Share

Bab 4. Pernikahan

Nesya meringis setelah mendengar cerita sang sahabat dan mungkin juga … calon kakak iparnya?

Terlebih, saat melihat wajah frustasi Irene yang kini bahkan mulai menggigit bantal miliknya.

Namun, Nesya tidak bisa melakukan apa pun. Orang tuanya bisa lebih marah kalau jujur sekarang.

“Sya!” Suara Irene tiba-tiba terdengar dan begitu dingin.

Nesya menggeleng cepat, dia bahkan enggak untuk sekadar menatap Irene. Perempuan itu benar-benar ketakutan sekarang.

"I-itu. Maaf, Ren," cicit Nesya dengan tangan saling meremas.

"Semudah itu?" Satu alis Irene terangkat. "Kamu tau sendiri, aku trauma sama pernikahan! Dan kamu malah jadiin aku tumbal?" cerca Irene.

Tumbuh dan besar sebagai anak bungsu tak membuat Irene menjadi perempuan manja. Ia bahkan begitu mandiri dan jago mengendalikan diri. Namun, kali ini dia menunjukkan emosinya tanpa halangan.

"Maaf, Ren. Aku sendiri nggak tau, kalau jadinya bakal kayak gini." Nesya menunduk, dia memainkan kuku-kuku jarinya.

"Terus sekarang g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status