Share

Bab 192

Syarif berteriak kesakitan dan segera mengeluarkan ponsel untuk menelepon kepala satpam, Bobi Januar. “Pak Bobi, ada yang membuat keributan di perusahaan. Segera bawa orang kemari.”

“Benar, di ruang konferensi!”

Setelah menutup telepon, dia menatap David dengan wajah dingin dan berkata, “Bocah, aku sudah memanggil satpam. Habislah kamu!”

“Benarkah? Aku akan menunggu.” David melepaskannya, kemudian duduk dengan sangat tidak peduli.

“David, kamu berani memukul Kak Syarif, kamu tunggu untuk mengalami petaka besar saja.” Yuniarti berkata sambil tertawa di atas penderitaan dari samping.

Tanto tersenyum dengan lebih kejam lagi. “Orang udik, jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu pasti merasa dirimu sudah mau dipecat, jadi sekalian buat keributan saja.”

“Tapi aku tidak takut padamu. Tunggu sampai Presdir David datang. Kak Syarif akan bersaksi untuk kami dan kesalahan tetap ada di kamu.”

“Kamu kira dengan sembarangan membuat keributan, maka bisa bisa membuat kami gagal wawan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status