Syarif berteriak kesakitan dan segera mengeluarkan ponsel untuk menelepon kepala satpam, Bobi Januar. “Pak Bobi, ada yang membuat keributan di perusahaan. Segera bawa orang kemari.”“Benar, di ruang konferensi!”Setelah menutup telepon, dia menatap David dengan wajah dingin dan berkata, “Bocah, aku sudah memanggil satpam. Habislah kamu!”“Benarkah? Aku akan menunggu.” David melepaskannya, kemudian duduk dengan sangat tidak peduli. “David, kamu berani memukul Kak Syarif, kamu tunggu untuk mengalami petaka besar saja.” Yuniarti berkata sambil tertawa di atas penderitaan dari samping. Tanto tersenyum dengan lebih kejam lagi. “Orang udik, jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu pasti merasa dirimu sudah mau dipecat, jadi sekalian buat keributan saja.”“Tapi aku tidak takut padamu. Tunggu sampai Presdir David datang. Kak Syarif akan bersaksi untuk kami dan kesalahan tetap ada di kamu.”“Kamu kira dengan sembarangan membuat keributan, maka bisa bisa membuat kami gagal wawan
Melihat gerakan Bobi, si kepala satpam. Pada saat itu, Yuniarti dan Tanto tercengang bersama.Mereka tidak salah dengan, ‘kan? Bobi bahkan menyapa David sebagai Pak David?Syarif terlebih dahulu tertegun, kemudian dengan suara nyaring berkata, “Pak Bobi, apa yang kamu lakukan? Anak ini bukan Presdir David……”“Tutup mulutmu!”Bobi membentaknya dan berharap bisa mencabik-cabik dirinya. “Kamu benar-benar buta. Yang berada di hadapan kita ini adalah Presdir David perusahaan kita. Nyalimu sungguh besar dan bahkan berani menyinggungnya!”“Boom!”Syarif hanya merasakan dentuman keras di kepalanya dan dia sepenuhnya terdiam di tempat. Ternyata anak ini adalah Presdir David!Bagaimana ini mungkin?Setelah itu, wajahnya langsung memucat. Bobi tidak akan salah mengenal orang. Dengan begitu, bukankah dirinya sudah berakhir?“Tidak mungkin!”“Ini tidak mungkin!”Tiba-tiba, terdengar suara teriakan Yuniarti. “Bagaimana mungkin anak ini adalah Presdir David? Tidak! Aku tidak percaya!”Saat ini, di
Syarif melumpuh dan hanya merasa seluruh tenaga di tubuhnya terkuras habis.Ini belum selesai. Tari melihat ke arah Yunarti dan Tanto dengan dingin dan berkata, “Dan juga kalian berdua, aku umumkan bahwa lamaran pekerjaan kalian gagal. Mulai hari ini kalian akan dimasukkan dalam catatan hitam perusahaan kami dan tidak akan dipekerjakan selamanya!”Tubuh Yuniarti dan Tanto bergetar kencang dan wajah mereka dipenuhi penyesalan.“Usir mereka keluar!”Setelah melambaikan tangan, Tari berbalik badan dan meninggalkan ruang konferensi. Bobi melirik Syarif sambil tersenyum dingin. Begitu tangan besarnya dilambaikan, “Ayo, usir ketiga orang bodoh ini keluar!”Sekian banyak satpam di belakangnya langsung maju bersamaan dan langsung pergi dengan mengapit ketiga orang itu.Kantor Presiden Direktur Freya.Ini pertama kalinya David masuk ke kantornya sendiri. Dia berjalan ke depan jendela Perancis dan menikmati pemandangan di luar sambil mengangguk secara diam-diam. Tidak bisa dipungkiri bahwa pem
Di pintu gerbang Freya Group.“Bu, perusahaan kami tidak mengijinkan orang yang tidak berurusan untuk masuk. Harap Anda bisa mengerti.”Beberapa orang satpam menghadang Herawati dan memberi penjelasan hingga bibir mereka kering. Herawati berkacak pinggang dan dengan tampak sangat marah berkata, “Segerombolan a*jing penjaga pintu bahkan berani melarangku masuk.”“Aku tidak takut untuk memberitahu kalian bahwa aku mengenal wakil menejer utama kalian, Surya Wangsa.”“Tunggu sampai aku bertemu dengan Surya, aku akan melaporkan kalian dan membuat kalian semua pergi dengan membawa barang kalian!”Begitu omongan ini keluar, raut wajah beberapa satpam itu langsung berubah. Dengan berhati-hati, satpam yang memimpin berkata, “Anda……Anda benar-benar mengenal Pak Surya?”“Begitulah!”Herawati tersenyum dingin dengan sangat sombong dan berkata, “Tidak hanya seperti itu, anak perempuan dan anak laki-lakiku akan segera menjadi sektretaris dan supir presiden direktur kalian.”“Kalian berani memperla
“Tunggu lagi saja.”Omongannya baru diselesaikan dan Herawati sudah menelepon kemari.Surya segera duduk dan membuat isyarat tangan agar mereka diam dan berkata, “Teleponnya sudah datang, kelihatannya mereka sudah lolos wawancara.”Setelah mengangkat telepon, dia segera tersenyum dan berkata, “Tante Herawati, bagaimana?”“Bagaimana ibumu!” Herawati langsung ngomong kotor dengan frustasi begitu membuka mulut di telepon.“Tante, kenapa kamu memaki?” Wajah Surya langsung masam dan dia berkata dengan sedikit tidak senang. Herawati langsung marah dengan berkata “B*jingan kecil, aku memarahimu adalah hal ringan. Jika bukan karena satpam mengusir kami, aku bahkan ingin menerobos masuk untuk memenggalmu.”“Apa katamu? Satpam mengusir kalian? Apa yang terjadi sebenarnya?” kata Surya dengan raut wajah yang langsung berubah. Mendengar omongan ini, Wulan bertiga segera mengangkat kepala melihat ke arahnya. Herawati meraung di dalam telepon. “B*jingan kecil bernama Surya, kamu berpura-pura bodoh
Surya tertegun dan tertawa nyaring sambil berkata, “Hahaha, apa katamu? Kamu memecat kami?”“David, kamu itu siapa? Kamu punya hak apa untuk memecat kami?” kata Gerry sambil tersenyum menghina. “David, kamu kira dirimu adalah Presdir David dan bisa memecat kami sesuka hati?” Citra tidak bisa menahan kegembiraannya. “Hahaha!”Untuk sesaat, beberapa orang itu tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perut.Wulan melihat David dengan tatapan seperti melihat badut dan sama-sama merasa dirinya sangat konyol. Saat David akan membuka mulut, dari dalam siaran perusahaan tiba-tiba terdengar suara yang sangat serius, “Pemberitahuan mendesak. Seluruh karyawan harap segera menuju ruang konferensi untuk rapat dan mendengarkan pidato pengangkatan jabatan Presdir David bersama-sama.”“Selain yang sedang dinas dan mengambil cuti, semua karyawan wajib hadir dan tidak diijinkan untuk mangkir. Pimpinan setiap departemen diharapkan menahan stafnya dan memastikan ketertiban lokasi rapat.”Suara siara
Pada saat ini, Gerry tiba-tiba mengangkat tangan dan menunjuk David yang berada di samping sambil berkata, “Surya, bagaimana dengan anak ini? Dalam siaran barusan sudah dikatakan bahwa semua karyawan harus hadir dan tidak boleh mangkir.”Surya juga langsung tertegun. Meskipun David sudah dipecat olehnya, tapi prosedur penggunduran diri belum selesai dan dia masih termasuk karyawan perusahaan.Raut wajah Surya berubah beberapa kali dan dia berkata, “Sudahlah, bawa dia pergi rapat juga dan suruh dia pergi setelah selesai rapat.”Selesai bicara, dia menatap David dengan dingin dan berkata, “David, kamu termasuk bernasib baik. Sebelum pergi dengan membawa barang-barangmu masih bisa melihat keagungan presdir baru.”Beberapa orang itu langsung berbondong-bondong berjalan ke ruang konferensi. Di dalam ruang konferensi yang besar, sudah ada banyak karyawan yang tiba. Semuanya sedang berdiskusi sambil berbisik. Begitu Surya masuk dengan membawa beberapa orang itu, seorang pria paruh baya yan
“Pak Sandi, kamu tenang saja, mulut kami semua sangat ketat.” Surya langsung berkata menjamin sambil menepuk dada.Beberapa orang itu mengangguk berkali-kali. Melihat itu, Sandi baru berkata dengan suara pelan. “Setengah bulan lalu aku sudah bertemu dengan Presdir David. Saat itu dia baru mengambil alih perusahaan dan banyak hal yang belum dimengerti. Dia secara khusus mengundangku pergi minum dan ingin menimba ilmu dariku.”“Awalnya aku tidak ingin pergi. Tapi aku tidak bisa menolak ajakan hangat Presdir David.”Berbicara sampai disini, dia melihat semua orang dan dengan wajah bangga berkata, “Demi mengundangku, Predir David secara khusus mengutus helikopter untuk menjemputku dan mengundangku ke sebuah vila seharga ratusan miliar. Dia juga menjamuku dengan anggur seharga miliaran yang disimpan selama bertahun-tahun.”“Benaran tidak?”Surya dan yang lainnya ketagihan mendengarnya dan langsung duduk dengan menegakkan badan.“Tentu saja benaran.” Sandi mengangguk dan berkata, “Kalian ta
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai