Chelsea tidak tahu cara menggambarkan perasaannya. Dia sebenarnya tahu selama tiga tahun terakhir, Julius Hill memiliki banyak wanita, mulai dari pasangan nikah hingga para aktris pendatang baru. Jadi dia tidak heran sama sekali.Namun, hatinya tetap merasa tidak nyaman bahkan terasa agak sakit.Bagaimanapun mereka sudah berhubungan badan, Chelsea mengira ... tetapi Julius Hill jelas hanya menganggapnya one-night stand.Pada saat ini, Ray Kecil berlari ke arahnya, "Ibu sedang baca koran apa? Aku juga mau lihat."Chelsea segera menyimpan korannya. Dia tidak ingin urusan Julius Hill memengaruhi putranya, "Ray, Ibu hanya melihat berita hiburan sebentar. Kamu kan belum bisa membaca, tidak perlu melihatnya.""Baiklah."Pada saat ini, ponsel Chelsea berbunyi, ada pesan yang dikirim oleh Julius Hill.Untuk apa pria itu mengirim pesan padanya?Chelsea membuka pesan, Julius Hill --- Aku akan meminta sekretaris menjemput Ray nanti, aku akan membawanya jalan-jalan hari ini.Mereka berdua sudah s
Ray Kecil bertanya dengan heran, "Mengapa kita harus lebih akrab?"Matilda Lambert, "Karena ayahmu segera menikah denganku."Setelah hening beberapa saat, Ray Kecil langsung menangis. "Kau berbohong. Saat ibuku tidak ada, kau baru punya kesempatan bersama ayahku, sekarang ibuku sudah kembali. Ayahku akan bersama ibuku dan tidak akan menikahimu!"Sambil berbicara, Ray Kecil berkata kepada Chelsea di telepon, "Ibu, aku tidak senang sama sekali di sini, cepat jemput aku."Mendengar putranya menangis, Chelsea merasa sangat sedih dan segera mengangguk. "Oke, Ray, Ibu akan menjemputmu sekarang."...Chelsea datang menjemput Ray Kecil. Ray Kecil hanya menundukkan kepala kecilnya dan tampak sangat lesu, "Bu, Bibi Matilda Lambert berbohong, kan? Ayah tidak akan menikahi bibi itu, ‘kan?"Chelsea melihat Ray Kecil sangat gelisah. Dia tidak tahu cara menghibur putranya, jadi hanya bisa berkata, "Ray, ayo kita pulang dulu.""Oke."Namun pada saat ini Sven menghentikan mereka. "Maaf, Putri Chelse
Melihat interaksi mereka berdua, Chelsea tidak pernah merasa begitu canggung seumur hidupnya.Pada saat ini, Ray Kecil berkata, "Aku yang meminta ibuku makan malam bersama. Bibi Matilda bisa pergi kalau tidak senang. Tidak ada yang akan menahanmu. Kebetulan aku bisa makan malam bersama Ayah dan Ibuku saja."Matilda Lambert langsung mendengus dengan kesal dan menarik lengan baju Julius Hill, sambil merengek, "Kak Julius, lihatlah Tuan Muda Ray."Suaranya memanggil "Kak Julius" membuat Chelsea merinding, apakah mungkin Julius Hill menyukai tipe wanita seperti ini?Julius Hill ternyata sangat menyukainya. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala Matilda Lambert dan membujuknya dengan lembut, "Sudahlah, Matilda, jangan marah lagi. Ayo, kita makan malam."Matilda Lambert mendorong piring steak di depannya ke Julius Hill. "Kak Julius, tanganku tidak kuat. Aku baru manikur hari ini, jadi tidak bisa memotong steak. Boleh bantu aku memotongnya?"“Tentu saja.” Julius Hill memotong steak
Chelsea ingin melepaskan diri darinya. "Julius Hill, aku tidak pernah mengganggumu, tapi kau selalu menggangguku. Apa salahku sebenarnya?"Chelsea sudah menyadari akal bulusnya. Pria ini selalu sengaja mengganggunya, lalu malah memfitnahnya.Julius Hill menatapnya. "Chelsea, apa salahmu? Apa kau tidak mengetahuinya?"Chelsea menggelengkan kepalanya. "Tidak."Julius Hill berbisik di telinganya, "Chelsea, aku membencimu!"Dia berkata --- Chelsea, aku membencimu.Chelsea menatapnya dengan bingung. Dia tidak mengerti mengapa pria ini membencinya.Julius Hill merasa sangat konyol, Chelsea tidak mengerti mengapa dia membencinya? Ternyata hanya dia yang belum bisa merelakannya selama ini."Chelsea, sudah berapa kali kau meninggalkanku? Coba kau hitung sendiri! Aku masih tidak mengerti kau anggap aku ini apa? Kalau kau senang, kau akan mendekatiku, kemudian tiba-tiba meninggalkan aku tanpa alasan yang jelas. Meskipun kau sudah melahirkan Ray, kau tetap bisa meninggalkan kami berdua dengan k
Julius Hill tercengang. Chelsea selalu mengungkit putranya dan tidak peduli dengannya sama sekali. Chelsea bahkan berkata dia berharap pernikahannya bisa bahagia kelak.Julius Hill mendengus, "Chelsea, mengapa aku harus menurutimu? Ray adalah putraku, aku akan punya istri baru, tentu saja Ray harus memanggilnya Ibu."“Tidak bisa!” Chelsea menolak.Julius Hill melepaskannya dan melangkah pergi.Chelsea merasakan firasat yang sangat buruk, jadi dia buru-buru mengejarnya. "Presiden Hill, apa yang ingin kau lakukan. Jangan sakiti putraku!"Julius Hill mengabaikannya dan langsung pergi ke ruang makan. Dia melihat Ray Kecil sedang makan steak dan tiba-tiba berkata, "Ray Kecil, aku akan menikah, kau juga sudah tahu, kan?"Ray Kecil itu mengangkat mata besarnya yang indah dan menatapnya dengan bingung. "Apa, Ayah?"Julius Hill mengulurkan tangan untuk meraih Matilda Lambert di kursi dan langsung menariknya ke dalam pelukan. "Aku akan menikahinya dan dia akan menjadi ibu tirimu kelak."Gerak
Matilda Lambert segera tutup mulut.Julius Hill meliriknya lagi dan berkata dengan kesal, "Mengapa belum pergi? Mengapa kau masih di sini? Apa kau pikir aku benar-benar mengundangmu untuk makan malam?"Matilda Lambert, "..."Julius memang mengundang dia datang untuk makan malam, ternyata dia hanya dimanfaatkan. Matilda Lambert langsung pergi.Julius Hill duduk sendirian di ruang tamu. Ray Kecil menangis dengan sedih di lantai atas, "Ayah, cepat lepaskan aku! Aku mau bertemu dengan ibuku. Huh, kau adalah penjahat besar! Aku tidak menyukaimu lagi!"Di luar, Chelsea mengetuk pintu dengan putus asa. "Julius Hill, buka pintunya! Kenapa kau tidak membiarkan aku melihat putraku?!"Baik ibu dan anak semuanya memaki Julius Hill.Julius Hill mendengus dan tidak memedulikan mereka....Chelsea masih belum pergi. Dia sudah lelah berteriak. Julius Hill tidak membukakan pintu untuknya, jadi dia hanya bisa duduk di tangga.Ray Kecil masih di dalam jadi Chelsea sangat khawatir. Dia tidak sanggup meni
Mengapa?Mengapa dia harus pergi ke kamar Julius Hill?"Apa mau majikan kalian sebenarnya? Apa tidak bisa bicara terus terang saja? Untuk apa berputar-putar seperti ini?"Pelayan itu merasa tidak bersalah. "Nona Chelsea, Anda harus menanyakan ini pada Tuan. Kami para pelayan hanya menuruti perintah. Tolong jangan persulit kami."Chelsea hanya bisa pergi ke kamar Julius Hill. Julius Hill tidak mengunci pintu, jadi Chelsea langsung mendorong pintu dan masuk.Sudah tengah malam, tetapi Julius Hill belum tidur. Dia mengenakan piyama sutra hitam dan berdiri di depan jendela setinggi langit-langit. Ketika melihat Chelsea datang, Julius Hill perlahan berbalik ke satu sisi dan meliriknya. "Sudah datang?"Dia dan putranya sudah setengah mati, tetapi pria ini masih begitu santai di sini. Chelsea menggertakkan giginya dan berkata, "Presiden Hill, apa maumu? Apa sudah puas menyiksaku? Jika tidak senang denganku, hadapi aku saja! Kenapa harus melampiaskan amarah pada Ray?""Oke, aku akan menghada
Julius Hill, yang ditindih, mengangkat alisnya dan menatap wanita di atas tubuhnya. "Apa yang ingin kau lakukan?"Chelsea mengulurkan tangan untuk menyibakkan rambut ikal cokelatnya dan tersenyum lebar, "Julius Hill, mengapa aku membiarkanmu meniduriku? Aku yang akan menidurimu malam ini!"Julius Hill tersenyum tipis, semua kekesalannya selama beberapa waktu ini langsung sirna."Putri Chelsea, kau anggap aku ini apa? Bisa kau tiduri kapan pun kau mau?"Dia bukan lagi Julius Wright muda yang dulu. Dia adalah orang yang berkuasa saat ini dan telah menjadi Presiden pada usia muda.Sambil berbicara, Julius Hill berbalik dan menekan Chelsea di bawahnya. Dia membungkuk dan mengecup bibir merahnya dengan kencang.Kedua tangan mungil Chelsea merangkul lehernya dan membalas ciumannya dengan antusias. Dia tidak akan mengakui kalah.Ketika Chelsea mengaitkan ujung lidahnya, pinggang Julius Hill terasa kebas. Dia merasa jiwanya sudah melayang karena wanita ini.Pada saat ini, Chelsea berbalik lag