“Em, Senior serap saja.”Selesai bicara, David duduk bersila dengan patuh dan menunggu rekasi dari Liman kepada dirinya. Tak sampai setengah jam kemudian, tiba-tiba sebuah aliran panas muncul di tubuhnya tanpa sebab. David sama sekali tidak panik. Dia tahu bahwa ini adalah reaksi setelah Liman selesai mencerna kristal dewa.Dia menggiring aliran panas ini berputar di tubuh sebanyak satu keliling, kemudian melihat aliran panas perlahan-lahan mengecil. Hingga sampai David menggerakkan putraran ke dua, aliran panas sepenuhnya menghilang di tubuh dan sepenuhnya diserap oleh David.Tapi sepenglihatan David, David menemukan keterampilannya tidak mengalami kemajuan sedikitpun. David tidak percaya. Dia mengeluarkan seluruh auranya dan menemukan memang seperti itu. Di tengah keraguan, dia kembali menyembunyikan dirinya.Namun di saat itu juga, ada banyak orang di dalam kota yang merasakan kekuatan ini dan ada beberapa orang yang keluar dari kamar. Hanya saja, tenaga ini segera diserap kembali
Melalui satu kali sarapan ini justru membuat Nyonya Tuan Kota merasa David jauh lebih realistis. Sebelumnya, dia terlalu kaku hingga tidak mirip dengan kemantapan yang seharusnya dimiliki David di usia seperti ini. Setelah menunggu Winna membawa Reyna meninggalkan meja makan, David baru kembali pada sikap biasanya. Benar-benar bukan karena David menyukai Reyna atau yang lainnya, tapi David secara alami tidak bisa melawan wanita lemah. “Sudara David, menurutku, bagaimana kalau kamu jangan mengembara ke segala penjuru lagi. Sebaiknya berkeluarga di Kota Elang kami saja. Di sini tersedia semua yang diperlukan.” Husein melihat pemandangan ini dan berkata dengan maksud tersirat. “Seorang pria harus melakukan perjalanan jauh demi menggapai cita-cita dan ambisinya. Tuan jangan bercanda lagi.” David segera mengerti maksunya dan hanya bisa mengalihkan topik pembicaraan. David memaksakan diri untuk bertanya, “Tuan, apakah kamu memiliki terpidana mati atau sejenisnya?”“Apa itu terpidana ma
Tampaknya dalam hal ini, Liman lebih tertarik dari waktu yang pernah ada sebelumnya. Mungkin karena kristal dewa itu. Mendengar Liman berbicara demikian, David juga tidak ragu lagi. Begitu pikirannya digerakkan, ternyata benar, sebuah kesadaran spiritual yang aneh muncul di benaknya. David merasakannya sejenak, memang benar seperti apa yang dikatakan Liman. Dirinya bisa mengilangkan kesaaaran spiritual ini dan mengusir Liman masuk ke dalam Dunia Rahasia Pola Naga kapanpun juga. Saat Liman mengambil alih tubuhnya, David menempati benaknya. Setelah itu ada sejenis perasaan aneh. Dia bisa merasakan dan melihat apa yang sedang dilakukan dirinya, tapi itu bukan dorongan dari dirinya sendiri. Sangat aneh. Meskipun Liman mengendalikan tubuh David dengan tidak selincah David sendiri, tetapi itu juga sudah termasuk cukup bagus. “Siapa kamu? Apa yang ingin kamu lakukan?” Penjahat itu melihat Sutris segera pergi setelah membawa satu orang asing kemari dan merasa tidak aman secara naluriah.
Melihat tampang penjahat yang waspada, David merasa lucu. Seorang penjahat tahap akhir maha guru saja. Bahkan entah berapa banyak petinggi silat yang telah kubunuh, oke?“Kalau begitu, Tuan punya permintaan apa? Selama itu adalah hal yang bisa kulakukan, aku pasti akan melakukannya.” Penjahat tampak mengira David menyelamatkannya untuk menyuruhnya melakukan sesuatu. Demi bertahan hidup, dia segera berbicara demikian. “Tidak ada hal yang perlu kamu lakukan. Sekarang kamu sudah aman dan sudah boleh pergi.”David juga malas untuk ngomong kosong dengan seseorang yang akan mati. “Kalau begitu aku akan benaran pergi.” Penjahat itu masih sedikit tidak percaya. Bagaimanapun juga, dia adalah orang yang sangat jahat dan tidak mungkin akan percaya pada kebaikan orang lain. David tidak berbicara lagi dan hanya menunjuk ke depan pintu dengan jarinya. Maksudnya adalah pintunya ada di sana dan terserah padamu saja. Maka dari itu, penjahat itu berjalan ke luar pintu dengan tidak sungkan dan menghi
“Itu sudah pasti.” Melihat David menyetujui sarannya, Sion tentu menjanjikan janji-janji kosong ini juga.Siapa yang tahu masalah ke depannya? Lagipula, setelah menyelesaikan misi kali ini, setelah dirinya bergabung ke dalam Menara Bayangan, bukankah semuanya terserah bagaimana dia memperlakukannya. “Apa yang sedang kamu tunggu? Ayo segera ke sana.” Berpikir sampai di sini, sedikit ketidaksenangan dalam hati Sion menghilang. “Baiklah, Kak Sion, aku akan tunjukkan jalannya sekarang juga.” Setelah itu, David membawa Sion berbelok ke sana kemari hingga sampai ke tempat rumah makan itu. Kemudian Sion juga melihat “diri sendiri” yang duduk sambil minum anggur di lantai dua. Agar lebih nyata, maka yang terbaik adalah terdapat lebih banyak saksi mata di sampingnya. David bergaya ingin mengambil tindakan. Tapi Sion malah menariknya.“Saudara Daud, di sini ada banyak orang dan sulit untuk menyerang secara diam-diam. Ditambah lagi dengan orang itu samar-samar juga merupakan petinggi silat
“Mungkin karena sudah mabuk.” David segera mencari sebuah alasan yang terlihat memiliki dasar. “Mungkin saja.” Sion mengeluarkan gambar wajah dan mencocokkannya sejenak. Memang benar orang ini.Melihat orang yang selalu menghabiskan uang di rumah makannya sendiri dibunuh seseorang dan mati di tempat begitu keluar, orang di rumah makan juga tercengang untuk sesaat. “Ha? Terjadi pembunuhan.” Sesaat kemudian, orang rumah makan bereaksi dan berteriak kencang. Di tengah malam ada banyak orang yang terbangun. “Kak Sion, kita bawa pulang mayatnya untuk mengumpulkan hadiah dulu saja. Di sini bukan tempat untuk melamun.” David mengingatkan sambil menggendong mayat di atas lantai, meskipun dirinya sangat berharap ada lebih banyak penonton di tempat kejadian. “Baik.” Sion juga bereaksi. Memang benar jika tempat ini bukan tempat untuk berbingung. Dia menanggalkan kebingungan dalam hatinya untuk sesaat dan mengikuti David melompat terbang ke toko tempat di mana Topan berada.“Tok tok tok” di
“Ini adalah Tuan Nirbayang, cepat beri salam kepada Tuan Nirbayang.”Topan datang bersama pria tua itu dan langsung memarahi David dan Sion.“Junior menghadap Tuan Nirbayang!” David dan Sion memberi salam secara serempak. Sion sangat tulus demi bisa masuk ke Menara Bayangan di kemudian hari. David juga sangat tulus dalam berakting demi hasil yang lebih nyata. “Ini adalah yang saya katakan kepada Anda barusan, dua saudara yang membawa pulang target kita. Yang di sebelah kiri ini adalah Daud dan yang di sebelah kanan ini adalah Sion.”Topan kemudian berbalik badan memperkenalkan David berdua kepada pria tua. “Em.” Pria tua menjawab dengan datar dan langsung memutar kepala melihat mayat di atas lantai. Entah kenapa dalam beberapa saat, pria tua yang dipanggil sebagai Tuan Nirbayang mengeluarkan sebuah batu kristal abu-abu dari tangannya dan mulai menyensor. Setelah sekian lama, dia kemudian berkata, “Ya, orang itu. Cuma sekarang barangnya sudah tidak ada di mayatnya lagi.”Selesai bi
Melihat David dan Sion pergi, Topan berbalik badan dan pergi ke halaman belakang. Nirbayang masih sedang meneliti mayat itu. “Tuan Nirbayang, karena kita tidak mendapatkan barang di tubuh target, kenapa masih mau memberi mereka berdua hadiah?” Topan meminta nasihat. “Mekipun tidak menemukan barangnya, tapi memang benar adalah orang ini. Sudahlah, urusan selanjutnya tidak perlu diurus olehmu. Kamu lakukan urusanmu sendiri dengan tenang saja. Setelah mendaftarkan kedua orang ini, maka sudah mengisi kekosongan dua orang yang gugur sebelumnya.” Nirbayang mengatakan beberapa patah kata kepada Topan menyuruh Topan pergi. Dia pergi meninggalkan toko dari halaman belakang dengan membawa mayat itu. Setelah mengeluarkan batu kristal dan merasakannya, ternyata benar, di tubuh mayat ini samar-samar terdapat aura kristal dewa. Hanya saja, sekarang sudah sampai di ambang hampir musnah. Jika bukan kristal dewa diberikan orang ini kepada orang lain, maka kristal dewa diambil seseoang setelah oran