Syarif melumpuh dan hanya merasa seluruh tenaga di tubuhnya terkuras habis.Ini belum selesai. Tari melihat ke arah Yunarti dan Tanto dengan dingin dan berkata, “Dan juga kalian berdua, aku umumkan bahwa lamaran pekerjaan kalian gagal. Mulai hari ini kalian akan dimasukkan dalam catatan hitam perusahaan kami dan tidak akan dipekerjakan selamanya!”Tubuh Yuniarti dan Tanto bergetar kencang dan wajah mereka dipenuhi penyesalan.“Usir mereka keluar!”Setelah melambaikan tangan, Tari berbalik badan dan meninggalkan ruang konferensi. Bobi melirik Syarif sambil tersenyum dingin. Begitu tangan besarnya dilambaikan, “Ayo, usir ketiga orang bodoh ini keluar!”Sekian banyak satpam di belakangnya langsung maju bersamaan dan langsung pergi dengan mengapit ketiga orang itu.Kantor Presiden Direktur Freya.Ini pertama kalinya David masuk ke kantornya sendiri. Dia berjalan ke depan jendela Perancis dan menikmati pemandangan di luar sambil mengangguk secara diam-diam. Tidak bisa dipungkiri bahwa pem
Di pintu gerbang Freya Group.“Bu, perusahaan kami tidak mengijinkan orang yang tidak berurusan untuk masuk. Harap Anda bisa mengerti.”Beberapa orang satpam menghadang Herawati dan memberi penjelasan hingga bibir mereka kering. Herawati berkacak pinggang dan dengan tampak sangat marah berkata, “Segerombolan a*jing penjaga pintu bahkan berani melarangku masuk.”“Aku tidak takut untuk memberitahu kalian bahwa aku mengenal wakil menejer utama kalian, Surya Wangsa.”“Tunggu sampai aku bertemu dengan Surya, aku akan melaporkan kalian dan membuat kalian semua pergi dengan membawa barang kalian!”Begitu omongan ini keluar, raut wajah beberapa satpam itu langsung berubah. Dengan berhati-hati, satpam yang memimpin berkata, “Anda……Anda benar-benar mengenal Pak Surya?”“Begitulah!”Herawati tersenyum dingin dengan sangat sombong dan berkata, “Tidak hanya seperti itu, anak perempuan dan anak laki-lakiku akan segera menjadi sektretaris dan supir presiden direktur kalian.”“Kalian berani memperla
“Tunggu lagi saja.”Omongannya baru diselesaikan dan Herawati sudah menelepon kemari.Surya segera duduk dan membuat isyarat tangan agar mereka diam dan berkata, “Teleponnya sudah datang, kelihatannya mereka sudah lolos wawancara.”Setelah mengangkat telepon, dia segera tersenyum dan berkata, “Tante Herawati, bagaimana?”“Bagaimana ibumu!” Herawati langsung ngomong kotor dengan frustasi begitu membuka mulut di telepon.“Tante, kenapa kamu memaki?” Wajah Surya langsung masam dan dia berkata dengan sedikit tidak senang. Herawati langsung marah dengan berkata “B*jingan kecil, aku memarahimu adalah hal ringan. Jika bukan karena satpam mengusir kami, aku bahkan ingin menerobos masuk untuk memenggalmu.”“Apa katamu? Satpam mengusir kalian? Apa yang terjadi sebenarnya?” kata Surya dengan raut wajah yang langsung berubah. Mendengar omongan ini, Wulan bertiga segera mengangkat kepala melihat ke arahnya. Herawati meraung di dalam telepon. “B*jingan kecil bernama Surya, kamu berpura-pura bodoh
Surya tertegun dan tertawa nyaring sambil berkata, “Hahaha, apa katamu? Kamu memecat kami?”“David, kamu itu siapa? Kamu punya hak apa untuk memecat kami?” kata Gerry sambil tersenyum menghina. “David, kamu kira dirimu adalah Presdir David dan bisa memecat kami sesuka hati?” Citra tidak bisa menahan kegembiraannya. “Hahaha!”Untuk sesaat, beberapa orang itu tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perut.Wulan melihat David dengan tatapan seperti melihat badut dan sama-sama merasa dirinya sangat konyol. Saat David akan membuka mulut, dari dalam siaran perusahaan tiba-tiba terdengar suara yang sangat serius, “Pemberitahuan mendesak. Seluruh karyawan harap segera menuju ruang konferensi untuk rapat dan mendengarkan pidato pengangkatan jabatan Presdir David bersama-sama.”“Selain yang sedang dinas dan mengambil cuti, semua karyawan wajib hadir dan tidak diijinkan untuk mangkir. Pimpinan setiap departemen diharapkan menahan stafnya dan memastikan ketertiban lokasi rapat.”Suara siara
Pada saat ini, Gerry tiba-tiba mengangkat tangan dan menunjuk David yang berada di samping sambil berkata, “Surya, bagaimana dengan anak ini? Dalam siaran barusan sudah dikatakan bahwa semua karyawan harus hadir dan tidak boleh mangkir.”Surya juga langsung tertegun. Meskipun David sudah dipecat olehnya, tapi prosedur penggunduran diri belum selesai dan dia masih termasuk karyawan perusahaan.Raut wajah Surya berubah beberapa kali dan dia berkata, “Sudahlah, bawa dia pergi rapat juga dan suruh dia pergi setelah selesai rapat.”Selesai bicara, dia menatap David dengan dingin dan berkata, “David, kamu termasuk bernasib baik. Sebelum pergi dengan membawa barang-barangmu masih bisa melihat keagungan presdir baru.”Beberapa orang itu langsung berbondong-bondong berjalan ke ruang konferensi. Di dalam ruang konferensi yang besar, sudah ada banyak karyawan yang tiba. Semuanya sedang berdiskusi sambil berbisik. Begitu Surya masuk dengan membawa beberapa orang itu, seorang pria paruh baya yan
“Pak Sandi, kamu tenang saja, mulut kami semua sangat ketat.” Surya langsung berkata menjamin sambil menepuk dada.Beberapa orang itu mengangguk berkali-kali. Melihat itu, Sandi baru berkata dengan suara pelan. “Setengah bulan lalu aku sudah bertemu dengan Presdir David. Saat itu dia baru mengambil alih perusahaan dan banyak hal yang belum dimengerti. Dia secara khusus mengundangku pergi minum dan ingin menimba ilmu dariku.”“Awalnya aku tidak ingin pergi. Tapi aku tidak bisa menolak ajakan hangat Presdir David.”Berbicara sampai disini, dia melihat semua orang dan dengan wajah bangga berkata, “Demi mengundangku, Predir David secara khusus mengutus helikopter untuk menjemputku dan mengundangku ke sebuah vila seharga ratusan miliar. Dia juga menjamuku dengan anggur seharga miliaran yang disimpan selama bertahun-tahun.”“Benaran tidak?”Surya dan yang lainnya ketagihan mendengarnya dan langsung duduk dengan menegakkan badan.“Tentu saja benaran.” Sandi mengangguk dan berkata, “Kalian ta
Saat dia berbicara dengan penuh semangat, suara tertawa mengejek David kembali terdengar. Kali ini, tanpa menunggu Sandi kumat, David dengan tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa berkata, “Maaf, aku tidak bermaksud memotong pembicaraanmu. Aku benar-benar tidak bisa menahannya……”“Bocah, aku sudah lama bersabar padamu!” kata Sandi dengan wajah ganas. “Itu, aku ingin mengoreksi dirimu sejenak.”David dengan canggung berkata, “Pertama, di rumah Presdir David tidak ada 18 pelayan wanita. Meskipun dia adalah pria normal, tapi bukan berarti dia adalah pria mesum.” “Ke dua, toilet di rumahnya juga bukan terbuat dari emas murni. Meskipun dia kaya, tapi bukan berarti seleranya ketinggalan zaman dan merupakan orang kaya baru.”“Ke tiga, Presdir David juga tidak punya 8 orang istri. Kenyataannya, hingga saat ini dia hanya punya satu istri yang sah secara hukum.”David berhenti sejenak dan dengan wajah serius berkata, “Terakhir, Presdir David juga tidak pernah minum denganmu, apalagi ingi
Melihat gerakan David, raut wajah Citra yang yang berjarak paling dekat dengannya langsung berubah. “David, apa yang kamu lakukan?”Mendengar omongannya, Surya dan yang lainnya juga melihat ke arah David secara bersamaan. “David, kamu menggilakan apa? Cepat duduk.” Surya langsung tampak murka. Dalam situasi yang begitu serius, semua orang sedang menantikan Presdir David untuk naik ke atas panggung. Kamu bangkit berdiri di saat ini. Yang tidak tahu akan mengira dirimu adalah Presdir David.Wulan juga dibuat terkejut dan dengan marah berkata, “David, kamu sudah gila? Bahkan jika kamu sudah mau dipecat oleh Surya, kamu juga tidak perlu membalasnya dengan cara seperti ini.”“Surya, cepat……cepat tarik dia.” kata Gerry segera mengingatkan.“Pak Surya, cepat tarik bawahanmu ini. Jika tidak, semuanya akan celaka karena dia.” Sandi yang terakhir bereaksi meraung dengan suara pelan. Begitu menggertakkan gigi, Surya segera bangkit berdiri dan maju untuk menahan David. Dia berusaha menetralkan