balik dengan tampang dinginnya.Wanita berlipstik merah itu berdecih. “Aku Angel, akulah yang seharusnya ada di posisimu itu! Menjadi asisten pribadi Pak Damian!”Lydia hanya duduk diam dengan tampang tenang.“Aku sudah lebih dulu bekerja di sini dan mengincar posisi di samping Pak Damian, entah sebagai sekretaris atau aspri. Tapi kenapa kau yang wajah baru yang ditempatkan di sana?!” protes Angel.“Entahlah, coba anda tanya saja ke Pak Damian,” jawab Lydia.Lydia malas menanggapi wanita seperti ini, jadi dia respon sekadarnya saja.“Kau terlihat meremehkanku!” seru Angel. “Apa kau tahu siapa ayahku? Ayahku, Pak William, adalah anggota DPRD! Bukan orang biasa sepertimu!”Lydia mengernyit mendengarnya. Sepertinya dia pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 33 - Kiss and Wine, You’re Beautiful

    Lydia meneguk ludah, menyadari betapa panasnya tatapan Damian yang terus tertuju padanya. Masih terbayang-bayang di kepala Lydia tentang pertanyaan Damian beberapa saat yang lalu.Menyadari arah tatapan Damian saat ini, Lydia refleks menarik tali gaun tidurnya yang melorot, menaikkan gaunnya agar tubuhnya tak lagi terlalu terekspos.Namun, sepertinya Damian sudah melihatnya. Ya, karena itulah Damian mengira dia sedang menggoda pria itu.“S-siapa yang menggoda anda? Saya nggak—”Lydia berhenti bicara, kalimatnya tertahan di tenggorokan karena terkejut ketika Damian tiba-tiba mengulurkan tangan, menyentuh dagunya.“Oh, ya?” ujar Damian pelan.Damian menyeringai tipis.Melihat itu, jantung Lydia berdegup kencang. Ditambah lagi, Damian memajukan wajah ke arahnya, dan dia tak bisa menjauh karena dagunya masih ditahan oleh Damian.Jarak mereka semakin dekat, begitu dekat hingga Lydia bisa merasakan napas hangat pria itu yang bercampur aroma wine.Damian menurunkan gelas wine-nya, lalu tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 34 - Alasan Damian dan Pelukan Erat

    Lydia yang masih berada di pangkuan Damian tersenyum semakin lebar saat pria itu mengelus pipinya dengan lembut.“Pertahankan senyum ini, kamu terlihat lebih cantik.”“Dasar gombal!” seru Lydia, menabok manja lengan Damian.Damian mengangkat alis. “Aku sedang nggak menggombal. Sejak kapan bicara jujur disebut menggombal?”Lydia nyaris tertawa senang, tapi dia tahan.“Ternyata kamu punya keahlian bermulut manis,” gurau Lydia.Dan, entah mengapa, mereka tak lagi bicara dengan panggilan formal. Percakapan yang santai mengalir begitu saja. Mungkin karena efek alkohol yang sudah ditegak, dan mungkin juga karena mereka mulai nyaman satu sama lain.Untuk malam ini, Lydia ingin melupakan batasan-batasan yang ada di antara dirinya dan Damian, untuk menikmati kebersamaan mereka.“Aku penasaran,” ucap Lydia, kini dia yang balas menyentuh wajah Damian, menangkup pipi pria itu. Dan, Damian tak menolak. “Apa yang tadi sedang kamu pikirkan di balkon? Kamu sampai kaget saat sadar ada aku. Sepertinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-18

Bab terbaru

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 64 - Akhirnya Tahu, Marcell Geram

    “Siapa orangnya! Cepat katakan!” seru Marcell dengan tampang tak sabar.“Saya akan memberi tahu, tapi dengan syarat anda harus mau bekerja sama dengan saya untuk menyingkirkan Damian dari posisinya di perusahaan.”Marcell langsung mengernyit. “Apa hubungannya perselingkuhan istri saya dengan Damian?”“Nanti anda akan tahu. Jadi, bagaimana? Apa anda setuju?”“Itu cukup sulit, anda tahu kan kalau kita juga bersaing? Saya, dan anda termasuk Pak Damian.”“Ya, itu benar. Tapi, saya berjanji akan membuat kesepakatan yang menguntungkan anda juga.”“Akan saya pertimbangkan, tapi beri tahu dulu soal selingkuhan istri saya.”Alex duduk bersandar dengan tampang santai, dia menyeringai sejenak.“Tadi anda sudah menyebut sendiri nama orangnya.”Marcell diam, mengingat-ingat sosok yang sempat dia sebut, kemudian langsung terbelalak.“Pak Damian?”“Ya. Dia adalah selingkuhan istri anda,” jawab Alex dengan raut serius.Marcell sempat terlihat kaget, tapi hanya sejenak sebelum dia tertawa. Tapi jelas

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 63 - Mengonfirmasi, Pertemuan

    “Marcell pengusaha yang itu kan? Yang Damian pernah menobatkannya menjadi saingan bisnis baru?" tanya Alex.Melanie mengangguk. “Benar, yang itu. Kamu juga kenal orangnya, tapi kita nggak akrab, hanya pernah bertegur sapa beberapa kali.”Melanie mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan foto Marcell yang dia maksud kepada sang suami.“Yang ini,” tunjuknya.Alex mengangguk paham. “Hm … menarik kalau memang benar. Haha! Damian, kau sungguh gila!” serunya.Alex kembali tertawa, dia merasa bahagia mendadak, senang karena membayangkan bisa menjatuhkan Damian dengan cara ini, kemudian merebut posisi Damian.“Aku belum pernah bertemu dengan istri Marcell, jadi nggak tahu wajahnya. Tapi kamu tahu dari mana, Sayang?” tanya Alex.“Aku ingat sekitar dua tahun yang lalu, saat ke galeri seni, tiba-tiba heboh karena ada pengusaha muda yang katanya tampan datang mengunjungi istrinya yang seorang pelukis, dan karya istrinya sedang dipamerkan di sana.”“Ah, jadi si istri itu Lydia?”“Ya,” angguk Melanie

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 62 - Ketahuan Istri Alex?

    Lydia mendengkus. Dia yakin Marcell tak akan bisa menjawab, tapi dia juga yakin kalau Marcell tak merasa bersalah.Kesal karena Marcell masih diam, Lydia berjalan begitu saja melewati Marcell tanpa bicara apa pun lagi.“Lydia! Sebentar, aku belum selesai bicara denganmu!” seru Marcell.Namun, Lydia tak menggubris. Dan, sebelum dia masuk ke kamar, dia menoleh menatap Marcell yang tak mengejarnya. Rupanya, Marcell sedang ribut, dihadang oleh Adel yang baru kembali dan sedang marah-marah karena melihat Marcell membawa wanita lain—Grace.“Aku sudah muak. Aku harus segera keluar dari rumah ini,” gumam Lydia.*Pagi ini, Lydia sudah berdandan rapi, sedang bersiap untuk berangkat kerja ke perusahaan Damian seperti biasa. Hari ini juga, dia berencana untuk mengajak Damian mendiskusikan rencana mereka untuk menjatuhkan Marcell.“Mau ke mana kamu?” tanya Marcell ketika melihat Lydia keluar kamar.“Kerja,” jawab Lydia singkat.Lydia mengamati sekeliling, rupanya sudah tak ada lagi wanita bernama

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 61 - Perintah Marcell

    Kembali ke masa sekarang.Lydia masih diam sambil memegang erat ponselnya, dia bingung untuk menanggapi Marcell yang terdengar emosi.Apa rencananya akan gagal total? Apa Marcell akhirnya tahu hubungannya dengan Damian? Sungguh, Lydia gelisah.“Kamu masih nggak mau menjawab?!” seru Marcell dari seberang sana. “Kalau begitu, segera pulang! Ini perintah! Kalau enggak, aku akan menyusulmu hari ini juga!”Lydia melongo. Dia tak menyangka Marcell sampai sebegitunya. Padahal, biasanya Marcell cuek padanya, tapi kenapa sekarang seolah posesif?“Tapi aku—”Panggilan terputus. Lydia berdecak kesal. Dia belum selesai bicara! Dasar Marcell sialan!Lydia menatap Damian dengan tampang bad mood.“Ada apa?” tanya Damian, dia tak mendengar obrolan Lydia dan Marcell karena tidak di-loudspeaker.“Marcell mengetahui lukisanku, dia marah, dan memerintahkanku untuk segera pulang. Kalau enggak, dia yang akan menyusul ke sini,” beri tahu Lydia.Damian pun turut terkejut. “Bagaimana Marcell bisa tiba-tiba ta

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 60 - Lukisan yang Terbongkar

    Beberapa saat sebelumnya.Marcell sedang asyik berduaan dengan Adel yang terus bergelayut manja padanya.“Sayang, aku ingin beli tas baru,” rengek Adel.Namun, Marcell cuek. Pria itu yang biasanya amat memanjakan wanita jalang simpanannya, kini tak lagi sama. Lebih tepatnya sejak dia merasa ada keanehan dari Lydia.Marcell merasa tak tenang. Apa sebaiknya dia menyusul Lydia ke Prancis? Ah, tidak, dia masih ada urusan pekerjaan di weekend ini.“Sayang?” panggil Adel.Adel cemberut, Marcell tak menggubrisnya dan kini tampak melamun. Padahal, biasanya kalau dia sudah merengek manja apalagi berpenampilan seksi begini, Marcell akan tertarik, tapi belakangan ini tidak. Marcell seperti berubah.Tidak! Ini tidak boleh terjadi! Adel berusaha untuk berada di sisi Marcell selamanya dan mendapatkan harta pria itu, dia bahkan nekat mengandung anak Marcell. Jangan sampai Marcell berpaling darinya.“Apa kamu sedang memikirkan Lydia yang nggak menarik itu?” ejek Adel.Tak disangka, Marcell langsung m

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 59 - Jalan-jalan, Telepon Mengejutkan dari Marcell

    Matahari pagi menyusup pelan melalui celah tirai kamar hotel yang tak sepenuhnya tertutup.Sinar hangat itu mengenai wajah Lydia yang masih terlelap di bawah selimut tebal berwarna abu-abu. Rambutnya berantakan, sebagian menjuntai di bantal, sebagian lainnya menempel di pipinya yang memerah.Tentu saja kondisinya berantakan, ulah siapa lagi kalau bukan Damian yang menggempurnya dua ronde semalam?Damian sudah bangun lebih dulu. Dia duduk di sofa dekat jendela dengan laptop di pangkuannya, dia mengenakan celana pendek kaus putih.Rambut Damian masih berantakan, karena kegiatan semalam yang belum sempat dia rapikan sepenuhnya. Dia tampak begitu fokus mengurus pekerjaan meskipun di hari libur, membalas beberapa email penting dan berkomunikasi dengan Felix.Mendengar suara ketikan Damian di laptop, Lydia terbangun. Lydia menggeliat pelan. Tangannya meraba sisi kasur di sebelahnya yang kosong.Membuka mata, Lydia menatap sisi di sebelahnya."Damian?" panggil Lydia.Damian meletakkan laptop

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 58 - Hot Night in Paris

    Lydia menatap tangannya yang digenggam oleh Damian. Dia tersenyum kecil.Saat ini mereka sedang berjalan ke sebuah gang yang dipenuhi lampu gantung. Ada sebuah toko bernama Librairie des Rêves. Toko kecil yang jendelanya memajang buku seni, puisi, catatan perjalanan, dan sebagainya.“Mau mampir nggak? Dulu saat masih di Paris, aku sesekali mampir ke sini,” kata Lydia.“Oke, ayo mampir,” angguk Damian.Lonceng kecil berdenting saat mereka masuk. Aroma kayu dan halaman-halaman lama menyambut mereka.“Kamu suka buku kan?” tanya Lydia.“Hm.” Damian membenarkan.Lydia mengambil salah satu buku, membacanya. Sesekali dia memperhatikan Damian yang juga mengambil sebuah buku lalu membaca dengan serius.Sambil membalik halaman perlahan, Lydia masih sesekali menatap Damian. Suasana memang hening, tapi jantungnya bertalu-talu. Dia berdebar tak keruan hanya dengan memperhatikan Damian, sosok pria matang yang jauh lebih tua darinya itu terlihat begitu menarik.Bagaimana bisa Damian selalu terlihat

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 57 - Berdua di Prancis

    Marcell mencengkeram gelas di tangannya seolah sedang memegang Lydia erat-erat. Dia tak akan melepaskan Lydia apa pun yang terjadi. Tak akan dia biarkan Lydia jatuh ke tangan pria lain!“Lydia, kamu akan menyesal. Awas kalau kamu kembali nanti,” batin Marcell.Sementara itu, di Paris.Lydia telah tiba di sana. Pagi ini, dia dan Damian keluar dari hotel di kawasan Montmartre, tangan Damian menggenggam tangannya dengan erat. Begitu hangat.Lydia mengenakan dress putih sederhana dengan outer berwarna krem, sedangkan Damian tampil santai dengan sweater abu-abu dan celana hitam. Mereka berjalan beriringan, menyusuri jalanan berbatu yang dipenuhi aroma roti hangat dan kopi dari toko-toko sekitar.Begitu melewati sebuah toko kecil bertuliskan Boulangerie Artisanale, aroma croissant yang baru dipanggang membuat perut Lydia meronta. Padahal, tadi dia sudah sarapan di hotel.Damian menoleh, dia menyadari mata Lydia yang m

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 56 - Lydia Selingkuh? Kecurigaan Marcell

    Lydia menatap lukisan tubuh Damian dengan pandangan yang tak bisa dijelaskan.Karya itu … sempurna. Setiap goresan menggambarkan sosok pria yang dia sukai. Tapi, justru karena itulah, dia merasa tidak rela membiarkannya jadi konsumsi publik.Damian menoleh, menyadari ekspresi Lydia yang berubah.“Kamu kenapa?” tanya Damian sambil mendekat, merangkul Lydia.Lydia menghela napas. “Aku … tiba-tiba merasa ragu.”“Ragu soal apa?”“Lukisannya.”“Hasilnya sudah sangat bagus. Apa yang membuatmu ragu?”“Bukan soal hasilnya.” Lydia menoleh, menatap Damian. “Aku ragu buat memamerkannya.”Damian mengernyit, dia tak paham. “Kenapa?”“Karena tiba-tiba aku merasa nggak rela.” Lydia terdiam sejenak. “Aku nggak mau lukisan tubuh telanjangmu ditatap banyak orang, nanti gimana kalau mereka menginginkanmu sa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status