Share

Bab 9. Dia Sempurna

Irene merenggangkan tubuh, dia merasa lelah sekaligus tubuh perempuan itu terasa pegal. Baru saja acara pertunangannya selesai dan tamu yang datang tak bisa dikatakan sedikit. Eiren melempar tubuhnya di kursi plastik, dia mendudukkan diri sana dengan mata terpejam. Acara yang berlangsung selama hampir sepuluh jam itu berhasil menguras energi dan tenaga Eiren.

Irene mengibaskah tangan, dia merasa kepanasan meskipun pendingin ruangan menyala.

"Ini serius aku diginiin?" batin Irene sembari memandang sekitar.

"Mau pulang?"

Irene tersentak, dia menoleh lantas memukul keras lengan Arsen. Kehadiran pria itu benar-benar tanpa tanda-tanda. Mengusap dadanya, Irene memandang Arsen dengan tatapan sayu. Pria dengan wajah datar itu terlihat tampan dan penuh wibawa di matanya saat ini.

"Emang boleh?" Irene balik bertanya, perempuan itu takut dikira tidak sopan.

"Why not?" balas Arsen dengan satu alis te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status