Chelsea menoleh dan menatapnya dengan tak percaya. "Presiden Hill, apa yang kau bicarakan?""Apa aku salah bicara? Bukankah kau yang diam-diam menyuruh Ray tidur di dalam? Padahal Ray awalnya berkata dia mau tidur di tengah. Chelsea, apa kau begitu berharap bisa tidur bersamaku?"Chelsea mengerutkan alisnya. Dia paling benci difitnah orang lain. "Presiden Hill, jangan bicara sembarangan. Aku tidak begitu, kau pikir dirimu siapa? Siapa yang ingin tidur denganmu!""Chelsea, kau marah karena niatmu sudah terbongkar?"Chelsea sangat marah. Mengapa pria ini bersikeras memfitnahnya? Dia juga tidak tahu mengapa Ray mau tidur di dalam.“Kalau begitu aku turun saja, aku tidak mau tidur dengan kalian. Aku tidur di lantai saja.” Untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah, Chelsea langsung turun dan ingin tidur di lantai.Namun, Julius Hill sekarang tidur di luar. Tempat tidur ini terlalu kecil, Julius merentangkan kaki panjangnya. Jika Chelsea ingin keluar, harus melangkahi dia.Chelsea mengan
Chelsea tidak tahu bagaimana itu semua bisa terjadi atau bagaimana akhirnya. Singkatnya, saat diangkat keluar dari kamar mandi olehnya, Chelsea sudah tidak berdaya. Kemudian, dia segera tertidur dalam pelukannya.Julius Hill masih belum tidur. Dia menatap wanita dalam pelukannya. Sekarang putra dan wanitanya ada di sisinya, sekeluarga tiga orang sudah lengkap.Namun, tatapan Julius Hill segera berubah menjadi lebih suram ketika melihat Chelsea.....Pagi berikutnya.Chelsea terbangun, Ray Kecil yang di sampingnya sedang memanggilnya, "Ibu, Ibu, matahari sudah terik. Ayo, bangun."Chelsea membuka matanya dan baru menyadari dia ternyata bangun kesiangan karena Julius Hill di sampingnya sudah bangun."Ray, maaf, semalam ... Ibu tidur agak larut, jadi …"Ray Kecil tersenyum dengan senang, "Ibu, tidak perlu menjelaskannya lagi. Aku tahu semuanya. Semalam, Ayah dan Ibu bekerja keras. Ayah berkata ingin melahirkan seorang adik perempuan agar bisa menemani bermain. Apa sudah ada adik perempuan
“Kak Julius, jangan-jangan kau berkencan dengan wanita lain di belakangku, ya?” tanya Matilda Lambert.Julius Hill mengangkat alisnya. "Mana mungkin? Aku hanya mengajak putraku jalan-jalan. Hanya ada aku dan putraku dalam mobil sekarang dan tidak ada orang lain "Chelsea terdiam, apakah dia bukan orang?"Oke, Kak Julius, aku akan memercayaimu untuk sementara. Kapan kau akan kembali? Mari kita candle-light dinner nanti.""Malam ini seharusnya akan sampai. Aku akan meneleponmu nanti malam dan meminta sekretaris membuat reservasi terlebih dahulu."“Oke, Kak Julius, aku mencintaimu.” Matilda Lambert mengirim kecupan besar di ujung telepon yang lain.Julius Hill menutup telepon.Chelsea mulai merasa tenang setelah mendengar pembicaraan mereka di telepon. Dia sebelumnya masih berpikir bagaimana menangani kejadian semalam. Pria itu jelas hanya ingin one-night stand.Sepertinya dia memang bajingan. Kemarin, pria itu membodohi putranya demi bisa tidur dengannya.Chelsea menoleh dan melihat ke
Chelsea tidak tahu cara menggambarkan perasaannya. Dia sebenarnya tahu selama tiga tahun terakhir, Julius Hill memiliki banyak wanita, mulai dari pasangan nikah hingga para aktris pendatang baru. Jadi dia tidak heran sama sekali.Namun, hatinya tetap merasa tidak nyaman bahkan terasa agak sakit.Bagaimanapun mereka sudah berhubungan badan, Chelsea mengira ... tetapi Julius Hill jelas hanya menganggapnya one-night stand.Pada saat ini, Ray Kecil berlari ke arahnya, "Ibu sedang baca koran apa? Aku juga mau lihat."Chelsea segera menyimpan korannya. Dia tidak ingin urusan Julius Hill memengaruhi putranya, "Ray, Ibu hanya melihat berita hiburan sebentar. Kamu kan belum bisa membaca, tidak perlu melihatnya.""Baiklah."Pada saat ini, ponsel Chelsea berbunyi, ada pesan yang dikirim oleh Julius Hill.Untuk apa pria itu mengirim pesan padanya?Chelsea membuka pesan, Julius Hill --- Aku akan meminta sekretaris menjemput Ray nanti, aku akan membawanya jalan-jalan hari ini.Mereka berdua sudah s
Ray Kecil bertanya dengan heran, "Mengapa kita harus lebih akrab?"Matilda Lambert, "Karena ayahmu segera menikah denganku."Setelah hening beberapa saat, Ray Kecil langsung menangis. "Kau berbohong. Saat ibuku tidak ada, kau baru punya kesempatan bersama ayahku, sekarang ibuku sudah kembali. Ayahku akan bersama ibuku dan tidak akan menikahimu!"Sambil berbicara, Ray Kecil berkata kepada Chelsea di telepon, "Ibu, aku tidak senang sama sekali di sini, cepat jemput aku."Mendengar putranya menangis, Chelsea merasa sangat sedih dan segera mengangguk. "Oke, Ray, Ibu akan menjemputmu sekarang."...Chelsea datang menjemput Ray Kecil. Ray Kecil hanya menundukkan kepala kecilnya dan tampak sangat lesu, "Bu, Bibi Matilda Lambert berbohong, kan? Ayah tidak akan menikahi bibi itu, ‘kan?"Chelsea melihat Ray Kecil sangat gelisah. Dia tidak tahu cara menghibur putranya, jadi hanya bisa berkata, "Ray, ayo kita pulang dulu.""Oke."Namun pada saat ini Sven menghentikan mereka. "Maaf, Putri Chelse
Melihat interaksi mereka berdua, Chelsea tidak pernah merasa begitu canggung seumur hidupnya.Pada saat ini, Ray Kecil berkata, "Aku yang meminta ibuku makan malam bersama. Bibi Matilda bisa pergi kalau tidak senang. Tidak ada yang akan menahanmu. Kebetulan aku bisa makan malam bersama Ayah dan Ibuku saja."Matilda Lambert langsung mendengus dengan kesal dan menarik lengan baju Julius Hill, sambil merengek, "Kak Julius, lihatlah Tuan Muda Ray."Suaranya memanggil "Kak Julius" membuat Chelsea merinding, apakah mungkin Julius Hill menyukai tipe wanita seperti ini?Julius Hill ternyata sangat menyukainya. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala Matilda Lambert dan membujuknya dengan lembut, "Sudahlah, Matilda, jangan marah lagi. Ayo, kita makan malam."Matilda Lambert mendorong piring steak di depannya ke Julius Hill. "Kak Julius, tanganku tidak kuat. Aku baru manikur hari ini, jadi tidak bisa memotong steak. Boleh bantu aku memotongnya?"“Tentu saja.” Julius Hill memotong steak
Chelsea ingin melepaskan diri darinya. "Julius Hill, aku tidak pernah mengganggumu, tapi kau selalu menggangguku. Apa salahku sebenarnya?"Chelsea sudah menyadari akal bulusnya. Pria ini selalu sengaja mengganggunya, lalu malah memfitnahnya.Julius Hill menatapnya. "Chelsea, apa salahmu? Apa kau tidak mengetahuinya?"Chelsea menggelengkan kepalanya. "Tidak."Julius Hill berbisik di telinganya, "Chelsea, aku membencimu!"Dia berkata --- Chelsea, aku membencimu.Chelsea menatapnya dengan bingung. Dia tidak mengerti mengapa pria ini membencinya.Julius Hill merasa sangat konyol, Chelsea tidak mengerti mengapa dia membencinya? Ternyata hanya dia yang belum bisa merelakannya selama ini."Chelsea, sudah berapa kali kau meninggalkanku? Coba kau hitung sendiri! Aku masih tidak mengerti kau anggap aku ini apa? Kalau kau senang, kau akan mendekatiku, kemudian tiba-tiba meninggalkan aku tanpa alasan yang jelas. Meskipun kau sudah melahirkan Ray, kau tetap bisa meninggalkan kami berdua dengan k
Julius Hill tercengang. Chelsea selalu mengungkit putranya dan tidak peduli dengannya sama sekali. Chelsea bahkan berkata dia berharap pernikahannya bisa bahagia kelak.Julius Hill mendengus, "Chelsea, mengapa aku harus menurutimu? Ray adalah putraku, aku akan punya istri baru, tentu saja Ray harus memanggilnya Ibu."“Tidak bisa!” Chelsea menolak.Julius Hill melepaskannya dan melangkah pergi.Chelsea merasakan firasat yang sangat buruk, jadi dia buru-buru mengejarnya. "Presiden Hill, apa yang ingin kau lakukan. Jangan sakiti putraku!"Julius Hill mengabaikannya dan langsung pergi ke ruang makan. Dia melihat Ray Kecil sedang makan steak dan tiba-tiba berkata, "Ray Kecil, aku akan menikah, kau juga sudah tahu, kan?"Ray Kecil itu mengangkat mata besarnya yang indah dan menatapnya dengan bingung. "Apa, Ayah?"Julius Hill mengulurkan tangan untuk meraih Matilda Lambert di kursi dan langsung menariknya ke dalam pelukan. "Aku akan menikahinya dan dia akan menjadi ibu tirimu kelak."Gerak