Chelsea segera berjalan ke Ray Kecil. "Ray, urusan semacam adik ... tidak bisa dilahirkan begitu saja. Apakah kau merasa bosan? Ibu bisa menemani bermain."Ray Kecil menatap ibunya dengan polos dan berkata, "Ibu bermain bersama Ayah dan aku bermain bersama adik perempuanku."Chelsea tidak tahu harus berkata apa.Pada saat ini, Julius Hill tersenyum tipis dan melihat Ray Kecil dengan puas. Tidak sia-sia dia membesarkan anak ini, masih berpihak padanya pada saat-saat kritis. "Ray Hill, aku tidak ada masalah dengan urusan melahirkan adik perempuan."Apa?Chelsea menatap Julius Hill dengan terkejut, maksudnya … apa yang kau lakukan?"Itu bergantung pada perut ibumu. Jika tidak ada masalah, seharusnya bisa segera menambahkan seorang adik untukmu."Ray Kecil melompat dengan senang. "Perut ibuku sangat hebat. Aku dilahirkan oleh ibuku. Ibu, kau bisa tidur bersama Ayah malam ini untuk membuat bayi."Chelsea terdiam.Chelsea tersenyum dengan canggung, masalah ini tidak bisa terburu-buru.Jul
Dua orang pria, satu pria dewasa dan satu anak kecil kecil, menatapnya dan mendesaknya untuk memanggil Julius Hill "suami".Sebuah adegan tiba-tiba melintas di kepala Chelsea. Dalam sebuah ruangan yang romantis, Chelsea bersandar dalam pelukannya dengan manja dan memanggilnya, "Suami, suami."Chelsea hanya bisa merangkul Ray Kecil ke dalam pelukannya dan membujuk, "Ray, Ibu adalah seorang gadis, akan merasa malu, jangan mendesak Ibu lagi, ya. Tunggu nanti malam, saat Ibu dan Ayah sendirian, Ibu akan memanggil Ayahmu, ya?"Ray Kecil menutupi mulutnya dan tertawa, "Haha, Ibu merasa malu. Oke, Ayah, Ibu bilang dia akan memanggilmu diam-diam."Julius Hill yang duduk di depan mengangkat alisnya. "Kalau begitu, aku akan menantikannya."Chelsea, "..."Jika bukan karena ada Ray Kecil di sini, Chelsea benar-benar ingin bertanya apa maksudnya!Mobil melaju sampai ke pedesaan. Ray Kecil membuka tas camilannya dan mengeluarkan sebungkus manisan plum kering. "Ibu, ayo makan sebiji."“Terima kasih
Julius Hill menatap Chelsea melalui kaca spion. Dia melihat Chelsea sedang tersenyum lebar. Dia berkata dengan tatapan yang menggoda, "Karena Presiden Hill sudah memintanya, tentu saja aku harus membantu."Sambil berbicara Chelsea mendekatinya lagi dan menyodorkan botol kecil di tangannya, "Ayo, Presiden Hill!"Tatapan Chelsea sangat menantang, yang maksudnya --- Kau adalah pengecut jika tidak berani!Julius Hill menatap Chelsea. Sekarang Chelsea berada di samping telinganya, rambut cokelat ikalnya membuatnya terlihat makin cantik. Wajah mungilnya yang cantik menjadi makin cerah. Jakun Julius Hill mulai bergerak. Dia terkekeh pelan, "Oke."Detik berikutnya Julius Hill menginjak rem dan mobil mewah itu berhenti di sisi jalan.Apa yang dia lakukan?Chelsea sangat terkejut Julius Hill tidak mengikuti skenarionya. Pada saat ini, Julius Hill turun dari mobil dan berjalan ke pintu belakang. Kemudian, dia langsung membuka pintu, "Ayo, turun."Chelsea tidak berani menantangnya dan sangat ketak
Setelah berbicara, Chelsea mendorongnya dengan sekuat tenaga dan melarikan diri dengan tergesa-gesa.Julius Hill tersenyum tipis saat melihatnya melarikan diri.....Mereka berdua kembali ke mobil. Ray Kecil tersenyum lebar. Dia baru membuka mulutnya dan ingin berbicara. Chelsea buru-buru menutupi mulut kecil putranya --- kau lebih baik jangan bicara lagi.Chelsea merasa Ray Kecil sengaja mengerjai ibunya.Mobil melaju kencang ke pedesaan. Mereka memasuki daerah perkebunan stroberi. Chelsea dan Ray Kecil sedang memetik stroberi. Ray Kecil memetik sebutir stroberi yang merah dan besar dan menyodorkannya kepada Chelsea. "Ibu, bagian lancip stroberi ini untukmu."Ray Kecil bersikap seperti seorang pria sejati, memberikan ujung stroberi yang lancip untuk seorang gadis.Chelsea menggigit sedikit. "Hm, stroberi ini sangat manis dan banyak airnya."Ray Kecil juga menggigit sedikit. "Wah, memang enak."Sambil berbicara, Ray Kecil menyerahkan sisa pantat stroberi untuk Julius Hill. "Ayah, p
Chelsea sudah angkat bicara, Julius Hill melirik Ray Kecil dengan kesal, lalu berjongkok dan menepuk punggungnya, "Ayo, naik."Ray Kecil menari dengan gembira dan segera naik ke punggung ayahnya. Dia mulai menunggangi kuda.Julius Hill berdiri, Ray Kecil sudah lebih tinggi dari ayahnya dan berhasil memetik ceri yang merah mengkilat.Tiga orang itu bermain cukup lama, tak terasa matahari sudah terbenam. Julius Hill berkata, "Ayo, kita pergi, sebentar lagi tempat ini akan ditutup.""Oke."Naik gunung mudah, tetapi turun gunung lebih sulit. Chelsea adalah seorang gadis dan fisiknya agak lemah. Dia merasa kakinya sangat sakit dan tidak bisa berjalan lagi.“Ibu, kenapa kau tidak jalan lagi? Apa sudah tidak bisa berjalan?” Ray Kecil bertanya dengan penuh perhatian.Chelsea duduk di atas batu besar dan beristirahat sejenak. "Aku tidak bisa berjalan lagi, kalian jalan dulu saja, aku akan menyusul kalian nanti."“Tidak, aku mau bersama Ibu. Ibuku begitu cantik, bagaimana jika ada yang merebut
Jadi mereka masuk ke kamar satu-satunya dalam penginapan.Setelah mendorong pintu, Chelsea melihat hanya ada satu tempat tidur di dalam, tetapi mereka bertiga.Chelsea tidak tahu bagaimana mengatur tempat tidur, Presiden Hill pasti harus tidur di lantai, tetapi tidak tahu apakah Presiden Hill bersedia.Pada saat ini, Ray Kecil naik ke tempat tidur dan berbaring dengan nyaman di atasnya. "Asyik, aku akhirnya bisa tidur bersama Ayah dan Ibu malam ini. Ibu tidur di dalam, aku tidur di tengah dan Ayah tidur di luar."Masalah Chelsea sudah terselesaikan, karena Ray Kecil sudah mengatur tempat tidur. Mereka sekeluarga akan tidur bersama.“Ray, kamu mandi dulu.” Chelsea mengusir Ray Kecil untuk mandi di kamar mandi.Sekarang hanya ada mereka berdua di dalam ruangan itu, Chelsea berbisik, "Presiden Hill, beri tahu putramu nanti, ranjang ini terlalu sempit untuk tiga orang. Kau tidak bisa tidur dengan nyenyak dan takut akan jatuh di tengah malam, jadi akan tidur di lantai."Julius Hill meliri
Julius Hill mengulurkan tangan untuk menarik pakaian Chelsea dan terus menerus mencium lehernya."Presiden Hill, lepaskan aku... ah!" serunya.Namun teriakannya lembut dan menggoda dan tidak terdengar seperti suaranya sendiri.Ada apa dengannya?Wajah Chelsea menjadi panas dan memerah. Chelsea tiba-tiba menyadari tubuhnya tidak menolak sentuhan intimnya sama sekali. Sebaliknya, dia justru ... sangat menyukainya.Tubuh Chelsea sudah makin melembut.Julius Hill tentu saja juga memperhatikan perubahan dan reaksi tubuhnya. Dia mencium daun telinga kecilnya yang seputih salju. "Chelsea, jangan menolak lagi. Kau juga menyukainya dan sangat senang, 'kan?"Chelsea berharap bisa menemukan lubang bawah tanah dan bersembunyi di dalamnya. Apakah karena dia sudah terlalu lama tidak bersama pria? Bagaimanapun juga, usianya sudah matang, mungkin inilah penyebabnya.Chelsea sangat malu dan marah. Dia membuka mulutnya untuk menggigit pundak Julius Hill.Julius Hill sudah tidak bersamanya selama tiga t
Julius Hill menepuk kepala putranya. "Apakah sudah mengerti? Tidak boleh merebut ibumu denganku lagi!"“Huh!” Ray Kecil segera memprotes. Dia berkacak pinggang. “Tidak bisa, Ayah! Ibu juga milikku, aku juga ingin bersama Ibu, kau tidak boleh merampas Ibu dariku! "Sepertinya ayah dan anak ini akan berkompetisi merampas orang. Julius Hill berusaha menahan keinginannya untuk melempar Ray Kecil, karena Chelsea pasti akan melindungi putranya. Dia tidak mau menyinggung Chelsea. Bagaimanapun, Chelsea tetap akan bersamanya malam ini ...Julius Hill melembutkan nada bicaranya."Ray Hill, bukankah kau selalu bilang ingin punya adik perempuan? Jika kau selalu menempel dengan ibumu setiap hari, bagaimana kami bisa melahirkan seorang adik perempuan untukmu?"Ah.Ray Kecil juga baru teringat dengan masalah ini. "Ayah, lalu bagaimana?""Bukankah tadi kau bilang ingin tidur di tengah? Nanti setelah mandi, beri tahu Ibumu kalau kau mau tidur di dalam, agar ibumu bisa tidur di tengah jadi Ayah bisa b