Melihat tampang penjahat yang waspada, David merasa lucu. Seorang penjahat tahap akhir maha guru saja. Bahkan entah berapa banyak petinggi silat yang telah kubunuh, oke?“Kalau begitu, Tuan punya permintaan apa? Selama itu adalah hal yang bisa kulakukan, aku pasti akan melakukannya.” Penjahat tampak mengira David menyelamatkannya untuk menyuruhnya melakukan sesuatu. Demi bertahan hidup, dia segera berbicara demikian. “Tidak ada hal yang perlu kamu lakukan. Sekarang kamu sudah aman dan sudah boleh pergi.”David juga malas untuk ngomong kosong dengan seseorang yang akan mati. “Kalau begitu aku akan benaran pergi.” Penjahat itu masih sedikit tidak percaya. Bagaimanapun juga, dia adalah orang yang sangat jahat dan tidak mungkin akan percaya pada kebaikan orang lain. David tidak berbicara lagi dan hanya menunjuk ke depan pintu dengan jarinya. Maksudnya adalah pintunya ada di sana dan terserah padamu saja. Maka dari itu, penjahat itu berjalan ke luar pintu dengan tidak sungkan dan menghi
“Itu sudah pasti.” Melihat David menyetujui sarannya, Sion tentu menjanjikan janji-janji kosong ini juga.Siapa yang tahu masalah ke depannya? Lagipula, setelah menyelesaikan misi kali ini, setelah dirinya bergabung ke dalam Menara Bayangan, bukankah semuanya terserah bagaimana dia memperlakukannya. “Apa yang sedang kamu tunggu? Ayo segera ke sana.” Berpikir sampai di sini, sedikit ketidaksenangan dalam hati Sion menghilang. “Baiklah, Kak Sion, aku akan tunjukkan jalannya sekarang juga.” Setelah itu, David membawa Sion berbelok ke sana kemari hingga sampai ke tempat rumah makan itu. Kemudian Sion juga melihat “diri sendiri” yang duduk sambil minum anggur di lantai dua. Agar lebih nyata, maka yang terbaik adalah terdapat lebih banyak saksi mata di sampingnya. David bergaya ingin mengambil tindakan. Tapi Sion malah menariknya.“Saudara Daud, di sini ada banyak orang dan sulit untuk menyerang secara diam-diam. Ditambah lagi dengan orang itu samar-samar juga merupakan petinggi silat
“Mungkin karena sudah mabuk.” David segera mencari sebuah alasan yang terlihat memiliki dasar. “Mungkin saja.” Sion mengeluarkan gambar wajah dan mencocokkannya sejenak. Memang benar orang ini.Melihat orang yang selalu menghabiskan uang di rumah makannya sendiri dibunuh seseorang dan mati di tempat begitu keluar, orang di rumah makan juga tercengang untuk sesaat. “Ha? Terjadi pembunuhan.” Sesaat kemudian, orang rumah makan bereaksi dan berteriak kencang. Di tengah malam ada banyak orang yang terbangun. “Kak Sion, kita bawa pulang mayatnya untuk mengumpulkan hadiah dulu saja. Di sini bukan tempat untuk melamun.” David mengingatkan sambil menggendong mayat di atas lantai, meskipun dirinya sangat berharap ada lebih banyak penonton di tempat kejadian. “Baik.” Sion juga bereaksi. Memang benar jika tempat ini bukan tempat untuk berbingung. Dia menanggalkan kebingungan dalam hatinya untuk sesaat dan mengikuti David melompat terbang ke toko tempat di mana Topan berada.“Tok tok tok” di
“Ini adalah Tuan Nirbayang, cepat beri salam kepada Tuan Nirbayang.”Topan datang bersama pria tua itu dan langsung memarahi David dan Sion.“Junior menghadap Tuan Nirbayang!” David dan Sion memberi salam secara serempak. Sion sangat tulus demi bisa masuk ke Menara Bayangan di kemudian hari. David juga sangat tulus dalam berakting demi hasil yang lebih nyata. “Ini adalah yang saya katakan kepada Anda barusan, dua saudara yang membawa pulang target kita. Yang di sebelah kiri ini adalah Daud dan yang di sebelah kanan ini adalah Sion.”Topan kemudian berbalik badan memperkenalkan David berdua kepada pria tua. “Em.” Pria tua menjawab dengan datar dan langsung memutar kepala melihat mayat di atas lantai. Entah kenapa dalam beberapa saat, pria tua yang dipanggil sebagai Tuan Nirbayang mengeluarkan sebuah batu kristal abu-abu dari tangannya dan mulai menyensor. Setelah sekian lama, dia kemudian berkata, “Ya, orang itu. Cuma sekarang barangnya sudah tidak ada di mayatnya lagi.”Selesai bi
Melihat David dan Sion pergi, Topan berbalik badan dan pergi ke halaman belakang. Nirbayang masih sedang meneliti mayat itu. “Tuan Nirbayang, karena kita tidak mendapatkan barang di tubuh target, kenapa masih mau memberi mereka berdua hadiah?” Topan meminta nasihat. “Mekipun tidak menemukan barangnya, tapi memang benar adalah orang ini. Sudahlah, urusan selanjutnya tidak perlu diurus olehmu. Kamu lakukan urusanmu sendiri dengan tenang saja. Setelah mendaftarkan kedua orang ini, maka sudah mengisi kekosongan dua orang yang gugur sebelumnya.” Nirbayang mengatakan beberapa patah kata kepada Topan menyuruh Topan pergi. Dia pergi meninggalkan toko dari halaman belakang dengan membawa mayat itu. Setelah mengeluarkan batu kristal dan merasakannya, ternyata benar, di tubuh mayat ini samar-samar terdapat aura kristal dewa. Hanya saja, sekarang sudah sampai di ambang hampir musnah. Jika bukan kristal dewa diberikan orang ini kepada orang lain, maka kristal dewa diambil seseoang setelah oran
David hanya sempat mengatakan sepatah kata dan sudah dipukul melayang oleh kekuatan besar dari belakangnya. Di melayang sejauh puluhan meter dan berguling beberapa putaran di lantai sebelum berhenti. Setelah mengalami luka berat, David bersiap untuk bangkit berdiri. Setelah itu terdengar suara bertubi-tubi. Yang terbaring di atas lantai dengan gaya yang sama persis dengan dirinya adalah Sion. Peringatan dari David itu tidak berguna. David bangkit berdiri dan memuntahkan darah dari mulutnya. Melihat ke arah orang di belakang, ternyata memang Tuan Nirbayang dari Menara Bayangan. Setelah mengambil tindakan terhadap mereka berdua, dia tidak meneruskan mengambil tindakan. “Tuan Nirbayang, apa maksudmu ini?” Tanya David.Nirbayang hanya melihat David dan Sion berdua dan tidak berniat menjawab David.Kekuatan kedua orang ini biasa-biasa saja. Tidak seharusnya merupakan orang yang bisa menyatu dan menyerap kristal dewa. Mungkin memang tidak tahu apa itu kristal dewa. Meskipun Nirbayang ter
“Apakah Saudara David menghadapi kesulitan dan terburu-buru untuk pergi?” Tanya Husein kepada David di dalam aula Kediaman Tuan Kota.“Tidak apa-apa. Saya cuma sudah lama mengganggu dan ditambah dengan masih memiliki urusan penting, jadi tidak terus mengobrol lagi.” David menjawab dengan sangat sempurna. Sebaiknya tidak membicarakan masalah menyelinap ke dalam Menara Bayangan kepada Husein. Meskipun pergaulan beberapa hari ini sangat menyenangkan, tapi jauh dari tahap berbicara dari hati ke hati. “Apakah berhubungan dengan pertarungan singkat di dalam kota tadi malam? Tenang saja, selama di dalam Kota Elang, belum ada orang yang berani bertindak ceroboh.”Husein tidak menyerah untuk menahannya dan mengungkapkan sebuah omongan mendominasi yang disertai dengan kekuatan yang muncul secara tiba-tiba. Ini juga benaran membuat David percaya bahwa Husein memiliki kepercayaan diri untuk melawan Nirbayang.“Tuan terlalu khawatir. Benaran tidak apa-apa dan saya murni hanya ingin pergi ke lebi
Setelah keluar dari Kediaman Tuan Kota, David melambaikan tangan kepada Husein dan istrinya, dan langsung pergi dengan menerbangkan tubuhnya. Suasanna hati Nirbayang belakangan ini sangat tidak bagus. Sebuah kesempatan besar yang hampir diraihnya hilang dengan begitu saja hanya karena keraguannya sementara dan tidak mengambil tindakan secara pribadi. Dia memainkan batu kristal di tangannya. Batu kristal ini didapatkannya dengan diam-diam menyerang seseorang yang hampir menerobos ke tahap penguasa silat.Awalnya saat dirinya kembali ke kubu di Kota Elang ini dan ingin memurnikan batu kristal yang tidak termasuk kristal dewa ini, dia merasakan kristal dewa lainnya melalui batu kristal yang tidak termasuk krital dewa ini. Maka dari itu muncullah hal selanjutnya. Dia merasakan kristal dewa berada di tubuh seorang bocah tahap awal petinggi silat. Di bawah keadaan yang tidak mengganggu Husein, Nirbayang menyuruh anggota Menara Bayangan yang ditempatkan di sini untuk mengambil tindakan. M