Saat dia berbicara dengan penuh semangat, suara tertawa mengejek David kembali terdengar. Kali ini, tanpa menunggu Sandi kumat, David dengan tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa berkata, “Maaf, aku tidak bermaksud memotong pembicaraanmu. Aku benar-benar tidak bisa menahannya……”“Bocah, aku sudah lama bersabar padamu!” kata Sandi dengan wajah ganas. “Itu, aku ingin mengoreksi dirimu sejenak.”David dengan canggung berkata, “Pertama, di rumah Presdir David tidak ada 18 pelayan wanita. Meskipun dia adalah pria normal, tapi bukan berarti dia adalah pria mesum.” “Ke dua, toilet di rumahnya juga bukan terbuat dari emas murni. Meskipun dia kaya, tapi bukan berarti seleranya ketinggalan zaman dan merupakan orang kaya baru.”“Ke tiga, Presdir David juga tidak punya 8 orang istri. Kenyataannya, hingga saat ini dia hanya punya satu istri yang sah secara hukum.”David berhenti sejenak dan dengan wajah serius berkata, “Terakhir, Presdir David juga tidak pernah minum denganmu, apalagi ingi
Melihat gerakan David, raut wajah Citra yang yang berjarak paling dekat dengannya langsung berubah. “David, apa yang kamu lakukan?”Mendengar omongannya, Surya dan yang lainnya juga melihat ke arah David secara bersamaan. “David, kamu menggilakan apa? Cepat duduk.” Surya langsung tampak murka. Dalam situasi yang begitu serius, semua orang sedang menantikan Presdir David untuk naik ke atas panggung. Kamu bangkit berdiri di saat ini. Yang tidak tahu akan mengira dirimu adalah Presdir David.Wulan juga dibuat terkejut dan dengan marah berkata, “David, kamu sudah gila? Bahkan jika kamu sudah mau dipecat oleh Surya, kamu juga tidak perlu membalasnya dengan cara seperti ini.”“Surya, cepat……cepat tarik dia.” kata Gerry segera mengingatkan.“Pak Surya, cepat tarik bawahanmu ini. Jika tidak, semuanya akan celaka karena dia.” Sandi yang terakhir bereaksi meraung dengan suara pelan. Begitu menggertakkan gigi, Surya segera bangkit berdiri dan maju untuk menahan David. Dia berusaha menetralkan
Tidak ada yang lebih bersemangat dibandingkan karyawan wanita lajang di tempat itu. Satu per satu dari mereka menampakkan wajah genit. Dibandingkan dengan semangat mereka, Surya dan beberapa orang lain yang berada di bawah panggung satu per satu tampak tercengang seperti disambar petir. Dampak pemandangan di depan mata ini benar-benar terlalu besar dan membuat mereka tidak sadar untuk waktu sesaat. “David adalah Presdir David?”“Bagaimana ini mungkin?!!”Pada saat ini, bola mata Surya membelalak bulat. Matanya dipenuhi dengan keterkejutan yang ekstrim.Ini bukan yang sebenarnya!Ini pasti bukan yang sebenarnya!Citra dan Surya tampak sangat tidak percaya. Ekspresi mereka seheboh tong pewarna yang pecah.Mereka tidak mau percaya. Mereka juga tidak berani percaya. Namun, kenyataan terpampang di depan mata dan tidak mengijinkan mereka untuk tidak percaya.“Kenapa bisa begini? Kenapa bisa begini……” Tubuh Wulan terhuyung-huyung.Dia menggigit erat bibirnya hingga terluka. Wajahnya puca
Seiring dengan dilontarkannya omongan David, Citra dan Gerry jatuh terduduk di atas lantai dengan suara bruk.Wajah keduanya pucat pasih dan mata mereka dipenuhi penyesalan yang mendalam.Jika sejak awal tahu bahwa David adalah Presdir David, mati pun mereka tidak akan berani menentang David dalam segala hal.Sayangnya, di dunia ini tidak ada obat penyesalan. Karyawan lain yang berada di tempat itu, semuanya menatap ketiga orang itu dengan tatapan bersenang di atas penderitaan.Meskipun tidak tahu mengapa mereka dipecat, namun samar-samar bisa menebak bahwa mereka pasti telah menyinggung Presdir David. David juga tidak memberi penjelasan, melainkan memperhatikan seluruh tempat itu dan berkata, “Di mana wakil menejer utama, Sandi Lukito?”Sandi yang duduk di atas lantai bergidik dan buru-buru bangkit berdiri. Dengan terbata-bata, dia berkata, “Pak……Pak David, sa……saya di sini.”David menatapnya dengan seperti sedang tertawa dan berkata, “Aku ingin tanya, kapan aku pernah minum denganm
……Di pintu gerbang perusahaan, setumpuk besar barang dilempar keluar dengan sangat kasar. Bobi, kepala satpam menatap Surya dan yang lainnya dengan wajah tersenyum dingin sambil berkata, “Segera enyah dengan membawa barang kalian.”“Bobi, berbicaralah dengan sedikit lebih sopan kepadaku. Bagaimanapun juga aku pernah menjadi wakil menejer utamamu……” kata Surya dengan tidak mau kehilangan muka. “Buk!”Omongannya baru diselesaikan dan wajahnya sudah dipukuli dengan keras oleh Bobi menggunakan tongkat. “Cepat pergi! Aku akan memukulmu sampai mati jika ngomong kosong lagi!”Kali ini Surya sudah menurut. Dia hanya bisa mengambil barangnya sendiri dengan patuh dan berjalan keluar gerbang perusahaan dengan patah semangat.“Surya, apakah kita akan membiarkannya begitu saja?” kata Gerry dengan sangat marah. “Benar, Surya. Begitu mengingat wajah memamerkan kekuasaan anak yang bernama David itu, aku langsung marah hingga sakit hati.” kata Citra dengan sangat benci. Surya mengelus benjol besar
Dengan cepat, Ria dan Yuni tiba di Freya Group dengan mengendarai mobil. David kebetulan berjalan keluar dari perusahaan. Setelah rapat barusan, ada pejabat pemerintah Jayanegara yang datang memeriksa perusahaan.David tidak suka berurusan dengan orang-orang ini. Dia langsung mengatur Tari untuk menerima kedatangan mereka, sedangkan dia berencana untuk pergi. Setelah melihatnya, Ria yang baru saja turun dari mobil tertegun. “David, kenapa kamu ada di sini?”“Aku datang untuk rapat.” David berjalan ke arah kedua wanita itu. “Kalau begitu, apakah kamu melihat Presdir David perusahaan kalian? Aku ingin bertemu dengannya.” tanya Ria dengan wajah penuh penantian. “Kamu ingin bertemu dengannya untuk apa?” kata David dengan tertegun. Ria berkata, “Masalah investasi terakhir kali adalah berkat bantuannya. Maka dari itu aku ingin mengucapkan terima kasih kepadanya secara langsung.”“Ternyata kamu kemari demi hal ini ya.”“Cepat katakan, sebenarnya kamu melihat Presdir David perusahaan kali
“Kelihatannya pria paruh baya barusan adalah Presdir David.”Yuni kebingungan dan langsung tersenyum dingin sambil berkata, “Hm, sebelumnya David masih mengatakan dirinya adalah Presdir David. Ternyata memang penuh kebohongan. Untungnya kita tidak percaya padanya.”Saat ini, dia semakin meremehkan dan membenci David. Malam tiba. Di rooftop Gedung Imperial, David berdiri di depan pagar pembatas dan menyalakan sebatang rokok. Beriringan dengan cahaya api yang bekedap-kedip, kontur wajahnya yang tajam terlihat jelas。Setelah rokok itu terbakar, David dengan acuh dan perlahan berkata, “Sudah hari ke dua. Apakah belum ada anggota Keluarga Zafar yang pergi bersujud dan bertobat di depan makam kepala panti asuhan?”“Jawab Tuan Muda, hingga hari ini belum ada satu pun anggota Keluarga Zafar yang pergi.” kata Julio sambil membungkukkan badan di belakangnya. “Kelihatannya pembunuhannya masih belum cukup!”David mendongak. Niat membunuh yang tak terbatas langsung meledak di matanya. “Kalau me
Di depan pagar pembatas lantai 2 arena tinju. Mamat merangkul seorang wanita berpakaian terbuka sambil melihat pemandarngan di bawah dari ketinggian. “Nomor 1, apakah kamu tidak makan? Pukul! Pukul dengan sekuat tenaga! Pukul nomor 9 hingga mati adalah yang terbaik!”Mamamt memaki sambil menjulurkan tangan ke depan dada wanita itu dan meremasnya. Mungkin karena tenaganya yang kuat, wanita itu langsung berteriak kesakitan. “Plak!” Mamat menampar wanita itu hingga jatuh ke atas lantai dan dengan suara dingin berkata, “Manusia jalang, teriak apa? Apakah ingin ditiduri olehku?”“Tuan Ke Tiga, aku……aku salah. Lain kali tidak akan berani lagi.” Wanita itu segera bersujud di atas lantai dan memohon dengan wajah pucat. “Manusia jalang, sekarang aku sedang marah besar. Segera redakan amarahku.”Mamat memaki. Setelah membuka tali pinggangnya, dia menarik kepala wanita itu dengan sangat kasar. Pada saat ini, seorang pria perkasa yang memakai jas berjalan masuk dengan langkah cepat. “Tuan K
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai