“Mungkin karena sudah mabuk.” David segera mencari sebuah alasan yang terlihat memiliki dasar. “Mungkin saja.” Sion mengeluarkan gambar wajah dan mencocokkannya sejenak. Memang benar orang ini.Melihat orang yang selalu menghabiskan uang di rumah makannya sendiri dibunuh seseorang dan mati di tempat begitu keluar, orang di rumah makan juga tercengang untuk sesaat. “Ha? Terjadi pembunuhan.” Sesaat kemudian, orang rumah makan bereaksi dan berteriak kencang. Di tengah malam ada banyak orang yang terbangun. “Kak Sion, kita bawa pulang mayatnya untuk mengumpulkan hadiah dulu saja. Di sini bukan tempat untuk melamun.” David mengingatkan sambil menggendong mayat di atas lantai, meskipun dirinya sangat berharap ada lebih banyak penonton di tempat kejadian. “Baik.” Sion juga bereaksi. Memang benar jika tempat ini bukan tempat untuk berbingung. Dia menanggalkan kebingungan dalam hatinya untuk sesaat dan mengikuti David melompat terbang ke toko tempat di mana Topan berada.“Tok tok tok” di
“Ini adalah Tuan Nirbayang, cepat beri salam kepada Tuan Nirbayang.”Topan datang bersama pria tua itu dan langsung memarahi David dan Sion.“Junior menghadap Tuan Nirbayang!” David dan Sion memberi salam secara serempak. Sion sangat tulus demi bisa masuk ke Menara Bayangan di kemudian hari. David juga sangat tulus dalam berakting demi hasil yang lebih nyata. “Ini adalah yang saya katakan kepada Anda barusan, dua saudara yang membawa pulang target kita. Yang di sebelah kiri ini adalah Daud dan yang di sebelah kanan ini adalah Sion.”Topan kemudian berbalik badan memperkenalkan David berdua kepada pria tua. “Em.” Pria tua menjawab dengan datar dan langsung memutar kepala melihat mayat di atas lantai. Entah kenapa dalam beberapa saat, pria tua yang dipanggil sebagai Tuan Nirbayang mengeluarkan sebuah batu kristal abu-abu dari tangannya dan mulai menyensor. Setelah sekian lama, dia kemudian berkata, “Ya, orang itu. Cuma sekarang barangnya sudah tidak ada di mayatnya lagi.”Selesai bi
Melihat David dan Sion pergi, Topan berbalik badan dan pergi ke halaman belakang. Nirbayang masih sedang meneliti mayat itu. “Tuan Nirbayang, karena kita tidak mendapatkan barang di tubuh target, kenapa masih mau memberi mereka berdua hadiah?” Topan meminta nasihat. “Mekipun tidak menemukan barangnya, tapi memang benar adalah orang ini. Sudahlah, urusan selanjutnya tidak perlu diurus olehmu. Kamu lakukan urusanmu sendiri dengan tenang saja. Setelah mendaftarkan kedua orang ini, maka sudah mengisi kekosongan dua orang yang gugur sebelumnya.” Nirbayang mengatakan beberapa patah kata kepada Topan menyuruh Topan pergi. Dia pergi meninggalkan toko dari halaman belakang dengan membawa mayat itu. Setelah mengeluarkan batu kristal dan merasakannya, ternyata benar, di tubuh mayat ini samar-samar terdapat aura kristal dewa. Hanya saja, sekarang sudah sampai di ambang hampir musnah. Jika bukan kristal dewa diberikan orang ini kepada orang lain, maka kristal dewa diambil seseoang setelah oran
David hanya sempat mengatakan sepatah kata dan sudah dipukul melayang oleh kekuatan besar dari belakangnya. Di melayang sejauh puluhan meter dan berguling beberapa putaran di lantai sebelum berhenti. Setelah mengalami luka berat, David bersiap untuk bangkit berdiri. Setelah itu terdengar suara bertubi-tubi. Yang terbaring di atas lantai dengan gaya yang sama persis dengan dirinya adalah Sion. Peringatan dari David itu tidak berguna. David bangkit berdiri dan memuntahkan darah dari mulutnya. Melihat ke arah orang di belakang, ternyata memang Tuan Nirbayang dari Menara Bayangan. Setelah mengambil tindakan terhadap mereka berdua, dia tidak meneruskan mengambil tindakan. “Tuan Nirbayang, apa maksudmu ini?” Tanya David.Nirbayang hanya melihat David dan Sion berdua dan tidak berniat menjawab David.Kekuatan kedua orang ini biasa-biasa saja. Tidak seharusnya merupakan orang yang bisa menyatu dan menyerap kristal dewa. Mungkin memang tidak tahu apa itu kristal dewa. Meskipun Nirbayang ter
“Apakah Saudara David menghadapi kesulitan dan terburu-buru untuk pergi?” Tanya Husein kepada David di dalam aula Kediaman Tuan Kota.“Tidak apa-apa. Saya cuma sudah lama mengganggu dan ditambah dengan masih memiliki urusan penting, jadi tidak terus mengobrol lagi.” David menjawab dengan sangat sempurna. Sebaiknya tidak membicarakan masalah menyelinap ke dalam Menara Bayangan kepada Husein. Meskipun pergaulan beberapa hari ini sangat menyenangkan, tapi jauh dari tahap berbicara dari hati ke hati. “Apakah berhubungan dengan pertarungan singkat di dalam kota tadi malam? Tenang saja, selama di dalam Kota Elang, belum ada orang yang berani bertindak ceroboh.”Husein tidak menyerah untuk menahannya dan mengungkapkan sebuah omongan mendominasi yang disertai dengan kekuatan yang muncul secara tiba-tiba. Ini juga benaran membuat David percaya bahwa Husein memiliki kepercayaan diri untuk melawan Nirbayang.“Tuan terlalu khawatir. Benaran tidak apa-apa dan saya murni hanya ingin pergi ke lebi
Setelah keluar dari Kediaman Tuan Kota, David melambaikan tangan kepada Husein dan istrinya, dan langsung pergi dengan menerbangkan tubuhnya. Suasanna hati Nirbayang belakangan ini sangat tidak bagus. Sebuah kesempatan besar yang hampir diraihnya hilang dengan begitu saja hanya karena keraguannya sementara dan tidak mengambil tindakan secara pribadi. Dia memainkan batu kristal di tangannya. Batu kristal ini didapatkannya dengan diam-diam menyerang seseorang yang hampir menerobos ke tahap penguasa silat.Awalnya saat dirinya kembali ke kubu di Kota Elang ini dan ingin memurnikan batu kristal yang tidak termasuk kristal dewa ini, dia merasakan kristal dewa lainnya melalui batu kristal yang tidak termasuk krital dewa ini. Maka dari itu muncullah hal selanjutnya. Dia merasakan kristal dewa berada di tubuh seorang bocah tahap awal petinggi silat. Di bawah keadaan yang tidak mengganggu Husein, Nirbayang menyuruh anggota Menara Bayangan yang ditempatkan di sini untuk mengambil tindakan. M
Apa mungkin Nirbayang masih curiga setelah mengetes mereka hari itu? Maka dari itu, peninjauan Menara Bayangan terhadap mereka berdua belum lolos untuk waktu yang lama. Di tengah-tengah, Sion juga pernah menemuinya untuk minum anggur sebanyak dua kali. Semuanya ditraktir oleh David, karena terhadap Sion maupun Menara Bayangan David menunjukkan dirinya memang tinggal di sini. Tidak termasuk begitu menyenangkan, tapi masih termasuk harmonis. Keduanya tampak kecewa dengan bergabung dengan Menara Bayangan. Setidaknya, David menunjukkan sikap seperti ini di depan Sion.Saat sedang mengira hari ini juga sama seperti biasanya dan tidak akan ada jawaban apa pun, Sion berjalan kemari dengan cepat. “Saudara Daud, sudah ada jawaban dari sebelah sana dan menyuruh kira pergi ke sana sejenak.” Sion berkata kepada David yang berada di jendela dari kejauhan.Mendengar omongannya, David menjadi bersemangat. Setelah itu, dia turun dari rumah makan dan bergegas pergi ke kubu Menara Bayangan bersama
David berjalan pelan di sepanjang perjalanan kembali ke sebuah penginapan di samping rumah makan. Penginapan ini sebenarnya memiliki bos yang sama dengan rumah makan. David tinggal di sini dan minum anggur di rumah makan juga masih bisa menikmati banyak diskon. Setelah masuk ke kamar dan merasakan tidak ada keanehan apa pun di sekitar, David kemudian membuka amplop yang diberikan Nirbayang.Saat melihat isi amplop, David langsung sedikit tertegun untuk sesaat. Di kertas surat ternyata tertulis: “Bunuh Sion, bawa kembali mayat Sion.”Apa maksud dari Menara Bayangan? Mengusir orang yang pernah bekerja keras untuk mereka?Untuk sesaat, David benar-benar tidak mengerti. Tapi, melihat isi di kertas surat, David tahu bahwa mungkin yang tertulis di atas kertas Sion adalah bunuh dia dan bawa mayatnya kembali.“Apakah ada yang tidak dimengerti dari hal ini? Apakah kamu pernah melihat pembunuh yang berperasaan?” Saat ini Liman berbicara di dalam benak David.Benar juga. Satu kata dari Liman m